• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL FASE F PENGELOLAAN PRODUKSI TERNAK UNGGAS

N/A
N/A
DEDI KUSMANA

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL FASE F PENGELOLAAN PRODUKSI TERNAK UNGGAS"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

FASE F

ELEMEN PENGELOLAAN PRODUKSI TERNAK UNGGAS

SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN

GURU MAPEL:

Dedi Kusmana, S.Pt. Gr.

NUPTK. 1860759661120002

(2)

1 MODUL AJAR

INFORMASI UMUM Nama Sekolah SMK Nurul Huda

Panumbangan

Tahun Ajaran 2023/2024

Kelas XI. XII Mapel Konsentrasi ATU

Alokasi Waktu 18 × 6 jam Guru DEDI KUSMANA, S.Pt. Gr.

Jurusan ATU Fase/ Elemen F/ Pengelolaan produksi

Deskripsi/ Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan pengelolaan produksi ternak yang mencakup perancangan produksi ternak, pemeliharaan ternak sesuai komoditas, recording produksi ternak, pemindahan ternak, evaluasi produksi ternak, serta merencanakan usaha ternak Unggas.

Materi Pokok Perencanaan produksi, pemeliharaan, pencatatan produksi dan evaluasi produksi, serta perencanaan aspek ekonomi usaha ternak Unggas.

Kompetensi Awal Sarana produksi Profil Pelajar Pancasila a. Mandiri

b. Kreatif dalam memodelkan masalah kontekstual proses bisnis agribisnis ternak secara menyeluruh.

Sarana &Prasarana yang Digunakan

Luring : Buku paket/modul ajar, LKPD, proyektor.

Google Clasroom, Whatsup, Canva, webonline kelas ATU : https://dodykusmana703.wixsite.com/digitalagriter

Group Wa Belajar Merdeka.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler/ umum Model Pembelajaran yang

Digunakan

Pendekatan saintifik

Model problem based learning (PBL), Project Based Learning (PjBL) Metode ceramah, diskusi, penugasan, dan presentasi.

KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran Pertemuan

2.1 Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang perancangan produksi ternak dengan penuh tanggung jawab.

1 – 3 2.2 Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang pemeliharaan

ternak dengan penuh tanggung jawab.

4 - 6 2.3 Peserta didik mampu melaksanakan recording produksi ternak

2.4 Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang pemindahan ternak dengan penuh tanggung jawab.

2.5Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang evaluasi produksi ternak dengan penuh tanggung jawab.

3 2.6 Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang perencanaan

(3)

2 usaha ternak ruminansia dengan penuh tanggung jawab

Pemahaman Bermakna

Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan produksi ternak yang mencakup perancangan produksi ternak, pemeliharaan ternak sesuai komoditas, recording produksi ternak, pemindahan ternak, evaluasi produksi ternak, serta merencanakan usaha ternak ruminansia.

Pengelolaan produksi harus diperhatikan, jika peternakan tidak dikelola dengan baik, maka usaha peternakan akan gagal.

Pertanyaan Pemantik 1. Pertemuan 1

a. Pernahkah kalian membayangkan membangun usaha ternak yang baik dengan factor – factor yang mendukung dan menjadi kendala dalam pengembangannya?

b. Apakah kamu mengetahui cara mengelola pakan, kesehatan, bibit ternak?

2. Pertemuan 2

a. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana jika kita di industry peternakan yang harus memelihara ternak dengan jumlah populasi ternak yang besar?

b. Hal – hal dan Tindakan apa saja yang harus kita lakukan secara rutin?

3. Pertemuan 3

a. Apakah kamu pernah melihat kartu recording ternak?

b. Apakah kegunaan kartu recording?

4. Pertemuan 4

a. Apakah kalian pernah melihat seorang peternak meminndahkan ternak dengan cara yang benar?

b. Apakah kalian pernah melihat seorang peternak meminndahkan ternak dengan cara yang alah sehingga peternaknya mengalami cedera?

5. Pertemuan 5

a. Setiap usaha memiliki potensi untuk mendapatkan untung atau rugi. Hal ini disebabkan karena pengelolaan usaha yang salah. Tahukah kalian bagaimana cara melakukan evaluasi produksi?

b. Kriteria apakah suatu usaha dikatakan untung atau rugi?

6. Pertemuan 6

a. Sebelum melakukan usaha kita harus merencanakan usaha agar usaha yang kita jalankan dapat berjalan dengan baik. Apakah kamu tahu bagaimana cara melakukan pernecanaan usaha peternakan?

b. Apakah kamu tahu dengan biaya tetap dan biaya tidak tetap Persiapan Pembelajaran

1. Guru menyusun modul/handout/ bahan ajar dan media pembelajaran tentang pengelolaan produksi.

2. Guru menyusun LKPD berisi penemuan terbimbing berkaitan dengan permasalahan proses pengelolaan produksi.

3. Guru menyusun asesmen yang akan digunakan selama proses dan akhir kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Topik: Pengelolaan produksi.

Pendahuluan (15 menit)

1. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

4. Pesrta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga

(4)

3 protokol kesehatan dimanapun berada.

5. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi elemen 1 yang telah dipelajari sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait barisan dan deret aritmatika.

7. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

8. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

9. Peserta didik dan guru berdiskusi dengan tayangan slide yang berisi permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan prinsisp enterpreneur.

10. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh terkait dengan permasalahan perencanaan produksi.

11. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik untuk mengetahui kemampuan awal.

Kegiatan Inti (85 menit) Orientasi pada Masalah

1. Peserta didik dibentuk menjadi 4 kelompok. (4C-Collaboration)

2. Peserta didik diberikan permasalahan kontekstual melalui tayangan slide yang berkaitan dengan prinsip dan konsep entrepreneur .

3. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang factor – factor yang mempengaruhi perencanaan produksi. (4C- Communication, Collaboration, Critical Thinking)

4. Peserta didik diarahkan untuk bekerja dalam kelompok menggunakan LKPD yang telah disiapkan.

Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

5. Peserta didik berdiskusi di kelompok masing-masing untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada LKPD dengan bimbingan guru. (4C-Communication, HOTS)

6. Peserta didik dalam kelompoknya mencermati permasalahan kontekstual yang telah disusun di dalam LKPD.

(4C-Collaboration, HOTS)

7. Peserta didik dapat membuka kembali materi ajar/handout yang telah disampaikan sebagai sumber belajar dalam menyelesaikan permasalahan dalam LKPD. (Literasi)

8. Peserta didik dibimbing untuk membuat catatan-catatan penting dari bahan ajar atau video.

Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

9. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dan menuliskan hasil diskusi.

10. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKPD dalam kelompoknya.(4C-Collaboration, Critical Thinking)

11. Peserta didik berdiskusi dengan bimbingan guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang sudah ditemukan dan diterapkan pada penyelesaian masalah hingga disusun menjadi sebuah penyelesaian yang padu dan kesepakatan oleh seluruh anggota kelompok. (4C-Critical Thinking)

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

12. Peserta didik menemukan dan menyimpulkan hasil diskusi pada LKPD dan mencatatnya pada buku tulis masing-masing.

13. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan LKPD dan mengirim hasilnya hingga siap untuk dipresentasikan.

14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan kelompok lain menyimak dan dapat memberikan pendapat atau bertanya. (4C-Communication, Collaboration).

(5)

4 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

15. Peserta didik memberikan masukan dan saling mengoreksi hasil presentasi kelompok lain. (4C- Communication, Collaboration)

16. Peserta didik diberikan penghargaan telah melaksanakan presentasi dan melakukan tanya jawab.

17. Pesertadidik bersama-sama guru melakukan pembahasan dari soal-soal dalam LKPD dan saling mengoreksi jawaban kelompok yang memunculkan miskonsepsi. (4C-Communication, Collaboration)

18. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil presentasi kelompok dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. (4C-Communication)

19. Pesertadidik dapat menggeneralisasi materi yang sudah disampaikan pada permasalahan yang lain. (4C- Critical Thinking)

Penutup (20 menit)

1. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

2. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

3. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

4. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

5. Peserta didik mengerjakan soal post test secara individu sebagai bentuk evaluasi (TPACK)

6. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

7. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

8. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa. (PPK-Religius) Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 (PJBL)

Topik: Pemeliharaan Pendahuluan (15 menit)

1. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

4. Peserta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga protokol kesehatan dimanapun berada.

5. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi pemeliharaan ternak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait.

7. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

8. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

9. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh

10. Peserta didik mengerjakan pretest diagnostic untuk mengetahui kemampuan awal.

Kegiatan Inti (85 menit) Pertanyaan mendasar

1.

Guru menyampaikan topik tentang cara memelihara ternak yang dilakukan secara benar.

2.

Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara memelihara ternak yang benar.

3.

Guru mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik bagaimana cara

(6)

5

memelihara ternak.

Mendesaian Perencanaan Produk

1.

Guru memastikan setiap peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3 - 4 siswa.

2.

Peserta didik memilih dan mengetahui prosedur pemeliharaan ternak yang akan dilakukan.

3.

Peserta didik berdiskusi untuk menyusun rencana pemeliharaan ternak meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

Menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian proyek

1.

Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pemeliharaan ternak meliputi tahapan-tahapan pemeliharaan ternak.

2.

Peserta didik menyusun jadwal pemeliharaan ternak dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.

Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.

1.

Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek.

2.

Guru memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

3.

Peserta didik melakukan pemeliharaan ternak sesuai jadwal,

4.

Peserta didik mencatat setiap tahapan,

5.

Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selama pemeliharaan ternak dengan guru.

Menguji hasil

1.

Guru berdiskusi tentang prototipe proyek,

2.

Guru memantau keterlibatan peserta didik,

3.

Guru mengukur ketercapaian standar.

4.

Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat

5.

Peserta didik membuat laporan teknik pemeliharaan ternak untuk dipaparkan kepada orang lain.

Mngevaluasikegiatanataupengalaman.

1. Setiap peserta didik memaparkan laporan teknik memindahkan ternal,

2.

Peserta didik yang lain memberikan tanggapan,

3.

Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Penutup (20 menit)

1. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

2. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

3. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

4. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

5. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

(7)

6 6. Peserta didik diberikan tugas terstruktur sebagai bentuk pembelajaran

7. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

8. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 Topik: Recording Produksi Ternak Pendahuluan (15 menit)

1. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

4. Peserta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga protokol kesehatan dimanapun berada.

5. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi recording produksi ternak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait deret geometri tak hingga.

7. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

8. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

9. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh terkait dengan permasalahan barisan geometri.

Kegiatan Inti (85 menit) Orientasi pada Masalah

1. Peserta didik dibentuk menjadi 4 kelompok. (4C-Collaboration)

2. Peserta didik diberikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan peluang usaha .

3. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang manfaat dan jenis kartu recording produksi ternak. (4C- Communication, Collaboration, Critical Thinking)

4. Peserta didik diarahkan untuk bekerja dalam kelompok.

5. Setiap kelompok diberikan LKPD.

Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

6. Peserta didik berdiskusi di kelompok masing-masing untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada LKPD dengan bimbingan. (4C-Communication, HOTS)

7. Peserta didik dalam kelompoknya mencermati permasalahan kontekstual yang telah disusun di dalam LKPD.

(4C-Collaboration, HOTS)

8. Peserta didik dapat membuka kembali materi ajar/handout yang telah disampaikan sebagai sumber belajar dalam menyelesaikan permasalahan dalam LKPD. (Literasi, )

9. Peserta didik menyimak video pada link youtube tentang langkah-langkah penyelesaian masalah atau soal yang terkait denganpeluang usaha . (, 4C-Collaboration)

10. Peserta didik dibimbing untuk membuat catatan-catatan penting dari bahan ajar atau video.

Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

11. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dan menuliskan hasil diskusi.

12. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKPD dalam kelompoknya.(4C-Collaboration, Critical Thinking)

13. Peserta didik berdiskusi dengan bimbingan guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang sudah ditemukan dan diterapkan pada penyelesaian masalah hingga disusun menjadi sebuah penyelesaian yang padu dan

(8)

7 kesepakatan oleh seluruh anggota kelompok. (4C-Critical Thinking)

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

14. Peserta didik menemukan dan menyimpulkan hasil diskusi pada LKPD dan mencatatnya pada buku tulis masing-masing.

15. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan LKPD dan siap untuk dipresentasikan.

16. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan kelompok lain menyimak dan dapat memberikan pendapat atau bertanya melalui. (4C-Communication, Collaboration).

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

17. Peserta didik memberikan masukan dan saling mengoreksi hasil presentasi kelompok lain. (4C- Communication, Collaboration)

18. Peserta didik diberikan penghargaan telah melaksanakan presentasi dan melakukan tanya jawab.

19. Peserta didik bersama-sama guru melakukan pembahasan dari soal-soal dalam LKPD dan saling mengoreksi jawaban kelompok yang lain. . (4C-Communication, Collaboration)

20. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil presentasi kelompok dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. (4C-Communication)

21. Peserta didikdapatmenggeneralisasipeluang usaha pada permasalahan yang lain. (4C-Critical Thinking) Penutup (20 menit)

1. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

2. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

3. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

4. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

5. Peserta didik mengerjakan soal latihan deret geometri tak hingga secara individu sebagai bentuk evaluasi.

6. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

7. Peserta didik diberikan tugas terstruktur.

8. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

9. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 4 Topik: Penanganan ternak

Pendahuluan (15 menit)

11. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

12. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 13. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

14. Peserta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga protokol kesehatan dimanapun berada.

15. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi pemeliharaan ternak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

16. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait.

17. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

18. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

19. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh

(9)

8 20. Peserta didik mengerjakan pretest diagnostic untuk mengetahui kemampuan awal.

Kegiatan Inti (85 menit) Pertanyaan mendasar

4.

Guru menyampaikan topik tentang cara memindahkan ternak yang dilakukan secara aman.

5.

Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara memindahkan ternak yang benar.

6.

Guru mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik bagaimana cara memindahkan ternak.

Mendesaian Perencanaan Produk

7.

Guru memastikan setiap peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3 - 4 siswa.

8.

Peserta didik memilih dan mengetahui prosedur pemindahan ternak yang akan dilakukan.

9.

Peserta didik berdiskusi untuk menyusun rencana pemindahan ternak meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

Menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian proyek

10.

Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pemindahan ternak meliputi tahapan- tahapan pemindahan ternak.

11.

Peserta didik menyusun jadwal pemindahan ternak dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.

Memonitorkegiatandanperkembanganproyek.

12.

Guru memantau keaktifanpeserta didik selama melaksanakan proyek.

13.

Guru memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

14.

Peserta didik melakukan pemindahan ternak sesuai jadwal,

15.

Peserta didik mencatat setiap tahapan,

16.

Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selamapemindahan ternak dengan guru.

Menguji hasil

17.

Guru berdiskusi tentang prototipe proyek,

18.

Guru memantau keterlibatan peserta didik,

19.

Guru mengukur ketercapaian standar.

20.

Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat

21.

Peserta didik membuat laporan Teknik pemindahan ternak untuk dipaparkan kepada orang lain.

Mngevaluasikegiatanataupengalaman.

22. Setiap peserta didik memaparkan laporan teknik memindahkan ternal,

23.

Peserta didik yang lain memberikan tanggapan,

24.

Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Penutup (20 menit)

1. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

(10)

9 2. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

3. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

4. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

5. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

6. Peserta didik diberikan tugas terstruktur sebagai bentuk pembelajaran

7. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

8. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5 Topik: Evaluasi Produksi

Pendahuluan (15 menit)

1. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

4. Peserta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga protokol kesehatan dimanapun berada.

5. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi evaluasi usaha ternak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait.

7. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

8. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

9. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh

10. Peserta didik mengerjakan pretest diagnostic untuk mengetahui kemampuan awal.

Kegiatan Inti (85 menit) Pertanyaan mendasar

25.

Guru menyampaikan topik tentang cara melakukan evaluasi usaha ternak yang dilakukan secara aman.

26.

Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara melakukan evaluasi usaha ternak yang benar.

27.

Guru mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik bagaimana cara melakukan evaluasi usaha.

Mendesaian Perencanaan Produk

28.

Guru memastikan setiap peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3 - 4 siswa.

29.

Peserta didik memilih dan mengetahui prosedur melakukan evaluasi usaha yang akan dilakukan.

30.

Peserta didik berdiskusi untuk menyusun rencana melakukan evaluasi usaha ternak meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

Menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian proyek

31.

Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal melakukan evaluasi usaha ternak

(11)

10

meliputi tahapan-tahapan pemindahan ternak.

32.

Peserta didik menyusun jadwal pemindahan ternak dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.

Memonitorkegiatandanperkembanganproyek.

33.

Guru memantau keaktifanpeserta didik selama melaksanakan proyek.

34.

Guru memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

35.

Peserta didik melakukan evaluasi usaha ternak sesuai jadwal,

36.

Peserta didik mencatat setiap tahapan,

37.

Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selama melakukan evaluasi usaha ternak dengan guru.

Menguji hasil

38.

Guru berdiskusi tentang prototipe proyek,

39.

Guru memantau keterlibatan peserta didik,

40.

Guru mengukur ketercapaian standar.

41.

Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat

42.

Peserta didik membuat laporan teknik melakukan evaluasi usaha ternak untuk dipaparkan kepada orang lain.

Mngevaluasikegiatanataupengalaman.

43. Setiap peserta didik memaparkan laporan teknik melakukan evaluasi usaha ternak.

44.

Peserta didik yang lain memberikan tanggapan,

45.

Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Penutup (20 menit)

9. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

10. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

11. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

12. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

13. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

14. Peserta didik diberikan tugas terstruktur sebagai bentuk pembelajaran

15. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

16. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 6 Topik: Analisa Usaha

Pendahuluan (15 menit)

1. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. (PPK-Religius) 3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama guru. (4C-Communication)

4. Peserta didik diberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran serta diingatkan untuk selalu mejaga

(12)

11 protokol kesehatan dimanapun berada.

5. Pesert didik diarahkan untuk mengingat kembali materi perencanaan usaha ternak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai bentuk apersepsi.

6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, serta menyelesaikan permasalahan yang terkait deret geometri tak hingga.

7. Peserta didik diberikan penjelasan tentang desain kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.

8. Peserta didik diberikan penjelasan teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran.

9. Peserta didik diberikan penjelasan manfaat yang akan diperoleh terkait dengan permasalahan barisan geometri.

Kegiatan Inti (85 menit) Orientasi pada Masalah

1. Peserta didik dibentuk menjadi 4 kelompok. (4C-Collaboration)

2. Peserta didik diberikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan peluang usaha .

3. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang factor – factor evaluasi produksi dan perencanaan usaha ternak. (4C- Communication, Collaboration, Critical Thinking)

4. Peserta didik diarahkan untuk bekerja dalam kelompok.

5. Setiap kelompok diberikan LKPD.

Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

6. Peserta didik berdiskusi di kelompok masing-masing untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada LKPD dengan bimbingan. (4C-Communication, HOTS)

7. Peserta didik dalam kelompoknya mencermati permasalahan kontekstual yang telah disusun di dalam LKPD.

(4C-Collaboration, HOTS)

8. Peserta didik dapat membuka kembali materi ajar/handout yang telah disampaikan sebagai sumber belajar dalam menyelesaikan permasalahan dalam LKPD. (Literasi, )

9. Peserta didik menyimak video pada link youtube tentang langkah-langkah penyelesaian masalah atau soal yang terkait denganpeluang usaha . (, 4C-Collaboration)

10. Peserta didik dibimbing untuk membuat catatan-catatan penting dari bahan ajar atau video.

Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

11. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dan menuliskan hasil diskusi.

12. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKPD dalam kelompoknya.(4C-Collaboration, Critical Thinking)

13. Peserta didik berdiskusi dengan bimbingan guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang sudah ditemukan dan diterapkan pada penyelesaian masalah hingga disusun menjadi sebuah penyelesaian yang padu dan kesepakatan oleh seluruh anggota kelompok. (4C-Critical Thinking)

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

14. Peserta didik menemukan dan menyimpulkan hasil diskusi pada LKPD dan mencatatnya pada buku tulis masing-masing.

15. Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan LKPD dan siap untuk dipresentasikan.

16. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan kelompok lain menyimak dan dapat memberikan pendapat atau bertanya melalui. (4C-Communication, Collaboration).

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

17. Peserta didik memberikan masukan dan saling mengoreksi hasil presentasi kelompok lain. (4C- Communication, Collaboration)

18. Peserta didik diberikan penghargaan telah melaksanakan presentasi dan melakukan tanya jawab.

(13)

12

19. Peserta didik bersama-sama guru melakukan pembahasan dari soal-soal dalam LKPD dan saling mengoreksi jawaban kelompok yang lain. . (4C-Communication, Collaboration)

20. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil presentasi kelompok dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. (4C-Communication)

21. Peserta didikdapatmenggeneralisasipeluang usaha pada permasalahan yang lain. (4C-Critical Thinking) Penutup (20 menit)

1. Peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

2. Peserta didik diberikan penguatan tentang hasil kesimpulan yang telah disampaikan.

3. Peserta didik membuat catatan tentang hasil kesimpulan bersama pada buku tulis masing-masing.

4. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

5. Peserta didik mengerjakan soal latihan deret geometri tak hingga secara individu sebagai bentuk evaluasi.

6. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. (4C- Communication)

7. Peserta didik diberikan tugas terstruktur.

8. Peserta didik diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

9. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

(14)

13 Ciamis, 07 September 2023 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mapel

Iwan Setiawan, S.Pd. M.Si Dedi Kusmana, S.Pt. Gr.

NIP . 19690261992121001 NUPTK. 1860759661120002

Asesmen

Asesmen Formatif

Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Instrumen dan Rubrik

Waktu Pelaksanaan

Keterangan

Sikap Observasi Jurnal Terlampir Selama Proses

pembelajaran

Penilaian untuk pembelajaran Pengetahuan Tertulis LKPD Terlampir Selama Proses

pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran

Tertulis Soal Terlampir Akhir

pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran Keterampilan Portofolio LKPD Terlampir Selama Proses

pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran Praktik Lembar

Pengamatan Presentasi

Terlampir Selama Proses pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran

Asesmen Sumatif

Penilaian Teknik Bentuk Instrumen

Instrumen dan Rubrik

Waktu Pelaksanaan

Keterangan Pengetahuan Tertulis Soal Terlampir Setelah

pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran

Pengayaan& Remidial

1. Perbaikan diberikan kepada siswa yang nilai evaluasi kurang dari KKM (75).

2. Pengayaan bagi siswa yang nilai evaluasi lebih dari atau sama dengan KKM (75).

Refleksi Peserta Didik & Guru

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

(15)

14 LAMPIRAN

LKPD Pertemuan 1

LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 1 Instruksi:

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang

1. Masing-masing anggota kelompok mencari 3 (satu) merancang rencana usaha yang akan dilakukan di bidang peternakan, kemudian lakukan identifikasi klasifikasi industri peternakan, dan siswa bisa mendapatkan wawasan usaha dari youtube ataupun dari peternakan yang ada sekitar rumah!

2. Lakukan identifikasi jenis – jenis usaha yang dilakukan peternakan tersebut!

3. Buatlah analisis tentang rencana usaha, dan lakukan Analisa rencana usaha yang telah dibuat.

Lembar Diskusi

Nama Kelompok :...

Anggota Kelompok :………

Kelas :...

Nama DU/DI “...

Rencana Bidang Usaha Lokasi

Target produksi Jenis Usaha

Kelompok: ___ Kelas : ________

Nama Lengkap

1. ________________________________ 3. ________________________________

2. ________________________________ 4. ________________________________

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) KONSENTRASI ATU FASE F

MATERI KONSEP PELUANG USAHA Tujuan Pembelajaran

1.1 Pesertadidik mampu memahami perencanaan produksi dengan baik dan penuh tanggung jawab 1.2 Pesertadidik mampu memahami tujuan penyusunan

perencaan produksi dengan penuh tanggung jawab.

1.3 Pesertadidik mampu memahami Langkah – Langkah penyusunan perencanaan produksi dengan baik dan penuh tanggung jawab

Petunjuk:

1. Berdoalah sebelum mengerjakan LKPD.

2. Tuliskan kelompok dan identistas peserta didik.

3. Kerjakan dengan berdiskusi kelompok pada link google Class Room.

4. Salah satu siswa share screen (pilih tab) tampilan LKPD kemudian dikerjakan bersama.

5. Jawablah pada titik-titik yang tersedia.

6. Ikuti petunjuk pada setiap pertanyaan.

(16)

15 Mengapa Memilih Untuk Membangun Usaha Dibidang Peternakan:

Alasan Memilih Ternak Tersebut:

Keunggulan Dan KekuranganTernak Yang Dipelihara:

Analisa pesaing usaha

Apa Saja Jenis Produk Yang Dihasilkan :

Bagaimana Proses Pemasaran Produk :

Pertanyaan Tambahan Dari Masing- Masing Kelompok :

……….………

……….?

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Referensi : Buku Agribisnis Ternak Unggas, Dasar Pemeliharaan Ternak Perancangan Produksi Ternak

Perencanaan usaha adalah dari kata “perencanaan” dan “usaha”. Perencanaan dalam pengertian ekonomi, artinya fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi,strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran. Sedangkan usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (businessprofit).

Dari kedua pengertian diatas sekarang dapat didefinisikan arti perencanaan usaha

(17)

16 yaitu sebagai proses penentuan visi,misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu (Khaerulmaddy, 2009).

Dalam perencanaan usaha terkandung adanya:

1. Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut.

2. Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang bersangkutan.

3. Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dariusaha/perusahaan tersebut.

4. Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan melibatkan semua sumber daya atau faktor produksi yang dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa diterapkan perusahaan sebagai berikut:

a. Defender,strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada.

b. Prospector,strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produk produk baru.

c. Analyzer,strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu meniru apa yang dilakukan prospektor.Strategi bisnis seperti ini bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.

d. Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadershipstrategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluas luasnya melalui harga produk yang semurah-murahnya.

e. Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan produk yang dihasilkan.

f. Fokus (focusstrategy),strategibisnis yang diarahkan dalam segmen pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam kepemimpinan biaya (costfocus) atau focus dalam diferensiasi (differentiationfocus). (Khaerulmaddy,2009).

Dalam suatu kegiatan usaha, merencanakan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam proses pengembangan sebuah usaha. Dengan perencanaan yang benar, maka dapat membantu seseorang wirausaha dapat menetapkan target jangka panjang dan jangka pendek dari bisnis baru yang diinginkan.

1. Rencana usaha ini secara khusus dimaksudkan untuk:

a. Meningkatkan peluang keberhasilan suatu usaha.

b. Secara jelas menentukan kegiatan-kegiatan agar bisnis dapat beroperasi dengan sukses.

c. Mengidentifikasi semua sumber daya yang tersedia untuk bisnis tersebut dan cara menggabungkan sumberdaya ini untuk hasil yang maksimal.

d. Mengidentifikasi standar-standar kinerja untuk setiap segmen pengoperasian bisnis yang dapat dibandingkan dengan kinerja aktual. Halini merupakan pengendalian untuk menjaga agar bisnis beroperasi pada jalur yang benar.

Adapun pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis adalah sebagai berikut:

a. pihak investor. Investor adalah pemilik modal yang memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya;

(18)

17 b. pihak kreditor, dari pihak ini dana bisa dipinjamkan yang pada akhirnya keputusan

pemberian pinjaman dipertimbangkan setelah melakukan kajian ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat sebelumnya;

c. pihak manajemen perusahaan,sebagai pihak yang memberikan kebijakan terhadap langkah perencanaan dari studi kelayakan bisnis tersebut sebagai bentuk realisasi dari ideproyek dalam rangka meningkatkan laba perusahaan;

d. pihak pemerintah dan masyarakat, ini disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah yang akan mempengaruhi kebijakan perusahaan baik secaralangsung maupun tidak langsung terkait prioritas pemerintah sebagai unsur pendukung rencana yang akan dijalankan; dan

e. bagi tujuan pembangunan ekonomi, sebagai analisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek- aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antar lain ditinjau dari aspek kebijakan pemerintah, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat,nilai investasi pertenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial.

Ada empat hal penting yang perlu diketahui dalam merencanakan suatu usaha,yaitu menentukan skala usaha, menentukan kebutuhan sarana dan prasarana, menentukan biaya,pendapatan dan keuntungan serta melakukan analisa usaha.

Alasan membuat perencanaan usaha adalah:

1. Dipakaisebagaialatpengawasandanpengendaliankegiatanusahasehari-hari

a. Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.

b. Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan manayang tidak.

c. Denganadanyaperencanaanusaha,makasegalakegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratursesuai dengantahap-tahapyangsemestinya.

2. Untuk mendapatkan pembiayaan dar iLembaga Pemberi Pinjaman

Dengan adanya perencanaan usaha yang jelasakan memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan, dan aspek pemasaran yang mana halter sebut akan memudahkan pengelola usaha mendapat dukungan berupa pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman.

3. Untuk mendapatkan dana investasi

Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapat kanpinjaman melalui pihak-pihak lain yang potencial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha kita.

4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda.

5. Untuk mendapatkan kontrak besar

Perencanaan yang baik menarik minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.

6. Untuk menarik tenaga kerja inti Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai

(19)

18 kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri.

Untuk memotivasi dan fokus perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.

Tujuan utama dari suatu perencanaan usaha adalah:

1. Sebagai rencana aksi (Actionplan)

Sebuah perencanaan usaha akan membantu dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar kedalam masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit. Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian- bagian kecil yang lebih jelas.Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil.Dan dengan memecahkan masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan dapat terpecahkan.

2. Sebagai peta jalan(Roadmap)

Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Juga perencanaan usaha akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang akan dijalankan, termasuk supplier, pekerja,mitrabisnis, teman dan keluarga.

3. Sebagai alat penjualan (Salestool)

Sebuah perencanaan usaha merupakan sebuah alat bantú penjualan (SalesTool) ,sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di usaha tersebut. Sebuah perencanaan usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola usaha dengan pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan akan juga menguntungkan mereka.

Sedangkan manfaatnya dalam perencanaan usaha adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik persetujuan ataupun penolakan terhadap kelayakan suatu rencana usaha yang akan direalisasikan sesuai dengan kepentingan pihak yang terkait didalamnya. Aspek-aspek yang perlu dana lisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antar lain ditinjau dari aspek kebijakan pemerintah, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi pertenaga kerja, pengaruh sosial, serta análisis kemanfaatan dan beban sosial.

Langkah-langkahdalamperencanaanusaha

Langkah yang dapat dilakukan untuk membuat perencanaan usaha adalah:

1. Analisis pasar

Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan,dan manejemen sudah siapkan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau dikemanakan produk yang telah kita buat.

Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari análisis pasarnya. Dengan melakukan análisis pasar maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur, supliertelur pada saat ini, harga telur maupun tata niaga telur. Besarnya pasar dapat

(20)

19 ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar,misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya.

(21)

20 Dengan melakukan análisis pasar maka dapat diketahui.

a) Mencari informasi harga sarana produksi

Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah harga: kandang, pakan, pullet, obat, vitamin,peralatan dan lain- lain.

b) Menghitung biaya produksi

Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau biaya tidak tetap.

1) Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan gudang peralatan serta peralatan (tempat pakan doc, tempat pakan,tempat minum, pemanas, tabung, selang gas, drum plastik, hand sprayer/semprotan gendong, emberplastik, timbangan salter, timbangan duduk, sekop, kereta dorong , sumur air, pompaair, tower air, jaringan air dan jalan.

2) Menghitung biaya variabel/tidak tetap

Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost merupakan biaya yang habis pakaidan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri dari pakan starter, pakan grower dan pakanlayer, vaksin, obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam, gas LPG, listrik, tenaga kerja, air minum dan pemasaran.

c) Menghitung pendapatan

Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas yang tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi mau pun unggas culling karena masa produksi nya sudah berakhir serta kotoran (pupukkandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan dari total dari jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan penjualan pupuk kandang.

d) Menghitunghasilusaha

Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya.

Suatu usaha dikatakan untung apabila pendapatan lebih besar dari pada biaya produksi.

2. Mengenal pasar

Adahal yang lebih penting lagi yang biasanya dilupakan oleh seorang peternak, yaitu kurang peduli untuk mengenal calon konsumen lebih dekat. Seorang wirausaha harus mengetahui calon konsumen.Diantaranya:

a. Mengenalkonsumen: diantaranya usia, jenis kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan,dan penghasilan.

b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

c. Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian.

d. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian.

3. Prospek pasar

Produk aneka ternak, seperti telur itik, daging ayam kampung mempunyai sifat cepat rusak, sehingga apabila produk tidak laku terjual maka akan merugi. Oleh sebab itu sebelum melakukan suatu usaha, harus sudah ada yang siap menerima hasil produksinya, oleh sebab itupasaryangakanditujuharussudahjelas.

Ada dua jenis Pasar yang akan dituju, diantaranya:

a. Langsung dijual ke konsumen melalui pasar.Adadua jenispasar, yaitu:

1) Pasar tradisional

Pasar tradicional yaitu pertemuan antara pembeli dan penjual terjadi secara tradisi atau terbentuk secara alami. Di pasar tradisional, telur ayam di jual apa adanya dan pembeli bebas untuk membeli atau tidak. Ragam dan kualitasnya pun berbeda dan pembeli diberi kesempatan untuk memilih, dan harganyapun dapat

(22)

21 ditawar.

2) Pasar modern

Pasar modern biasanya terletak dikota-kota besar, dengan penuh kenyamanan berbelanja. Ditinjau dari sudut pemasaran, kedua pasar ini sama saja karena disini bertemu permintaan dan penawaran dengan harga yang tercermin dalam keadaan pasar yang bersangkutan.

Dipasar tradicional biasanya harga yang ditawarkan belum pasti. Sedangkan dipasar modern harga yang ditawarkan sudah tidak dapat berubah.Sedangkan dilihat dari sudut penjual, penjual dipasar tradicional biasanya yang mengarahkan penjual, sehingga pembeli menjadi tertarik dengan barang yang ditawarkan.Perbedaan lain adalah dari segi kualitas, di mana pasar modern lebih mengutamakan kualitas.

b. Dijual melalui pedagang pengumpul, pedagang grosir, pedagang eceren, koperasi, restaurant, cafe,danlain-lain.

Apabila kita mampu, tidak ada salahnya kita memasarkan sendiri produk (telur)yang kita hasilkan. Apalagi seandainya Anda mempunyai rekanan baik dihotel, restouran ataupun rumah makan yang membutuhkan produk kita (telur),maka ini merupakan keempatan yang sangat baik. Namun apabila tidak mampu maka dapat menggunakan peran lembaga pemasaran seper tipe dagang pengumpul. Oleh sebab itu kita harus memperhitungkan kekuatan dan kemampuan yang kitamiliki dalam pangsa pasar maupun tiap jalur pemasaran.

Apabila kita tidak mampu disektor eceran, maka cari pedagang besar atau suplier. Banyak peternak yang hanya menggunakan si stem pemasaran satu arah, dengan cara bekerjasama dengan pedagang pengumpul, tetapi dapat pula menggunakan sistem pemasaran yang banyak arah.

4. Target pasar

Target pasar usaha unggas petelur pada umumnya pasar tradisional, toko-toko grosiran, rumah makan, restaurant, dan nasi ampera, penjual martabak, pedagang atau pengusaha telur asin, dan lainnya. Saatini kebutuhan telur unggas masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional. Sementara itu kecenderungan pasarakan telur unggas, terutama telur ayam masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan telur ayam cukup tinggi, distributor telur ayam masih minim dan masih sangat dibutuhkan.

Produk (telur) yang dihasilkan dapat dipasarkan melalui beberapa cara seperti:

a. Agen, baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya agen-agen tersebut akan mengirim keberbagai wilayah kota/ daerah sekitarnya.

b. Pasar,misalkan pemasaran dapat melalui pasar induk, dimana pasar induk biasanya dapat menampung dalam skala yang lebih besar.

c. Hotel, restoran dan rumah makan. Pemasaran juga dapat dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.

5. Pangsa pasar

Pangsapasar adalah bagian permintaan dan penawaran, dimana kekuasaan atau kemampuan kita untuk menjual hasil peternakan (telur unggas) secara langgeng baik dipasar tradicional maupun secara modern. Permintaan yang kita kuasai secara mantap menyebabkan penjualan hasil peternakan sudah pasti. Artinya tidak adalagi keraguan bahwa telur yang diproduksi yang akan di jual tidak laku di pangsa pasar yang sudah dipegang. Oleh sebab itu, pangsa pasar harus sudah diduga atau diramalkan sebelum kegiatan produksi dimulai. Fungsinya untuk memantapkan penjualan hasil produksi, sehingga harus sudah ada bayangan banyaknya barang (telur) yang akan dijual pangsapasar ini harus dipikir kandan diusahakan penguasaannya pada taraf perencanaan produksi.

6. Permintaanpasar

Permintaan telur unggas setiap tahunnya diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, meningkatnya daya beli dan gizi masyarakat serta meningkatnya produksi daging dan jumlah pemotongan ayam. Apalagi pada hari-hari besar biasanya

(23)

22 permintaan masyarakat akan telur meningkat.

7. Harga

Selain permintaan pasar akan telur unggas khususnya telur ayam ras, hallain yang perlu diperhatikan adalah harga. Berapa harga DOC yang akan dipelihara dan berapa harga jual telur ungas (ayam) hasil produksi unggas petelur yang dipelihara tersebut dipasar. Hal ini perlu diperhatikan dan dicermati betul, kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Untuk menjaga agar harga telur tidak fluktuatif, maka perlu dilakukan penjajakan untuk kerjasama. Misalnya penjajakan harga kontrak dengan penjual bibit (DOC)atau pullet atau pembeli telur ayam. Langkah ini dapat dilakukan untuk mencegah resiko harga DOC yang melambung tinggi, tetapi harga telur unggas setelah dipanen jatuh.

8. Pesaing

Pesaing merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana usaha unggas petelur. Tanpa pertimbangan dari aspek pesaing, rencana usaha unggas petelur ini sulit kiranya untuk menduga apakah usaha unggas petelur yang akan dijalankan akan untung ata urugi. Ketajaman dalam menduga atau menganalisis pesaing bagi suatu usaha unggas petelur sangat menentukan beberhasilan usaha tersebut. Adapun pesaing di dalam usaha unggas petelur bisa pengusaha local (pengusaha kecil),pengusaha dari luar daerah (pengusaha sedang) atau pengusaha besar. Kira-kira pesaing yang ada yang mana, sehingga petani atau peternak didalam menyusun perencanaan usaha akan lebih matang dan mantap.

9. Transportasi

Selain permintaan pasar, harga, lokasi usaha dan calon pembeli, serta pesaing.

Masalah transportasi juga perlu dipertimbangkan. Faktor transportasi inilah yang biasanya merupakan kunci keberhasilan atau penyebab kegagalan dalam suatu usaha ayam petelur.Hal ini dikarenakan menyangkut biaya transportasi dan ketersediaannya setiap saat diperlukan. Berapa jara lokasi usaha unggas petelur dengan pasar tempat penjualan telur unggas tersebut, bagai mana ketersediaan alat transportsi serta bagaimana kondisi sarana jalan. Kesemua faktor tersebut akan mempengaruhi dalam menyusun rencana usaha unggas petelur.

Semakin lengkap data dan informasi pasar dilapangan akan semakin tepat dalam menyusun rencana usaha unggas petelur tersebut.

10. Penyiapan Sarana dan prasarana

Sarana produksi yang tersedia sangat menentukan keberhasilan dalam usaha unggas petelur.Semakin lengkap dan terpenuhinya sarana produksi untuk kegiatan sehari- hari,kemungkinan berhasil dalam usaha unggas petelur semakin tinggi.

Evaluasi Produksi

Analisis usaha adalah suatu metode untuk menentukan pilihan berbagai penggunaan yang kompetitif dari sumber daya-sumberdaya dengan cara sederhana. Pada dasarnya análisis usaha adalah menaksir manfaat dan biaya suatu usaha serta merumuskannya menjadi alat ukur yang berlaku umum.Sedangkan studi kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang sedang atau akan dijalankan tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang sedang atau akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Parameter análisis kelayakan usaha

1. R/C Ratio (Analisa keuntungan/analisa revenuecost (R/C Ratio)

Analisa keuntungan adalah salah satu analisa yang dapat digunakan dengan cara membandingkan antar pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Suatu

(24)

23 usaha peternakan layak untuk dilaksanakan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan (>1), Sebaliknya kegiatan usaha tidak layak dilaksanakan apabila manfaat yang diperoleh lebih kecil dari pada biayanya (< 1).

Rumusyang digunakanadalah:

2. BEP(break evenpoint)

BEP merupakan unggas/ayam/titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.

Rumus yang digunakan adalah:

3. Jangka waktu pengembalian modal (JWPM)

JWPM adalah jumlah investasi (modal tetap danbiaya variabel) dibagi keuntungan satu tahun, dikalikan satu tahun. Jangka waktu pengembalian modal cukup penting untuk dihitung karenaakan diketahui lama pengembalian modal yang digunakan untuk usaha.

Usaha dibidang agribisnisitik Unggas/ ayam/petelur,ada beberapa jenis bidang usaha diantaranya:

a. Usaha produksi telur konsumsi;

b. Usaha produksi bibit (DOC)/(DOD);

c. Usaha produksitelur tetas;

d. Usaha pembesaran Ayam pedaging, petelur/ itik pedaging, petelur atau produksi bayah ( itikr emaja), dst.

Perencanaan Usaha Penentuan 1. Penentuan Biaya

Biaya dalam usaha peternakan mencerminkan segala pengeluaran dan penggunaan sumberdaya untuk menghasilkan sejumlah produk peternakan. Besar kecilnya besar kecilnya biaya itu tergantung pada diri kita sendiri sebagai pengelola peternakan.

Biaya yang dikeluarkan dalam operasional peternakan merupakan biaya yang harus dikeluarkan secara kontan maupun kredit. Biaya inilah yang harus tertutupi oleh hasil penjualan. Penentuan jumlah biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sama antara satu peternakan dengan peternakan lain. Hal ini tergantung pada beberapa hal, di antaranya:

a. Biaya yang dikeluarkan tergantung pada jenis ternak unggas yang dipelihara. Sebagi contoh, dalam jumlah yang sama, peternak ayam ras petelur tentu memerlukan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan puyuh. Demikian juga biaya operasional itik dengan ayam ras petelurpun berbeda.

b. Besar kecilnya skala usaha yang akan dilakukan akan berpengaruh juga terhadap biaya yang akan dikeluarkan. Sebagai contoh ayam ras petelur berskala 10.000 ekor akan mengeluarkan biaya jauh lebih besar dibandingkan peternakan ayam yang sama dengan kapasitas yang berbeda, missal 1.000 ekor. Biaya yang dikeluarkan tergantung pada

Pendapatan R/CRatio=

Pengeluaran

biayatetap BEP=

1–(biayavariabel/harga)

Jumlah investai (modal tetap + biaya variabel) JWPM= --- x1tahun

Keuntungan setahun

(25)

24 kemampuan manajemen dan administrasi peternakan. Peternakan yang administrasinya rapih dan benar akan mengeluarkan biaya produksi yang lebih sedikit dan lebih efisien karena mampu menekan biaya dibandingkan dengan peternakan yang administrasinya acak-acakan. Dalam biaya ini Anda mengenal biaya peternakan dan biaya produksi.

Sedangkan dalam biaya produksi ada biaya variable dan biaya tetap operasional.

Biaya dapat dibedakan dua macam yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

1) Biaya tetap

Biaya tetap artinya biaya yang tetap harus dikeluarkan saat ada atau tidak ada unggas dikandang. Contoh biaya tetap diantaranya pajak bumi dan bangunan, rekening listrik dan telepon, biaya keamanan desa, bunga pinjaman dan penyusutan. Biaya tetap selalu dikeluarkan dengantidak mempedulikan produksi di areal perkadangan.

Disamping biaya tetap peternakan tersebut diatas, dikenal juga biaya tetap operasional.

Biaya tetap operasional adalah biaya tetap yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan operasional produksi atau melebihi kurun waktu seperti biaya penyusutan kandang, alat dan mesin peternakan. Kedua biaya tetap tersebut, biasanya disebut sebagai biaya tetap.

Rata-rata biaya tetap akan akan semakin kecil dengan bertambahnya jumlah unggas yang dipelihara. Rata-rata biaya tetap diperoleh dengancara membagi total biaya total biaya tetap dengan total hasil peternakan. Biaya ini penting dalam menganalisis pengeluaran tetap yang berlebihan atau pemborosan.

2) Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap disebut juga sebagai biaya variabel, yang artinya bahwa besar kecilnya baya yang dikeluarkan tergantung kepada jumlah ternak yang dipelihara atau tergantung kepada kapa sitas produksi pada masa produksi yang bersangkutan.

Maksudnya apabila Anda memelihara ayam petelur 10.000 ekor maka biaya variabelnya lebih besar dari pada biaya variabel peternakan yang jenis ayamnya sama dengan sistem yang sama, tetapi jumlahnya hanya 100 ekor.

Yang termasuk biaya variabel adalah yang berhubungan dengan ternak itu sendiri, diantaranya biaya bibit, pakan, pemeliharaan dan kesehatan. Besar kecilnya biaya tidak tetap sangat tergantung dari besar kecilnya jumlah ternak yang dipelihara.

3) Biaya total adalah biaya variabel ditambah dengan biaya tetap.

a. Pendapatan

Penerimaan adalah jumlah yang dijual (termasuk yang digunakan untuk keperluan sendiri) dikalikan dengan harga. Umumnya dalam suatu peternakan, harga yang dikenakan dalam penerimaan adalah harga peternak atau harga yang berlaku ditingkat peternakan.

Sedangkan pendapatan adalah penerimaan dikurangi dengan dengan biaya produksi b. Keuntungan

Suatu usaha dikatakan untung apabila penerimaan dikurangi dengan biaya tetap ternyata ada sisa dari penerimaan dikurangi penyusutan, bunga bank dan restribusi kepemda (kalauada). Biasanya peternak hanya membandingkan dengan biaya variabel untuk dievaluasi dimasa produksi yang bersangkutan.

(26)

25 Tambahan Literasi Perencanaan

Perencanaan Kandang ternak

Perencanaan Produksi Ternak Ayam Pedagingn Ras dan Buras

https://www.youtube.com/watch?v=pGsnzFBts0 Pemeliharaan Ternak

Ternak memerlukan pakan untuk kebutuhan pokok hidup, pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan pokok hidup meliputi menjaga temperatur tubuh, bernafas, aktifitas, fungsi metabolisme tubuh dan lain-lain. Untuk ternak yang masih muda yang dalam masa pertumbuhan, maka ternak akan memerlukan pakan lebih banyak untuk pertumbuhan badannya. Sedangkan untuk produksi tergantung dari tujuan pemeliharaan ternak, bisa berupa produksi susu, atau daging. Pada ternak yang bunting memerlukan pakan untuk pertumbuhan janin yang dikandungnya, disamping untuk kebutuhan pokok hidup induknya.

Kebutuhan Pakan

Kebutuhan pakan bervariasi tergantung dari jenis ternak, lingkungan, kecernaan pakan, selera dll Jenis Ternak

Permintaan fisiologis ternak untuk hidup pokok, pertumbuhan dan produksi berbeda antara ternak yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh kapasitas dari saluran pencernaan dari ternak yang bersangkutan. Faktor-faktor yang berpengaruh dari ternak meliputi, bobot badan, jenis kelamin, umur, faktor genetik dan tipe bangsa ternak:

a. ternak yang bobot badannya lebih besar akan memerlukan pakan yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan kebutuhan nutrisi untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan produksi makin banyak.

b. jenis kelamin c. umur

d. faktor genetik e. tipe bangsa ternak

Referensi

Dokumen terkait

Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 12 SMA/SMK/MA Fase F Kurikulum

Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 11 SMA/SMK/MA Fase F Kurikulum

Modul Ajar Kelas 11 SMA/SMK/MA Seni Teater Fase F Kurikulum

Modul Ajar Seni Musik Kelas 11 SMA/SMK/MA Fase F Kurikulum

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK/MA Fase F Kurikulum

Modul Ajar Kelas 11 SMA/MA Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Fase F Kurikulum

Modul Ajar Kelas 11 SMA/MA Bahasa Inggris Tingkat Lanjut Fase F Kurikulum

Capaian Pembelajaran (CP) Kelas 11, Kelas 12 SMA/MA Seni Tari Fase F Kurikulum