INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Riswanda Revy Aripin
Instansi : SMA Negeri 20 Kota Bandung Tahun Penyusunan : 2024/2025
Jenjang Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi
Fase E, Kelas/Semester : Kelas XI / II (Genap)
Bab 4 : Geografi: Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan Tema : Kebencanaan di Indonesia
Subtema : Persebaran dan Dampak Kebencanaan
Materi : Persebaran Kebencanaan dan Dampak Kebencanaan terhadap Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 JP (1 JP = 45 Menit) B. KOMPETENSI AWAL
Capaian Umum Pembelajaran Fase E:
Di Akhir fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain). Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/
memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ELEMEN
Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami, berpikir kritis, dan menganalisa secara keruangan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Lingkungan Geosfer, memaparkan ide, dan memublikasikannya di kelas atau pun media lain.
Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan menuliskan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian
Geografi dan Fenomena Geosfer. Peserta didik mampu menyampaikan, mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu bekerja secara kelompok atau pun mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran lainnya.
Sumber: Kemendikbud 2022 D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila yang akan diterapkan pada materi kali ini sebagai berikut:
a. Beriman, Bertakwa, Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia b. Mandiri
c. Bernalar Kritis d. Kreatif
E. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan Prasarana Yang akan digunakan:
- Komputer/Laptop - Smartphone
- Jaringan Internet/Wifi - LCD/Proyektor - Papan Tulis
- Buku Paket Geografi Kelas X F. TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
- Jumlah peserta didik sebanyak 36 orang.
G. MODEL PEMBELAJARAN
Berdasarkan cakupan materi yang akan diajarkan nantinya model pembelajaran yang akan digunakan nantinya adalah Model Pembelajaran Inquiry Learning secara tatap muka.
H. METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Metode yang akan digunakan pada materi kali ini adalah metode kuiz, tanya jawab, dan evaluasi materi.
I. KATA KUNCI
Penduduk, pembangunan, sumber daya manusia, pengembangan SDM, kualitas hidup.
KOMPONEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Mengidentifikasi peran penduduk dalam pembangunan
- Menganalisis potensi penduduk sebagai sumber daya pembangunan - Mengusulkan strategi pengembangan SDM berdasarkan data B. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Penduduk bukan hanya objek tetapi juga subjek pembangunan. SDM yang berkualitas merupakan kunci pembangunan nasional.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
- Mengapa penduduk disebut sebagai aset dan sekaligus tantangan dalam pembangunan?
- Bagaimana kualitas SDM memengaruhi kemajuan suatu negara?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Pendahuluan
Sebelum masuk kedalam kegiatan belajar mengajar langkah baik yang perlu dilakukan oleh guru adalah membuka kelas terlebih dahulu, berikut langkah yang akan dilakukan:
1. Mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiata pembelajaran.
4. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
5. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan alat dan sarana pembelajaran.
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk materi yang akan dipelajari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kali ini.
8. Guru menyampaikan langkah/tahapan kegiatan pembelajaran hari ini.
b. Kegiatan Inti
Langkah Kegiatan Inti terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1. Guru terlebih dahulu akan menampilkan materi dasar melalui power point yang telah disiapkan.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mencatat pembelajaran hari ini minimal satu halaman saja.
3. Nantinya catatan yang telah dibuat akan diberikan tanda tangan sebagai bukti mengikuti pembelajaran hari ini.
4. Selanjutnya guru akan menjelaskan materi menggunakan power point selama 2 jam pelajaran.
5. Ditengah-tengah materi akan ada kuiz terkait setengah materi yang telah dijelaskan.
6. Siswa yang dapat menjawab akan dicatat dan diberikan nilai keaktifan.
7. Selanjutnya melanjutkan pemaparan materi sampai selesai dan selalu diiringi dengan tanya jawab untuk menjaga keaktifan siswa.
8. Terakhir guru akan memberikan evaluasi materi untuk dikerjakan oleh siswa selama satu jam pelajaran terakhir.
c. Kegiatan Penutup
Langkah untuk kegiatan penutup adalah sebagai berikut:
1. Guru akan meminta perwakilan 1 orang siswa dan siswi untuk menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran hari ini.
2. Guru akan meminta tanggapan peserta didik untuk kegiatan pembelajaran hari ini, mulai dari sejauh mana pemahaman materi dan materi mana yang masih belum dipahami.
3. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari selanjutnya dan mengarahkan siswa untuk belajar terlebih dahulu dirumah.
4. Guru memberitahu sistematika tugas yang akan dikerjakan oleh siswa untuk nantinya dipresentasikan di pertemuan selanjutnya.
5. Doa dan salam penutup.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Dalam pembelajaran Fenomena Geosfer, khususnya Antroposfer, aspek penduduk sebagai sumber daya pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam kajian geografi. Oleh karena itu, penilaian dalam proses pembelajaran ini sangatlah penting untuk mengetahui sejauh mana pemahaman, keterampilan, dan sikap peserta didik. Penilaian keterampilan menjadi dasar utama, yang kemudian beriringan dengan penilaian pengetahuan. Hal ini dapat dipahami mengingat pembelajaran geografi menitikberatkan pada kemampuan keterampilan peserta didik, baik dalam membaca data kependudukan, menggagaskan ide, berdiskusi kelompok, memecahkan masalah pembangunan, serta mempublikasikan hasil pemikiran dalam bentuk
visual atau tulisan. Selain itu, penilaian sikap juga diperlukan, meskipun tidak selalu dalam kuantitas yang sama dengan dua jenis penilaian lainnya. Penilaian sikap akan mencakup aspek spiritualitas, tanggung jawab, dan kerja sama dalam konteks pembelajaran.
Penilaian Pengetahuan
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN PADA PROSES PEMBELAJARAN DALAM BENTUK SOAL ESSAY
Nama Sekolah : SMAN 20 Bandung
Fase/Kelas/Semester : E/X (Sepuluh)/Genap Mata pelajaran : Geogarfi
Materi : Atmosfer
Alokasi Waktu : 3 JP x 40 Menit Tahun Pelajaran : 2024 – 2025
Tabel Instrument Penilaian Soal Essay
No Soal Keterangan Skor
1 Jelaskan mengapa
Indonesia tergolong negara rawan bencana!
Siswa memberikan tanggapan, dan menjelaskan factor apa saja yang menjadikan negara Indonesia rawan bencana jika benar menjawab
40
Siswa memberikan tanggapan, akan tetapi tidak menjelaskan factor apa saja yang menjadikan negara Indonesia rawan bencana jika benar menjawab
20
Siswa menjawab tetapi jawaban kurang tepat. 10
Salah atau tidak menjawab. 0
2 Sebutkan dan jelaskan tiga jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia!
Menjelaskan 3 jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia.
30 Menyebutkan kurang dari 3 jenis bencana. 15
Salah atau tidak menjawab. 0
3 Berikan contoh dampak
bencana yang
mempengaruhi aspek social dan ekonomi !
Menyebutkan contoh dampak bencana yang mempengaruhi aspek social dan ekonomi.
30
Menyebutkan contoh dampak bencana yang dapat mempengaruhi aspek social dan ekonomi akan tetapi kurang tepat.
15
Tidak menjawab atau salah menjawab 0
Penilaian Sikap
INSTRUMENT PENILAIAN SIKAP PADA PROSES PEMBELAJARAN Tabel Penilaian Sikap
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Skor
Total
Nilai Beriman dan
Bertakwa
Bernalar Kritis
Mandiri Kreatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
32 33 34 35 36
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Beriman dan
Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa:
Jika semua komponen tidak tercapai
Jika satu komponen
tercapai
Jika dua komponen
tercapai
Jika semua komponen tercapai
a. Mengucapkan salam ketika guru memasuki ruang kelas b. Membaca doa
sebelum dan sesudah
melaksanakan pembelajaran.
c. Rasa syukur kepada Tuhan YME atas pengetahuan yang telah diberikan
dengan antusias
dalam
mengikuti pembelajaran.
2 Bernalar Kritis:
a. Mengajukan Pertanyaan Sebagai Rasa Ingin Tahu Lebih Dalam b. Kemampuan
Mengidentifikasi dan
Menganalisis Suatu Masalah c. Menanggapi
Jawaban Orang Lain
Berdasarkan Data Atau Bukti Yang Akurat
Jika semua komponen tidak tercapai
Jika satu komponen
tercapai
Jika dua komponen
tercapai
Jika semua komponen tercapai
3 Mandiri:
a. Mampu mengerjakan tugas secara mandiri
b. Serius dan focus terhadap penjelasan yang diberikan c. Dapat
memanage
Jika semua komponen tidak tercapai
Jika satu komponen
tercapai
Jika dua komponen
tercapai
Jika semua komponen tercapai
waktu belajar dan pengerjaan tugas.
4 Kreatif:
a. Mampu
Berpikir Secara Luwes,
Terbuka dan Out-Of-The- Box
b. Percaya Diri Dalam
Menyampaikan Gagasan Ide Maupun Karya Dengan
Penjelasan Yang Baik c. Karya
Dikembangkan Dengan
Inovatif dan Terdapat Upaya Eksplorasi
Jika semua komponen tidak tercapai
Jika satu komponen
tercapai
Jika dua komponen
tercapai
Jika semua komponen tercapai
Hasil Penskoran Rubrik Penilaian Sikap
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Skor = ______________________________ 100 Skor Maksimal
Keterangan Perolehan Nilai:
Keterangan Skor
Sangat Baik 85 – 100
Baik 84 – 78
Cukup 77 – 65
Kurang < 64
Tabel Keterangan Nilai
F. ASSESTMENT / EVALUASI PENGETAHUAN MATERI
Setelah peserta didik mempelajari materi Dampak dan persebaran Kebencanaan, kerjakanlah assessment tersebut dengan membuat resume dan dikerjakan di platform padlet dikumpulkan dalam link berikut :
https://padlet.com/riswandarevy/resume-materi-dampak-kebencanaan-dalam- kehidupan-persebaran--
Kerjakan dengan sebaik mungkin agar materi yang dipelajari hari ini dapat kalian pahami dengan sebaik mungkin.
G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Refleksi Guru
Ketika melaksanakan proses pembelajaran pada Bab Persebaran dan Kebencanaan di Indonesia materi Adaptasi dan Mitigasi Bencana bagi peserta didik, apakah saya sebagai guru sudah melakukan:
1. Memberi keteladanan pada peserta didik dalam sikap dan perilaku sehari-hari secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada guru, melainkan berpusat pada peserta didik? (Sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
3. Melaksanakan pembelajaran secara konstektual dengan baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan sebagai guru dalam proses pembelajaran pada materi Atmosfer?
Refleksi Peserta Didik
1. Apa pesan dan kesan peserta didik setelah mempelajari materi geografi hari ini?
2. Materi apa sajakah yang peserta didik pelajari hari ini?
3. Menyampaikan materi yang belum dipahami oleh peserta didik?
H. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan
Pengayaan pada pembelajaran materi Persebaran dan Kebencanaan di Indonesia dapat dilakukan dengan mendalami catatan selama belajar dan power point yang telah diberikan.
Selain itu juga siswa perlu memberikan catatan harian setidaknya satu halaman yang nantinya akan ditandatangan sebagai bukti pembelajaran.
Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi capaian pembelajaran.
Remedial dilakukan untuk membantu peserta didik dalam memenuhi capaian pembelajaran. Hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk kegiatan remedial, di antaranya:
1. Guru dapat melakukan pertemuan satu per satu dengan peserta didik untuk mendengarkan hambatan siswa secara aktif (bisa masalah pribadi, psikologis, atau akademik), guru dapat memberikan dukungan moral tanpa menyudutkan peserta didik, dan menghindari adanya hukuman bagi peserta didik
2. Guru dan peserta didik menyusun secara bersama rencana terkait remedial seperti jadwal, waktu, dan metode
3. Menggunakan cara Peer tutoring teman sebayanya membantu peserta didik yang mengalami kesulitan
4. Sebagai penunjang remedial berikan platform pembelajaran interaktif, seperti video pembelajaran, simulasi, maupun quiz secara online
LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Untuk Kegiatan Pembelajaran Pada hari Ini Tidak Ada Pengerjaan LKPD hanya ada evaluasi materi berupa pengerjaan soal.
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Dampak Kebencanaan Terhadap Kehidupan
Berbagai jenis bencana telah kalian pelajari sebelumnya. Bencana sangat memengaruhi aktivitas dan kehidupan sehari-hari manusia berupa dampak positif dan negatif. Dampak positif yaitu bencana dapat memberikan keberkahan, sebaliknya dampak negatif dapat memberikan kerugian bagi kehidupan manusia. Beberapa dampak bencana yang memengaruhi kehidupan manusia sebagai berikut:
1. Letusan Gunung Berapi Dampak Negatif:
a. Tercemarnya udara dari abu vulkanik. Gas di dalamnya seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, hidrogen sulfida, dan partikel debu lain yang dapat membunuh makhluk hidup.
b. Lumpuhnya berbagai kegiatan atau aktivitas manusia, rusaknya ekosistem, dan hancurnya berbagai bangunan.
c. Material letusan gunung berapi berpotensi menyebabkan penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Dampak Positif:
a. Tanah menjadi subur dikarenakan telah dilalui abu vulkanik gunung berapi. Abu vulkanik mengandung mineral primer yang memiliki kandungan nutrisi yang melimpah dan baik bagi tanah.
b. Tercipta mata pencaharian baru, yaitu penambang pasir dan bebatuan.
c. Terdapat geyser (sumber mata air panas) yang sangat baik untuk kesehatan kulit manusia.
2. Tanah Longsor Dampak Negatif:
a. Sanitasi lingkungan menjadi buruk.
b. Harga jual tanah menurun.
c. Infrastruktur di lokasi tanah longsor rusak, jalur transportasi terputus, dan perekonomian tersendat.
Dampak Positif:
a. Kondisi tanah akan kembali menjadi gembur, terjadi perubahan tekstur tanah, dan mempercepat terjadinya proses peleburan batu dalam tanah.
• Masyarakat menjadi sadar pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan melestarikan hutan.
• Muncul motivasi dan penelitian tentang penyebab serta pencegahan longsor.
3. Gempa Bumi
Dampak Negatif:
• Gangguan transportasi, komunikasi, dan rusaknya bangunan.
• Timbulnya rekahan tanah, longsoran, dan luncuran tanah.
• Perubahan air bawah tanah akibat sesar atau guncangan.
• Potensi tsunami jika gempa besar dan dari laut dangkal.
Dampak Positif:
• Memberikan informasi tentang struktur bawah tanah untuk eksplorasi minyak dan gas.
• Membantu pemantauan aktivitas gunung berapi melalui struktur ruang magma.
• Memberikan pemahaman tentang struktur internal bumi lewat gelombang seismik.
4. Kekeringan
Dampak Negatif:
• Tanaman mati karena kekurangan air.
• Meningkatkan polusi karena berkurangnya tanaman pengolah CO₂.
• Sumber air bersih berkurang dan tanah menjadi gersang.
Dampak Positif:
• Mempercepat proses panen garam dan pengeringan hasil laut.
• Meningkatkan kualitas buah dari tanaman pohon.
• Peluang tinggi untuk menanam palawija.
• Potensi energi matahari sebagai pembangkit listrik.
• Sanitasi membaik karena berkurangnya genangan air, menurunkan risiko penyakit.
• Transportasi laut lancar dan perbaikan jalan lebih mudah dilakukan.
5. Banjir
Dampak Negatif:
• Merusak infrastruktur: jalan, jembatan, kanal, dan bangunan.
• Menimbulkan masalah kesehatan dari air kotor dan krisis air bersih.
• Mengakibatkan gagal panen, rusaknya spesies, dan kelangkaan barang.
Dampak Positif:
• Muncul lapangan kerja baru di sektor transportasi air.
• Meningkatkan kesadaran lingkungan dan penghijauan.
6. Kebakaran Hutan
Dampak Negatif:
• Merusak ekosistem, membunuh flora dan fauna.
• Mengganggu transportasi udara, menyebabkan pemanasan global.
• Menyebabkan penyakit pernapasan dan iritasi.
Dampak Positif:
• Menyuburkan lahan dan menurunkan keasaman tanah gambut.
• Membasmi hama tanaman dan membersihkan gulma.
• Mendukung regenerasi tanaman tertentu yang butuh api untuk tumbuh (misalnya manzanita, chamise).
Persebaran Bencana di Indonesia
Posisi geografis Indonesia sangat berpengaruh terhadap potensi bencana alam.
Indonesia terletak di antara tiga lempeng besar dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Akibat aktivitas pergerakan lempeng tersebut, Indonesia sering mengalami bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Selain itu, kondisi topografi dan iklim tropis juga menyebabkan bencana seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, angin puting beliung, serta kebakaran hutan dan lahan.
Untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, masyarakat perlu mengetahui
persebaran wilayah rawan bencana. Informasi ini dapat disampaikan melalui pemetaan bencana. Pemetaan akan membantu masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi kerugian saat bencana terjadi.
Berikut adalah persebaran wilayah rawan bencana di Indonesia:
1. Gempa Bumi
Wilayah Indonesia yang rawan gempa antara lain Provinsi Aceh, Sumatra Barat, pesisir selatan Pulau Jawa, Lombok, Maluku, hingga Papua bagian utara. Wilayah-wilayah ini berada dekat dengan batas lempeng tektonik, sehingga sering mengalami gempa bumi berkekuatan sedang hingga kuat.
Sebagian besar gempa bumi di Indonesia disebabkan oleh patahan (aktivitas tektonik) dan terjadi secara tiba-tiba. Getarannya dapat meruntuhkan bangunan dan
membahayakan masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk. Gempa berkekuatan lebih dari 7 Skala Richter terjadi 2–3 kali setiap tahun dan dapat menyebabkan
kerusakan besar.
Beberapa patahan utama di Indonesia meliputi:
• Sesar Semangko (membentang dari Lampung hingga Aceh),
• Sesar Cimandiri, Sesar Opak, dan Sesar Grindulu di Jawa.
2. Letusan Gunung Berapi
Indonesia memiliki banyak gunung api aktif karena berada di zona subduksi lempeng.
Gunung berapi tersebar di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi.
Kalimantan dan Papua tidak memiliki gunung api aktif.
Tanda-tanda letusan gunung antara lain suara gemuruh, gempa kecil, air menghilang, tumbuhan layu, dan hewan bermigrasi. Letusan gunung bisa mengeluarkan material
berupa lava, abu vulkanik, gas, dan awan panas.
Status aktivitas gunung api (berdasarkan ESDM 2017):
• Level IV (Awas): Gunung Sinabung
• Level II (Waspada): Gunung Merapi, Semeru, Kerinci, Rinjani, Anak Krakatau, dan lainnya
• Level I (Normal): Tidak menunjukkan aktivitas berbahaya
3. Tsunami
Tsunami umumnya terjadi akibat gempa bumi bawah laut. Tanda-tanda awal tsunami antara lain getaran tanah, suara gemuruh dari laut, dan air laut yang tiba-tiba surut.
Wilayah rawan tsunami meliputi:
• Sumatra bagian barat dan selatan
• Pantai selatan Jawa
• Kepulauan Maluku
• Papua bagian utara
Contoh: Tsunami Pangandaran 2006 yang terjadi akibat gempa 6,8 SR dan menyebabkan ratusan korban jiwa serta kerusakan parah.
4. Banjir
Banjir sering terjadi saat musim hujan dengan curah hujan tinggi, terutama di daerah yang tidak memiliki sistem drainase yang baik. Wilayah seperti Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Bogor, dan Kapuas Hulu pernah mengalami banjir besar.
Penyebab banjir antara lain:
• Berkurangnya ruang terbuka hijau,
• Sistem drainase buruk,
• Pembangunan permukiman di bantaran sungai,
• Pemanfaatan waduk yang tidak optimal,
• Rendahnya upaya normalisasi sungai.
5. Kekeringan
Kekeringan banyak terjadi saat musim kemarau di wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Daerah seperti Kebumen, Wonogiri, dan Mojokerto sering mengalami kesulitan air bersih dan gagal panen.
Faktor penyebab:
• Curah hujan rendah
• Fenomena El Nino
• Alih fungsi lahan
• Penurunan debit waduk dan sumur
Kekeringan juga berkaitan dengan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
6. Tanah Longsor
Tanah longsor sering terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan dengan lereng curam serta curah hujan tinggi. Wilayah rawan longsor antara lain Bogor, Cianjur, Bandung, Sukabumi, dan Sumedang.
Faktor penyebab:
• Lereng terjal dan tanah gembur
• Curah hujan ekstrem
• Deforestasi
• Aktivitas manusia seperti pembangunan tanpa perkuatan lereng
Contoh: Tanah longsor di Ponorogo (2017) menyebabkan 28 orang tertimbun.
7. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan banyak terjadi di musim kemarau, terutama di Kalimantan dan Sumatra. Kebakaran sering disebabkan oleh pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh masyarakat atau perusahaan.
Dampak:
• Kabut asap yang mengganggu transportasi dan kesehatan,
• Kerusakan ekosistem hutan,
• Menurunnya kualitas udara hingga ke negara tetangga.
8. Angin Puting Beliung
Puting beliung terjadi akibat awan Cumulonimbus (Cb), terutama saat musim hujan di siang hari. Wilayah Jawa cukup sering mengalami bencana ini.
Ciri-ciri angin puting beliung:
• Terjadi mendadak dan berlangsung singkat (5–10 menit),
• Umumnya terjadi di dataran rendah,
• Angin berputar membentuk pusaran seperti belalai gajah,
• Merusak atap rumah dan bangunan.
C. GLOSARIUM 1. Lempeng Tektonik
Lempeng besar di kerak bumi yang bergerak dan dapat menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan bencana geologi lainnya.
2. Gempa Bumi
Getaran atau guncangan tanah yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik.
3. Patahan
Retakan atau patahan di kerak bumi yang merupakan sumber gempa.
4. Gunung Berapi (Vulkanik)
Gunung yang terbentuk akibat keluarnya magma dari dalam bumi melalui letusan.
5. Letusan Gunung Api
Peristiwa keluarnya magma, abu, gas, dan material lain dari perut bumi melalui gunung berapi.
6. Tsunami
Gelombang laut besar yang terjadi akibat gempa bawah laut atau letusan gunung berapi.
7. Curah Hujan
Jumlah air hujan yang turun dalam waktu tertentu di suatu daerah.
8. Banjir
Kondisi di mana air meluap dan menggenangi daratan yang biasanya kering.
9. Kekeringan
Kondisi kekurangan air dalam jangka waktu lama sehingga berdampak pada kehidupan manusia dan tanaman.
10. Tanah Longsor
Pergerakan tanah atau batuan menuruni lereng akibat hujan lebat, gempa, atau aktivitas manusia.
11. Kebakaran Hutan
Terbakarnya area hutan secara luas yang dapat disebabkan oleh faktor alam atau ulah manusia.
12. Puting Beliung
Angin berputar yang kuat dan cepat, biasanya terjadi saat badai lokal dan dapat menyebabkan kerusakan.
13. ESDM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, lembaga yang mengawasi aktivitas gunung berapi di Indonesia.
14. BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, lembaga yang mengkoordinasikan penanggulangan bencana di Indonesia.
15. BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, lembaga yang memantau cuaca, iklim, dan gempa bumi.
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku Geografi SMA Kelas X Kemendikbud.