Selain itu, ada sel yang mempunyai banyak fungsi dan juga sel yang mempunyai fungsi khusus (Mulyani S, 2006). Struktur jaringan epidermis, jaringan epidermis sebagai jaringan yang berfungsi sebagai pelindung, mempunyai struktur morfologi dan anatomi. Bagian ini merupakan ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel terpisah yang disebut sel penjaga.
Sel-sel ini secara morfologi berbeda dari sel-sel epidermis pada umumnya dan membentuk dua atau lebih sel yang berdekatan dengan sel penjaga, yang tampaknya berhubungan secara fungsional.
ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop
LANGKAH KERJA
Sebelum melihat spesimen di bawah mikroskop, spesimen diberi air suling/air sebelum ditutup dengan kaca penutup. Aplikasi air suling/air ini berguna untuk memperjelas bentuk sediaan. Untuk teknik melihat stomata pada daun soka, aplikasikan cat kuku pada bagian bawah daun, tunggu hingga kering, lalu rekatkan dengan ujung sola, lalu kupas dan tempelkan pada benda kaca.
HASIL PENGAMATAN 1. Jaringan Epidermis
Derivat Epidermis
PERTANYAAN
KESIMPULAN
TUJUAN
DASAR TEORI
Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit dan tumbuhan sukulen. Parenkim air berperan sebagai tempat penyimpanan air pada tumbuhan xerophytic/epifit (sedikit air) untuk mengatasi kekeringan, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya. Aerenkim banyak ditemukan pada batang dan daun tumbuhan hidrofit. Parenkim udara disebut aerenkim dan bertugas menyimpan udara dalam kantung besar yang terdiri dari sel gabus dengan rongga besar yang membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan. Parenkim bunga karang (spongy network) merupakan lapisan sel yang tidak beraturan, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan seminiferus.
Sel kolenkim tangkai daun wortel mengalami penebalan pada dinding samping (tepi) tangensial—tetapi tidak pada sisi atas dan bawah—sehingga tangkai daun lebih kuat.
HASIL PENGAMATAN 1. Jaringan Parenkim
Amati struktur dan bentuk beberapa sel penyusun jaringan xilem dan floem pada berbagai organ tumbuhan. Jaringan pembuluh darah merupakan salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang termasuk dalam tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh ayakan (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat lain dari daun ke bagian tubuh tumbuhan lainnya.
Kedua jaringan ini akan digabungkan menjadi bundel yang direkatkan dengan pektin dan selulosa. Pembuluh ayakan biasanya terletak pada sisi bawah (abaksial) atau belakang daun, sedangkan urat kayu berada pada sisi lain (adaksial). Inilah alasan mengapa kutu daun lebih suka duduk di belakang daun karena lebih mudah menjangkau wadah ayakan untuk menyedot gula.
Jaringan xilem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara mineral dari dalam tanah. 19 dari epidermis ke pembuluh pohon, yang akan mengangkut air dan unsur hara mineral sampai ke organ tumbuhan lainnya, seperti batang dan daun. Jaringan floem dan pembuluh ayakan merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis yang berlangsung pada daun.
Agunan terbuka artinya terdapat kambium antara xilem dan floem, sedangkan agunan tertutup artinya tidak terdapat kambium antara xilem dan floem. Berbeda dengan tipe lainnya, tipe radial ini berarti letak xilem dan floem bergantian sesuai dengan jari-jari lingkaran.
HASIL PENGAMATAN
- Struktur Akar pada Tumbuhan Primer
- Morfogi Akar
- Struktur Morfologi
- Struktur Anatomi
- Jenis batang: Batang Dikotil
- Jenis Batang: Batang Monokotil
- Fungsi Batang
- Jaringan Penyusun Batang
Akar adalah bahagian bawah paksi tumbuhan dan biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah, walaupun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar tidak mempunyai stomata tetapi mempunyai penutup akar yang tidak sejajar dengan batang (Srimulyani, 2006). Akar primer ialah akar yang terus tumbuh dan memanjang, akar ini akan menjadi akar yang menyokong pokok.
Rambut akar merupakan modifikasi sel epidermis akar yang bertugas menyerap air dan garam mineral. Silinder pusat atau prasasti berfungsi sebagai alat pengangkut air dan mineral dari akar, yang kemudian dilanjutkan oleh berkas pengangkut xilem. Ujung akar (apex radicis), bagian termuda dari akar, terdiri dari jaringan yang aktif membelah.
Rambut akar atau rambut akar (pilus radikalis), yaitu bagian akar yang sebenarnya hanya merupakan penonjolan panjang sel-sel kulit luar akar. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri dari jaringan-jaringan yang berguna untuk melindungi ujung-ujung akar yang masih muda dan lemah atau untuk melindungi akar dari kerusakan mekanis bila masuk ke dalam tanah. Jika pada tubuh tumbuhan masih berupa akar utama yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil, maka sistem perakaran tersebut disebut akar tunggang.
Sistem akar serabut, yaitu jika akar tubuh mati pada perkembangan selanjutnya atau selanjutnya terbentuk akar-akar yang ukurannya kurang lebih sama. Karena akar ini bukan berasal dari calon akar asli dari akar liar, maka bentuknya serabut sehingga disebut akar serabut (radix adventicia). Akar gantung merupakan jenis akar yang tumbuh dari pucuk batang dan tumbuh ke arah tanah.
Akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit berfungsi menyerap air dan unsur hara dari pohon inangnya, misalnya benalu.
HASIL PENGAMATAN 1. Tabel Anatomi
- Morfologi Daun
- Anatomi Daun
- Anatomi Daun Dikotil
- Anatomi Daun Monokotil
Sesuai dengan bentuk daunnya yang tipis dan lebar, warnanya yang hijau dan letaknya yang menghadap ke atas pada batang selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan, yaitu: menyerap unsur hara (resorpsi), mengolah unsur hara (asimilasi), menguapkan air (keringat) dan pernafasan (respirasi). ). Fungsi utama daun yang berperan sebagai bagian tumbuhan adalah dapat menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Daun utuh terdiri dari bagian-bagian seperti pelepah daun atau pelepah daun, tangkai daun, helaian daun.
Variasi daun didasarkan pada bagian-bagian penyusunnya, ada yang struktur daunnya tidak lengkap, ada pula yang hanya mempunyai batang dan daun saja. Pada daun dikotil, bagian proksimal daun berkembang menjadi pangkal daun dan bracts, jika ada. Bagian distal hampir tidak aktif dan kadang terlihat sebagai ujung daun yang belum sempurna.
Kerataan daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis, karena dengan bentuk daun seperti ini luas permukaan daun yang terkena sinar matahari bisa lebih besar. Pada umumnya daun dikotil mempunyai jaringan kutikula yang fungsinya meminimalkan proses penguapan air di atas permukaan daun. Stomata pada daun dikotil melapisi permukaan daun bagian bawah dan juga permukaan daun bagian atas.
Kelenjar dan bulu daun pada tumbuhan dikotil berfungsi sebagai alat ekskresi. 42 Mesofil merupakan bagian daun yang terdapat pada lapisan bawah epidermis dan juga pada lapisan atas epidermis, dimana mesofil berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
HASIL PENGAMATAN 1. Anatomi Daun
Morfologi Daun
Sebutkan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil serta kelompokkan berdasarkan organ daun yang digunakan pada praktikum ini. Bunga dianggap ranting bertangkai pendek dengan daun yang rapat dan mempunyai bentuk yang khas sesuai dengan fungsinya. Warna kelopak yang berperan dalam menarik penyerbuk menunjukkan adanya pigmen pada kromoplas dan cairan sel, misalnya antosianin (Tjitrosoepomo, 1988).
Morfologi Bunga
Bagian-bagian bunga sempurna (lengkap) adalah kepala putik, kepala putik, filamen, bagian benang sari, sumbu bunga, ruas, batang, kelenjar nektar, benang sari (stamen), bakal biji, bakal biji, serbuk sari, kepala sari, periantheum, mahkota dan kelopak. Bagian subur merupakan bagian bunga yang berpengaruh langsung terhadap proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu sendiri. Bagian steril adalah bagian bunga yang fungsinya hanya sebagai hiasan dan kelengkapan bunga itu sendiri.
Bagian bunga yang steril antara lain tangkai bunga induk (pedunculus), tangkai daun (brachteola), pangkal bunga (vessel), bract (brachtea), corolla (petal), tangkai bunga (pedicellus), dan kelopak bunga (sepal). Antera merupakan bagian ujung dari batang antera itu sendiri, di dalam antera terdapat ruang-ruang yang berfungsi sebagai tempat penampung serbuk sari. Benang sari adalah bagian benang sari yang fungsinya menempatkan kepala sari cukup tinggi keluar dari bunga, sehingga kepala sari mudah terkena angin atau tersentuh serangga dan serbuk sari hingga bertemu dengan putik.
Serbuk sari merupakan bagian benang sari yang terdiri dari sel kelamin jantan yang digunakan pada proses penyerbukan. Putik merupakan organ pada bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin betina dalam reproduksi seksual pada tumbuhan. Putik merupakan bagian putik yang berfungsi meninggikan posisinya dan menopang kepala putik sehingga lebih mudah menangkap serbuk sari pada saat proses penyerbukan.
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang umumnya mempunyai warna mencolok untuk menarik perhatian serangga sehingga memudahkan proses penyerbukan. Batang bunga adalah bagian bunga yang terletak tepat di pangkal bunga, yang merupakan penopang akhir dari dahan bunga.
Bunga Dikotil atau Monokotil
HASIL PENGAMATAN 1. Anatomi Bunga
Morfologi Bunga
Setiap ovarium mengandung satu atau lebih sel telur, yang masing-masing berisi satu sel telur. Ovula dibuahi melalui proses yang diawali dengan penyerbukan, yaitu perpindahan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari menempel pada kepala putik, serbuk sari tersebut berkecambah dan isinya tumbuh menjadi tabung serbuk sari yang berisi sperma.
Tabung ini terus tumbuh melalui putik hingga bakal biji, di mana terjadi penyatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dan bakal biji yang berada di dalam bakal biji, membentuk zigot diploid. Pada beberapa buah berbiji banyak, pertumbuhan daging umumnya sebanding dengan jumlah telur yang dibuahi. Dinding buah yang berasal dari perkembangan dinding ovarium bunga disebut dengan pericarp (pericarpium).
Pada beberapa buah, terutama buah tunggal yang berasal dari bakal buah yang cekung, terkadang bagian bunga yang lain (misalnya tabung bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, atau benang sari) bergabung dengan bakal buah tersebut dan ikut berkembang membentuk buah. Ovula ada beberapa jenis, yaitu ortotrop jika mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilum di bagian bawah; amphitrope, yaitu telur yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung telur dan tangkai pangkalnya berdekatan. Anatrope yaitu telur yang mikropilnya membengkok sekitar 180o dan campylotrope yaitu telur yang membengkok 90o sehingga tampak tali pusar menempel pada sisi telur.
Bentuk benih yang unik terdapat pada jahe yang mempunyai biji yang menyerupai ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji yang menyerupai rumah siput. Potong buah dan biji memanjang menggunakan alat penghiris/cukur, potong tomato, longan dan kelapa secara bersilang.
HASIL PENGAMATAN 1. Tabel Pengamatan Biji