Morfologi 03SIDP001
KELOMPOK : 1
Nama:
Annisa Dwi Wahyuningsih – 221010750058 Syifa Salsabila Afsa – 191010700496
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Morfologi 03SIDP001
BAB I
MORFOLOGI & KATA
A. PENGERTIAN MORFOLOGI
Di dalam ilmu linguistik kita tidak akan asing dengan Istilah: “Morfologi”. Kata tersebut berasal dari bahasa Inggris yang berupa morphology. Sedangkan kata morphology sendiri berasal dari kata morph yang memiliki arti kata ‘bentuk’ dan di tambah dengan -logy yang memiliki arti kata sebagai ‘ilmu’. Jadi jika di sederhanakan kembali, kata “Morfologi”
dapat di artikan sebagai ‘ilmu tentang bentu’.
Ramlan (1987 : 21) menjelaskan morfologi sebagai bagian dari “ilmu bahasa yang bidangnya menyelidiki seluk-beluk bentuk kata, dan kemungkinan adanya perubahan golongan dari arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata. Golongan kata sepeda tidak sama dengan golongan kata bersepeda. Kata sepeda termasuk golongan kata nominal, sedangkan kata bersepeda termasuk golongan kata verbal.”
Menurut Verhaar (dalam Nurhayati, 2001 : 1) morfologi adalah “cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Pengertian lain menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang membicarakan atau mengidentifikasi seluk beluk pembentukan kata”. (Nurhayati, 2001 : 2).
Oleh sebab itu dalam Linguistik, morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang seluk-beluk dalam pembentukan kata. Jika kita ulas menggunakan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) di dalamnya mencatat bahwasanya morfologi tidak hanya di kenal dalam lingkup ilmu linguistik saja, akan tetapi morfologi juga berada pada bidang ilmu lain, seperti: Biologi dan juga Geografi.
Berikut merupakan pengertian Morfologi dalam KBBI VI Daring (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) sebagaimana berikut:
• Dalam Linguistik di jelaskan sebagai “cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya; ilmu bentuk kata”.
Morfologi 03SIDP001
• Dalam Biologi dijelaskan sebagai “ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup”.
• Dalam Geografi di jelaskan sebagai “struktur luar dari batu-batuan dalam hubungan dengan perkembangan ciri topografis”.
Beralih kita kepada posisi morfologi dalam lingkup ilmu linguistik, sebagaimana yang dijelaskan pada bagan berikut:
Dari informasi dalam bagan di atas, dapat di simpulkan bahwa morfologi merupakan bagian dari mikrolinguistik atau cabang utama dari linguistik yang mengkaji struktur internal dalam bahasa.
Dipaparkan dari penjelasan Joko Snatoso, menjelaskan bahwa Ilmu linguistik atau yang biasa di kenal ilmu bahasa memiliki beberapa cabang. Sebagaimana yang di paparkan pada diagram di bawah ini.
Linguistik
Mikrolinguistik
Fonologi Morfologi
Sintaksis Semantik Analisis Wacana
Formal
Makrolinguistik
Terapan
Pembelajaran Bahasa Penerjemah
Leksikologi Dll
Interdisipliner
Pragmatik Sosiolinguistik Psikolinguistik
Dll.
Linguistik
Fonologi Tata Bahasa
Morfologi Sintaksis Semantik
Morfologi 03SIDP001
Dengan adanya diagram tersebut, dapat di simpulkan bahwasanya morfologi merupakan satu dari 2 cabang tata bahasa. Lalu tata bahasa sendiri adalah satu dari 3 buah cabang linguistik, 2 lainnya yaitu fonologi dan juga semantik.
Berikut merupakan pengertian morfologi dari beberapa para ahli:
1. Tarigan mengungkapkan bahwa morfologi adalah “bagian dari ilmu bahasa yang membahas mengenai seluk-beluk bentuk kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.”
2. O’Grady, menurut penuturan O’Grady yaitu “Morphology is the system of categories and rules involved in word formation and interpretation”. Artinya,
“morfologi merupakan sebuah sistem kategori dan juga aturan yang digunakan dalam pembentukan sebuah kata dan interpretasinya”.
3. Menurut Verhaar (dalam Nurhayati, 2001 : 1) morfologi adalah “cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal”.
4. Ramlan (1987 : 21) menjelaskan morfologi sebagai “bagian dari ilmu bahasa yang bidangnya menyelidiki seluk-beluk bentuk kata, dan kemungkinan adanya perubahan golongan dari arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata”
B. PENGERTIAN KATA
Kata merupakan satuan bebas terkecil, dia tidak dapat atau tidak bisa dibagi menjadi bentuk bebas yang lebih kecil lagi. Jika di lihat dari kamus linguistik, kata merupakan “satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri”. Maksudnya yaitu, kata merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari padanya satu morfem atau bisa jadi lebih dari itu yang di dalamnya merupakan unsur langsung yang membentuk: frasa; klausa; dan juga kalimat. Atau dapat di katakan
“menjadi unsur langsung pembentu frasa, klausa, dan kalimat”. Hal tersebutlah yang di katakan
“dapat berdiri sendiri” atau “ bentuk bebas”.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata sebagai mana berikut: dalam kata benda (noun) adalah “unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa/ ujar;
Morfologi 03SIDP001
bicara.” Namun dalam segi linguistik di jelaskan sebagai “morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas,” atau “satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa)”.
Dalam hal ini para Ahli linguistik berpendapat bahwa kata adalah “satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Kata dapat berdiri sendiri atau digabungkan dengan kata lain untuk membentuk frasa atau kalimat. Ahli linguistik juga mempelajari bagaimana kata- kata tersebut diucapkan dan digunakan dalam komunikasi.”
Berikut merupakan pengertian kata dari beberapa ahi:
1. Menurut Crystal (1980:383-385)
Cristal mengungkapkan bahwa “Kata adalah satuan ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.”
2. Menurut Muib Ba’dulu dan Herman, (2010:4)
Mereka menyatakan bahwa “Definisi kata yang umum sebagai satuan makna atau gagasan tidak membantu karena kesamaran konsep”.
3. Menurut Chaer, 2008: 63
Chaer menyatakan bahwa “Kata merupakan bentuk yang, ke dalam mempunyai susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas dalam kalimat.”
Kata adalah elemen linguistik yang berasal dari pengulangan bentuk atau dasar pengalaman tertentu. Secara sederhana, kata dapat dianggap sebagai kombinasi dari beberapa kata dasar yang berbeda yang disatukan untuk menciptakan makna atau arti baru. Dalam banyak kasus, kata merupakan bagian dari senyawa sementara yang terbentuk melalui proses penggabungan. Proses ini menghasilkan struktur linguistik yang lebih kompleks dan bermakna dibandingkan elemen dasarnya. Jadi, kata bukan hanya sekadar unit tunggal, tetapi sebuah konstruksi yang mencerminkan integrasi dari berbagai elemen linguistik yang memberikan pemahaman dan arti yang lebih kaya dalam komunikasi.
Morfologi 03SIDP001
C. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
1. Perbedaan Morfologi dan Kata
• Morfologi: Mempelajari struktur internal dan pembentukan kata dari morfem- morfem. Contoh:
- Morfem bebas: “buku”
- Morfem terikat: “me-” (misalnya dalam “membaca”
• Kata: Merupakan unit leksikal yang terdiri dari morfem-morfem yang telah membentuk satuan makna tertentu dan digunakan dalam kalimat.
- Kata dasar: “buku”
- Kata turunan: “membaca” (me- + baca) - Kata majemuk: “Rumah Sakit”
Dengan demikian, morfologi adalah studi tentang bagaimana kata dibentuk dari morfem-morfem, sementara kata adalah unit makna yang dihasilkan dari proses tersebut.
2. Persamaan Morfologi dan Kata
• Morfologi dan kata saling berkaitan erat. Morfologi adalah studi tentang bagaimana kata-kata dibentuk, sehingga kata adalah hasil dari proses morfologis.
• Keduanya merupakan komponen penting dalam struktur bahasa. Morfologi mengkaji bagian-bagian pembentuk kata (morfem), sementara kata adalah unit yang dibentuk oleh morfem-morfem tersebut.
• Baik morfologi maupun kata berhubungan dengan makna. Morfem sebagai elemen dasar dalam morfologi membawa makna tertentu, dan ketika morfem-morfem digabungkan menjadi kata, mereka membentuk makna yang lebih kompleks.
• Keduanya melibatkan struktur bahasa. Morfologi mengkaji struktur internal kata (bagaimana morfem disusun), sementara kata adalah bagian dari struktur kalimat dan wacana yang lebih besar.
• Keduanya berperan dalam menentukan fungsi gramatikal dalam kalimat. Morfem (terutama morfem terikat) dapat mengubah bentuk kata untuk menunjukkan aspek gramatikal seperti waktu, jumlah, dan orang. Kata, sebagai unit gramatikal, berfungsi dalam kalimat sesuai dengan aturan sintaksis dan morfologis.
Morfologi 03SIDP001
LATIHAN SOAL:
1. Jelaskan secara rinci pengertian morfologi dalam linguistik menurut Ramlan dan Verhaar.
2. Bandingkan pengertian morfologi dalam lingkup linguistik, biologi, dan geografi.
Bagaimana perbedaan dan persamaannya?
3. Diskusikan bagaimana morfologi berperan dalam perubahan bentuk kata dan golongan kata, berikan contohnya.
4. Analisis pengertian kata menurut KBBI dan para ahli linguistik, serta berikan contoh bagaimana kata dapat berdiri sendiri dalam kalimat.
5. Jelaskan perbedaan antara morfem bebas dan morfem terikat dengan memberikan beberapa contoh dari bahasa Indonesia.
6. Deskripsikan hubungan antara morfologi dan kata dalam struktur bahasa. Bagaimana morfologi membantu dalam memahami kata?
7. Berikan penjelasan mendetail tentang bagaimana morfologi mempengaruhi makna kata dalam suatu bahasa. Berikan contoh perubahan makna akibat perubahan bentuk kata.
8. Analisis pendapat para ahli tentang definisi kata dan jelaskan mengapa kata dianggap sebagai satuan terkecil yang memiliki makna dalam bahasa.
9. Diskusikan peran morfologi dalam pembentukan kata turunan dan kata majemuk.
Berikan contoh untuk memperjelas jawaban Anda.
10. Jelaskan bagaimana morfologi sebagai cabang dari tata bahasa berhubungan dengan fonologi dan semantik. Berikan contoh interaksi antara ketiga cabang linguistik tersebut dalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Morfologi 03SIDP001
REFERENSI:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (KBBI VI DARING) https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kata
Bauer, Laurie. (1988). Introducing Linguistic Morphology. Edinburgh: Edinburgh: University Press Bloomfield, L. (1933). Language. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Kridalaksana, Harimurti. (1989). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Kurniawan, (2024) Pengertian Kata, https://www.gurupendidikan.co.id/kata-adalah/
Lesmono, Ryan (2024) Morfologi : Pengertian Menurut Ahli. https://redasamudera.id/definisi- morphology-menurut-para-ahli/
Parera, Jos Daniel. (1988). Morfologi. Jakarta: Gramedia
Pengertian Kata Menurut Ahli: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli, https://geograf.id/jelaskan/pengertian-kata-menurut-ahli/
Ramlan, M. (1980). Ilmu Bahasa Indonesia: Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P.
Karyono
Samsuri. (1981). Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga
Sudarsono, C. (2021) Morfologi dalam Linguistik: Pengertian, Objek Kajian, Hasil, dan Manfaat. Sastranesia.id, Link :https://sastranesia.id/morfologi-dalam-linguistik/
Verhaar, J.W.M. (1995). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press