• Tidak ada hasil yang ditemukan

motif mahasiswi stkip pgri padang memakai busana

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "motif mahasiswi stkip pgri padang memakai busana"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF MAHASISWI STKIP PGRI PADANG MEMAKAI BUSANA MANSET KE KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT,

KOTA PADANG

JURNAL

RORA YUMIDA SARI 10070117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2014

(2)

Motif Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Memakai Busana Manset ke Kampus STKIP PGRI Sumatera Barat,

Kota Padang.

(Student Motives STKIP PGRI West Sumatera Wear Fashion Cuffs to Campus STKIP PGRI West Sumatera, Padang)

Rora Yumida Sari1, Rinel Fitlayeni2, Darmairal Rahmad3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

(Sociology Education Program) STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

Background of this research is college student’s of STKIP PGRI West Sumatera assumption use cuff clothes go to campus of STKIP PGRI West Sumatera, Padang. Reality in the field shows female student use cuff clothes is not appropriate with STKIP PGRI West Sumatera rules. The clothes which they use not show their image as a candidate of the teacher. What did student motives STKIP PGRI West Sumatera wear fashion cuffs to campus STKIP PGRI West Sumatera, Padang? The aim of this research is to analyze motives STKIP PGRI West Sumatera wear fashion cuffs to campus STKIP PGRI West Sumatera, Padang.

This reaseacher use fenomenology’s theory by Alfred Schutz. Design of this research is qualitative research. Then, informant in this research is female student’s who use cuff clothes to go to STKIP PGRI West Sumatera, Padang.

Moreover, reseacher chose informant use purposive sampling. The informants in this study amounted to fifteen female student’s who use cuff clothes to go to campus. In addition, to collect the data, the reseacher use indepth interview.

Technique analysis of the data is interactive analysis by Milles and Huberman. It devides 4 stages are: (1) data collecting, (2) data reduction, (3) data presenting, (4) making conclusion.

The result of this research is female student’s reason use cuff clothes to go to campus are a) seeming a bit interesting, b) student’s are more confidence, c) following trend, d) temperature condition, e) the price is cheap.

Kedword: Motive, Student, Fashion Cuff

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2010.

2 Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II DosenSTKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENDAHULUAN

Mahasiswi dapat diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas ataupun akademi, mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi, Asmanita (Afrida, 2013:15).

Sedangkan menurut Afrida (2013:15) mahasiswi pada umumnya dikate- gorikan dalam usia dewasa namun, tidak semua dari mereka cukup dewasa untuk memilah pengaruh gaya hidup dalam suatu lingkungan tepatnya kampus. Artinya gaya hidup didukung oleh perkembangan zaman dan teknologi, yang telah merubah budaya sebagian masyarakat teruta- ma yang tinggal di perkotaan. Hal ini disebabkan karena mereka langsung terkena dampak dari informasi dan teknologi yang hampir melanda semua lapisan dan generasi dalam masyarakat, salah satunya maha- siswi. Fenomena dari mahasiswi sekarang tercemin dalam berpakaian dan berpenampilan yang terkadang berlebihan dalam memilih gaya untuk dirinya sendiri

Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan sta- tus sosial sipemakai. Selain itu

busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertim- bangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik salah satunya bagi calon pendidik.

Busana yang dipakai oleh calon seorang guru juga bisa mengi- kuti trend/mode asalkan masih menunjukkan karakter dari calon pendidik. Kampus mempunyai tata tertib yang bertujuan untuk menjaga ketertiban, keamanan dan keselama- tan seluruh civitas akademika.

Berdasarkan pengamatan pe- neliti lakukan di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat, Kota Padang ada sebagian mahasiswa yang mela- nggar tata tertib baik mahasiswa laki- laki maupun perempuan salah satunya yaitu cara berbusana/

pakaian, bahwa mahasiswi perempuanlah yang banyak mela- nggar tata tertib/aturan pakaian dibandingkan laki-laki, karena perempuan lebih suka memakai asesoris, meniru mode busana/

pakaian dan pelanggaran yang dilakukan perempuan tersebut yang

(4)

lebih mencolok yaitu pelanggaran busana/pakaian manset, karena memperlihatkan bentuk atau lekuk- lekuk tubuhnya dan seharusnya busana manset ini dipakai untuk pakaian dalam namun kenyataannya mahasiswi memakai busana manset untuk pakaian luar saja. Oleh karena itu dalam penelitian ini hanya meneliti yang perempuan yang memakai busana manset.

Hal ini menarik untuk diteliti ketika mahasiswi tersebut dengan sengaja menggunakan busana/ pakai- an manset ke kampus pada hal secara tegas wakil ketua bidang kemaha- siswaan menyatakan bahwa ber- busana/berpakaian manset tersebut dilarang dipakai untuk ke kampus.

Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti mengangkat judul penelitian “Motif Mahasiswi STKIP PGRI Padang Memakai Busana Manset ke Kampus STKIP PGRI Sumatera Barat, Kota Pa- dang”.

Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis motif mahasiswi STKIP PGRI Padang memakai busana manset ke kampus STKIP PGRI Sumatera Barat, Kota Padang.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini dilakukan oleh Nengki Afrida (2013), dengan judul skripsi “Pola Hidup Konsumtif di Kalangan Mahasiswi, Studi: Maha- siswi STKIP PGRI Sumatera Barat Program Studi Sosiologi Angkatan 2012” dan penelitian yang dilakukan oleh Salmi Fajria (2013), dengan ju- dul skripsi “Hubungan Pengetahuan Busana dengan Penampilan Ber- busana ke Kampus Mahasiswa Tata Busana Jurusan Kesejahteraan Ke- luarga Fakultas Teknik UNP”.

BAHAN DAN METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pen- dekatan kualitatif, yang berusaha mengungkapkan dan memahami realitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan.

Menurut Bogdan dan Tylor (Maleong, 2013:4) menyatakan bah- wa penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang meng- hasilkan deskriptif berupa kata-kata baik berupa tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat, Kota Padang yang

(5)

memakai busana/pakaian manset ke kampus. Menurut Arikunto (2006:140) Penentuan informan da- lam penelitian ini akan menggunakan purposive sampling yaitu peng- ambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian, informan dalam penelitian ini berjumlah lima belas orang yaitu mahasiswi yang memakai busana manset ke kampus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode yang digunakan adalah metode wawan- cara. Unit analisis adalah individu.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu model analisis interaktif Milles dan Huberman (Sugiyono, 2012:337) yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Motif Mahasiswi Memakai

Busana Manset

1. Agar Terlihat Menarik Busana/pakaian yang dipakai o- leh mahasiswi pada dasarnya memi- liki alasan agar terlihat berbeda dengan orang lain, supaya kelihatan menarik bagi orang lain. Dalam Ka- mus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2007: 1145) menarik adalah

menyenangkan (menggirangkan, menyukakan hati karena indahnya, cantiknya, bagusnya), membangkit- kan rasa kasih (sayang, suka, ingin) dan mempengaruhi atau membang- kitkan hasrat untuk memperhatikan (mengindahkan dan sebagainya).

Alasan lain, mahasiswi memakai busana manset ke kampus adalah mereka merasa dengan memakai busana manset tersebut mereka kelihatan lebih cantik dan menarik perhatian orang/mahasiswa lainnya.

Hal ini didukung oleh mereka pernah mendapatkan pujian dari teman mereka sendiri seperti dibilang cantik dan seksi.

2. Lebih Percaya Diri

Busana manset bisa mening- katkan rasa percaya diri mereka.

Menurut Luxori (2004:4) percaya diri adalah hasil percampuran antara pikiran dan perasaan yang melahir- kan perasaan rela terhadap diri sendiri. Maksudnya percaya diri bisa terbangun dengan apa yang dipakai oleh seseorang, selain itu barang yang dipakai dapat memberikan gambaran kepribadian, menunjukkan identitas diri di lingkungan masyara- kat salah satunya kampus. timbulnya

(6)

rasa percaya diri pada penampilan tersebut disebabkan karena busana /pakaian yang dipakai dapat member- kan rasa nyaman bagi sipemakai /mahasiswi.

3. Mengikuti Mode/Trend Mahasiswi yang menggunakan manset ingin menunjukkan kepada orang lain, bahwa pakaian yang digunakannya sesuai dengan perkem- bangan fashion sekarang atau trend/mode sekarang. Trend/mode merupakan bentuk nomina yang ber- makna ragam cara atau ben- tuk terbaru pada suatu waktu tertentu (tata pakaian, potongan rambut, corak hiasan, dan sebagainya) (http://id.wikipedia. Org/ wiki/Mode Diakses 7 Juni 2014).

Mahasiswi dalam berpenampilan mempunyai maksud, alasan dan tuju- an masing-masing walaupun busana /pakaian yang mereka pakai belum tentu bisa diterima di lingkungan masyarakat yang salah satunya ling- kungan kampus. Mereka memakai busana manset ke kampus karena sedang mengikuti mode/trend pada saat sekarang ini, karena menurut mereka apabila tidak mengikuti mode

sekarang maka mereka merasa ke- tinggalan mode/trend

4. Kondisi Suhu

Dalam penelitian ini juga ditemu- kan bahwa suhu ikut mempengaruhi pilihan model busana mahasiswi. Su- hu dalam kamus Besar Bahasa Indo- nesia Edisi Ketiga (2007:1098) ada- lah ukuran kuantitatif terhadap tem- peratur: panas dan dingin, diukur dengan termometer. Dari data yang diperoleh mahasiswi kasus, yang cenderung memakai manset ke kampus, karena dipakai lebih nya- man pada siang hari ketika suhu panas. Adapun bahan dasar dari manset adalah kaos campur katun yang nyaman dipakai.

5. Harga terjangkau

Mahasiswi dalam membeli busa- na manset berdasarkan hasil pene- litian ini juga memperhatikan faktor harga. Harga manset relatif lebih mu- rah bila dibandingkan dengan jenis busana lainnya, seperti baju kurung, blazer, kemeja dan lain-lain.

KESIMPULAN

Berdasarkan realita yang ter- jadi di lapangan bahwa mahasiswi memakai busana manset dengan motif yaitu:

(7)

a) Agar terlihat menarik, artinya le- bih cantik dan menarik perhatian orang/mahasiswa lainnya sehing- ga mendapatkan pujian dari te- man seperti dibilang cantik dan seksi.

b) Lebih percaya diri, artinya busa- na/pakaian yang dipakai dapat memberikan rasa nyaman bagi si pemakai/mahasiswi.

c) Mengikuti trend/mode, perkem- bangan busana/pakaian saat ini yang dilihat melalui majalah- majalah, televisi bahkan internet.

d) Kondisi suhu, mereka memakai manset karena suhu panas sehingga nyaman digunakan.

e) Harga terjangkau, mereka mem- beli manset karena harga terjang- kau bagi seorang mahasiswi.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 2007. Jakarta:

Balai Pustaka.

Luxori, Yusuf. 2004. Percaya Diri.

Jakarta: Khalifah.

Maleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Afrida, Nengki. 2013. “Pola Hidup Konsumtif Dikalangan Mahasiswi, Studi: Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Program Studi Sosiologi Angkatan 2012”. Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Padang.

Fajria, Salmi. 2013. “Hubungan Penampilan Busana dengan Penampilan Berbusana ke Kampus Mahasiswa Tata Busana Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNP”. Skripsi Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNP. Padang http://id.wikipedia.org/wiki/Mode

Diakses 7 Juni 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Kahatex The results of the hypothesis testing simultaneously using the F test, obtained the calculated F value 22.533 > F table 2.62 with a significance value of 0.000 < 0.05, then Ho