• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Generasi Muda yang Berbudaya

N/A
N/A
059@NAYLA SOFIA YASMIN

Academic year: 2023

Membagikan "Membangun Generasi Muda yang Berbudaya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Nayla Sofia Yasmin Nim: 221240059

Prodi: PGMI (2B)

1. Generasi muda Indonesia haruslah insan yang tidak hanya berkompeten dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tetapi juga generasi yang memiliki kekuatan iman dan takwa (IMTAK) serta berperilaku moral yang luhur. Ketika aspek-aspek tersebut terpenuhi maka akan muncul generasi masa depan yang peduli terhadap kemajuan Indonesia, mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karakter dan nilai-nilai yang sudah menyerap kedalam diri dan diaplikasikan kedalam lingkungan masyarakat juga dapat berdampak pada perilaku yang tidak melanggar norma dan nilai agama, hukum, dan budaya.

Namun, generasi muda bukan hanya harus cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual. Hal ini berarti juga bahwa perlu ada fokus terhadap upaya pembangunan akhlak generasi muda. Bahwa keilmuwan formal adalah penting, namun apa jadinya kalau ilmu yang dimiliki tidak disertai dengan akhlak yang mulia. Proses pembangunan akhlak ini juga yang akan menjadi benteng dalam memantapkan nilai-nilai budaya bangsa dari dampak negatif budaya barat atau westernisasi.1

2. Karna pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk membantu peserta didik dan mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai- nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh rasa tanggung jawab.

Berdasarkan suatu realitas yang dihadapi bahwa peserta didik dan mahasiswa adalah sebagai penerus cita-cita bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan, cinta tanah air dan bangsa.2 Latar belakang etimologis dari pendidikan kewarganegaraan berasal dari pemaknaan kedua kata tersebut, yakni kata 'pendidikan' serta kata 'kewarganegaraan'. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar maupun terencana dalam proses pembelajaran agar bisa mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Latar belakang yuridis dari pendidikan kewarganegaraan tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 serta rumusan Pancasila. Selain itu, secara yuridis pendidikan kewarganegaraan juga tercantum dalam peraturan yang dibuat pemerintah dan MPR.

Contohnya Ketetapan MPR, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Latar belakang terminologis dari pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan yang berlandaskan demokrasi politik yang kemudian diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya. 3

3. konsep persatuan dan kesatuan bangsa

“Menumbuhkan Jiwa nasionalisme generasi muda “paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau

1 Endang Ikhtiarti, Muhammad Mona Adha, dan Hermi Yanzi, “Membangun generasi muda smart and good citizenship melalui pembelajaran ppkn menghadapi tantangan revolusi industri,” 2019.

2 Hamid Darmadi, Apa mengapa bagaimana pembelajaran pendidikan moral pancasila dan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn): konsep dasar strategi memahami ideologi pancasila dan karakter bangsa (An1mage, 2020).

3 T. Heru Nurgiansah, “Pendidikan Pancasila sebagai upaya membentuk karakter jujur,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha 9, no. 1 (2021): 33–41.

(2)

aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.4

 Nilai-nilai : disiplin, cinta tanah air, semangat kebangsaan, cinta damai, peduli lingkungan, menghargai prestasi, dan toleransi dengan menghormati keragaman budaya, suku,dan agama lain.

 Moral : perilaku yang baik yang positif

 Norma Persatuan dan Kesatuan : Norma ini menuntut setiap individu untuk menghormati perbedaan dan memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta menjauhi segala bentuk tindakan yang dapat memecah belah bangsa.

Pasal 30 Ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa "Negara bertanggung jawab atas usaha mencerdaskan kehidupan bangsa". Hal ini dapat diartikan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk dalam hal menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi muda.

 Contohnya : Mempelajari Sejarah Nasional Pelajaran sejarah nasional di sekolah menjadi salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada generasi muda. Melalui pelajaran ini, siswa diajarkan tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, nilai-nilai kepahlawanan, dan keanekaragaman budaya Indonesia

4. Dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas bisa mengacu pada deskripsi tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan kesadaran diri dan kelompok. Identitas tidak hanya dimiliki individu namu juga kelompok. Maka dapat disimpulkan bahwa, identitas nasional adalah suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional. Identitas nasional itu sebagai jati diri,ciri,sifat khas yang tumbuh dan berkembang di suatu negara-bangsa sehingga menjadi pembeda dengan negara-bangsa lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas nasional tersendiri yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari bangsa tersebut.5

Adapun contoh identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan negara lain, yakni:

 Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya. Indonesia Raya dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II.

 Bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus identitas nasional Indonesia.

 Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila. Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan lambang negara Indonesia. Garuda Pancasila adalah lambang berupa burung Garuda yang dikenal melalui mitologi kuno, yaitu burung yang menyerupai elang rajawali. Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

4 Eta Yuni Lestari, “Menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda di era globalisasi melalui penerapan nilai-nilai Pancasila,” ADIL Indonesia Journal 1, no. 1 (2019).

5 Yeyen Sormin, Yayang Furi Furnamasari, dan Dinie Anggraeni Dewi, “Identitas nasional sebagai salah satu determinan pembangunan dan karakter bangsa,” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 3 (2021): 7278–85.

(3)

 Bendera negara, yaitu Bendera Merah Putih. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.

Walaupun dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945, bendera Merah Putih telah ditunjukkan pada Kongres Pemuda II.

 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Semboyan ini menunjukkan kenyataan bahwa meskipun bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaotu bangsa Indonesia.

 Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia. Pancasila berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia.

 Konstitusi negara, yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan di Indonesia, sekaligus dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan bernegara.

 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik.sementara sistem politik yang digunakan adalah demokrasi yang berdasarkan kedaulatan rakyat.

 Konsepsi wawasan nusantara. Wawasan nusantara menjadi cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.6

5. Pendidikan multikultural menurut M.Ainul Yaqin merupakan strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan- perbedaan kultural yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial, ras, kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi mudah.

Urgensi pendidikan multikultural di Indonesia antara lain: a) Sebagai sarana alternatif pemecahan konflik; b) Supaya siswa tidak tercerabut dari akar budaya; c) Sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional; d) Menuju masyarakat Indonesia yang multikultural.

Implementasi pendidikan multikultural di Indonesia untuk menumbuhkan toleransi agama melalui: a)Mengintegrasikan multikulturalisme dalam pendidikan melalui mata pelajaran Agama dan PKn; b)Metode dan strategi pembelajaran yang relevan misalnya, kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik bisa dicapai dengan berbagai strategi pembelajaran; c)Penguatan pendidikan karakter di sekolah dengan mengajarkan nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air dll. d)Menumbuhkan nilai-nilai toleransi agama melalui pendidikan multikultural dengan cara melihat peranan guru yang sangat penting dalam mengimplementasikan nilai- nilai keberagaman yang inklusif dan moderat di sekolah.7

6 Emy Yunita Rahma Pratiwi, Kewarganegaraan (Insan Cendekia Mandiri, 2021).

7 Eka Prasetiawati, “Urgensi Pendidikan Multikultur untuk Menumbuhkan Nilai Toleransi Agama di Indonesia,”

Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah 1, no. 02 (2017): 272–303.

(4)

REFERENSI

Darmadi, Hamid. Apa mengapa bagaimana pembelajaran pendidikan moral pancasila dan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn): konsep dasar strategi memahami ideologi pancasila dan karakter bangsa. An1mage, 2020.

Ikhtiarti, Endang, Muhammad Mona Adha, dan Hermi Yanzi. “Membangun generasi muda smart and good citizenship melalui pembelajaran ppkn menghadapi tantangan revolusi industri,” 2019.

Lestari, Eta Yuni. “Menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda di era globalisasi melalui penerapan nilai-nilai Pancasila.” ADIL Indonesia Journal 1, no. 1 (2019).

Nurgiansah, T. Heru. “Pendidikan Pancasila sebagai upaya membentuk karakter jujur.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha 9, no. 1 (2021): 33–41.

Prasetiawati, Eka. “Urgensi Pendidikan Multikultur untuk Menumbuhkan Nilai Toleransi Agama di Indonesia.” Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah 1, no. 02 (2017): 272–303.

Pratiwi, Emy Yunita Rahma. Kewarganegaraan. Insan Cendekia Mandiri, 2021.

Sormin, Yeyen, Yayang Furi Furnamasari, dan Dinie Anggraeni Dewi. “Identitas nasional sebagai salah satu determinan pembangunan dan karakter bangsa.” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 3 (2021): 7278–85.

Referensi

Dokumen terkait

Dan dampak dari kebiasaan membuka situs porno tersebut terhadap etika generasi muda adalah munculnya perilaku seks remaja yang menyimpang seperti sikap seks,

Nilai estetika pada batik merupakan intensi utama menggunakan pakaian batik pada generasi muda yang diprediksi oleh sikap terhadap batik dan kontrol terhadap perilaku berbusana

Sehubungan hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya

Seperti semboyan yang kita kenal “Bahasa menunjukan bangsa”, maka mari kita semua terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa bersama-sama menunjukan bangsa

Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan para siswa SMAN 1 Makassar sebagai generasi muda penerus bangsa.. Kata Kunci:

Di sisi lain, krisis moral dan akhlak generasi bangsa yang kini kian mengkhawatirkan serta semakin tidak menjanjikannya daya saing global bangsa Indonesia dapat segera

Pendidikan karakter dan moral sangat penting diberikan kepada anak sebagai generasi bangsa karakter adalah “kualitas atau kekuatan mental, moral, akhlak atau budi pekerti

Tanggapan mereka memberikan pandangan yang hampir sama karena Peran Gereja sangat urgensi dalam pembentukan moral bagi generasi muda, walaupun waktu sering menjadi penghalang tapi