• Tidak ada hasil yang ditemukan

nilai-nilai toleransi berbasis multikultural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "nilai-nilai toleransi berbasis multikultural"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Judul skripsi “Nilai-nilai toleransi berbasis multikulturalisme dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu Selatan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai toleransi berbasis multikulturalisme dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai Toleransi Berbasis Multikultural Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam D. Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai Toleransi Berbasis Multikultural Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Rumusan Masalah

Pola Internalisasi Nilai-Nilai Toleransi Berbasis Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Deskripsi Konseptual

  • Pola Internalisasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Multikultural Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Multikultural

Berkembangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari penerapan pendidikan multikultural di sekolah dan perolehan nilai-nilai toleransi yang diajarkan oleh guru pendidikan agama Islam. Nilai-nilai agama yang sejalan dengan gagasan konflik digali dan dijadikan dasar untuk memaklumi tindakan kekerasan terhadap pemeluk agama lain. Nilai-nilai ajaran Islam menjadi landasan hubungan antarmanusia secara universal, tanpa memandang suku, adat, budaya, dan agama.

21Evi Fatimatur Rusydiyah dan Eka Wahyu Hidayati, Nilai-Nilai Toleransi dalam Islam dalam Buku Tematik Kurikulum 2013. Kemanusiaan adalah nilai-nilai obyektif yang dibatasi oleh budaya tertentu, yaitu nilai-nilai kebebasan, kemandirian dan kebahagiaan. Salah satu faktor penyebabnya adalah pendidikan agama selama ini lebih memperhatikan aspek kognitif dibandingkan tumbuhnya kesadaran akan nilai-nilai agama, dan berkembangnya aspek afektif yaitu kemauan dan tekad terhadap nilai-nilai ajaran agama. .30.

Dengan proses-proses tersebut maka suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-nilai agama, budaya, pemikiran dan keterampilan kepada generasi penerus agar benar-benar siap menyongsong masa depan yang lebih baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.38. Sebagai sekolah yang melaksanakan pendidikan akhlak mulia, sekolah mengedepankan nilai-nilai budi pekerti dan kesopanan terhadap seluruh warga sekolah. Disini kita melihat peran guru dalam internalisasi nilai-nilai multikultural toleransi dalam pendidikan agama Islam.

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Seiring berjalannya penelitian akan diketahui apa saja kendala dalam internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam Pendidikan Agama Islam. Jurnal Cahyo Pamungkas “Toleransi Beragama dalam Praktik Sosial Studi Kasus Hubungan Agama Mayoritas dan Minoritas di Kabupaten Buleleng” Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta, Episteme, Vol. Miftahul Arifin “Strategi Guru Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Siswa, Studi Multi Kasus di SD Naff Kediri dan MI Manba’ul Afkar Sendang Banyakan Kediri” Institut Agama Islam Diponegoro, Dinamika Penelitian, Vol.

Majalah Wasisto Raharjo Jati “Toleransi Beragama dalam Pendidikan Multikulturalisme Siswa SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta”, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cakrawala Pendidikan, Th. Jurnal Rasimin “Toleransi dan Kerukunan Beragama dalam Masyarakat Randuacir”, Mahasiswa Program Doktor UPI Bandung, Jurnal Komunikasi Interdisipliner, Vol.1, No.1, Juni 2016. Dan Tesis Septie Ningsih Peran Guru Dalam Penanaman Nilai Multikultural Pada Masyarakat Tinggi Siswa Sekolah N 1 Sidomulyo”.

Beberapa hasil penelitian ini mempunyai kesamaan dengan judul yang akan saya telaah yaitu “Pola Internalisasi Nilai-Nilai Toleransi Berbasis Multikultural Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penelitian ini”, mempunyai kesamaan pada penelitian nilai-nilai multikultural dan toleransi. , hanya subjeknya. Maksud, tujuan, dan pemeringkatannya berbeda, namun keduanya menggunakan penelitian kualitatif.

Kerangka Konseptual

Toleransi berarti sikap toleran (menghargai, membiarkan, memperbolehkan) terhadap pikiran, pandangan, keyakinan, kebiasaan, perilaku seseorang, dan sebagainya. yang berbeda atau bertentangan dengan pandangan seseorang. Kata 'toleransi' mempunyai arti sikap atau sifat toleran, dengan bersikap toleran kita harus bisa menerima perbedaan dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain. Dengan toleransi, kita harus bisa menerima perbedaan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan lain-lain.

Salah satu sekolah menengah negeri yang ada di provinsi Bengkulu yaitu SMP 8 Bengkulu Selatan. Di sini siswa dan guru yang mengajar berasal dari latar belakang suku, agama, budaya, dan sosial ekonomi yang berbeda. Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, maka jelas diperlukan adanya toleransi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, serta guru dengan guru, sehingga dapat tercipta suasana kehidupan yang rukun dan damai serta dapat tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berilmu dan terampil, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta berakal budi. tanggung jawab sosial dan nasional. Nilai-nilai kehidupan sosial dalam masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, peneliti di sini melihat pola internalisasi nilai-nilai toleransi multikultural.

Jenis Penelitian

Waktu dan Tempat

Data dan Sumber Data a. Data Primer

Informan Penelitian

Wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang umumnya tidak terstruktur dan terbuka, yang dirancang untuk memperoleh pandangan dan pendapat orang yang diwawancarai. Dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara akan berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti yaitu pola internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Metode dokumentasi adalah mencari data tentang sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda dan lain sebagainya.Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berbentuk tulisan. catatan (profil sekolah, guru dan siswa), sarana dan prasarana berupa foto atau rekaman wawancara 8 Bengkulu Selatan.49.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Data yang telah dibentuk secara sistematis, terfokus dan disusun melalui reduksi dan penyajian data kemudian disimpulkan sehingga dapat ditemukan makna dari data tersebut.

Deskripsi Wilayah SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan

  • VISI , MISI Dan Tujuan SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan
  • Kondisi Fisik SMP N 8 Bengkulu Selatan a. Situasi dan Kondisi Sekolah
  • Sumber Daya Manusia SMP Negeri 21 Kota Bengkulu

Demi terciptanya generasi berilmu, beriman dan berkarakter yang dituangkan dalam Visi dan Misi SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Gedung sekolah SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan terletak di Bengkulu Selatan, tepatnya di Desa Tanjung Besar, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan terletak di lokasi sekolah yang strategis dan nyaman, berada di pinggir jalan raya dan mudah dijangkau oleh semua kendaraan.

Ruang guru mempunyai ruangan yang cukup luas, dilengkapi dengan fasilitas penunjang aktivitas dan administrasi guru, antara lain kursi dan meja guru. Ruang kelas di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan berjumlah 20 ruang kelas, terdiri dari kelas VII.1 – VII.8, VIII.1-VIII.6 dan XI.1 dan XI.6, masing-masing ruang kelas terdapat meja dan kursi yang dapat disesuaikan prosedurnya adalah untuk kelas yang terdiri dari sekitar 30 siswa. Meja untuk siswa terletak di depan meja dan kursi guru dan 1 pasang meja dan kursi untuk guru terletak di depan kelas, untuk kelas VII B terdapat 86 pasang meja untuk siswa yang terletak di depan meja guru dan kursi serta 1 pasang meja dan kursi guru di bagian depan kelas.

Untuk kelas VIII terdapat 88 meja panjang yang digunakan sebagai tempat belajar tanpa menggunakan kursi dan satu meja untuk guru juga tanpa kursi, untuk kelas IX terdapat 60 pasang meja kursi yang digunakan sebagai sarana mengajar dan 1 meja untuk guru yang juga dilengkapi dengan kursi.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • nilai-nilai toleransi berbasis multikultural pada peserta didik di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan Negeri 8 Bengkulu Selatan
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Multikultural

Untuk melihat gambaran internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan berdasarkan hasil penelitian lapangan penulis, melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. untuk melengkapi pemaparan hasil skripsi ini. Berdasarkan hal tersebut, Kepala SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan memaparkan pemahamannya tentang internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural. Hal ini dapat membuktikan keberhasilan pola internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural di SMPN 8 Bengkulu Selatan.

Disini kita melihat peran guru dalam internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam Pendidikan Agama Islam.64. Peran guru di SMP 8 Bengkulu Selatan cukup baik dalam menginternalisasikan nilai-nilai toleransi berbasis multikultural khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada dasarnya keberhasilan internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan tidak lepas dari seluruh faktor pendukung di atas.

Dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan atau menginternalisasikan seluruh program diperlukan kerjasama, keterhubungan, rasa saling memiliki dan kesadaran dalam berbuat atau mewujudkan segala sesuatu seperti internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikulturalisme dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8. Bengkulu Selatan diperlukan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Kesimpulan faktor pendukung dan penghambat internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan adalah keberhasilan internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran Agama Islam. Pendidikan Keagamaan di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan tidak lepas dari hubungan dan kerjasama seluruh komponen pendidikan yang ada baik kepala sekolah, guru, siswa, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana. Pola Internalisasi Nilai Toleransi Berbasis Multikultural dalam Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Dengan demikian pola internalisasi nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan dapat terlaksana.

Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai Toleransi Berbasis Multikultural Dalam Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Agar internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pendidikan agama Islam berhasil, berjalan lancar, teratur dan terhindar dari beberapa kendala yang mempengaruhi proses pengajaran serta peluangnya. Dari hasil pemaparan di atas, keberhasilan internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan tidak lepas dari keterhubungan dan kerjasama seluruh komponen pendidikan yang ada baik itu kepala sekolah, guru, siswa, lingkungan hidup, sekolah, sarana dan prasarana sehingga mampu mengaktifkan seluruh program yang ada dalam hal ini untuk mewujudkan persatuan, toleransi, saling menghormati dan disiplin.

Meskipun terdapat beberapa faktor yang menghambat internalisasi nilai-nilai toleransi pada siswa pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan, namun hal tersebut tidak mengurangi hasil yang ditunjukkan dengan adanya kerukunan antar siswa yang berbeda adat, budaya, dan lain-lain.

PENUTUP

Saran

Sebagai penutup penulis berharap agar internalisasi nilai-nilai toleransi berbasis multikultural di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan kedepannya lebih baik dari saat ini. Bagi pimpinan sekolah dan pendidikan agama Islam, guru sebagai penggerak pelaksanaan pembelajaran agama di sekolah terus melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun untuk program keagamaan, terus mengembangkan potensi siswa dalam nilai-nilai toleransi yang berbasis multikultural. . Bagi para orang tua peserta diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam menginternalisasikan nilai-nilai toleransi terhadap anak di lingkungan sekitar, karena kita tahu bahwa kita hidup di negara yang multikultural.

Implementasi Pendidikan Berbasis Multikultural Sebagai Upaya Penguatan Nilai Karakter Kejujuran, Toleransi dan Cinta Damai pada Anak Usia Dini di Kiddy Care Kota Tegal, Skripsi Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pola Pendidikan Multikultural untuk Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan), Skripsi Pendidikan IPS Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tafsir Sayid Quthub Terhadap Surat Al-Kafirun Dalam Fi Dzilalil Al-Qur'an, Skripsi, Program Studi Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN GURU YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH KUOTA 2009.. PROVINSI :

Azizah, Imro’atul. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-nilai Multikultural di SMP Negeri 15 Kota Malang. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan

Rahma Fitri Awal, Nilai-nilai Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi pada SMP Negeri 1 Basarang di Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, di

Pendidikan Agama Islam (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Pendidikan Agama Islam di sekolah merupakan bagian integral dari suatu

Bentuk penanaman pendidikan agama Islam berbasis multikultur yang terjadi pada pendidikan anak usia dini pada prinsipnya merupakan sebuah jalan baik untuk dapat

SASMITA HARUM SARI. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Yogyakarta. Yogyakarta:

Jadi, intinya strategi pembelajaran PAI merupakan usaha guru dalam pengorganisasian, penyampaian materi, pengelolaan, dan mengevaluasi pendidikan agama Islam agar

Mengatakan nilai dalam pendidikan agama Islam, berarti berbicara tentang hakikat nilai pendidikan agama Islam, yang memiliki proses, dan bertujuan kepada Pendidikan