• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Sosial Budaya di Kampung Adat Mahmud

N/A
N/A
Alvira Friska

Academic year: 2025

Membagikan " Nilai Sosial Budaya di Kampung Adat Mahmud"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SOSIOLOGI

NILAI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG ADAT MAHMUD

DISUSUN OLEH:

NYNDZA ZHABRINA GHAISSANI (55170008) MIRANTY NUR UTAMI (55170006)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Pariwisata

DOSEN:

Didin Syarifuddin

STP ARS INTERNASIONAL BANDUNG

2018

(2)

Daftar Isi

Y

MAKALAH SOSIOLOGI...1

Daftar Isi...i

Bab I...1

Pendahuluan...1

1.1. Latar belakang...1

Bab II...3

Landasan Teori...3

2.1. Ruang Lingkup Sosiologi...3

2.2. Ciri-ciri Nilai Sosial...4

2.3. Fungsi nilai sosial dan contohnya...5

Pengertian Budaya dan Kebudayaan...5

Bab III...7

Metode Penelitian...7

Bab IV...8

4.1. Pembahasan...8

4.1.1. Nilai Sosial Kampung Adat Mahmud...10

BAB V...12

Kesimpulan...12

Daftar Pustaka...13

Daftar Isi...i

Bab I...1

Pendahuluan...1

1.1. Latar belakang...1

(3)

Bab II...3

Landasan Teori...3

2.1. Ruang Lingkup Sosiologi...3

2.2. Ciri-ciri Nilai Sosial...4

2.3. Fungsi nilai sosial dan contohnya...5

Pengertian Budaya dan Kebudayaan...5

Bab III...7

Metode Penelitian...7

Bab IV...8

4.1. Pembahasan...8

4.1.1. Nilai Sosial Kampung Adat Mahmud...10

BAB V...12

Kesimpulan...12

Daftar Pustaka...13

(4)

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Hans Buchli (2000:117) mengungkapkan “Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut”. Dalam batasan ini Hans Buchli menekankan bahwa setiap perjalanan merupakan peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata. Pariwisata telah menjadi primadona dalam format pembangunan sebuah bangsa, termasuk pembangunan bangsa Indonesia. Artinya melalui pembangunan pariwisata, ada sesuatu yang bisa diharapkan, karena adanya kejelasan arah dan tujuan bagaimana dampak dari pembangunan tersebut.

Pembangunan kepariwisataan harus dapat memberikan benefit bagi masyarakatnya.

Berbicara pariwisata berarti berbicara benefit dan rugi, namun benefit yang harus dirasakan oleh masyarakatnya, karena pariwisata adalah untuk masyarakat. Keuntungan bagi masyarakat adalah keuntungan secara financial tanpa mengurangi struktur nilai yang ada di masyarakat, artinya nilai-nilai sosial masyarakat, tetap terjaga. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa pariwisata membangun nilai, baik bagi masyarakatnya, organisasinya, yang lebih luas adalah bagi negaranya. (Syarifuddin 2017)

Jawa Barat merupakan kumpulan berbagai jenis alam yang sangat indah dengan daya tarik budaya yang mempesona. Keanekaragaman budaya yang ada ditunjukkan melalui keanekaragaman buahkaryanya baik yang berupa nilai, norma adat, maupun yang berupa karya seni. Karya Seni merupakan salah satu produk budaya suatu bangsa, yang tidak ternilai harganya. (Syarifuddin,D: 2016:54). Karya seni merupakan ciptaan yang bernilai luhur dari budaya masyarakatnya, artinya bahwa seni merupakan bagian dari budaya masyarakatnya.

Seni di bidang kebudayaan merupakan seni yang erat hubungannya dengan nilai-nilai budaya, seperti adat-istiadat dan kepercayaan.(Sudira, 2010:5). Sistem nilai budaya yang relevan dengan seni adalah sistem nilai budaya yang biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi tingkah laku masyarakat, sistem nilai budaya terdiri dari konsep yang hidup dalam alam

(5)

pikiran sebagian besar warga masyarakat, sejumlah pandangan mengenai soal yang paling berharga dan bernilai dalam hidup, sistem nilai budaya menjiwai semua pedoman yang mengatur tingkah laku warga pendukung kebudayaan, sistem nilai budaya menjiwai semua pedoman yang mengatur tingkah laku warga pendukung kebudayaan, sistem nilai budaya biasanyadianut. Masyarakat Bandung mendapatkan berkah atas lingkungan alam yang indah, dengan berbagai keragaman kreativitas masyarakatnya. Kota Bandung terletak bagaikan berada di dasar lengkungan yang dikelilingi oleh barisan pegunungan yang kokoh dengan budaya lokal dalam wujud keramahan kepada para tamunya. Ini pula yang menjadi kelebihan Bandung dengan kekayaan budaya dan keunikan kearifan lokalnya.(Syarifuddin 2018)

Pendekatan sosiologis tentang pariwisata mencoba melihat hubungan antara kekuatan (potensi) pariwisata, yaitu orang, kelompok, organisasi/ badan usaha kepariwisataan dan masyarakat serta objek dan daya tarik wisata, organisasi, kelembagaan pemerintah juga mobilitas sosial yaitu kunjungan wisatawan ke daerah-daerah tujuan wisata. Analisis terhadap kekuatan, mutu dan karakteristik pelayanan wisata, organisasi, kelembagaan, interaksi sosial dari lembaga pelayanan, serta permasalahan memiliki hubungan dengan sistem pengembangan pariwisata. Kajian dan analisis sosiologis mengenai kepariwisataan dilakukan melalui kegiatan mendeskripsikan, menjelaskan, dan memahami hal-hal terkait fenomena, permasalahan maupun perkembangan bidang kepariwisataan (Soemanto 2010)

(6)

Bab II

Landasan Teori

Sosiologi adalah imu mengenai “das Sein” dan bukan “das Sollen”. Sosiologi meneliti masyarakat serta perubahannya menurut keadaan kenyataan. Semacam itulah pemahaman yang harus kita pegang.Sosiologi adalah ilmu yang memepelajari masyarakat yang di era modern, artinya tentu saja ilmu yang mempelajari masyarakat, sudah muncul sejak manusia ada. Tentu dalam arti yang berbeda, terutama dlihat dari istilah ilmu. Jika ilmu dalam istilah masyarakat lama (kuno) dipahami sebagai kemampuan memahami sesuatu, pada zaman dulu memang muncul pandangan-pandangan terhadap apa yang dianggap telah terjadi dan akan terjadi di masyarakat.

2.1. Ruang Lingkup Sosiologi

1. Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain. Sebagai contoh, kita melihat seorang pemimpin dan pengikut yang memiliki interaksi yang khas. Setiap mereka bertemu, seorang pengikut selalu menundukkan pandangannya dan melaksanakan titah pemimpinnya. Fenomena interaksi dua orang ini sudah bisa menjadi objek kajian sosiologi.

2. Sosiologi mempelajari hubungan antara individu dengan kelompok.

Sebagai contoh, peran sosial seorang ayah yang memilih bekerja di kantor atau seorang ibu yang memilih bekerja di rumah. Pilihan untuk mememainkan peran sosial dipengaruhi oleh pandangan mereka tentang bagaimana membangun keluarga. Ayah atau ibu merupakan individu. Sedangkan keluarga adalah kelompok.

3. Sosiologi mempelajari hubungan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain.

Sebagai contoh, konflik antar etnis yang terjadi di Kalimantan beberapa tahun silam.

Hubungan antar etnis yang bertikai jelas bersifat konfliktual. Hubungan tersebut merupakan bentuk relasi antar kelompok masyarakat. Sosiologi dapat mengkajinya dari beberapa dimensi. Misalnya dari dimensi identitas, dimana kedua kelompok tersebut menggunakan identitas etnis untuk saling bermusuhan.

(7)

4. Sosiologi mempelajari karakteristik atau ciri-ciri kelompok sosial yang beragam.

Salah dua konsep dasar sosiologi yang banyak dipelajari adalah diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. Perbedaan kelompok sosial baik secara vertikal maupun horizontal bisa menjadi objek kajian sosiologi.

Nilai sosial merupakan konsep abstrak yang diyakini individu atau kelompok masyarakat dan memandu tindakan sosialnya. Abstrak berarti tak terlihat. Namun demikian ada dan dapat tercermin dari perilaku individu atau kelompok yang menganut nilai.

Untuk lebih mudah memahaminya, mari kita berpikir tentang memberi uang pada orang miskin. Orang yang memberi uang meyakini bahwa menolong orang miskin adalah suatu kebaikan. Menolong adalah kebaikan. Menolong orang lain karena itu sebuah kebaikan adalah nilai yang dianut. Oleh karena menolong orang lain merupakan tindakan sosial, maka nilai tersebut merupakan nilai sosial.

2.2. Ciri-ciri Nilai Sosial

1. Nilai yang dianut merupakan hasil dari proses sosialisasi sejak individu lahir. Misal, makan dengan tangan kanan.

2. Nilai ditransmisikan melalui pendidikan dan interaksi sosial. Contohnya, menepati janji.

3. Nilai dapat berperan sebagai ukuran tingkat kemanusiawian tindakan seseorang. Misal seorang oknum polisi yang melakukan tindak kekerasan pada demonstran ketika aksi damai.

4. Nilai tergantung konteks sosial. Misal di suatu negara, seorang perempuan yang kerja hingga larut malam menjadi bahan gosip, di negara lain tidak.

5. Nilai yang sama memiliki pengaruh yang berbeda pada tindakan manusia. Sebagai contoh, nyinyir dianggap sebagai usaha menghibur diri orang yang frustasi sehingga ada orang frustasi yang memilih menahan diri, ada yang nyinyir dengan sembunyi-sembunyi, ada yang blak-blakkan.

6. Nilai memengaruhi perkembangan individu sebagai bagian dari masyarakat. Misalnya, orang yang meyakini bahwa memberi pinjaman uang pada teman bisa bikin bangkrut, maka ia enggan meminjamkan uangnya dan bisa dianggap pelit.

(8)

2.3. Fungsi nilai sosial dan contohnya

1. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir. Artinya, sudut pandang kita melihat fenomena dibentuk oleh nilai yang kita anut. Sebagai contoh, kita percaya bahwa jalan untuk menjadi kaya raya adalah bangkit lagi ketika gagal. Maka, kita melihat kegagalan sebagai sebuah langkah untuk menjadi kaya raya.

2. Nilai sebagai motif tindakan sosial. Artinya, tindakan sosial yang kita lakukan berdasar pada apa yang kita yakini benar dan bermanfaat. Sebagai contoh, kita meyakini bahwa menerima suap beresiko terhadapnya lenyapnya integritas yang kita miliki. Maka, kita memutuskan menolak suap atau bahkan melaporkan tindakan korup yang kita saksikan.

3. Nilai sebagai tolok ukur perilaku sosial. Artinya, kita memberi penghargaan kepada seseorang baik berupa penghormatan atau hadiah berdasarkan sejauh mana orang tersebut memegang teguh suatu nilai. Misalnya, seorang guru yang memegang teguh nilai bahwa kesederhanaan penampilan itu penting. Maka, murid yang setuju dengan nilai tersebut akan menghormatinya selama ia konsisten.

4. Nilai sebagai sumber ideologi. Artinya, ideologi yang kita anut bersumber dari apa yang kita anggap bernilai. Contohnya, kita meyakini bahwa terhadap orang yang kita benci sekalipun, kita harus berlaku adil. Maka keadilan menjadi sumber ideologi yang kita anut. Ketika ada ideologi lain yang mengatakan bahwa ”asal atasan senang”, kita menolah mengikuti ajaran demikian.

Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan

(9)

hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup khususnya manusia dengan tata lingkungannya, hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya dapat membernauk perilaku budaya sesuai dengan keadaan daerahnya.

Perilaku budaya manusia di setiap daerah selalu berbeda, dan perbedaan inilah yang perlu dipersandingkan dengan budaya manusia di daerah lain melalui kegiatan kerja kepariwisataan. Daya tarik pariwsisata ekologi semacam ini sudah siap jual dalam keadaan asli lingkungannya dan kemurnian perilaku budaya manusia di daerah setempat. Pariwisata ekologi atau ecotourism, amat mudah dibina menjadi destinsi pariwisata dan merupakan kegiatan kepariwisataan dengan ekonomi biaya rendah.(Syarifuddin 2015)

(10)

Bab III

Metode Penelitian

Metode Penelitian Survei

Merupakan metode untuk mendapatkan hasil dalam bentuk opini/pendapat dari orang yang berinteraksi langsung dengan apa yang diamati. Metode ini memiliki tujuan utama yakni mengetahui gambaran umum melalui sampel beberapa orang.Metode penelitian survei merupakan metode yang paling sering digunakan di dunia penelitian untuk memperoleh : data dan jawaban terhadap berbagai pertanyaan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, terutama mengenai sosial-kemasyarakatan. Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel- variabel, berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden.

Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kampung Adat Mahmud

(11)

Bab IV

4.1. Pembahasan

Kampung Adat Mahmud adalah sebuah kampung kecil di sisi sungai Citarum. Sebuah kampung adat yang menyimpan nilai historis perkembangan dan persebaran agama Islam di Kota Bandung. Sebuah kampung sederhana yang ternyata memiliki peranan sangat besar di masa lalu.Kampung mahmud selalu digunakan orang untuk berziarah dan tawasul kepada wali-wali Allah. Nama mahmud mempunyai arti yaitu kampung yang terpuji yang dinamai oleh H. Eyang Dalem. Walaupun kampung mahmud beragama islam, tetapi kepercayaan kepada leluhur sangat erat. Dengan demikian masyarakat kampung mahmud kepercayaannya pada kehidupan sehari-hari. Hal itu berdampak pada banyak nya pendatang dari luar kota untuk berziarah maupun bermalam di Kampung Adat Mahmud untuk memanjatkan doa kepada wali-wali Allah. Para penziarah biasa mendatangi tempat ini pada malam jumat dan malam sabtu. Ziarah Massal yang biasa diselenggarakan pada minggu kedua di bulan Syawal.

Dalam kegiatan ziarah massal, masyarakat kampung dan pengunjung akan bersama-sama berziarah di Makam Eyang Syeikh Dalem Abdul Manaf, untuk memanjatkan doa serta bershalawat.

Pendiri Kampung Mahmud adalah Embah Eyang Abdul Manaf keturunan dari Syarif Hidayatuliah seorang wali yang berasal dari Cirebon. Beliau meninggalkan kampung halamannya menuju ke tanah suci Mekah untuk beberapa saat. Sampai pada suatu saat dia memutuskan untuk kembali ke tanah airnya. Sebelum kembali dia merasakan satu firasat bahwa negerinya akan dijajah oleh bangsa asing (Belanda). Oleh karena itu, sebelum pulang dia berdoa secara khusus di satu tempat yang dinamakan Gubah Mahmud yang berdekatan dengan Masjidil Haram. Sesuai dengan petunjuk yang didapatkannya di Gubah Mahmud, dia segera mencari rawa. Pencarian berakhir setelah ditemukan lahan rawa yang terdapat di pinggiran Sungai Citarum. Karena akan dijadikan lahan perkampungan, rawa tersebut kemudian ditimbun. Satu persatu rumah bermunculan sehingga membentuk sebuah kampung.

Kampung tersebut selanjutnya diberi nama Mahmud, nama yang sama dengan tempat Eyang Manaf berdoa ketika berada di Mekah, yakni Gubah Mahmud.

Masyarakat Kampung Mahmud sangat mencintai dan menghormati leluhurnya. Sebagai bukti

(12)

memeliharamakamnya dengan baik, bahkan menempatkannya sebagai makam keramat yang senantiasa diziarahi oleh mereka. Selain itu tidak adanya kesan yang menonjol atau menarik perhatian dari perkampungan Mahmud dan suasana perkampungan yang hening, pada zaman Belanda Kondisi ini dimanfaatkan untuk tempat persembunyian yang aman oleh penduduk daerah sekitar dari para penjajah yang datang ke tanah air.

Kampung Mahmud satu-satu nya kampung islam di Bandung selatan yang memiliki penduduk sebanyak 500 Kepala Keluarga dengan luas sekita 4 hektar dan terdapat banyak pesantren, 12 masjid dan 6 mushola dikampung ini. Sistem kepemimpinan pada masyarakat Kampung Mahmud berada di bawah kepemimpinan formal, yaitu dipimpin oleh seorang kepala desa berserta aparat pemerintahannya. Kepemimpinan formal ini mempunyai peranan dalam menanamkan disiplin, menjaga keamanan dan ketertiban, kebersihan lingkungan, keindahan, termasuk menjaga keselarasan hubungan antara adat istiadat dengan aturan pemerintah.Peranan mereka sangat dominan dalam kehidupan masyarakat di kampung tersebut. Mereka mempunyai peranan dalam membina kepercayaan dan melestarikan adat kebiasaan terutama dalam melakukan gotong royong untuk kepentingan bersama, seperti merawat makam Karomah atau sarana-sarana umum lainnya. Para sesepuh juga merupakan tempat bertanya bagi mereka yang mempunyai masalah, baik individu, keluarga, maupun kelompok, terutama yang bertalian dengan leluhur mereka. Dikampung ini sering diadakan kegiatan rutin ibu-ibu dikampung ini yaitu pengajian. Pengajian biasanya dilaksanakan dari ashar hingga maghrib. Menyambut tahun baru islam, idul adha, maulid nabi dan sebagai nya wajib diadakan setiap tahun nya. Perekonomian di Kampung Adat Mahmud adalah berkebun, namun semenjak dibangunnya tol Saroja (soreang – pasir koja) banyak kebun dan sawah yang sudah ditiadakan. Hingga banyak yang berpindah mata pencaharian. Saat ini banyak warga yang membuka usaha mebel, warung-warung sekitar mesjid agung dan pemakaman, dan toko baju muslim.

Adapun larangan yang dipercaya di Kampung Adat Mahmud yaitu dilarang membuat sumur, Alasan tidak diijinkan membuat sumur yaitu agar air disekitarnya bersih dan bening.

Dilarang membangun rumah yang terbuat dari tembok, bertingkat dan tidak memasang kaca rumah, kolam ikan depan rumah, memukul bedug dan gong, dan memelihara domba.

Rumah di kampung mahmud harus rumah panggung yang terbuat dari bilik. Saat ini banyak orang yang berasal dari luar daerah yang menetap di Kampung Adat Mahmud.

(13)

4.1.1. Nilai Sosial Kampung Adat Mahmud

Pada setiap daerah tentunya terdapat nilai sosial yang terkandung didalamnya, contoh nilai sosial di Kampung Adat Mahmud adalah gotong royong untuk kepentingan bersama.

Kegiatan biasanya dilakukan oleh bapak-bapak untuk membersihkan jalan, selokan, pembersihan makam, kampung dan lain-lain. Kegiatan ini pasti dilakukan pada setiap minggu nya. Nilai sosial lainnya yaitu diadakan nya pengajian setiap hari pada jam 4 sore hingga menjelang maghrib. Ustadz dibayar secara cuma-cuma oleh para warganya.

Adapun cara menjaga nilai-nilai kearifan lokal : 1. Kehidupan Sosial Budaya

a. Gotong Royong untuk kepentingan bersama b. Proses belajar kebudayaan sendiri

c. Perkumpulan keagamaan tingkat kampung

2. Pengembangan

a. Akses masyarakat menuju perkotaan b. Masuknya informasi yang ada

c. Berperan dalam pembangunan kampungya d. Gotong royong

3. Akulturasi Budaya

a. Perubahan pada pola konsumtif b. Perubahan pada pola pikir

c. Perubahan pada mata pencaharian

4. Kebudayaan

a. Produk Kebudayaan

b. Menjaga aturan-aturan adat

c. Sikap Hormat ,menghormati terhadap sesama

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Kampung Adat Mahmud yaitu wanita hamil yang mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil.setelah lewat 3 bulan baru

(14)

kandungan sudah berusia 3 bulan atau 100 hari. Upacara Tingkeban diselenggarakan jika usia kandungan mencapai 7 bulan. Waktunya dipilih pada tanggal yang ada angka tujuh, yaitu 7, 17, 27. biasanya upacara itu diselenggrakan pada tanggal 27, pada pagi hari, pukul 07.00 atau pada petang hari. Tingkeban artinya tutup. Sejak itu sampai 40 hari sesudah melahirkan harus ditutup, tidak boleh dibuka sampai waktunya tiba. Jadi semacam peringatan atau pemeberitahuan, baik kepada istri ( perempuan yang sedang hamil ), maupun kepada suaminya. Mereka berdua tidak boleh bercampur sejak melakukan upacara tingkeban samapai dengan 40 hari setelah melahirkan.

Upacara mencukur rambut bayi atau cukuran dilaksanakan ketika sudah berumur 40 hari.

Pada saat itu biasanya diadakan marhabaan yaitu membaca berzanji. Adapula yang menyebutnya Asrakat. Setelah tamu berkumpul, dimulaialah marhaba. Bayi digendong dengan diiringi orang yang membawa bejana yang berisi : air, uang logam, gunting, dan perhiasan dari emas. Orang pertama yang menggunting rambut bayi adalah orang yang tertua atau yang ternama diantara hadirin ( Kyai ). Setelah semua undangan mendapat giliran menggunting sdikit rambut bayi itu, marhaba pun selesai dan dilanjutkan dengan makan dan minum.

(15)

BAB V

Kesimpulan

Sosiologi adalah imu mengenai “das Sein” dan bukan “das Sollen”. Sosiologi meneliti masyarakat serta perubahannya menurut keadaan kenyataan. Semacam itulah pemahaman yang harus kita pegang.Sosiologi adalah ilmu yang memepelajari masyarakat yang di era modern, artinya tentu saja ilmu yang mempelajari masyarakat, sudah muncul sejak manusia ada. Tentu dalam arti yang berbeda, terutama dlihat dari istilah ilmu. Jika ilmu dalam istilah masyarakat lama (kuno) dipahami sebagai kemampuan memahami sesuatu, pada zaman dulu memang muncul pandangan- pandangan terhadap apa yang dianggap telah terjadi dan akan terjadi di masyarakat.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kampung Adat Mahmud adalah sebuah kampung kecil di sisi sungai Citarum. Sebuah kampung adat yang menyimpan nilai historis perkembangan dan persebaran agama Islam di Kota Bandung. Sebuah kampung sederhana yang ternyata memiliki peranan sangat besar di masa lalu.Kampung mahmud selalu digunakan orang untuk berziarah dan tawasul kepada wali-wali Allah. Nama mahmud mempunyai arti yaitu kampung yang terpuji yang dinamai oleh H. Eyang Dalem. Kampung Mahmud satu-satu nya kampung islam di Bandung selatan yang memiliki penduduk sebanyak 500 KK dan terdapat banyak pesantren, 12 masjid dan 6 mushola dikampung ini.

(16)

Daftar Pustaka

Soemanto, M. A. 2010. “Pengertian Pariwisata, Sosiologi, Dan Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata.” 1–32.

Syarifuddin, 2018. 2018. “NILAI CITRA KOTA DARI SUDUT PANDANG WISATAWAN ( Studi Tentang Citra Kota Bandung Dampaknya Terhadap Kunjungan Ulang ) Didin Syarifuddin.”

Syarifuddin, Didin. 2015. “MEMBANGUN PARIWISATA , MENGAWETKAN BUMI MEMBANGUN PARIWISATA , MENGAWETKAN BUMI.” (December).

Syarifuddin, Didin. 2017. “Nilai Wisata Budaya Seni Pertunjukan Saung Angklung Udjo Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.” Jurnal Manajemen Resort Dan Leisure 13(2):53–60.

http://www.infodanpengertian.com/2016/02/pengertian-kepariwisataan-menurut-para.html http://sosiologis.com/nilai-sosial

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=25&lang=id

Referensi

Dokumen terkait

BUDAYA POLITIK MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN

Pola Pewarisan Nilai-Nilai Sosial dan Budaya Dalam Upacara Adat Seren Taun.. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Cigugur Kabupaten

dan Kampung Mahmud. Mereka berbaur dengan masyarakat luas dan menyebut diri mereka Muslim. Model Kampung Naga dan Kampung Pulo. Di sini harmoni agama dan budaya tampak

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa atraksi wisata budaya yang dimiliki Kampung Adat Negeri Olok Gading ialah Rumah Tradisional, Tradisi Adat,

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan hasil penelitian yang dilakukan, mengenai Pelaksanaan Tradisi Perang Tipat Bantal Ditinjau Dari Perspektif Hukum Adat Nilai Sosial Budaya Dan

REINKARNASI ADAT SUNDA DI KAMPUNG BUDAYA SINDANG BARANG Disusun oleh : Santa; Yudhie Suchyadi; Sabila Maulida Khofifah; Paramita; Fatih Firda; Setyastu Puruhitasiwi; Muhammad

Penyebaran secara lisan dan kurangnya media berupa film untuk memperkenalkan nilai adat dan tradisi Kampung Mahmud membuat masih ada masyarakat Bandung yang belum mengetahui tentang

Makalah ini membahas implikasi sosial budaya yang dapat muncul saat menyusun