• Tidak ada hasil yang ditemukan

NIM: 150.2121.423 - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "NIM: 150.2121.423 - etheses UIN Mataram"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Implementasi Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang Pengangkatan (Studi di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram). EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PENGANGKATAN ANAK (STUDI DI KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM) RINGKASAN.

Pola pembagian warisan dilakukan dan dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram sebagai orang tua angkat bagi anak angkat. Analisis pola pembagian waris yang akan dilakukan oleh orang tua angkat terhadap anak angkat di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana pola pembagian warisan yang akan dan telah dipraktekkan oleh masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram sebagai orang tua angkat dari anak angkatnya. Seberapa efektif penggunaan peraturan pemerintah no. 54 Tahun 2007 tentang praktik pengangkatan anak oleh warga Kecamatan Cakranegara Kota Mataram.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Aspek praktis dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua angkat dan orang tua kandung dari anak angkat orang lain, sehingga mengetahui hak dan kewajibannya sebagai orang tua dalam proses pengangkatan anak.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Alimudin, met de titel “Praktik Adopsi Anak (Studi Kasus di Desa Tebedak Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir)”. 11Alimudin, “Praktek Adopsi Anak (Studi Kasus di Desa Tebedak Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir)”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah, Palembang 2015), .p.78.

Kerangka Teori

  • Efektivitas Hukum di Masyarakat

Dengan diangkatnya seorang anak, maka hubungan hukum antara anak angkat dengan orang tua kandungnya berakhir dan berlanjut dengan orang tua angkatnya. Oleh karena itu pengangkatan anak adalah perbuatan hukum memindahkan seorang anak dari satu lingkungan (asli) ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber dan Jenis Data
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data
  • Uji Validitas Data

54 Tahun 2007 dan pembagian harta warisan yang akan dan telah dilakukan oleh orang tua angkat kepada anak angkatnya di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Observasi nonpartisipatif dilakukan peneliti dengan melakukan observasi langsung terhadap masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram baik sebelum, selama maupun setelah mereka melakukan kegiatan pengangkatan anak. Data yang terkumpul meliputi kondisi sosial masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram, sikap dan perilaku masyarakat yang menjadi orang tua angkat dan orang tua kandung anak angkat terhadap praktik pengangkatan anak yang dilakukannya.

Proses analisis data yang peneliti lakukan adalah pertama-tama peneliti melakukan reduksi data yaitu data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi terkait dengan praktek adopsi dan pola pembagian waris yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram oleh peneliti. Berikut cara cermat melakukan observasi intensif terhadap aktivitas masyarakat di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram terkait dengan praktik pengangkatan anak.

Sistematika Pembahasan

Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan suatu kota, Kecamatan Cakranegara berkembang menjadi kawasan perdagangan dan jasa sehingga Kecamatan Cakranegara memiliki dinamika ekonomi dan sosial budaya yang lebih maju dan pesat dibandingkan dengan kecamatan lain di wilayah Pemerintahan Kota Mataram. Dengan latar belakang pemikiran diatas, maka dibuatlah visi untuk kabupaten Cakranegara yaitu Cakranegara “BERSINAR” (bersih, sehat, indah, aman dan religius), dimana visi tersebut bersumber dari visi pemerintah kota Mataram yaitu kota Mataram yang mengedepankan ibadah, religi dan budaya. Untuk menyelenggarakan pemerintahan dan melayani kepentingan masyarakat, Kecamatan Cakranegara dibagi menjadi 10 kelurahan, 72 rukun tetangga dan 302 RT.

Selain itu menurut klasifikasinya, seluruh Kelurahan yang ada di Kecamatan Cakranegara termasuk dalam Kecamatan Swakarya karena seluruh Kelurahan yang ada di Kota Mataram merupakan perangkat daerah yang membantu tugas pemerintahan daerah. Berdasarkan data hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Cakranegara tercatat sebanyak 67.791 jiwa.

Praktik Pengangkatan Anak Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Di Kecamatan Cakranegara

47Hadi Kuswara (Orang tua angkat), Wawancara, Cakranegara, 15 September 2019. 2) Orang tua angkat mendekati langsung orang tua kandung. Proses perjanjian antara orang tua angkat dan orang tua kandung Dalam proses ini, orang tua angkat mengadakan perjanjian dengan orang tua kandung, sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Hadi sebagai berikut. Setelah proses serah terima anak dilakukan oleh orang tua kandung, selanjutnya akan dilanjutkan ke proses persetujuan pengangkatan anak sebagaimana diungkapkan oleh H. Samsul salah satu orang tua angkat sebagai berikut.

Pada saat itu kepala seksi akan melakukan wawancara dengan calon orang tua angkat apakah belum/sudah mengasuh calon anak angkat tersebut; Menurut masyarakat Kecamatan Cakranegara, pengangkatan anak merupakan solusi dan praktik saling membantu antara orang tua angkat dan orang tua kandung seperti yang diungkapkan oleh H.

Pola Pembagian Waris Yang Akan dan telah Di Lakukan Oleh Masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram Selaku Orang Tua

Pola pembagian warisan dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Cakranegara Kota Mataram sebagai orang tua. Dalam pola pembagian waris oleh orang tua angkat yang masih hidup bagi anak angkat, terdapat beberapa pembagian yang akan dilakukan oleh orang tua angkat yang peneliti temukan antara lain. Pola pembagian warisan yang akan dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Cakranegara menurut sistem pewarisan adat dan sistem pewarisan Islam.

Sistem waris adat adalah suatu sistem pewarisan yang berlaku pada masyarakat yang mempunyai anak dibagi menurut adat istiadat yang terjadi dalam masyarakat dengan ketentuan yang dikemukakan oleh salah satu orang tua angkat sebagai berikut : eee, tetapi soal pewarisan adalah biesene, disebut sembilan lembah ibu bereson iye adalah cere sasak, saq sembilan akan menjadi meme sekek mun, bukan cerente memberikan warisan amun. kalau soal warisan biasanya disebut 'lembah sembilan bereson mame'. yaitu jika istri menerima satu, sedangkan suami menerima dua, demikianlah pembagiannya jika dia mewarisi)”79. Sistem waris Islam adalah sistem pewarisan dengan pola pembagian yang ditetapkan dalam hukum waris Islam, seperti yang diungkapkan oleh salah seorang H.

Analisis Praktik Pengangkatan Anak di Kecamatan Cakranegara

Kemudian setelah itu terjadi tahap kesepakatan antara orang tua angkat dan orang tua kandung, namun ada satu pasangan yang menurut peneliti tidak setuju karena orang tua kandung langsung pergi dan belum diketahui keberadaannya. Tahapan selanjutnya adalah proses mendekatkan orang tua angkat dengan anak angkat yang biasanya dilakukan dengan cara membelikan mainan dan mengajak anak jalan-jalan, setelah itu proses pengangkatan anak dapat dilakukan tanpa dokumen apapun, atau mengajukan izin mengadopsi anak ke dinas sosial atau pihak yang berwenang menangani kasus tersebut. Menurut peneliti langkah-langkah atau proses pengangkatan anak yang peneliti temukan dilapangan memang dilakukan secara rutin, namun permasalahannya terletak pada ketidakpahaman masyarakat untuk mengajukan izin mengadopsi anak, adapun syarat-syarat pengangkatan anak adalah sebagai berikut.

Peraturan Menteri Pasal 25 ayat (1) dan (2) yaitu Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak, pengangkatan anak di antara warga negara Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) berdasarkan peraturan perundang-undangan, yaitu pengangkatan anak secara langsung, pengangkatan anak melalui lembaga penitipan anak dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal. Sedangkan dalam konsep Islam Tabanna pengangkatan anak dilarang oleh Allah SWT karena pengangkatan anak dengan cara demikian melanggar aturan agama, tabanna pengangkatan anak adalah pengangkatan anak secara penuh, artinya anak angkat diberi nama pengadopsi, sehingga benar-benar menjadi anak kandung, dan bagian harta warisannya sebagai harta warisan diperoleh oleh anak kandung, inilah yang dilarang oleh Islam, larangan pengangkatan anak dalam arti benar-benar menjadi anak kandung sebagaimana firman Allah SWT berbunyi.

Analisis Pola Pembagian Waris Yang Akan Dilakukan Oleh Orang Tua Angkat Kepada Anak Angkat di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram

Jadi menurut penjelasan di atas, wasiat wajib yang diberikan kepada anak angkat adalah sunnah, jadi kalaupun diberikan secukupnya tidak menjadi masalah, atau jika tidak diberikan sama sekali, tidak ada pengaruh hukumnya dalam Islam. Pewarisan atau pewarisan menjadi bagian hukum yang penting ketika terjadi perkawinan, hukum waris sangat sering menjadi masalah, untuk itu peneliti disini mencoba memahami pola pembagian harta peninggalan yang dilakukan oleh orang tua angkat terhadap anak angkat di Kecamatan Cakranegara, terbagi menjadi dua pola, yaitu sebagai berikut. Sistem pewarisan adat ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang masih memiliki sifat cenderung mengikuti perintah tetua adat yang ada, dan juga sistem pewarisan adat ini sudah dilakukan secara turun-temurun di masyarakat, menurut peneliti sistem pewarisan adat dilakukan oleh orang tua angkat kepada anak angkat di kecamatan Cakranegara. Dalam hukum Islam, tidak ada satu pun dalam hukum Islam.

Sebagian orang yang mengangkat anak akan tetap menggunakan pola pembagian harta waris dalam Islam, karena mungkin lebih mementingkan hukum Islam daripada hukum adat, sebagaimana dijelaskan dalam hukum Islam bahwa anak angkat tidak menerima warisan melainkan wasiat wajib, sebagaimana dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai berikut. Oleh karena itu, menurut hukum Islam, pembagian harta warisan ditentukan dengan porsi terbesar, yaitu 1/3 yang diberikan baik oleh orang tua angkat kepada anak angkatnya maupun oleh anak angkat kepada orang tua angkatnya.

PENUTUP

Saran-saran

Pemerintah khususnya Dinas Sosial agar lebih aktif dalam memberikan pemajuan dan sosialisasi kepada masyarakat pada akhirnya, sehingga PP No. 54 Tahun 2007 tentang pelaksanaan pengangkatan anak agar lebih efektif. lebih efektif di masyarakat. Benny Zuliansyah, “Pelaksanaan Pengangkatan Anak Melalui Penetapan Hakim (Peninjauan Hukum Nomor: 01/Pdt.P/2014/PN.Bms)”, (Tesis: Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2015). Fransiska Hildawati Tambunan, “Legal Review Adopsi Warga Negara Indonesia oleh Warga Negara Asing (Adopsi Antar Negara)”, Jurnal Hukum Unnes, Vol.

Nurul Ayu Tri Ulfah, “Implementasi PP Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan” (Studi di Pengadilan Negeri Sungguminasa)”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alaudin, Makassar, 2017). Yunita Sari, “Perlindungan Hukum Terhadap Pengangkatan Anak Secara Ilegal Menurut Hukum Islam”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alaudin, Makassar, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Kreativitas Berkarya Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Steam Dengan Media Loose Parts.. Kesiapan Guru Terhadap Penerapan Pembelajaran