• Tidak ada hasil yang ditemukan

Si Aletha yang Terlambat

N/A
N/A
Meli Septiani

Academic year: 2024

Membagikan "Si Aletha yang Terlambat"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PROLOG

Hari senin dimana semua sekolah melaksanakan upacara bendera, Dan dimana semua siswa malas untuk bangun pagi.

Sama halnya seperti seorang Aletha Putri Alanders walaupun sudah di bangunkan oleh sang bunda tapi dia masih enggan membuka matanya.

Tok Tok Tok

"Aletha bangun cepet ini udah siang sayang."ucap bundanya- Anandi.

"Al bunda itung satu sampai 3 kalau ga bangun bunda siram kamu.Satu...Dua...."

"Iya iya ini aletha udah bangun" ujar aletha

"Ya udah cepet mandi."

Butuh 15 menit untuk aletha siap dengan seragam sekolahnya.

"Pagi everybody"ucap aletha setelah sampai di ruang makan yang sudah ada ayah bunda dan abangnya-Alfaro putra Alanders yang terpikat hanya beda 1 tahun dengan aletha.

"Pagi sayang udah cepet sini sarapan dulu."ujar sang bunda.

"Kebo amat lu de."ucap sang abang.

"Emangnya lu kagak hahh?!"Jawab aletha.

(2)

"Udah udah malah ribut." ucap sang ayah- Chiko Alanders sambil terkekeh melihat anaknya.

Mereka memakan makanannya sambil sesekali bercanda.

"Ya udah ya bun, yah al pergi dulu, ayo bang."ucap aletha

"Yoo."jawab sang abang.

"Kita pamit bun, yah Assalamualaikum."ucap keduanya sambil mengecup tangan kedua orangtuanya.

Diperjalanan kedua kaka beradik itu sesekali bercanda. Tak terasa mereka sudah sampai di pekarangan sekolah. Aletha dan alfaro memang satu sekolahan jadi tak heran jika mereka berangkat bersama, Ya iyalah orang mereka adek kaka.

Mereka berdua berjalan berdampingan. Sesekali mereka menyapa balik para siswa/i yang menyapa mereka dengan senyuman atau anggukan.

Ka alfaro ganteng banget sih.

Aduh calon imam.

Pagi ganteng.

"Ganteng apaan muka ke kutil badak juga."Cibir aletha

"Sirik aje lo orang gua ganteng ke Dylan juga."Jawab alfaro

"Cihh jijik."Timpal aletha

Tak terasa ternyata Aletha telah sampai di depan kelasnya yakni kelas XI Ips-2. "Dah ah gua duluan babay abang kecubung."Ucap Aletha sambil terkekeh kecil.

(3)

"Ye kalau gua abang kecubung berarti lu juga adek kecubung."Timpal alfaro sambil menoyor kepala Aletha.

"Sakit woii."

"Dah ah babayy abang gorila."ucap aletha

"Dasar lu juga gorila."jawab alfaro sambil berjalan menuju kelasnya XII Ips-4.

(4)

MURID BARU

Setelah sampai di kelas Aletha di sambut oleh para

sahabatnya yakni, Devi Winandri, Salsabila aulia, Dan Echa safitri

"Baru dateng lo?" ucap devi.

"Enggak udah dari kemarin gua disini." Jawab aletha sambil memutar bola matanya malas.

"Ya kali lu dari kemaren." ucap devi sambil wajah polosnya

"Lo tuh polos apa gimana sih?!" kini yang berkata adalah salsa.

"Gatau" Jawab devi sambil memberikan cengiran bodohnya.

Kringggg...

Kringggg...

Bel masukpun tiba selang beberapa menit Buindah Selaku guru bahasa indonesia dan wali kelas XI ips-2 pun datang.

Tapi dia datang tidak sendiri tapi ada seorang anak laki laki yang mengikutinya di belakang.

"Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru." ucap Buindah

Ganteng banget ya Halo ganteng.

id line nya dong

Nama instagram nya apa?

(5)

Sutt cowo

Dan masih banyak lagi teriakan teriakan yang bisa di sebut alay dari para siswi di kelas, sedangkan aletha masih terus menatap sang anak baru mungkin dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Akhirnya Bu Indah yang sudah jengah pun melerai kebisingan dari para muridnya.

"Udah udah ko malah jadi ribut sih?!" ucap buindah

"Ya sudah silahkan kamu memperkenalkan diri kamu." lanjut buindah.

"Kenalin nama gue Aldeva Wijaya pindahan dari Sma 24 Jakarta. Terima kasih," ucap aldeva.

"Ya sudah deva silahkan kamu duduk di belakang aletha."

ujar bu indah.

"Whatt di belakang gua ya tuhan..."ucap aletha di dalam hatinya..

Deva berjalan menuju bangkunya. Setelah dia duduk dia berkenalan dengan teman sebangkunya.

"Gua gio" ucap gio

"Aldeva" ucap deva sambil menjabat temannya. Setelah berkenalan dengan gio pelajaran pun di mulai.

Kringgg....

Kringgg....

(6)

"Ibu sudah pelajaran kali ini selamat istirahat dan selamat pagi." pamit bu indah sambil berjalan ke luar kelas

"Huftt akhirnya istirahat juga, kuyy kantin ahh." ucap aletha sanibil menatap para termannya.

"Kuyy lah." ucap para temannya berbarengan.

Setelah sampai di kantin mereka mencari tempat duduk yang kosong, dan yang kosong hanya ada di pojok saja.

"Di sana aja yuk kosong tuh." ujar salsa dan ketiga temannya menjawab hanya dengan anggukan.

"Mau pesen apa lo pada?" tanya echa.

"Gua bakso sama es joruk aja." Jawab aletha,

"Ya udah samain aja." ucap salsa dan devi.

"Ok bentar." ucap echa sambil meninggalkan ketiga temannya.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, salsa melihat deva sedang bersama gio yang sedang makan.

"Eh al al?" ucap salsa.

"Apaan?" jawab Aletha yang masih focus terhadap handphonenya.

"Deva di liat liat ganteng juga ya" ujar salsa sambil terus melihat ketampanan seorang aldeva

Lo suka?" ucap aletha,

"Enggak gue cuman mengagumi aja," kata salsa.

(7)

"Oh." belas aletha.

"Singkat amat jawaban nya," ucap salsa sambil memutar bola matanya.

Sedangkan aletha dia hanya terkekeh melihat sahabatnya itu kesal. Pesanan Mereka pun datang, mereka memakan tanpa banyak berbicara yang terdengar hanyalah suara dentungan sendok.

"Perhatian, kepada Aletha dan Aldeva kelas XI ips-2 silahkan keruang guru. Sekali lagi kepada Aletha dan Aldeva segera keruang guru, terimakasih,"

"Noh al lu di panggil tuh." ucap echa.

"Iya gue denger gue duluan bye, nih sekalian bayarin yang gue babay gaess."ucap Aletha sambil memberi uang kepada Echa.

Di meja lain deva pun sama seperti halnya aletha ia berpamitan kepada gio.

"Yo gue duluan nih uangnya." ucap deva

"Yoaiii." balas gio.

Aletha dan deva telah sampai di depan. ruang guru.

"Sana lu masuk duluan," ucap aletha.

"Gak lo duluan" balas deva.

"Enggak ah lo aja nanti gue nyusul."

"Gak"

(8)

"Lo duluan deva."

"Lo duluan Aletha."

"Ih kok lo nyebelin sih, udah sana duluan."ucap Aletha lagi.

"Gak." balas deva dengan singkat padat dan jelas

"Lo tuh udah dingin cuek ngomong irit."ucap Aletha lagi.

"Serah gue." balas deva.

"Ya udah sekarang lo yang masuk duluan."ujar Aletha.

"Gak." balas deva

Baru saja Aletha akan membuka mulutnya untuk menjawab ucapan dari deva bu indah selaku wali kelas mereka keluar dari kantor dan melihat kedua muridnya terus beradu mulut.

"Aduh kalian ini malah ribut, ko ga masuk sih?" tanya bu indah.

"Noh bu dia di suruh masuk duluan enggak mau. cibir Aletha Dan deva? Dia nanya diam tak bergeming sekalipun.

"Udah udah sekarang kalian masuk ada yang mau ibu hicarakan."

Setelah di dalam ruangan bu indah mulai menyampaikan apa yang ia ingin bicarakan pada keduanya.

"Aletha kamu taukan kalau deva anak baru disini..."

"Iya tau." potong aletha.

"Diem dulu jangan dipotong dulu." Ucap buindah.

(9)

"Iya sok mangga lajeungkeun." ucap aletha dengan logat sundanya. (iya silahkan lanjutkan).

"Nah kamu kan pintar ibu mau kamu jadi tutornya deva kan banyak pelajaran yang ketinggalan tuh, nah kamu ajarin deva"

ucap bu indah.

"Hah? Saya jadi tutornya?" ucap aletha sedikit terkejut.

"Iya." ucap bu indah.

"Tapi bu-" balas aletha.

"Ga ada tapi tapian titik" potong bu indah,

"Iya iya." ucap Aletha dengan suara malasnya.

"Nah nak deva kamu nanti belajarnya sama aletha ya." ucap bu indah sambil melihat kepada deva.

"Iya bu." jawab deva tanpa memandang wajah aletha.

"Ya udah kalian berdua boleh masuk kelas" ucap bu indah.

Mereka berdua pun keluar dari ruangan bu indah dan melangkah menuju kelasnya.

Di sepanjang koridor mereka hanya saling diam dan Aletha sesekali melirik kearah deva.

"Ga usah ngeliatin gue." ucap deva

"H-hah? Siapa juga yang ngeliatin lo pd banget." balas aletha sambil merukuti kebodohannya dan menahan malu kama ketahuan atas tingkah bodohnya.

(10)

Kini mereka telah sampai dikelasnya, baru saja aletha duduk ia sudah disemprot pertanyaan oleh ketiga sahabatnya itu.

"Eh al lo di suruh ngapain ke ruang guru?"tanya salsa.

"Lo ada masalah sama deva?" kini yang bertanya adalah echa.

"Cerita dong, penasaran nih gue" ucap devi

"Diem dulu monyet gimana gue mau cerita lo pada terus nanya gue." ucap aletha sambil memutar bola matanya jengah.

"Ya udah cepet ceritain." ucap salsa sambil menegakan duduknya.

Aletha hanya menganguk dan dia mulai menceritakan kenapa dia bisa di panggil keruang guru.

"WHATTT LO JADI TUTORNYA DEVA??" ucap salsa sambil berteriak

"Berisik woi nanti yang lain denger." ucap aletha sambil membekap mulut salsa, sedangkan salsa? Dia hanya menyengir memperlihatkan gigi putihnya.

"Wah enak dong bisa sambil ngedekitin cogan." ucap devi dengan wajah berbinarnya.

"Cogan sih Cogan tapi ngomongnya irit, cuek, dingin pula."

ucap aletha dengan suara yang kecil.

"Hahh?Apaan al? Lo ngomong apa?"Tanya echa.

"Enggak." jawab aletha.

Kringgg....

(11)

Kringgg...

Waktu istirahat kini telah usai pelajaran selanjutnya adalah geografi. Pa agus selaku guru geografi pun datang.

"Selamat siang anak anak" ucap pa agus.

"Pagi pak." jawab anak anak dengan serempak.

"Apaan udah siang gini kok malah jawabnya pagi, kurang makan kalian?" tanya sang guru,

"Oalah, kita mah bukan kurang makan tapi kurang uang pak."

jawab gio dengan kencang

"Uang aja yang dipikirin, udah sekarang kumpulkan pr nya kedepan," ucap pa agus.

"Aduh mampus gue, gue kan belum sempet ngerjain, kenapa bisa lupa sih." ucap Aletha kepada echa.

"Lo belom?" tanya Echa

"Iyaa, gue lupa, lo udah belum?" Tanya Aletha

"Udahlah." ucap Echa sambil memperlihatkan pr nya sambil tersenyum meledak.

"Liat dong" ucap aletha sambil menunjukan pupy eyesnya.

"Echa ayo cepat kumpulkan." perintah pa agus pada echa.

"Sorry al gue udah di panggil," kata echa sambil memasang wajah kasihan kepada aletha

"Ya udah lah gapapa palingan dihukum."ucap aletha pasrah,

(12)

"Loh Aletha mana tugas kamu?" tanya pa agus.

"Lupa." Jawab aletha sambil menyengir dan memberikan tangan tanda peach 'V'

"Ya sudah kamu kelapangan hormat sampai pulang sekolah."

ucap pa agus.

"Ah shit." ucap aletha sambil keluar kelas dan menuju ke lapangan.

******

(13)

DIHUKUM

"Kesel banget sih gue, kenapa coba gue bisa lupa ngerjain tugas. "Gerutu aletha sambil hormat di depan tiang bendera.

Aletha belum menyadari bahwa disisinya ada seseorang. Saat aletha menoleh kesamping.

"Astagfirullah..." ucap aletha kaget.

"Ngapain lo disini?"tanya aletha kepada seseorang.

"Ko lo bisa dihukum kan lo murid baru."lanjut aletha. Ya, seseorang itu adalah aldeva wijaya.

FlashBack on.

"Kamu? Kamu anak baru?"tanya pa agus pada deva.

"iya pak."jawab deva.

"kamu belum ngerjain juga?"tanya pa agus.

"Ya iyalah pak orang dia baru masuk."Tapi itu bukan suara deva tapi itu adalah suara gio.

"Diam kamu bapa ga nanya sama kamu."ucap pa agus.

"Jadi?"tanya deva pada pa agus.

"Jadi, ya kamu dihukum sama kaya Aletha."ucap pa agus.

"Ok."singkat deva.

FlashBack Off

"Gilaa yah tuh guru masa murid baru langsung di hukum."ucap aletha.

(14)

"Siapa yang sebut kamu gila?"tanya seseorang di belakang aletha.

"Kayak kenal tuh suara."ucap Aletha di dalam hati.

Saat Aletha berbalik dia melihat pa agus sedang berkacak pinggang.

"Eh bapa, bapa lagi ngapain, ko ga ngajar pak?"ucap Aletha Sambil menyengir memperlihatkan gigi putihnya.

"Siapa yang kamu sebut Gila, hah?"tanya pa agus.

"Bu-bukan siapa siapa ko pak hhe."jawab aletha sambil mengangkat tangan berbentuk peach'V'.

"Kamu ini mengelak saja, cepat hormat lagi sampai pulang sekolah, nah kamu deva kamu boleh masuk sekarang kekelas."ucap pa agus.

"Loh pak ko dia aja sih kenapa saya enggak?"tanya aletha sambil menunjuk ke wajah deva.

"Karna dia murid baru."ucap pa agus lagi. "Lah harusnya saya juga dong pa."bantah aletha..

"Ga kamu sampe pulang sekolah.Ga ada penolakan titik. Deva ayo cepat masuk. "Ucap pa agus kepada deva dan deva hanya menjawab dengan anggukan saja dan mengikuti pa agus dari belakang.

"Nyebelin banget sih tuh guru."gerutu aletha sambil hormat pada tiang bendera.

Saat aletha masih hormat di depan tiang bendera alfaro tiba tiba datang karna dia baru habis dari toilet dan saat melewati

(15)

lapangan la melihat adiknya sedang di jemur seperti ikan asin.

Akhirnya ia menghampiri adiknya yang sedang dihukum itu.

"Woii de ngapain lo?"tanya alfaro.

"lagi dagang sayur, ya lagi di hukum lah lo ga liat apa hah?"Ucap aletha sambil memutar bola matanya jengah.

"I-iya juga ya, maksud abang lo yang ganteng ini lo kenapa bisa dihukum?"tanya alfaro.

"Ganteng dari mananya, gue dihukum karna lupa ngerjain tugas pak agus."jawab Aletha sambil mengehembuskan napasnya.

"Mangkanya kalau ada tugas di kerjain bege, udah ah gua mau balik kekelas byee."ucap alfaro sambil menoyor kepala adiknya itu.

"Ehh sakit, dasar nyebelin lo."gerutu aletha sambil mengusap keningnya.

Kringggg...

Kringggg...

Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu pun datang. Dengan cepat aletha berlari ke kelasnya untuk mengambil tasnya.

Setelah sampai di kelas ia mengatur napasnya yang tersenggal senggal.

"Bagi minum dong."ucap aletha pada teman temannya.

"Nihhh nihhh gua ada."ucap salsa sambil mengeluarkan air minumnya dari tas.

(16)

"Thanks."ucap aletha sambil menghabiskan minuman milik salsa.

Kini mereka berempat sedang berjalan ke arah parkiraan untuk mengambil kendaraannya masing masing.

Tapi saat di perjalanan aletha ingat sesuatu yaitu, ia harus menjadi tutornya deva.

"Astaga gue lupa kalau gue kan disuruh jadi tutornya si cowok dingin."ucap aletha sambil menepuk jidatnya.

"Deva?"tanya devi.

"lya, gue duluan yah moga aja dia masih ada di parkiran, byee."ucap Aletha sambil berlari meninggalkan teman temannya.

*******

Setelah sampai di parkiran Alethal mengedarkan pandangannya untuk mencari deva.

Akhirnya aletha menemukan deva yang sedang memakai jaketnyaa. Aletha berlari ke arah deva yang akan memakai helm nya.

"DEVAAA."teriak aletha

Deva yang merasa namanya di panggil oleh seseorang dia mencari dari mana arah suara tersebut.

Saat deva melihat Aletha yang sedang berlari kearahnya dia hanya menautkan alisnya yang artinya 'apaan.'

(17)

Aletha yang mengerti maksud deva ia langsung berbicara apa tujuannya tersebut.

"Lo lupa kalau gua jadi tutor lo sekarang?"tanya aletha sambil menetralkan napasnya yang tersenggal senggal akibat

berlarian tadi.

"Terus?"tanya deva.

"Ya kita belajar sekarang lah."ucap aletha

"Naik."ucap deva sambil memakai helmnya.

"H-hahh?Maksud lo?"ucap aletha sambil mengerejapkan matanya berkali-kali karna tidak paham apa yang di ucapkan oleh deva.

"Cepet naik."ucap deva sambil menyalakan motornya.

Akhirnya Aletha pun naik ke atas motor ninja milik deva.

******

(18)

TUTOR

Selama diperjalanan mereka hanya saling diam. Aletha yang merasa jengah pun membuka obrolan yang singkat.

"Dev mau kemana sih." tanya aletha.

Deva hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Aletha.

Aletha yang tak mendapatkan jawaban pun hanya berdecak kesal. Setelah menempuh beberapa menit, motor Deva memasuki rumah mewah dan menyimpan motornya di halaman depannya.

"Turun."ucap Deva cuek.

"Ngapain turun orang ini bukan rumah gue."sahut Aletha sambil melipat tangannya di depan dada.

"Ck cepet turun."ucap Deva lagi.

"Enggak."sahut aletha.

Tiba tiba dari dalam rumah pintu terbuka sangat lebar, Aletha yang melihat itu hanya diam tak bergeming. Ada seseorang yang mendekati mereka.

"Loh den deva? ko ga masuk den?"tanya bi tiah pembantu rumah tangga di rumah Deva.

Deva hanya menjawab dengan berdeham dan menunjuk Aletha dengan dagunya. Bi tiah yang mengerti apa maksud dari anak. majikannya itu pun melirik ke arah Aletha, sedangkan Aletha la sedang sibuk menscroll media sosialnya di handphonenya.

"Ayo non masuk atuh."ucap bi tiah pada aletha.

(19)

"H-hah?I-iya bi."ucap aletha sambil tersenyum dan mulai turun dari motor milik.Deva.

Sedangkan Deva? la mengikuti aletha dan bi tiah dari belakang.

Setelah sampai di ruang tamu bi tiah pergi ke dapur untuk mengambilkan minum untuk aletha.

"Tunggu disini gua ke atas dulu, "ucap Deva sambil melangkah ke anak tangga untuk menuju kamarnya.

15 menit Aletha menunggu Deva keluar dari kamarnya.

Minuman yang di suguhkan oleh bi tiah sudah habis setengah.

Akhirnya orang yang di tunggu tunggu pun keluar dari kamarnya dan membawa beberapa buku. Deva kini memakai baju santai dengan baju pendek berwarna nevy, celana hitam seatas lutut dan rambut yang masih basah mungkin ia baru habis mandi.Aletha terus menerus menatap deva dari atas sampai bawah sampai akhirnya ia tak sadar bahwa deva sudah berada di depannya.

Deva yang merasa risih di tatap dengan terus menerus pun akhirnya berdeham untuk menyadarkan aletha.

"Ekhemm"deham Deva.

Aletha yang baru sadar pun mengerejapkan matanya berkali- kali.

"E-eh so-sorry."ucap Aletha terbata bata kama baru sadar bahwa ia menatap Deva tanpa berkedip.

"Hmm."ucap Deva,

(20)

"Ya udah ayo mulai belajarnya." ucap deva lagi.

Aletha mengajari deva dengan pelan dan lembut katanya biar cepet nerap. Kini Aletha tengah mengajari Deva pelajaran fisika.

Setelah 2 jam mereka belajar akhirnya telah selesai.

"Yeayyy beres juga akhirnya."sorak aletha sambil merentangkan tangannya ke udara.

"Dev rumah lo sepi amat ya."tanya aletha kepada deva yang sedang membereskan bukunya.

"Bokap kerja."ucap Deva sambil menghembuskan napasnya.

"Nyokap lo?"tanya aletha lagi.

Deva diam tidak menjawab pertanyaan dari Aletha, dia beranjak dari tempat duduknya sambil mengambil buku bukunya.

Lo mau kemana?"tanya Aletha sambil memegang tangan Deva.

Deva hanya menjawab dengan menunjukkan buku buku yang di bawanya.

Aletha yang mengerti pun dia hanya menanggukan kepalanya.

Kini yang ada dalam pikiran aletha adalah saat ial bertanya tentang ibunya. Deva tidak menjawab pertanyaan itu.

Sedang asik asiknya ia melamun deva memanggil manggil nama aletha karna dari tadi Deva melihat aletha sedang melamun terus menerus.

(21)

"Al?"ucap deva sambil menggoyangkan badan aletha..

"Woiii"

"Ehh apaan?"tanya Aletha.

"Ayo pulang udah sore. "ucap deva sambil berjalan ke arah pintu.

Aletha pun mengambil tasnya dan berjalan. mengikuti deva dari belakang.

Kini Aletha dan Deva sedang berada di sebuah Cafe kama saat di jalan aletha merengek ingin makan sebelum pulang dan alhasil Deva pun menuruti keinginan Aletha.

"Selamat sore mas, mbak mau pesan apa?"Ucap pelayan sambil menunjukan daftar menu.

"Emm saya mau nasi goreng terus minumannya jus mangga aja."ucap Aletha kepada pelayan.

"Lo mau apa dev?"tanya aletha kepada Deva.

"Samain aja."

"Ya udah mbak berarti nasi gorengnya 2 jus mangganya juga 2 yah." ucap aletha

"Baik, mas mbak tunggu sebentar yah."ucap pelayan sambil tersenyum.

Setelah pelayan itu pergi aletha terlihat sangat bosan ia membuka handphone nya untuk mengabari abangnya, sebenarnya aletha bisa saja memberi tahukan kepada bundanya tapi ia tidak mau mengganggu bundanya itu.

(22)

[Bang Alfaro]

Bangg Apaan?

Gua bakal pulang agak telat gapapa yah?

Emang lo lagi dimana?

Lagi di Cafe lagi makan.

Sama siapa?

Yee kepo lo.

Ya udah jangan pulang malem.

Okey.

Setelah aletha mengabari alfaro ia memasukkan ponselnya kedalaman. tas, aletha melirik ke arah deva yang sedang bermain mobile lagends di handphonenya.

Akhirnya pesanan mereka pun datang sebelum pelayan pergi Aletha mengucapkan terima kasih dan tersenyum singkat.

"Selamat makan."pekik aletha sambil menyedokan nasi gorengnya ke dalam mulutnya.

Aletha melirik ke arah Deva yang ternyata belum sama sekali menyentuh makanannya.

"Dev di makan dulu dong, noh nasinya udah keburu dingin."ucap Aletha.

(23)

Deva hanya melirik ke arah nasinya dan melirik ke arah aletha lalu mengangguk

Setelah makan mereka berdua berjalan kearah parkiran untuk mengambil motor deva dan mengantar pulang Aletha. Hari mulai menggelap mungkin hujan sebentar lagi akan turun hujan.

"Dev keknya mau hujan dehh."ucap Aletha kepada Deva.

Deva pun mendongakan kepalanya keatasan dan benar saja hujan sebentar lagi akan turun, Deva pun menambah kecepatan motornya.

"Pegangan gue mau ngebut."ucap Deva.

Aletha pun menuruti ucapan Deva yang aletha rasakan saat ini ialah nyaman.

Akhirnya sebelum hujan turun Aletha dan Deva sudah sampai di rumah Aletha.

"Thanks ya, emm mau mampir dulu ga?"tanya Aletha setelah turun dari motor.

"Ga usah thanks udah ngajarin gue, gue cabut duluan." pamit deva pada Aletha.

Deva pun pergi dari rumah Aletha dan pulang kerumahnya sebelum hujan menguyur bumi.

******

(24)

PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA Hari ini hari sabtu sore di kediaman aldeva adiknya yang bernama Lia merengek pada abangnya deva ingin pergi ke taman.

"Abang ayuk ihh kita ke taman."ucap lia.

"Mau ngapain ke taman sayang?"tanya deva lembut

"Lia mau main abang."ucap lia

"Minta izin dulu sama ayah."

"Bental yah, abang tungguin aja di lual."ucap lia sambil berlari ke arah kamar ayahnya.

"Bangg ayo lia udah bilang ke ayah."ucap lia sambil menunjukkan senyum khasnya.

"Ya udah ayo."ucap deva sambil menggenggam tangan mungil lia.

Setelah sampai di taman lia dan deva turun dari mobil, lia pun berlari kecil ke arah ayunan.

"Lia jangan lari nanti jatoh."ucap deva yang mengikuti lia dari belakang.

Di lain tempat yakni kediaman aletha, ia sedang duduk di balkon kamarnya sendirian. Karna ia merasa bosan karna dirumah sendirian akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke taman depan kompleknya.

"Bibi...."ucap aletha memanggil pembantunya bi isah.

(25)

"Iya non ada apa?"tanya bi isah.

"Hehe al mau ke taman depan dulu yah bosen di rumah terus."ucap Aletha sambil menghembuskan napasnya.

"Oh ya udah, tapi jangan lama lama nanti. nyonya nyariin."ucap bi isah.

"Iya, al pergi dulu assalamualaikum."ucap aletha sambil mencium tangan bi isah.

Sampai nya di taman aletha melihat adal kedai es krim, ia menghampiri si penjual.

"Bang es krim rasa coklat satu dong."ucap aletha pada penjual es krim.

"Yang pake cup atau corong neng?" tanya sipenjual.

"Yang cup aja deh bang."sahut aletha.

"Nih nengg" ucap si penjual sambil memberikan es krim nya pada aletha.

"Berapa bangg?"tanya aletha.

"15ribu aja neng."sahut si penjual.

"Nih bangg makasih yah."ucap aletha sambil memberikan uangnya pada si penjual.

Kini aletha tengah duduk di salah satu bangku taman yang kosong sambil melihat anak anak yang sedang bermain. Saat akan menyuapkan es krimnya ke dalam mulut tiba tiba ada seorang anak kecil yang memegang tangan aletha sambil melihat ke arah es krimnya.

(26)

"Kaka lia mau dong."ucap gadis kecil itu.

Yaps benar gadis kecil itu adalah lia.

"Kamu mau?Sini duduk sama kaka," ucap aletha sambil tersenyum.

"Yeayyyy." pekik lia kegirangan. Aletha melihat gadis kecil itu yang sedang asik memakan es krim coklatnya.

"Nama kamu siapa?"tanya aletha.

"Nama aku lia, kalo kaka?"tanya lia sambil menyendokan es krimnya ke dalam mulutnya.

"Nama kaka Aletha."sahut aletha sambil mengusap kepala lia.

"Oh iya, kamu kesini sendiri?"tanya Aletha.

"Enggak lia kesini ama abang tapi tadi abang pelgi katanya mau ke toilet dulu."sahut lia dengan mulut dipenuhi oleh coklat.

Tiba tiba datang seseorang berperawakan tinggi menghampiri aletha dan lia yang sedang asik mengobrol.

"Lia abang cariin kemana mana ternyata disini."ucap deva.

Ya seseorang berperawakan tinggi itu. adalah Aldeva Wijaya.

"Ehh abang udah dali kamal mandinya?"tanya lia sambil nyengir. Aletha yang mendengar suara yang tidak. asing di telinganya itupun melihat sang empunya.

"Lo!?"pekik Aletha.

"Apa?"tanya deva.

(27)

"Loh ka Aletha kenal sama abang?"tanya lia pada aletha.

"Oh ini abang kamu yang bisa bisanya. ninggalin kamu Sendirian hmmm?"sahut aletha sambil melirik tajam ke arah Deva.

"Apaan sih lo, udah yu lia kita pulang nanti ayah marah."ajak deva.

"Tapi lia masih mau main sama ka Aletha bangg."sahut lia sambil menundukkan kepalanya.

"Lia sayang liat kaka, nanti kapan kapan kita main lagi yah sekarang lia pulang nanti ayah lia nyariin lia loh."ucap Aletha lembut. sambil mengangkat dagu mungil milik lia.

"Gue heran giliran ke gue aja jutek"batin deva.

Ehh ehh ko gue mikir gitu sih."batin deva lagi kali ini sambil menggelengkan kepalanya.

"Lo kenapa? Geleng geleng kepala?"Tanya aletha pada Deva.

"Gak."singkat Deva.

Aletha ia hanya ber'oh'ria saja.

"Ya udah lia pulang dulu, tapi janji nanti kita main lagi ya."ucap lia sambil menunjukkan. jari kelingkingnya.

"lya sayang, janji. "sahut aletha sambil mensatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking mungil milik lia.

"Thanks ya udah jagain ade gue."ucap deva pada aletha.

"Hmmm"jawab Aletha.

(28)

"DADAHHH KAKA."ucap lia sambil berteriak dan meninggalkan aletha dan aletha ia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.

Setelah pulang dari taman Aletha langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan badannya yang sudah gerah.

Butuh 15 menit Aletha membersihkan dirinya.

Tokkk Tokkk Tokkk

"De ini gue."ucap alfaro di luar kamar aletha.

"Apaan bang, masuk aja gak gue kunci juga."sahut aletha sedikit agak kencang.

Ceklek.

"De gue mau curhat dong."ucap Alfaro sambil merebahkan badannya di kasur milik aletha.

"Mau curhat apa? Si janet lagi?"sahut aletha sambil berjalan ke arah kasur untuk merebahkan dirinya juga.

"Yee gue mah udah putus sama dia mah."ucap alfaro.

"Ya terus apa?"tanya aletha.

"Gue suka sama seseorang tapi dianya cuek banget sama gue."ucap alfaro murung.

"Ya berjuang lah ."sahut Aletha sambil menatap atap kamarnya itu.

(29)

"Gue udah berusaha tapi dianya aja yang ga ngehargalin gue."ucap alfaro sambil menghembuskan napasnya.

"Emang siapa sih cewe yang lo suka?"

"Echa, Echa temen lo."

"WHATTTT!!!"

"Ihh berisik bege gue bisa budeg lama lama denger teriakan lo."

Sedangkan Aletha? la hanya menunjukan deretan gigi putihnya.

"Gampang lah si Echa mah nanti gue yang urus, nanti gue bantu okey."

"Good job lo emang adek yang terbaik ehh. ralat

terlaknat."ucap alfaro sambil berlari keluar kamar aletha.

Aletha yang mendengar itu pun melayangkan satu bantal ke arah alfaro.

Gedebuk.

"Awsss, bener-bener ya lo."ucap alfaro sambil memegang kepalanya.

"Buahahhah, rasain."sahut Aletha sambil terus tertawa.

"Awas aja lo yah"ucap alfaro sambil keluar dari kamar aletha.

******

(30)

GOSIP

Kini keadaan koridor sangat ramai oleh bisikan bisikan para siswi siswi yang sedang membicarakan aletha. Sedangkan sang empu yang sedang dan berjalan dengan santai tanpa dibicarakannya hanya memandang lurus memperdulikan orang orang yang sedang membicarakannya.

Setelah sampai di kelas aletha langsung duduk di bangkunya, baru saja ia akan terlelap terganggu oleh kedatangan para sahabatnya.

" MORNINGGG ALETHA SAYANGGG ucap echa saat memasuki kelasnya sambil berteriak.

Aletha yang mendengar teriakan echa pun. mendongakan kepalanya sambil memegang kupingnya dan melotot ke arah echa.

Sedangkan echa ia hanya menyengir kek kuda

"Berisik! Masih pagi juga." ucap aletha sambil menatap tajam ke arah echa. "Hhe sorry."sahut echa.

"Ehh al al, lo lagi di gosipin tau sama anak anak." kini ucap salsa.

"Ihh iya tau gue juga tadi waktu jalan ke sini yang gue denger lo lagi di gosipin lagi deket sama deva katanya," lanjut devi.

"Iya gue udah denger semuanya."ucap aletha lesu.

"WHATTTTT!!!!"pekik ketiga sahabat aletha.

"Berisik monyet."ucap aletha sambil menovor kepala para sahabatnya satu-satu

(31)

Di lain tempat yang lebih tepat yaitu di rooftop deva, gio, chiko, dan kelvin sedang duduk sambil mengobrol. Oh, iya chiko dan kelvin itu teman seteam basket nya deva.

Yah, deva mengikuti ekskul basket karna di ajak olch gio.

"Dev, emang bener ya kata anak anak lo lagi deket sama Aletha?"tanya chiko.

"Enggak."ucap deva sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Terus katanya yang pulang bareng waktu itu sama lo siapa?

Aletha kan?"tanya kelvin.

"Iya."sahut Deva.

"Lah kan bener to lagi deket sama aletha."ucap gio di depan wajah deva,

"Enggak."singkat Deva.

"Lah terus kalo ga deket apa dong, cepet elahh tinggal bilang aja susah amat sih lo."Geram chiko.

"Dia cuman tutor gue."jawab deva.

"Tutor?"tanya kelvin.

"Hmmm." ucap deva.

Mereka bertiga hanya ber'on' ria saja.

"Nah gitu dong baru kita paham," ucap gio antusias dan di angguki oleh chiko dan kelvin.

Kringgg...

Kringgg....

(32)

Bel masuk pun telah berbunyi.

"Yoo ah masuk gue hari ini pelajaran bu endang."ucap chiko yang di setujui oleh kelvin.

Memang mereka berdua satu kelas yakni kelas XI ips-5 berbeda dengan deva dan gio, Oh iya perlu kalian ketahui, kalau ga mau tau juga gapapa sih hehe, bu endang itu guru terkiller di sma mereka.

"Ya udah ayo, yo dev kita masuk kelas bentar lagi pelajaran dimulai."ajak gio yang disetujui oleh deva dengan anggukan.

Mereka berempat berjalan beriringan dengan guyonan receh milik chiko yang membuat para temannya tertawa atas tingkah teman yang satunya ini,kelas chiko dan kelvin hanya dihalangi oleh 2 kelas jadi mereka berpisah di depan kelas deva dan gio.

"Kita masuk duluan nanti kalo mau istirahat tunggu aja depan kelas."ucap gio karna deva sudah masuk duluan.

"Siappp."ucap kelvin dan chiko

Kini di kelas XI ips-2 yakni kelas aletha dan deva sedang belajar kesenian.

"Anak anak minggu depan bapa minta kalian harus sudah siap karna kita akan praktek nyanyi."ucap pa arya.

"Pa, Nyanyinya perorang apa berdua berdua?"tanya pian sang ketua kelas.

"Nyanyinya berdua, sekarang bapa pilih orang orangnya sesuai dengan absen."ucap pa arya.

(33)

"Degg, berarti gue sama Deva dong?."batin aletha.

Dan benar saja Aletha dan Deva satu kelompok. Setelah pa arya membagi kelompok untuk minggu depan,la memberi penjelasan pada murid muridnya.

Kringgg...

Kringgg...

Bel istirahat telah berbunyi, Aletha dkk pergi menuju kantin.

Saat di perjalanan mereka berempat bertemu deva dkk.

"Ehh ada aletha."ucap kelvin.

"Hmmm. sahut aletha berdeham.

"Kantin barengg kuyy," ajak gio.

"Kuyy lah," ucap salsa, devi, echa, kelvin, dan, chiko.

Sedangkan aletha dan deva? Mereka hanya menanggukan kepalanya.

Kini mereka berdelapan berjalan beriringan ke arah kantin, bisikan bisikan itu kembali terdengar oleh aletha.

Ihh itu kan kak aletha yang katanya lagi deket sama kak deva.

Ihh so cantik banget sih jalan sama Deva.

Lebih cantikkan juga gue.

Kak deva sama gue aja dari pada sama aletha

(34)

'Dasar para biangg rumpi, Ckckckk gossip gosip."ucap Aletha pelan tapi masih bisa di dengar oleh deva karna mereka berjalan sejajar.

"Udah sih ga usah di dengerin juga." ucap deva sambil menatap ke depan.

"Hmmm,"sahut aletha sambil memutar bola matanya malas.

Kini mereka berdelapan sudah berada dikantin.

"Lo pada mau makan apa biar gue pesenin, "ucah chiko.

"Gue baso sama es jeruk aja."ucap aletha.

"Ya udah gue juga."ucap echa, salsa, dan devi.

"Lo pada mau apa?"tanya chiko pada para sahabatnya

"Gue baso sama es teh dehh."ucap kelvin.

"Gue juga," ucap gio.

"Lo dev?"tanya chiko

"Samain. sahut deva sambil memainkan handphonenya.

Chiko pun pergi dari hadapan teman temannya untuk membeli kan pesanan mereka.

Beredarnya gosip itu belum juga mereda sampai sampai anak anak yang berada dikantin pun masih membicarakan aletha dan deva.

Devi yang melihat sahabatnya itu risihh dengan ucapan para anak anak itu pun hanya bisa menenangkan Aletha.

(35)

"Udah al ga usah di dengerin toh mereka juga ga tau cerita aslinya kan?" ucap devi sambil mengusap bahu aletha.

"Hmm, thanks."ucap aletha sambil tersenyum singkat.

Tiba tiba gio berceletuk.

"Meni lila ih si chiko teh, aing teh ges lapar nyaho teu?"celetuk gio dengan bahasa sundanya,

"Heehnya aing juga lapar ieu perut ges berbunyi harayangeun makan."ucap kelvin dengan bahasa sunda gabungan

Indonesia.

Sedangkan yang lain? Mereka hanya tertawa kecil dan geleng geleng kepala.

"KELVINN!!!!BANTUAN ATU IEU ABDI HESE MAWANA!!"teriak Chiko yang membuat semua penghuni kantin melihat ke arahnya sedangkan Chiko ia hanya menyengir. Kelvin yang merasa di panggil namanya itupun langsung berjalan untuk membantu Chiko yang kesusahan.

Kini mereka berdelapan sedang menikmati makanan sambil mendengarkan celotehan sunda yang diberikan oleh gio.

"Heheh siyahnya maeunya deket imah urang aya anu maling seridal geura? Diimahna teu bogaeun sandal kitunya? celetuk gio.

"Saha anu malingna?"tanya kelvin.

"Si rambo lain anu di upin ipinnya?"celetuk Chiko.

"jelema atu monyet." ucap gio sambil menoyor kepala Chiko.

(36)

Sedangkan deva, aletha, salsabila, devi,dan echa mereka hanya tertawa mendengar perkataan para temannya itu.

Bel pulang sekolah telah berbunyi semua murid keluar dari kelas masing masing dan menuju keparkiran untuk

mengambil kendaraan mereka masing masing sama seperti halnya dengan aletha, ia kini pulang bersama abangnya yang sudah menunggunya di parkiran.

"Gue duluan yah udah di tungguin sama alfaro babayy." ucap Aletha pamit kepada para temannya sambil melambaikan tangannya.

"Ya udah hati hati," ucap mereka bertiga sambil melambaikan tangannya.

Setelah berada di parkiran aletha langsung berjalan menuju abangnya yang sudah menunggunya.

"Yu bang."ucap aletha sambil naik ke atas motor abangnya.

"Nihh pake dulu helm lo." ucap alfaro sambilmemberikan heim kepada aletha. Setelah itu alfaro pun menancapkan gasnya untuk segera sampai di kediaman mereka.

******

(37)

PERDEBATAN

Hari ini adalah hari jumat. Dimana aletha saatnya menjadi tutor deva Tapi saat tadi di kelas dan parkiran mereka berdebat yang tidak jelas.

Flash back on

Aletha menghampiri deva yang sedang mendengarkan lagu di handphonenya. Sambil menenggelamkan kepalanya di tangarmya.

"Dev. "panggil aletha.

Tidakk ada jawaban dari deva, mungkin ia terlelap.

"ALDEVAA WIJAYAA!! teriak aletha sambil menarik earphone dari telinga deva

deva yang merasa tidurnya terganggu pun mendongakan kepalanya sambil mengocok matanya.

"Lo tuh yah di panggilan juga "cerocos aletha

Oh, iya kini dikelas mereka hanya ada aletha dan deva saja karna bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu dan teman teman aletha pun sudah pulang duluan.

"Apaan sih? " ketus deva

"Ayo sekarang kita pulang liat kelas udah sepi gini juga,"ucap aletha

"Mau nebeng?"tanya deva dengan polosnya

"Ihh, ya kita kerumah to lah."ucap aletha geram

(38)

"Lah ngapain?"tanya Deva lagi.

"Lo inget sekarang hari apa?"tanya Aletha

"Hari jumat "ucap deva

"Terus sekararıg kegiatan lo apa?"Tanya aletha

"Pulang, terus tidur. "sahut Deva polos.

"Ihh sekarang to belajar sama gue, astagfirlullah lu lupa hah?"

geram Aletha.

"Ohh."sahut Deva santai sambil berdiri dan keluar kelas.

"Oh doang? Gua tuh dari tadi nyerocos tapi lo jawab oh doang? Gila kali ya lo "ucap aletha sambil berjalan mendahului aldeva.

"Terus gue harus bilang apa lagi?" sabar deva

Auah, "singkat aletha sambil berjalan menuju parkiraan.

Kini mereka berdua telah sampai di parkiraan tapi mereka masih terus berdebat yang tidak penting

"Nih pake helm lo."ucap Deva sambil menyodorkan helm pada Aletha.

"Ga ah gue gini aja, lagian itu bukan helm gue. "ucap aletha sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Pake"

"Enggak Deva"

"Pake Aletha."

(39)

"Enggak mau Deva."

"Pake atau gue tinggalin dan batalin belajarnya."

"Ishh ya udah mana siniin."

"Naik"

"Hmmm"deham aletha.

Saat di perjalanan perdebatan itu masih terus berlanjut.

"Anterin dulo gue pulang."ucap aletha.

"Ngapain?"tanya deva

"Gue mau ganti baju dulu. "ucap aletha

"Ga mening langsung aja biar cepet "sahut deva

"Gue gerah deva"

"Gakk

"Deva plis gue juga harus bilang dulu sama bunda."

Mendengar kata 'bunda' akhirnya deva mengikuti kemauan aletha.

Setelah mengantar Aletha pulang dan ganti baju mereka berdua kini menuju rumah deva untuk belajar bersama.

Flash back off

Setelah sampai di kediaman yang bernuansa putih abu itu pun deva menyimpan motornya di halaman dan memasuki

rumahnya yang di ikuti oleh aletha di belakangnya.

(40)

"Tunggu bentar gue ganti baju dulu, kalau mau minum minta aja ke bibi."ucap deva sambil berjalan menaiki anak tangga.

aletha yang merasa haus pun akhirnya berjalan ke arah dapur dan menemukan pembantu deva.

"Eh ada bibi." ucap aletha pada bi tiah.

"Ehh non Aletha mau belajar non?"tanya bi fiah.

"Iya bi."sahut Aletha.

"non mau apa? Mau minum?"tanya bi tah yang sedang mengupas bawang,

"Hhe iya bi," ucap Aletha.

"Ya udah non tunggu aja di depan nanti bibi kedepanin."ucap bi tiah sambil mencuci tanggannya.

"Udah ga usah Aletha ambil sendiri aja, bibi lanjutin aja."sahut Aletha sambil tersenyum.

"Ya udah bibi lanjutin ya non."ucao bi tiah

Setelah dari dapur Aletha pun berjalan kearah ruang tamu.

Setelah sampai ia merebahkan bokongnya di sofa.

"Sorry lama," ucap deva yang baru keluar kamarnya pada aletha sambil duduk di samping aletha.

"Ya gapapa ya udah sekarang aja belajarnya biar cepet beres,"

ucap aletha.

Mereka pun belajar dengan telaten. Tiba tiba pintu rumah deva terbuka dan menampilkan sosok gadis mungil dengan tas berada di gendongnya.

(41)

"Camikummm lia pulang" ucap lia.

Yah, gadis mungil itu adalah lia wijaya adik deva.

"Assalamualaikum lia bukan Camikum."ucap deva menegur lia.

"Hehe maap bang."ucap lia sambil nyengir.

"Ka aletha?"tanya lia saat sudah ada di ruang tamu

"Hai cantik." ucap Aletha sambil tersenyum manis.

"Aahh lia kangen tau sama kaka. "ucap lia sambil

menghambur ke pelukan aletha dan aletha menerima pelukan dari lia.

"Kaka juga kangen sayang" ucap aletha.

"Kaka lagi ngapain disini? Lagi pacalan ya sama abang?"

ucap lia sambil terkikik kecil.

"Enggak ko kaka lagi belajar sama abang" sahut aletha sambil terus tersenyum.

"Main sama lia yu kak?" ucap lia,

"Nanti yah sayong kalau kaka udah beres belajarnya sama abang baru kita main, sekarang lia ganti baju dulu sama bi tiah nanti kita main."ucap aletha lembut.

"Ya udah lia ke kamal dulu dadah kakak dadah abang."ucap lia sambil berlari ke kamamya di lantai 2.

"Jangan lari lari lia nanti jatoh." ucap deva memperingati.

Akhirnya belajar bersama telah beres dan kini aletha harus menemani lia yang dari tadi merengek ingin bermain bersama.

(42)

"Eh dev gue mau ngomong," ucap aletha sambil menelonjorkan kakinya yang terasa pegal.

"Apaan?" tanya Deva.

"Kan kita minggu depan udah di tes yang nyanyi, nah besok kita latihan yah?"ucap aletha

"Hmmm." sahut deva yang sedang membereskan buku bukunya.

"KAK ALETHA AYOO MAIN KAK, SINI MAIN NYA DI KAMAL LIAL"teriak lia dari lantai 2

"LIA JANGAN TERSAK TERIAK."teriak deva Aletha hanya terkikik melihat adik kaka itu.

"udah dev, lo juga ga usah teriak teriak kali."ucap Aletha

"Ya udah gue ke kamar lia dulu." ucap aletha.

"Hmmm."singkat deva sebagai jawaban.

Kini aletha dan lia sedang berada di pinggir kolam renang dan setengah kak mereka masuk ke dalam air.

Sedangkan deva? la sedang berada dikamanya dan melihat aletha dan lia dari atas karna kebetulan kamar deva memiliki jendela yang bisa melihat langsung ke arah kolam renang Deva melihat lia tertawa bahagia bersama aletha, dan ia baru menyadari bahwa aletha memiliki senyum yang sangat indah.

‘Ishh apaan sih ko gue mikir kek gitu.’ batin deva

(43)

Kini aletha sedang membantu bi tiah menyiapkan makanan untuk deva dan lia.

Bi, ini semuanya langsung di masukin aja?"tanya aletha.

"Iya non. "sahut bi tính,

Setelah menyiapkan makanannya aletha memanggil deva dan lia.

"Bi kamar deva yang mana ya? biar aletha samperin ke kamarnya," ucap aletha.

"Di deket kamar non lia" sahut bi tiah yang sedang menata makanan.

"Oh oke."

Tokk...

Tokk...

Tokk...

"Liaaa."ucap aletha memasuki kamar lia.

"Apa ka?"tanya lia yang sedang bermain boneka.

"Makan dulu yu, tungguin kaka sama abang di bawah yah, kaka mau ke kamar abang dulu."ucap Aletha sambil mengusap rambut

"Iya kak."ucap lia sambil keluar dari kamamya.

Tokk...

Tokk...

(44)

"Dev?"Ucap aletha dari luar kamar deva.

"Deva io di dalem kan?"

"Gue masuk yah?"

Hening. Tidak ada jawaban akhirnya setelah meyakinkan diri aletha pun membuka pintu kamar deva.

Ceklek

Pintu pun terbuka pemandangan yang pertama kali dilihat oleh aletha adalah kamar bernuansa abu-abu, aletha pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar deva.

Aletha melihat deva sedang terlelap dalam mimpinya. Aletha mencoba membangunkan deva namun nihil, deva tidak membuka matanya.

Akhirnya aletha pun turun ke bawah untuk menemui lia.

"Abangnya mana kak?"tanya lia saat melihat aletha berjalan ke arahnya.

"Abang lagi tidur, kakak udah bangunin tapi masih aja tidur."ucap Aletha.

"Ya udah kamu makan yang banyak ya." lanjut Aletha sambil tersenyum dan ikut makan bersama lia.

Setelah makan siang aletha pamit pada bi tiah.

"Bibi al pulang dulu yah, tadi al udah liat ke kamarnya lia, dia udah tidur, Oh iya terus bilangin aletha ke deva kalau al udah pulang."ucap aletha

"Siap non, non pulangnya sama siapa?" tanya bi tiah.

(45)

"Al pulang naik taksi aja bi."

"Ga mau di anterin sama mang ujang aja?"tanya bi tiah. Mang ujang adalah supir keluarga deva.

"Ga usah bi."ucap aletha sambil tersenyum ramah

"Ya sudah kalo gitu, hali hati ya non"

"Iya bi assalamualaikum." ucap Aletha sambil mencium tangan bi tiah.

"Waalaikumsalam non."

******

(46)

LATIHAN

Sesuai dengan ucapan aletha kemrain, kini deva dan aletha sedang latihan untuk kesenian minggu depan.

Mereka kini berlatih di rumah deva lagi, setelah kemarin mereka belajar bersama di kediaman deva.

"Al mau nyanyi lagu apa?"tanya deva yang sedang memangku gitarnya

"Emm apa yah menurut lo lagu yang enak apa yah?"tanya balik aletha.

"Di tanya malah balik nanya."ucap deva sambil menghembuskan napasnya.

"Hehee…Ya udah lagu Sad song aja." usul aletha.

"Lo tau ga lagunya? kalo ga tau nih dengerin dulu lagunya,"

lanjut aletha sambil menyodrokan handphone nya pada deva.

Deva pun mendengarkan lagu yang di usulkan aletha sampai sampai ia mendengarkannya sambil memejamkan matanya, Lagu pun berakhir dan aeva pun mulai membuka matanya perlahan dan saat ia melihat ke arah aletha ternyata ia sedang memperhatikan wajah deva lekat.

"Al"ucap aeva sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Aletha.

Hening Tidak ada jawaban aletha masih menatap lekat wajah deva.

Tampan, rahang yang tegas, hidung mancung, kulit bersih.

Mungkin itu yang ada di fikiran aletha.

(47)

"ALETHA. "ucap deva sambil berteriak.

aletha yang tersadarpun mengerejapkan matanya berkali-kali.

"H-hahh apaan? "ucap aletha.

"Udah puas liatin guenya hahh?"Ucap deva sambil menatap lekat wajah Aletha.

"Si-slapa yang ngeliatin lo ge'er tingkat dewa."ucap aletha sambil memalingkan wajahnya.

'Mampus gue ketauan aduh aletha aletha' batin aletha sambil menepuk keningnya.

"Ngaku aja sih apa susahnya."ucap deva menggoda

"Apaan, udah ah ayo latihan nanti keburu sore. "ucap aletha membelokan percakapan.

'Lucu juga kalo bulshing'batin deva.

Deva yang tersadar dari ucapan hatinya itu pun berdeham untuk menetralkan jantungnya.

"Udah cepet kita mulai latiharınya."uсар aletha yang di jawab dengan anggukan kepala deva. ya ialah kepala deva ya kali kepala domba.

Deva mulai menetik sinar gitarnya dengan lincah dan aletha ia mulai melantukan lirik lagu dengan merdu karna kebetulan suara aletha bagus jadi ja tak malu jika nanti ada yang salah.

Lirik demi lirik alatha lantunkan dengan merdu dan

penghayatan. Deva pun sama halnya seperti aletha memetik

(48)

sinar gitar dengan penghayatan dan sambil memejamkan matanya.

Akhirnya latihan mereka telah selesai, kini mereka sedang duduk di gazebo milik deva sambil mengemil cemilan yang di bawakan oleh bi tiah.

"Dev lia belum pulang yah?"tanya aletha pada deva karna la rindu gadis mungil tersebut.

"Kenapa emangnya? Bentar lagi juga pulang, "ucap deva.

"Kangen aja gitu." sahut aletha

"Ck! Ke abangnya aja ga kangen, "ucap deva pelan.

"Hah? Lo ngomong apa dev?

"Ha-hah gu-gue ga ngomong apa apa ko."ucap Deva.

'Duh ko gagap sihh' batin deva.

"Ohh."jawab aletha.

"Huftt untung ga ketauan aman aman. " ucap deva dalam hati sambil mengelus dadanya.

Gadis mungil yang di tunggu aletha pun kini menampakan batang hidung nya.

"Ka aletha."ucap lia sambil berlari ke arah aletha dan aletha pun merentangkan tangannya tanda ia ingin memeluk tubuh mungil lia.

Lia berlari ke arah aletha dan langsung menghambur kedalam pelukan aletha. Sedangkan aldeva? la hanya mendengus kesal.

Ya mungkin karna kakanya siapa yang di peluk siapa.

(49)

"Ekhemmm."deham deva yang membuat Aletha dan lia melihat ke arah deva.

"Ehh ada abang kilain lia abang ga ada."ucap lia polos sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya ada lah ya kali ga ada mah."sahut deva dengan wajah yang menahan kesal.

Sedangkan aletha dan lia? mereka berdua tertawa kama melihat wajah deva yang menurut mereka lucu.

"Udah puas hah ngetawainnya?"ucap deva kesal

"Aduh udah ka lia sakit pelutt ahahahahah."ucap lia sambil memegang perutnya karena tertawa lepas.

Tanpa mereka sadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka bertiga sambil menyunggingkan senyumnya.

"Tuan?"Ucap bi tiah pada seseorang yang berdiri di depannya.

Yah, tuan yang di maksud bi tiah adalah tuan Axsel Wijaya ayah dan aldeva dan lia.

"Eh bibi."ucap ayah deva.

"Dari kapan tuan pulang?"

"Baru tadi pas saya mau ke kamar lia saya liat dia ada di sana sama abangnya. Oh iya bi perempuan itu siapa yah?"

"Oh itu non aletha tuan, temennya den deva yang suka ngajarin den deva belajar. Terus sering main sama non lia

(50)

semenjak ada non aletha, non lia sering ketawa terus tuan sering senyum juga ga kaya biasanya yang suka ngurung diri."

"Kalau deva?"

"Den deva juga sama tuan waktu bibi mau ke kamarnya bibi liat den deva lagi senyum sambil liat fotonya non aletha sama lia waktu lagi ketawa bareng," ucap bi tiah,

Tuan Axsel pun mengembangkan senyumnya.

"Makasih bi info nya," ucap ayah Deva,

"Iya tuan bibi permisi dulu mau lanjut kerjaan yang di belakang belum beres. "pamit bi tiah yang di jawab oleh anggukan dari tuan axsel.

Setelah bi tiah pergi dari hadapan ayah deva, beliau mulai mendekati para anaknya. Deva yang menderigar suara derap langkah pun mendongakan kepalanya senyumnya

mengembang dan bagi para wanita yang melihatnya pasti klepek klepek,

"Ayah."gumam deva yang membuat aletha melihat siapa yang di gumamkan oleh deva.

"Iya ini ayah."

"Kapan ayah pulang?"

"Baru kok"ucap ayah deva sambil tersenyum.

"AYAHHHH. teriak lia dan berlari ke arah ayahnya.

"Hai Princess nya ayah."ucap ayah deva sambil menggendong tubuh mungil lia,

(51)

"Bang siapa?"tanya ayah deva sambil melirik ke arah Aletha seolah olah iya tak tahu apa apa

"Oh iya al kenalin ini bokap gue. "ucap deva,

"Aletha om. "ucap aletha lembut sambil menciun tangan ayahnya deva dan tersenyum manis.

"Axsel."ucap ayah deva sambil membalas senyum aletha.

"Abis ngapain bang?"

"Latihan yah."

"Oh lya al kamu temennya deva?"

"Iya om."

"Temen apa temen?" Ucap ayah deva sambil menaik turunkan alisnya.

"Temenn yah."jawab deva bukan aletha,

"Ayah ga nanya kamu yah," ucap ayah deva.

"lya om, al temennya deva."ucap aletha.

"Oh ya sudah om tinggal dulu, bang jagain anak orang jangan macem macem kamu. " ucap ayah deva sambil terkekeh bersarna lia.

"Iya iya."ucap deva sambil menghembuskan napasnya.

Aletha terkekeh melihat tingkah lucu ayah anak ini.

"Napa lo ketawa?"tanya deva sambil menaikkan salah satu alisnya.

(52)

"Bokap lo lucu."ucap aletha yang masih terkekeh

"Gue juga lucu."

"Iya lo lucu--"

Deg!

"Iya la lucu kek bayi monyet buahahha."ucap aletha sambil tertawa dan berlari menghindari amukkan dari deva.

Deva yang tak terima di sebut bayi monyet pun langsung berlari mengejar aletha sambil terus meneriaki nama gadis tersebut.

"ALETHAAA SINI LO!!

"JANGAN LARI LO!!

Mereka terus berlari berkejar kejaran sampai akhirnya mereka lelah dan beristirahat di pinggir kolam renang.

Tiba tiba suara seseorang membuat mereka berdua menengok ke belakang.

"Ayo non, den makan dulu kata tuan."ucap bi tiah.

Mereka mengangguk dan berdiri lalu berjalan menuju ruang makan.

"Ayo bang cepetan lia lapel ini," ucap lia.

"Iya iya"sahut abangnya.

"Ayo al di makan."ucap ayah deva yang diangguki oleh aletha.

(53)

Setelah mereka makan bersama, aletha pamit pada ayalı deva.

"Om, al pulang dulu yah soalnya udah ditungguin sama bunda." ucap Aletha.

"Ya sudah hati hati, abang anterin dulu aletha nya."ucap Axsel pada anaknya.

"Ya udah kita pergi dulu, assalamualaikum."pamit deva sambil mencium tangan ayahnya yang di ikuti oleh aletha.

Di perjalanan mereka hanya saling diam tak ada yang membuka percakapan sedikitpun. Motor deva mulai memasuki komplek perumahan aletha.

Hanya butuh beberapa menit dari depan komplek ke depan kediaman aletha kini mereka berdua telah sampai. Aletha pun turun dari motor deva dengan perlahan.

"Dev thanks udah anterin gue pulang "parmit aletha pada deva

"Iya."

"Emm mau mampir dulu ga?"

"Ga usah deh, takut ayah udah nungguin."

"Em ya udah." ucap aletha.

Deva kini mulai menstater motornya dan melajukan motornya tapi sebelum la benar - benar pergi la berpamitan pada aletha yang di angguki dan senyuman sebagai jawaban. Setelah motor deva benar benar pergi dari rumahnya. Aletha masuk ke dalam rumahnya dan ingin segera merebahkan badannya di kasur tersayangnya.

(54)

TES

Deva kini telah tiba, ya hari ini adalah hari saatnya di tes kesenian. Dan semenjak aletha menjadi tutor dan teman sekelompok deva mereka kini terlihat sangat dekat ya walaupun deva kadang masih suka cuek dan dingin. Dan kini saatnya aletha dan deva maju kedepan.

"Aletha dan Aldeva silahkan maju." ucap pa arya yang di angguki oleh aletha dan deva.

Suara tepuk tangan meriah saat aletha dan deva maju kedepan untuk menampilkan lagu yang akan mereka bawakan.

"Selamat pagi semuanya gue disini mau bawaain lagu yang berjudul sad song,selamat menyaksikan."ucap aletha sambil tersenyum.

Petikan sinar gitar menggema di seluruh ruangan satu persatu sinar gitar deva mainkan dengan merdu. Kini giliran aletha yang menyanyi, lirik demi, lirik ia bawakan dengan

penghayatan. Aletha memejamkan matanya saat melantunkan lagu tersebut.

Lagu yang di bawakan aletha telah selesai petikan sinar gitar pun telah berhenti, dan suara tepuk tangan pun tiuh terdengar menggema di seluruh ruangan. Sorak Sorak teriakan para teman teman aletha dan deva pun terdengar.

"Wowowowo temen gue suaranya edanınn bang."ucap devi sambil bertepuk tangan dan membuat semua orang melihat ke arahnya.

(55)

"Wowowowe ma braderr dan edan edan euyy."ucap gio sambil berdiri.

"Berisik!" ucap pa arya.

"Ya sudah aletha deva silahkan duduk kembali."lanjut pa arya yang di angguki oleh mereka berdua.

Tes pun terus berlanjut. Kini aletha dan deva duduk berdampingan dengan suasana hening.

"Ekhemm,"deham deva

"Napa dev?" tanya aletha.

"Engga,"sahut deva

aletha hanya menjawab dengan ber'oh'ria,

Akhirnya tes kesenian pun telah usai dan kelas aletha pun meninggalkan ruangan kesenian dan kembali ke kelasnya.

Kring...

Kring...

Bel Istirahat pun telah berbunyi aletha dkk menuju ke kantin karna dari tadi perut mereka meminta untuk diisi. Lain halnya dengan aldeva, deva kini berjalan ke arah rooftop bersama gio untuk menemui chiko dan kelvin.

Aletha kini sudah duduk manis di meja kantin bersama echa, dan devi karna salsa kini sedang memesan makanan mereka.

"Lama banget sih gue laper nih."ucap devi sambil memegang perutnya.

(56)

"Sabar elah, lu mah laperan mulu." cibir echa

"Ya emang soalnya aku manusia, ga kaya kamu."ucap devi di imut imutkan.

"Lah kalau gue?" tanya echa polos.

"Kalo kamu mah jelema."ucap devi

"Heeh kutil kuda, naon bedana manusia jeng jelema? "ucap echa naik pitam.

"Nya beda atu kutil lamun manusia mah orang, kalau jelema mah orang, ehh kela naha saruanya? "ucap devi sambil berfikir.

"Heeh sarua keneh boloho."ucap alethal sambil menoyor kepala devi karna ia kesal melihat temannya yang satu ini absurd.

"Hehe hampura hampura."ucap devi sambil nyengir.

Akhirnya makanan mereka pun tiba dan mereka langsung memakannya karna perut mereka sudah sangat lapar.

Hanya butuh beberapa menit mereka menghabiskan makanan mereka masing- masing.

"Hufft waregg dede."ucap devi

"Dede apaan? dede dugong?"tanya salsa.

"Ya dede emes lah." ucap devi sambil mengkerlingkan matanya genit.

Dan ketiga temannya? Mereka hanya mengedikan tubuhnya ngeri.

(57)

"Lo ga pantes jadi dede emess."ucap aletha setelah menghabiskan minumnya.

"Yang pantes buat dia apaan al?"tanya salsa sambil menyeringai jahil

"Dia itu pantes nya jadi dede." ucapan aletha menggantung.

"Apa gaess?" tanya aletha pada salsa dan echa yang sudah menahan tawarnya mati-matian.

"Jadi dede-dede monyet."ucap mereka bertiga sambil berlari meninggalkan devi sebelum la berteriak.

"GAJELAS LO PADA!!!"teriak devi sambil berlari mengejar mereka bertiga.

"WOII SINI LO PADA!! JANGAN PADA KABUR MONYETTI!"

"BERHENTI WOII!!!"

Aletha, salsa, dan echa terus berlari menghindari Devi sambil tertawa puas karna telah mengerjai devi.

Saat mereka bertiga berbelak Tiba-tiba...

Gedebukk...

Mereka bertiga jatuh karna menabrak seseorang.

"HAHA MAMPUS LO PADA!! RASAINN!! "ucap devi senang kama melihat para temannya jatuh.

Saat Aletha melihat siapa yang di tabraknya. ia melihat deva dengan wajah datanya.

(58)

Sama halnya dengan aletha, salsa pun melihat siapa yang di tabraknya ternyata yang ia tabrak adalah chiko. dan echa?

Juga menabrak kelvin.

Aletha, salsa, dan echa pun bangkit dan membersihkan roknya.

"Sorry." ucap Aletha dan mewakili para teman temannya.

Sedangkan devi dan gio? mereka diam sambil memandangi mereka bertiga.

Deva hanya mengangguk sedangkan kelvin ia malah

menggoda echa, sama halnya dengan chiko yang menggodai salsa.

Deva pun pergi dari tempatnya yang langsung di ikuti oleh gio, kelvin, dan chiko.

Bel pulang telah berbunyi, tapi Aletha masih sibuk membereskan alat tulisnya.

"Al lo pulang sama siapa?"tanya echa.

"Sama abang gue yang udah jatuh cinta sama lo."ucap aletha sambil tersenyum menggoda

"A-apaan dah."ucap echa salting.

"Cie yang bulshingg."ucap aletha sambil mencolek pipi Echa yang merah kek kepiting rebus.

"Udah ah ayo pulang. "ajak echa sambil keluar dari kelasnya.

Ya menang setelah waktu alfaro curhat pada aletha bahwa ia menyukai echa, aletha langsung memberitahukannya pada echa, jadi sekarang echa tahu kalo alfaro menyukai dirinya

(59)

sama halnya dengan nya yang menyukai alfaro. Sedangkan aletha dan devi mereka terkekeh geli melihat tingkah temannya itu.

Kini mereka bertiga tengah berjalan ke arah parkiran.

Sesampainya di parkiran aletha bergegas mendekati abangnya yang sedang duduk diatas motor kesayangannya,

"Ayo bang "ucap aletha setelah sampai dihadapan abangnya.

"Yoo naik,"sahut alfaro.

Di perjalanan keheningan melanda adik kaka tersebut.

"Bang rumah sepi yah?" tanya aletha.

"Iya, bunda lagi ke kantor ayah."jawab alfaro

"Cafe dulu yok bosen gue kalau harus dirumah mulu."ajak aletha

"Yokk."

Alfaro pun mengikuti kemauan adiknya tersebut. Mereka telah sampai di salah satu cafe yang lumayan terkenal, karna harganya yang pas dan menurut para remaja cafe ini sangat cocok untuk di abadikan di Instagram mereka.

Mereka berdua memasuki cafe tersebut dan duduk di salah satu bangka di pojok dekat jendela besar. Alfaro pun

menanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya dan pesanan adiknya itu.

Pelayan pun pergi dari hadapan mereka.

"De gimana?"tanya alfaro

(60)

"Gimana apanya?"jawab aletha

"Udah bilang belum?"ucap alfaro

Aletha yang mengerti ucapan abang nya itu pun mengangguk kepalanya.

"Udah sans aee."ucap aletha

"Siyapp,thanks yah. "ucap allaro sambil merigacak rambut adiknya itu.

"lihh lo mah rambut gue berantakan." ucap aletha sambil mengerucutkan bibimya yang membuat abangnya gemas dan mencubit pipi adiknya itu.

"Iwh swakitt."ucap aletha.

"Hehe maat maat" ucap alfaro sambil melepaskan cubitannya dan mengusap pipi aletha yang memerah karna cubitannya.

Akhirnya pesanan mereka telah datang dan mereka langsung melahapnya. I jam mereka habiskan untuk nongkrong di cafe tersebut. Kini mereka bergegas pulang karna jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Mereka berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor alfaro. Alfaro pun menancapkan gas motornya di atas rata-rata. Mungkin dewi fortuna tidak mernihak kepada mereka.

Karna kini mereka terjebak oleh kemacetan. Biasanya kota bandung tidak pernah macet tapi entah mengapa hari ini kota bandung dilanda kemacetan

"Yahh macett, ga biasanya juga macet, ko bisa macet yah?"

tanıya Aletha pada abangnya.

(61)

"Tanya saja pada rumput yang bergoyang. "sahut alfaro.

"Yee lo mah gue ga bercanda juga." ucap aletha sambil menoyor helm alfaro.

Setelah di landa kemacetan akhirnya mereka bisa menembus jalanan kembali. Kini mereka tengah memasuki kawasan komplek rumah mereka. Hanya membutuhkan 20 menit mereka akhirnya sampai di kediaman mereka. Alfaro memasukkan motornya ke garasi sedangkan aletha, ia telah berjalan duluan memasuki rumah.

"De tadi lo di tes nyanyi?"tanya alfaro.

"Iya."

"Sama siapa?"

"Deva"

"Aciahh lo deket yah sama deva?"

"Ga jelas "sahut aletha langsung berjalan meninggalkan abangnya di ruang tamu sendirian.

"Yee malah di tinggal." ucap alfaro

******

(62)

CURHAT

Hari ini hari minggu pagi, aletha masih tak ingin beranjak dari kasur kesayangannya itu. Jam kini masih pukul 06.00. Aletha masih terlelap dalam mimpi indahnya meski sang abang telah menggedor kamar Aletha berkali-kali namun tak ada jawaban.

sedikitpun.

"ALL BANGUN KEBO!! BUKA PINTUNYA!! ALETHA WOIII KUDANIL!! ALETHA BANGUN!!"teriak alfaro.

Aletha yang samar samar mendengar kebisingan di luar pun akhirnya membuka matanya pertahan dan mengerejapkan matanya berkali-kali.

"Hoammm" ucap aletha.

"Apaan sih bang berisik tau gak!" ucap aletha sambil mengucek matanya.

"Buka dulu pintunya mamat!! "geram alfaro.

"Ya udah sih slow ae ga usah bawa bawa si mamat. "ucap aletha yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Cepetan woii!!" ucap Alfaro sambil terus menggedor pintu kamar aletha.

"Cepet buka dulu bege! gue mau masuk. " lanjut alfaro.

"Buka aja ga gue kuncil"

"Bilang dari tadi dong domba!"

"Mau ngapain ke kamar gue?"

(63)

"Mau ngeruk air!"geram alfaro.

"Lah kalau mau ngeruk air kenapa pake baju lari?" tanya aletha

"Huftt untung lo ade gue yah."ucap alfaro mengelus dada dan sambil tersenyum geram.

"Kalo gue bukan ade lo, mau lo apain?"tanya nya polos.

"Udah gue buang ke citarum."sahut alfaro sambil memutar bola matanya malas.

"Udah sana cepet siap siap kita lari sekarang "lanjut alfaro.

"Males ahh mening gue tidur."ucap aletha sambil membaringkan lagi tubuhnya.

"Ishh ayo nyemot cepetan keburu siang."ucap alfaro

"Ck!! lya iya lo tunggu di luar gue ganti baju dulu."sahut aletha

"Nah gitu dong, gue tunggu di bawah jangan lama." pekik alfaro sambil berjalan ke luar kamar aletha

Kini aletha tengah memakai pakaian larinya dengan T-shirt warna Pink baby dengan celana adidas selutut warna abu dan tak lupa sneakers warna pink putih kesayangannya.

Setelah siap dengan pakaian larinya ia pun turun ke bawah untuk menemui alfaro.

"Bang kuyy."ucap aletha sambil berjalan menuju pintu rumahnya.

(64)

Aletha dan alfaro kini tengah berlari mengelilingi komplek mereka. Mereka baru mengelilingi komplek 3 putaran. Dan kini mereka pun beristirahat sebentar di bangku kosong dekat taman. yang berada di komplek mereka.

"Bang haus bellin minum dong."ucap aletha sambil mengatur napasnya.

Alfaro pun bangkit dari duduknya dan berlalu untuk membeli minuman.

Alfaro kini tengah berjalan ke arah aletha sambil membawa 2 botol minuman.

"Nih."ucap alfaro memberikan air mineral

"Thanks."sahut aletha yang di angguki oleh alfaro

Hening kini mereka berdua diam dalam pikirannya masing- masing. Tiba-tiba aletha kepikiran tentang deva yang sudah beberapa minggu ini dekat dengannya. Ya walaupun kadang suka masih cuek, tapi aletha masih ingat saat waktu latihan bernyanyi la dan deva berkejar kejaran di gazebo rumah deva, dan baru pertama kali ia melihat deva tersenyum.

Woii napa lo ngelamun?"tanya alfaro sambil menyenggol lengan aletha.

"Bang gue mau curhat dong."ucap aletha

"Hmm."sahut alfaro

"Dengerin yah." ucap aletha

"Iya."

(65)

"Boleh ga sih kita berharap ke seseorang?"tanya aletha Alfaro pun melihat ke arah adiknya dan mengangkat satu alisnya.

"Boleh sih berharap asal jangan terlalu tinggi, nanti pas liat orang yang kita sayang lagi jalan sama cewe lain, sakit," ucap alfaro sambil memainkan ponselnya.

"Napa lo nanya kek begituan?"tanya alfaro, yang di jawab dengan gelengan kepala.

"Lo suka sama dia? "lanjut alfaro.

"Entah, gue suka bingung aja gitu sama perasaan gue sendiri, kadang gue nyaman kalau deket sama dia, tapi gue juga kadang bingung kalo gue ngeharapin orang yang belum tentu ngeharapin gue juga, pasti gue kecewa."ucap aletha panjang lebar.

"Ya udah sih ikutin aja alurnya."ucap alfaro, sambil membelai rambut hitam aletha.

"Boleh ga sih bang gue nyimpen harapan?"tanya aletha

"Boleh tapi jangan terlalu dalem, biar pas jatuh ga terlalu sakit."ucap alfaro

"Lo pernah ga ngerasain jatuh cinta dalam diam?"tanya aletha

"Pernah."sahut alfaro sambil tersenyum kecut.

"Rasanya gimana?"ucap aletha

(66)

"Rasanya yang pasti sakit, apalagi saat liat orang yang kita suka lagi ketawa sama orang lain kadang guc pernah mikir kapan gue yang bikin dia ketawa, kapan gue yang selalu ada di sampingnya, kapan gue yang selalu bikin dia tersenyum setiap waktu. Kadang gue pingin marah ke orang yang udah bikin dia nangis, bikin dia kecewa, tapi gue sadar gue bukan siapa siapa nya dia. Mau cemburu? cuman bisa mendem. Mau marah? cuman bisa nahan kesel. Mau nanya? mau nyapa?

mau ngechat?cuman bisa di pendem karna gue takut saat gue nyapa ataupun ngechat dia takutnya gue ga di sapa balik atau ga di balas chat dari gue.Ya udah akhirnya gue nyerah gitu aja nyerah buat ngedapetin dia."ucap alfaro sambil mengingat masa lalunya sambil tertawa hambar.

"Kenapa lo ga berusaha? Kenapa lo ga lanjutin buat perjuangin dia?"tanya aletha.

"Gue cape al, cape harus ngejar orang yang lagi ngejar cinta dari orang lain."ucap alfaro sambil menghembuskan

napasnya.

"Nah gue takut gitu bang, di saat tiba-tiba gue udah ada rasa sama dia gue takut dia cuman ngasih harapan ke gue terus dia jatohin gue gitu aja di tengah jalan saat gue udah ada rasa sama dia."ucap aletha

"Dengerin kata-kata gue."ucap alfaro sambil menarik napasnya dalam dalam.

"Kalau lo emang sayang sama dia lo jangan taruh harapan lo tinggi-tinggi. Karna belum pasti dia juga ngeharapin lo, ikutin alur nya ikutin kata hati lo, kalau emang dia beneran sayang sama lo pasti dia bakal merjuangin lo. Lo cukup diam di

(67)

tempat tunggu dia ngedeketin lo, ya kalau di gak ngedeketin lo ke tempat itu ya berarti dia ga ngeharapin lo gak kaya lo yang ngeharapin dia." ucap alfaro panjang lebar.

"Gue aneh aja gitu waktu gue lagi sama dia, dia bisa Nunjukin sifat aslinya di depan gue. Tapi anehnya lagi kalau dia, lagi sama temennya sifat cuek, dinginnya keluar gitu aja. " ucap aletha

"Mungkin dia nganggap lo spesial."sahut alfaro

"Iya gue juga pernah berfikir gitu. Maka nya gue nanyain soal ini ke lo."ucap aletha sambil menghembuskan napasnya.

"Kan kata gue ikutin aja dulu jalan ceritanya." ucap alfaro sambil memandang wajah aletha.

"Iya iya."ucap aletha pasrah.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat kini jam menunjukkan pukul 10, aletha dan alfaro masih asik saling curhat di tempat yang sama yakni di taman. Mungkin mereka sudah gerah dan lelah, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan membersihkan diri mereka yang sudah lengket. Hanya butuh beberapa menit mereka berjalan dari taman ke rumah mereka, dan kini mereka telah sampai di kediaman mereka.

"Huftt gerahh." ucap Aletha sambil merebahkan badannya di sofa.

la merasa bosan karna alfaro tengah membersihkan dirinya dan katanya akan siap siap untuk pergi menemui para temannya.

(68)

Aletha pun memutuskan untuk membersihkan badannya, dan mencharger handphonenya. Hanya membutuhkan waktu 15 menit akhirnya aletha telah beres membersihkan badannya.

Kini cuaca di luar sangat panas yang membuat Aletha haus dan ingin mengambil minuman di bawah. Aletha menuruni anak tangga satu persatu dan menuju dapur untuk mengambil minum.

Setelah di rasa cukup dan hausnya pun telah hilang ia akhirnya memutuskan untuk menonton televisi di ruang tengah.

Malam telah tiba kini keluarga kecil aletha sedang makan malam bersama.

"Al besok lo berangkat sendiri yah?" ucap alfaro setelah selesai makan.

"Lah napa?"tanya aletha

"Gue harus dateng pagi pagi, gapapa kan?"ucap alfaro

"Ya udah gapaра."sahut aletha

"Tapi lo nanti naek apa?"tanya alfaro

"Bawa mobil aja gapapa kan bun?"tanya aletha pada bundanya.

"Ya udah gapapa," ucap sang bunda yang sedang membersihkan piring piring kotor.

"Okey."sahut aletha.

"Ya udan sana lo masuk kamar terus bobo." ucap alfaro

(69)

"Iya ini juga gue mau molor."ucap aletha pada abangnya

"Aletha." tegur bunda.

"Hehe maapin bun."ucap aletha sambil nyengir.

"Ya udah aletha duluan ke kamar malam ayah, bunda "lanjut aletha.

"Malam sayang," ucap ayah aletha.

"Gue ga di ucapin gtu?"tanya alfaro.

"Ga ahh males," ucap aletha sambil terkekeh dan bangkit dari kursi meja.

******

(70)

SAKIT

Pagi ini hujan menguyur kota bandung. Yang membuat para siswa/i malas untuk pergi ke sekolah. Sama halnya dengan aletha, ia masihterlelap dalam alam mimpinya.

"Al, bangun dong sayang."ucap bundasambil menggoyangkan tubuh anaknya.

"5 meni

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan waktu untuk pergi ke sekolah, tentunya sekolah memiliki peraturan waktu masuk sekolah dan anak tidak boleh terlambat, jika anak tidak dibiasakan

Narasumber : oh, ya biasa dari bangun pagi, solat subuh, sebelum solat subuh biasanya saya sudah bangun untuk nyiapin perlengkapan anak- anak sekolah, sambil ini yah

digunakan untuk materi bangun datar pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa Sekolah Dasar. Media ‘Papan Magnetik Bangun

Upaya sekolah khususnya guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi kebiasaan terlambat di SMA Negeri 6 Model Lubuklinggau berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu

Pagi-pagi hampir semua siswa di kelas Udin sudah hadir. Hanya Edo dan Martha yang belum terlihat. Edo dan Martha sudah meminta izin pada teman-temannya untuk hadir terlambat.

Salah satunya adalah dengan menggunakan model konseling behavior contract yang dapat digunakan untuk mengurangi perilaku terlambat datang ke sekolah pada peserta didik kelas XI BDP SMK

Sebuah kisah singkat tentang siswa yang sedang belajar kimia di kelas dan bertemu dengan seorang siswa

Kisah singkat tentang seorang anak yang memulai sekolah di sebuah