• Tidak ada hasil yang ditemukan

 Obat tradisional, obat jamu, obat herbal terstandar dan obat alam Indonesia

N/A
N/A
zidane azizi

Academic year: 2024

Membagikan " Obat tradisional, obat jamu, obat herbal terstandar dan obat alam Indonesia "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Munara junia sari Kelas : S1 ekstensi

Obat tradisional, obat jamu, obat herbal terstandar dan obat alam Indonesia

 Obat tradisional : bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di Masyarakat (Anonim, 2016)

 Obat Jamu : sediaan obat bahan alam, status keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara empiris

 Obat Herbal Terstandar (OHT) : sediaan bahan yang telah distandardisasi bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, harus memenuhi persyaratan aman dan mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku serta klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik

 Obat alam Indonesia : tanaman obat yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia dan

 digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan

Purpose & Advantage obat herbal

 Berperan sebagai obat alami yang efektif

 Menyediakan/ sebagai sumber bahan dasar obat / bahan dasar tambahan obat

 Minimnya efek samping

 Memberikan Kesehatan holistic

 Upaya pencegahan penyakit

Obat jamu

 Warisan nenek moyang

 Berdasarkan pengalaman / turun temurun

 Bentuk aslinya : simplisia / serbuk

 Penyajian dengan diseduh

 Berkhasiat ganda

(2)

Kelemahan

 Tidak higienis

 Kalah pesar daripada TCM

 Tidak ada dokumentasi dari tradisi tersebut

 Belum banyak diuji lebih lanjut

 Peran pemerintah yang belum focus pada obat obat herbal

Tanaman Obat Keluarga Difinisi

 tanaman hasil budi daya rumahan yang berkhasiat sebagai obat, dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan baik dalam upaya preventif, promotif maupun kuratif.

 Umumnya dimanfaatkan sebagai minuman kebugaran, ramuan untuk gangguan kesehatan ringan berdasarkan gejala, ramuan khusus untuk lansia, memelihara kesehatan ibu, meningkatkan gizi anak. (Kemenkes RI, 2011)

Manfaat Aspek Kesehata

 Upaya Preventif

 Penanggulanan Penyakit

 Perbaikan Status Gizi Aspek lingkungan

 Kelestarian Alam

 Penghijauan Estetikakungan Aspek Ekonomi

Aspek Sosial Budaya

Kriteria

 Tanaman khas suatu daerah dan lazim didapatkan

 Mudah diperbanyak

 Bisa untuk keperluan lain

 Dapat diolah menjadi simplisia secara sederhana

 Sudah terancam punah

 Masih liar dan perlu dibudidayakan

(3)

9 Tanaman unggulan yang telah diteliti BPOM

 Sambiloto (Andrographis paniculata) - Cancer

 Jambu biji (Psidium guajava) – peningkatan trombosit

 Jati belanda (Guazuma ulmifolia) - Antihiperlipidemia

 Cabe jawa (Piper retrofactum) - Androgen

 Temulawak (Curcuma domestica) – Antihiperkolesterol, peningkat nafsu makan

 Jahe merah (Zingiber officinale) – Anti Cancer

 Kunyit (Curcuma domestica) – antihiperlipidemia

 Mengkudu (Morinda citrifolia) - Antidiabetic

 Salam (Syzigyum polyanthum) – penurun kadar gula darah

Peraturan yang berkaitan dengan obat tradisional Dasar Hukum/ Peraturan

 peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang

ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

 Setiap hal diatur agar kelangsungan kegiatan dapat berjalan dengan baik

 Maka untuk obat tradisional juga perlu di atur dalam suatu peraturan PeratuPokok Peraturan

 UU No.17 th 2023 tentang Kesehatan

 Regulasi untuk jaminan keamanan, kualitas dan manfaat

 Regulasi dalam rangka pengembangan obat tradisionalran/ Undang Undang yang berlaku Penggolongan obat bahan alam dan bentuk sediaan

 Jamu : Obat tradisional yang dibuat diindonesia, kode nomor adalah TR123456789 digit angka)

 Obat Herbal Terstandar adalah produk yang mengandung bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di Masyarakat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (dilakukan pada hewan) dan bahan bakunya telah distandardisasi. kode nomor adalah HT123456789 (9 digit angka)

 Fitofarmaka : OHT yang telah dilakukan uji klinik, kode nomor adalah FF123456789 (9 digit angka)

(4)

Penggolongan obat bahan alam dan bentuk sediaan

 Obat tradisional lisensi : Obat Tradisional Lisensi adalah obat tradisional yang

seluruh tahapan pembuatan dilakukan oleh Industri Obat Tradisional atau Usaha Kecil Obat Tradisional di dalam negeri atas dasar lisensi. Nomor Izin Edar Produk: TL123456789 (9 digit angka).

 Obat Tradisional Impor adalah Obat Tradisional yang seluruh proses pembuatan atau sebagian tahapan pembuatan sampai dengan pengemasan primer dilakukan oleh industri di luar negeri, yang dimasukkan dan diedarkan di wilayah Indonesia. Nomor Izin Edar Produk:

TI123456789 (9 digit angka).

CPOTB Tujuan CPOTB

 bertujuan untuk menjamin obat tradisional dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPOTB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu serta pengembangan produk dan Manajemen Risiko Mutu

 Mengatur pengolahan bahan obat dari bahan awal dari alam hinggal produk jadi Aspek CPOTB

Sistem Mutu Obat Tradisional

 Personalia

 Bangunan-Fasilitas

 Peralatan

 Produksi

 Cara Penyimpangan dan pengiriman obat tradisional yang baik

 Pengawasan mutu

 Inspeksi diri, audit mutu, dan audit persetujuan pemasok

 Keluhan dan penarikan produk

 Dokumentasi

 Kegiatan alih daya

 Kualifikasi dan validasi

 Sistem komputerisasi

 Cara pembuatan bahan aktif obat tradisional yang baik

 Sampel pembanding dan sampel pertinggal

(5)

Karakterisasi Simplisia Simplisia

 bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tanpa pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain,

 berupa bahan yang dikeringkan

 terdapat 2 jenis simplisia

 nabati : tanaman utuh, sebagaian atau eksudat tanaman (isi sel yang keluar secara spontan dari tanaman dengan cara

 tertentu dipisahkan dari tanamannya belum berupa senyawa kimia murni

 hewani : hewan utuh, sebagian, atau zat yang dikeluarkan oleh hewan dan belum berupa senyawa murni

 pelikan ( mineral) : berupa bahan mineral yang belum diolah atau diolah dengan cara yang sederhana tetapi belum murni

Pengawetan

 khusus untuk simplisia nabati hanya boleh diawetkan dengan menambahkan kloroform, Carbon tetraklorida, atau pengawet yang cocok dan mudah menguap dan tidak meninggalkan sisa

Karakterisasi Simplisia

karakterisasi suatu simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam monografi materia medika indonesia

 karakterisasi simplisia meliputi uji

 makroskopik

 mikroskopik dan indentifikasi simplisia Skrinning fitokimia

 Pemeriksaan Alkaloida

 Flavonoid

 Saponin

 Tanin

 Steroid/Triterpenoid

(6)

Pemeriksaan Tanin

 suatu metabolit sekunder

 senyawa penyamak / pengelat

 Sampel uji ditimbang sebanyak 1 g, dididihkan selama 3 menit dalam 100 ml air suling lalu didinginkan dan disaring . larutan diambil 2 ml ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi (III) klorida 1%. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tannin (Depkes RI, 1995).

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG PENERAPAN CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:

1. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

2. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik yang selanjutnya disingkat CPOTB adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan Obat Tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

PRINSIP

CPOTB bertujuan untuk menjamin obat tradisional dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPOTB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu serta pengembangan produk dan Manajemen Risiko Mutu (MRM).

SISTEM MUTU INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (SMIOT) Prinsip

Manajemen Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua aspek baik secara individual maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu produk. Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat tradisional memiliki

(7)

mutu yang sesuai tujuan penggunaan. Oleh karena CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB)itu Manajemen Mutu mencakup juga CPOTB.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi jamu atau obat tradisional berdasarkan Undang-undang Kesehatan RI no 23 tahun 2002 adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

Ramuan Pelangsing Tradisional, Jamu Pelangsing Tradisional, Obat Herbal Pelangsing Perut, Obat Herbal Penurun Berat Badan, Obat Pelangsing Cepat Dan Aman,..

Bentuk sediaan yang dapat dipakai sebagai bahan uji pada program Saintifikasi Jamu adalah jamu tradisional, ramuan simplisia kering (untuk dijadikan jamu “godhogan”), Obat

Definisi jamu atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa. bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian

Bentuk sediaan yang dapat dipakai sebagai bahan uji pada program Saintifikasi Jamu adalah jamu tradisional, ramuan simplisia kering (untuk dijadikan jamu “godhogan”), Obat

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut

Bentuk sediaan yang dapat dipakai sebagai bahan uji pada program Saintifikasi Jamu adalah jamu tradisional, ramuan simplisia kering (untuk dijadikan jamu “godhogan”), Obat

Selain jamu yang telah digunakan secara empiris dan turun temurun, obat bahan alam hasil penelitian ilmiah juga dapat dikembangkan menjadi Obat Herbal