Operasionalisasi variabel penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti didefinisikan dan ditetapkan cara mengukurnya dengan satuan-satuan tertentu. Melalui pendefinisian, variabel-variabel yang bersifat abstrak menjadi lebih operasional dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengukuran.
Meskipun kurangnya alat pengukur fisik untuk mengukur variabel yang lebih samar, ada cara untuk memanfaatkan jenis variabel ini. Salah satu tekniknya adalah mereduksi gagasan atau konsep abstrak ini menjadi perilaku dan/atau karakteristik yang dapat diamati. Dengan kata lain, gagasan abstrak dipecah menjadi perilaku atau karakteristik yang dapat diamati. Misalnya, konsep haus itu abstrak; kita tidak bisa melihatnya. Namun, kami berharap orang yang haus minum banyak cairan. Dengan kata lain, reaksi yang diharapkan dari orang yang haus adalah meminum cairan. Jika beberapa orang mengatakan mereka haus, maka kita dapat menentukan tingkat kehausan masing-masing individu tersebut dengan mengukur jumlah cairan yang mereka minum untuk memuaskan dahaga mereka. Dengan demikian kita akan dapat mengukur tingkat kehausan mereka, meskipun konsep kehausan itu sendiri abstrak dan samar-samar.
Pengurangan konsep-konsep abstrak untuk membuat mereka terukur dengan cara yang nyata disebut operasionalisasi konsep.
Operasionalisasi dilakukan dengan melihat dimensi perilaku, segi, atau sifat-sifat yang dilambangkan dengan konsep. Ini kemudian diterjemahkan ke dalam elemen yang dapat diamati dan diukur untuk mengembangkan indeks pengukuran konsep. Operasionalisasi konsep melibatkan serangkaian langkah.
Langkah pertama adalah menentukan definisi konstruk yang ingin Anda ukur. Kemudian, perlu dipikirkan tentang isi dari ukuran tersebut; yaitu, instrumen (satu atau lebih item atau pertanyaan) yang benar- benar mengukur konsep yang ingin diukur harus dikembangkan. Selanjutnya, format respon (misalnya, skala peringkat tujuh poin dengan poin akhir yang dilabuhkan oleh "sangat tidak setuju" dan "sangat setuju") diperlukan, dan, akhirnya, validitas dan reliabilitas skala pengukuran harus dinilai. . Bab selanjutnya membahas langkah 3 dan 4. Dalam bab ini kita akan membahas langkah 2: pengembangan serangkaian item atau pertanyaan yang memadai dan representatif.