• Tidak ada hasil yang ditemukan

Outlook Ekonomi Indonesia 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Outlook Ekonomi Indonesia 2017"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Melanjutkan Reformasi:

Menjaga Ketahanan dan Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, 10 November 2016

Outlook Ekonomi Indonesia 2017

(2)

2

(3)

3

(4)

4

Pertumbuhan global 2017 diharapkan membaik tetapi ekspektasi kian melemah

Sumber: International Monetary Fund (IMF) 5,4

4,2

3,5 3,3 3,4

3,1 3,1

3,4

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Emerging market

Negara maju

Dunia

Proyeksi:

Okt 15 Jan 16 Apr 16 Okt 16

Pelemahan Ekonomi di beberapa negara maju berlanjut

Pertumbuhan Ekonomi Global :

2016 melambat dan 2017 lebih prospektif

Indikator Negara

Outlook Perekonomian Dunia

2016 2017

PDB

Dunia 3.1 3.4

AS 1.6 2.2

Eropa 1.7 1.5

Tiongkok 6.5 6.2

India 7.6 7.6

ASEAN-5 4.8 5.1

Perdagangan Dunia 2.3 3.8

(5)

10,6

9,5

7,7 7,7

7,3 6,9

6,5 6,2

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Proyeksi

Sumber: International Monetary Fund (IMF)

Harga komoditas melandai namun tetap berisiko Pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus melambat

Sebagaimana tailwinds berkurang ....

(6)

6

…sektor finansial lebih berisiko

Sumber: International Monetary Fund (IMF)

Risiko sektor finansial semakin menguat

Note: Policy uncertainty is the six-month moving average of policy uncertainty measures for the European Union, Japan, and the United States. Market sensitivity is the six-month moving average correlation of policy uncertainty levels and the Chicago Board Options Exchange Volatility Index (VIX) in the United States and the Financial Times Stock Exchange (FTSE) 100 Index volatility in the United Kingdom.

Dan risiko emerging market meningkat

(7)

7

(8)

8

(9)

Pertumbuhan Indonesia stabil

Sumber: dikalkulasi dari BPS

(10)

10

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

-12000 -8000 -4000 0 4000 8000 12000 16000

Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14 Q2-14 Q3-14 Q4-14 Q1-15 Q2-15 Q3-15 Q4-15 Q1-16 Q2-16

Neraca Pembayaran Indonesia (Juta USD)

Transaksi Berjalan Transaksi Modal Transaksi Finansial

Neraca Keseluruhan Cadangan Devisa (RHS)

-5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00

jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec jan feb mar apr may jun jul aug sep oct

2014 2015 2016

Inflasi (yoy,%)

Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

Sumber: BPS, Bank Indonesia

Stabilitas ekonomi terjaga

(11)

7,41

7,14

6,96

7,48

6,37

6,13

5,88

6,17

5,70 5,94 5,81

6,18

5,50 5,61

2010 (FEB) 2010 (AGS) 2011 (FEB) 2011 (AGS) 2012 (FEB) 2012 (AGS) 2013 (FEB) 2013 (AGS) 2014 (FEB) 2014 (AGS) 2015 (FEB) 2015 (AGS) 2016 (FEB) 2016 (AGS) 12,49

12,36

11,96

11,66

11,37

11,47

11,25

10,96 11,22

11,13

10,86

MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Unemployment Rate (%)

Poverty Rate (%)

0,413

0,406 0,406

0,414

0,408

0,402

0,397

MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR

2013 2014 2015 2016

Gini Ratio (Rural+Urban)

Kualitas pertumbuhan membaik :

tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan menurun

(12)

12

…tetapi ruang gerak untuk stimulus masih terbatas

Kendala defisit mulai ditanggulangi Dibantu oleh pencapaian pengampunan pajak

0,81

0,62

0,35

0,24

0,12

0,04 0

0,2 0,4 0,6 0,8 1

Indonesia Chile India Italy Spain Australia

PENERIMAAN YANG TERKUMPUL

% PDB

Sumber: dikalkulasi dari BPS, Deutsche Bank, Bank Dunia

(13)

Peningkatan belanja pemerintah dan investasi swasta menjadi kunci

Sumber: dikalkulasi dari BPS

(14)

14

(15)

Paket Kebijakan Ekonomi (I – XIII) : Meningkatkan daya saing nasional, dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat

Satuan Tugas Percepatan dan

Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi

Kampanye Dan Diseminasi

Kebijakan

Percepatan dan Penuntasan

Regulasi

Evaluasi Dan Analisa Dampak Penanganan

dan Penyelesaian

Kasus

1

2

3 4

Pelaksanaan PKE diperkuat : Pembentukan Satgas

(16)

16

Penyederhanaan izin investasi, penyaluran kredit usaha, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung iklim investasi:

Penyerderhanaan izin, termasuk di level pemda

Promosi daya saing dan

produksi nasional

Percepatan sertifikasi lahan untuk mendukung keuangan inklusif

Mendorong investasi dengan revisi DNI

Energi yang terjangkau (gas dan sumber daya terbaharukan) dan barang mentah

Meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik

Mendukung ekspor melalui promosi dan ekspansi

Memperkuat peran BULOG untuk

ketersediaan, stabilitas harga dan distribusi

Meningkatkan sinergi antara BUMN untuk mendorong efisiensi

Deregulasi Bisnis : Meningkatkan lingkungan usaha

Indonesia termasuk salah satu yang terbaik di dunia…

20 40 60 80

Starting a Business

Dealing with Construction

Permits Getting Electricity

Registering Property

Getting Credit Protecting

Minority Investors Paying Taxes

Trading across Borders

Enforcing Contracts

Resolving Insolvency

Skor kemudahan berusaha Indonesia

2017 Score 2016 Score

0 50

100 150

10 negara terbaik

2016 Rank 2017 Rank 2019 Target Georgia

UAE Kazakhstan Belarus Serbia Bahrain Brunei Indonesia

Kenya Pakistan

106 91

Guna menjadi salah satu dari 40 negara terbaik

Rank

Sumber: World Bank, CMEA

40

(17)

Deregulasi Bisnis: Mendorong penanaman modal asing (Perpres 44/2016)

IZIN INVESTASI 3-JAM

8 jenis perizinan untuk memulai bisnis, untuk bekerja (tenaga kerja

asing) dan mengimpor barang modal.

Pelayanan dalam 1 tempat, 1 kunjungan dan dalam 3 jam dari

sebelumnya 23 hari

More Open to FDI

Batas Kepemilikan Asing (%) Sebelum Sesudah

Linibisnis

141

(18)

18

Beberapa Hasil Kebijakan Paket Kebijakan Ekonomi

*)per Semester-I 2016

(19)

19

(20)

20

Sulawesi

46

89

24

16

28 13

Jawa

Proyek

Proyek

Proyek

Proyek Proyek

Proyek

Bali & Nusa Tenggara Sumatera

Kalimantan

Maluku & Papua

Lintas Region

Proyek (Contoh: Palapa Ring) Program Kelistrikan

19

...dan mencakup 14 sektor

JALAN

52

PROYEK

KERETA

19

PROYEK

BANDAR UDARA

17

PROYEK

PELABUHAN

13

PROYEK

PERUMAHAN

3

PROYEK

ENERGI

7

PROYEK

PERTANIAN/

KELAUTAN

3

PROYEK

AIR BERSIH

10

PROYEK

KAWASAN

25

PROYEK

BENDUNGAN

60

PROYEK TEKNOLOGI

3

PROYEK

PLBN

7

PROYEK

SMELTER

6

PROYEK

LISTRIK

1

PROGRAM

Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia sentris:

225 proyek dan 1 Program Kelistrikan yang tersebar di seluruh Indonesia...

Rp77,8 Triliun

Rp 31,1Triliun

Rp38Triliun

Rp127Triliun

Rp4,81Triliun

Rp0,91 Triliun

Rp14,3 Triliun

(21)

Target (2019):

35 Giga Watt

Pencapaian: Target (2019):

306

Pencapaian:

56

Target (2019):

3258 km (Kumulatif)

Pencapaian 487,7 km

Pencapaian:

834.225 Ha 2.808.816 Ha

Target (2019):

Rehabilitasi 3 Juta Ha

Pengembangan Irigasi Tersier 3 Juta Ha

Target (2019):

15

Pencapaian:

5 Target (2019):

65 (49 baru & 16 lanjutan)

Pencapaian:

32 (2 selesai, 22 konstruksi, 8 Ground Breaking)

195 MW beroperasi 8.215 MW konstruksi 9.790 MW Power Purchase Agreement (PPA) / belum mencapai financial close

10.844 MW proses pengadaan 7.640 MW proses penyiapan

Target (2019):

1000 km (Kumulatif)

Pencapaian:

268 km

Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Nasional

(22)

22

Milestone Pembangunan Infrastruktur 2016

Pemerintah telah menunjukan komitmennya dengan mengembangkan proyek pipeline untuk mendorong pembangunan infrastruktur

Perbaikan iklim usaha dan mengembangkan kebijakan yang mempermudah investasi infrastruktur, khususnya skema KPBU

SPAM Umbulan (Rp 4,5 Triliun )

Penandatanganan perjanjian kerjasama KPBU dengan dukungan VGF

PLTU Jawa Tengah (Rp 40 Triliun) Pencapaian financial closing

Jaringan Palapa Ring (Rp 8,1 Triliun)

Penandatanganan perjanjian kerjasama KPBU untuk Paket Barat, Tengah, dan Timur serta Financial Closing Paket Barat dan Tengah dengan dukungan AP

Tol Balikpapan – Samarinda (Rp 9,9 Triliun), Tol Manado – Bitung (Rp 8,7 Triliun), danTol Pandaan Malang (Rp 5,9 Triliun)

Penandatanganan kontrak KPBU

Kilang Minyak Bontang (Rp 75-150 Triliun) Penetapan skema pendanaan KPBU

Tol Serang – Panimbang (Rp 10,7 Triliun) Penerbitan Penetapan Lokasi

(23)

23

(24)

24 2,50

4,50 6,50 8,50 10,50 12,50 14,50

2014 2015 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Agu-16

Pertumbuhan Kredit (%yoy)

Total Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

2014 2015 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Agu-16

Rasio NPL Kredit (%)

Total Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi 11,00

12,00 13,00 14,00

2014 2015 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Agu-16

Suku Bunga Kredit – Rupiah (%)

Modal Kerja Investasi konsumsi 5,25

4,75 3,5

5 6,5 8

Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep

2014 2015 2016

Suku Bunga Acuan (%yoy)

BI Rate 7-days Repo Rate

Deposit Facility Rate Lending Facility Rate

Kebijakan Moneter Longgar untuk mendorong penurunan suku bunga dan meningkatkan pertumbuhan kredit

(25)

0 500 1000 1500 2000

2013 2014 2015 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep

Outstanding Obligasi Perusahaan dan Pemerintah (Rp Milyar)

Corporate Bonds Government Bonds

3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000

3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 5.500.000 6.000.000

Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep-15 Nov-15 Jan-16 Mar-16 May-16 Jul-16 Sep-16

Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi Pasar (Miliar Rp) IHSG (RHS)

Pembiayaan Non-Perbankan Terus Berkembang

(26)

26

(27)

Asumsi APBN 2017: Pada tahun 2017 Indonesia akan tumbuh 5,1% dengan tingkat inflasi yang terjaga

Sumber: Kemenkeu

(28)

28

… dengan harapan pertumbuhan yang lebih tinggi, didorong oleh

(29)

29

Keberlanjutan fiskal yang membaik

Sumber: Kemenkeu

(30)

30 0

5 10 15 20 25

0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 450,0

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

% Anggaran Infrastruktur % Terhadap Belanja (RHS)

... dan terus memprioritaskan belanja infrastruktur

Target infrastruktur 2017

Jalan Jembatan Bandara

Pelabuhan Laut Rel Terminal Bus

815 km 9 km 13 bandara

550 km 3

Komite Percepatan Penyediaan

Infrastruktur Prioritas

SMI dan IIGF

PPP Unit Kemenkeu

Pembaharuan regulasi terkait PPP:

• Kesediaan pembayaran

• Pinjaman langsung

• Akuisisi lahan

REFORMASI

INSTITUSIONAL REFORMASI REGULASI

Pembiayaan defisit yang realistis

Kesediaan pembayaran

Dana Bergulir Lahan

Skema pembagian risiko

REFORMASI FISKAL

55 lokasi

Belanja infrastruktur terus meningkat

Triliun Rupiah

Sumber: Kemenko, Kemenkeu

392,0

154,6 186,0

290,3 177,8

317,1

160,1

387,3

SUBSIDY INFRASTRUCTURE

Realokasi Belanja Subsidi dan Infrastruktur

2014 2015

2016 2017

(31)

Strategi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur 2017

Penyederhanaan perizinan di bidang infrastruktur.

Mendorong BUMN untuk

meningkatkan kerjasama dengan swasta dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan aset

(contoh: non-farebox revenue).

Mengembangkan kebijakan tentang pembiayaan alternatif infrastruktur.

Mendorong pipeline proyek pusat dan daerah dengan skema KPBU dan skema non-APBN lainnya.

Meningkatkan kontribusi Pemerintah Daerah dalam pembangunan infrastruktur.

Mempercepat program sertifikasi tanah dan mendorong konsep bank tanah.

Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia termasuk tenaga ahli terampil untuk pembangunan

infrastruktur dan tenaga ahli

profesional untuk pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur.

(32)

32

Rencana Investasi Infrastruktur di Tahun 2017

25%

17% 27%

0%

31%

(33)

InfrastrukturGap

KapasitasGap Produksi

Gap Tenaga Kerja Terampil

Intervensi Kebijakan

Masalah Daya Saing

Sumber: Paket Kebijakan Ekonomi

Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja

(34)

34

Revitalisasi Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

*Sumber: Diolah dari data Kemenaker dan Kemenristekdikti

(35)

AKSELERASI INDUSTRIALISASI

(RPJMN 2015-2019)

1 2

3

Peningkatan Daya Saing Industri

Industri Kimia, Tekstil &

Aneka

Industri Agro

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

& Elektronika

Meningkatkan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Industri

(36)

Sumber: Kementerian Perindustrian 36

Hilirisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Industri

(37)

Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia

2. SEZ Mandalika

1. SEZ Tanjung Lesung 3. SEZ Morotai

Pengurusan Visa on arrival & multiple

visit visa

Kepemilikan properti untuk

warga asing

Izin kependudukan bagi warga asing

Tax holiday, tax allowance &

accelerated depreciation

0% VAT and luxury goods sales tax

Dikecualikan dari Daftar Negatif

Investasi

(38)

38

Bila reformasi struktural dilaksanakan maka

pertumbuhan ekonomi 2017 dapat lebih dari 5,1%

5,14

4,96 4,97 5,04

4,73

5,04

4,91

5,18

5,02

5,28

5,15

5,32 5,35 5,38

4,66

4,74

5,00

5,15 5,10 5,20

Q1-2014 Q2-2014 Q3-2014 Q4-2014 Q1-2015 Q2-2015 Q3-2015 Q4-2015 Q1-2016 Q2-2016 Q3-2016 Q4-2016 Q1-2017 Q2-2017 Q3-2017 Q4-2017 Skenario Pertumbuhan 5,3%

Skenario Pertumbuhan 5,1%

Annual 2014: 5,02% Annual 2015: 4,79% Annual 2015: 5,1%*

(39)

39

 

(40)

40

Kesimpulan

(41)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

www.ekon.go.id 2016

@PerekonomianRI

Referensi

Dokumen terkait

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar