• Tidak ada hasil yang ditemukan

P2 Resume Obat Vitamin

N/A
N/A
Nazara Illavana

Academic year: 2024

Membagikan "P2 Resume Obat Vitamin"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vitamin

Fungsi Zat Gizi

 Zat tenaga 1. Karbohidrat 2. Lemak

 Zat pembangun 1. Protein 2. Mineral

 Zat pengatur 1. Mineral

2. Vitamin dan air

Vitamin

Manusia perlu vitamin, selain karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air dalam makanannya. Istilah vitamin: thn 1911 oleh Casimir Funk  vita hidup/vital, amine = senyawa amine/amina

Definisi Vitamin

Vitamin adalah komponen/bahan organik yang harus ada dalam makanan dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit supaya metabolisme tubuh berjalan normal. Kasus defisiensi vitamin  pencegahan & terapi:

asupan vitamin dari luar atau makanan

Vitamin

 Larut Air (B dan C)

 Larut Lemak (A, D, E, K)

Vitamin merupakan komponen minor tetapi penting dalam bahan pangan. Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal, memelihara, dan menjaga fungsi tubuh

Jenis-jenis vitamin

Vitamin Larut Lemak

 Vitamin A (retinol)

 Vitamin D (kalsiferol)

 Vitamin E (tokoferol)

 Vitamin K Vitamin Larut Air

 Vitamin C

 Vitamin B1

 Vitamin B2

 Vitamin B3

 Vitamin B5

 Vitamin B6

 Vitamin B7

 Vitamin B9

 Vitamin B12

Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:

 Penurunan vitamin dalam jaringan

 Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)

 Lesi anatomis

 Perubahan patologis dan penyakit

Vitamin A (retinol)

Manfaat

 Menjaga kesehatan mata

 Antioksidan, dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas

 Membantu sistem imun melawan infeksi

 Menjaga kulit tetap sehat

 Menjaga Kesehatan hati

Defisiensi

Defisiensi vitamin A (retinol) dihubungkan dengan kerusakan mata (khususnya xeroftalmia) dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, menyebabkan rambut rontok, masalah kulit, mata kering, rabun senja, tubuh jadi rentan infeksi

Dosis

 Secara injeksi intramuskuler dalam, defisiensi, 100.000 unit tiap bulan, ditingkatkan hingga mingguan untuk keadaan defisiensi akut; dalam waktu tidak lebih dari 6 minggu dengan interval 2 minggu.

 Penyakit hati, 100.000 unit tiap 2-4 bulan.

 ANAK di bawah usia 1 tahun dan ANAK 50000 unit tiap bulan.

(2)

Vitamin D (calciferol)

Manfaat

 Memperkuat tulang bekerja sama dengan Ca dan P

 Memperkuat otot

 Vitamin D dapat menurunkan risiko kesehatan gigi dan gusi dengan membantu metabolisme tulang

a) Mengontrol homeostasis kalsium Meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal

b) Menurunkan ekskresi kalsium Memobilisasi

c) bone mineral

 Terlibat dalam a) Sekresi insulin

b) Sintesis dan sekresi parathyroid and thyroid hormones

c) Menghambat produksi interleukin yang diaktivasi oleh sel T dan sel B d) Differensiasi monocyte precursor

cells  proliferasi

Defisiensi

 anak-anak: Ricketsia (gangguan proses penulangan osifikasi sehingga tulang melengkung berbentuk O)

 dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, Ca darah menurun sehingga terjadi perubahan Ca/P karena ekskresi kalsium lebih besar ekskresi fosfat

 melemahnya sistem kekebalan tubuh

 Pertumbuhan lebih lambat

Dosis

 Dosis Dewasa

a) Untuk mencegah defisiensi vitamin D usia 19-70 tahun: 600 IU per hari b) Untuk pengobatan dan pencegahan

osteoporosis usia >50 tahun: 800- 1000 IU, 1 kali sehari

c) Untuk penderita hipoparatiroid:

50.000-200.000 IU, 1 kali sehari d) Untuk penderita hipofosfatemia:

10.000-60.000 IU, 1 kali sehari e) Untuk penderita rakitis: 12.000-

500.000 IU, 1 kali sehari

f) Batas aman konsumsi vitamin D per hari tak boleh melebihi 4.000 IU

(secara bebas), lebih dari 50.000 IU harus dengan resep

 Dosis Anak-anak

a) Untuk penderita hipofosfatemia:

40.000-80.000 IU, 1 kali sehari

b) Untuk penderita rakitis: 12.000- 500.000 IU, 1 kali sehari

Manfaat

 sebagai antioksidan

 sebagai kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit

 diperlukan untuk kesuburan sehingga disebut vitamin antisterilitas atau faktor kesuburan (fertility factor)

 menunjang kesehatan mata

 mengatur aktivitas enzim

 membantu menjaga kesehatan kulit

 membantu kesehatan fungsi saraf

Defisiensi

 gangguan reproduksi

 distrofi otot (karena gangguan integritas otot)

 gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)

 sistem imun terganggu

Dosis

 Defisiensi vitamin E

 Anak- anak: 2-20 mg/kgBB, satu kali sehari

 Dewasa: 40- 50 mg per hari

 1 mg vitamin E setara dengan 1-2 IU vitamin E.

Vitamin K

Vitamin K terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

 Vitamin K1, atau dikenal juga dengan nama phylloquine, merupakan vitamin K yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (makanan).

 Vitamin K2, dikenal juga dengan nama menaquinone, merupakan vitamin K yang diproduksi oleh bakteri baik yang terdapat di usus.

 Vitamin K3: Menadion vitamin K yang diproduksi sintetis dan larut air

Manfaat

(3)

 Membantu Proses Pembekuan Darah

 Menjaga Kesehatan Jantung

 Diperlukan untuk produksi berbagai protein yang diperlukan untuk kalsifikasi tulang yang normal

Defisiensi

 Perdarahan hebat

 Penyakit jantung

 Osteoporosis

Dosis

 Fitomenadion: Perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K: Anak- anak: Untuk pencegahan 1- 2 mg saat lahir, diikuti 2 mg pada hari ke 4-7, kemudian 2 mg setelah 1 bulan kelahiran.

 Perdarahan akibat obat antikoagulan:

Dewasa: 2,5- 25 mg.

 Frekuensi dan jumlah dosis disesuaikan dengan hasil pemeriksaan prothrombin time (PT) atau kondisi klinis.

Vitamin B

Macam-macam vitamin

 B1 : thiamin aneurin

 B2 : riboflavin

 B3 : niasin

 B5 : asam pantotenat

 B6 : piridoksin

 B7 : biotin

 B9 : asam folat

 B12 : siano kobalamin

Vitamin B1

(thiamine/aneurin)

Manfaat

 Memecah dan melepaskan energi dari makanan

 Menjaga kesehatan sistem saraf

 Membuat neurotransmiter tertentu (bahan kimia otak)

 Memproduksi asam lemak

 Mensintesis hormon tertentu

Vitamin B2 (riboflavin)

Manfaat

 Menjaga kesehatan kulit, mata dan sistem saraf

 Untuk membantu tubuh melepaskan energi dari makanan

 Membantu tubuh memecah lemak, obat- obatan, dan hormon steroid

 Mengubah triptofan menjadi niasin (vitamin B3)

 Mengubah vitamin B6 menjadi koenzim yang dibutuhkan oleh tubuh

Vitamin B3 (niasim)

Manfaat

 Mengubah energi dalam karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk yang dapat digunakan tubuh

 Proses metabolisme dalam sel tubuh

 Komunikasi antar sel

 Ekspresi DNA dalam sel

Vitamin B5 (asam

pantotenat)

Manfaat

 membuat koenzim, protein dan lemak baru

Vitamin B6 (piridoksin)

Manfaat

 Fungsi kekebalan tubuh

 Menggunakan dan menyimpan energi dari protein dan karbohidrat dalam makanan

 Memfasilitasi transmisi impuls saraf

 Membentuk hemoglobin, zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh

Vitamin B7 (biotin)

Manfaat

 Memecah lemak, karbohidrat, dan protein

 Regulasi DNA

 Komunikasi antar sel dalam tubuh

Vitamin B9 (asam folat)

Manfaat

 Membentuk sel darah merah yang sehat

 Mengurangi risiko cacat lahir yang disebut cacat tabung saraf, seperti spina bifida, pada bayi yang belum lahir

Vitamin B12

(sianokobalamin)

Manfaat

(4)

 Membuat sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf

 Melepaskan energi dari makanan

 Sintesis DNA

 Berperan dalam penggunaan asam folat

 Mendukung fungsi otak dan neurologis

Dosis

 Vitamin B1 (2-4 mg)

 Vitamin B2 (2-4 mg)

 Vitamin B6 (2-4 mg)

 Vitamin B9 (400 µg, 1000 µg)

 Mengatasi dan mencegah kekurangan vitamin B3

a) Dewasa: 300-500 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

b) Anak-anak: 100-300 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

 Mengatasi kekurangan vitamin B5 Dewasa: 5- 10 mg per hari

 Vitamin B7: Dosis yang dianjurkan untuk menangani kekurangan biotin adalah 10 mg per hari

 Vitamin B12 defisiensi vit B12 karena kekurangan gizi, 50-150 mcg atau lebih diberikan diantara makan. ANAK 35-50 mcg dua kali sehari. Pemberian i.m., awalnya, 1 mg diulangi 10 kali dengan interval 2-3 hari, dosis pemeliharaan 1 mg setiap bulan, namun perlu dilihat catatan di atas.

Vitamin C (asam askorbat)

Manfaat

 Pengobatan sariawan/scurvy

 Membantu memperkuat daya tahan tubuh

 Menjaga kesehatan kulit

 Memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak

Defisiensi

 Terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan anemia

 Scurvy berat menyebabkan

pembengkakan gusi dan perdarahan dan juga perdarahan (petechiae) pada kulit.

 Hal ini sangat jarang dan gejala seperti ini biasanya terjadi pada penderita leukemia.

 Pada pasien ini, pemeriksaan lebih lanjut tidak boleh ditunda walaupun telah diberi terapi vitamin.

Dosis

(setelah makan)

 profilaktik 25-75 mg tiap hari

 250 mg tiap hari dalam dosis terbagi

 Kebutuhan harian a) 75 mg wanita b) 90 mg pria

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe, TINGKAT kECUKUPAN ASAM FOLAT, VITAMIN B12 DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KERJO

asupan gizi dari makanan (zat besi, asam folat, protein, vitamin C, ribovlavin, vitamin.. A, seng dan vitamin B12), konsumsi zat-zat penghambat penyerapan besi,

Asupan zat gizi mikro juga berperan dalam meningkatkan imunitas tubuh seperti vitamin A, vitamin B6 dan B12, asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E,

Hasil uji hubungan antara asupan vitamin B6, B9, B12 dengan skor PANSS menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p=0,001 dan nilai koefisien

pendegradasi asam fitat. Parameter yang diukur pada fermentasi jewawut adalah kandungan Vitamin E, B6 dan B12, kalsium, asam amino esensial dan non esensial, asam lemak

Asam Folat (Vitamin B9) dalam makanan terdapat sebagai poliglutamat yang terlebih dahulu harus. dihidrolisis menjadi bentuk monoglutamat

Nama lain Vitamin B6 yaitu Piridoksin ---> merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh, selain itu fungsi vitamin B6 lainnya yaitu sintesis energi dan juga berperan

B13 B16 B12 B7 B14 B6 B15 B1 B9 B17 B4 B11 B2 B10 B8 B3 B5 4.25 4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.50 Mean Response Barriers Code Figure 7: Boxplot interval plot of agreement with