Keb, Bd., MPH; Elis Mulyati, SST., M.Keb; Heppy Rina Mardiana, SST., M.Keb; Naili Rahmawati, SST., M.Keb;. Endah Luqmanasari, S.Sit.,M.Kes; Rista Dian Angraini, S.Tr.Keb., M.H; Siti Khuzaiyah, SST., M.Kes, CIMI., CI.
Perubahan Paradigma Dalam Pelayanan Kebidanan
Paradigma dalam pelayanan kebidanan merupakan cara pandang bidan yang dapat mempengaruhi tindakannya dalam memberikan pelayanan kebidanan melalui pelayanan kebidanan. Pergeseran paradigma kebidanan dapat mengubah perilaku bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Hilangnya Generasi Produktif di Masa Mendatang Akibat Pandemi Covid-19
Pendahuluan
Pelayanan kesehatan promotif dan preventif menjadi salah satu perhatian pemerintah terutama bagi bayi dan balita. Di beberapa negara, pelayanan kesehatan bayi dan balita dilakukan dengan metode kunjungan rumah, telekonsultasi atau metode online untuk mencegah penyebaran Covid-19 (Goldsmidt, 2020; WHO, 2020).
Pembahasan
Negara-negara mengambil keputusan sulit dalam menyeimbangkan kebutuhan untuk menangani pandemi Covid-19 dan mempertahankan layanan kesehatan penting lainnya. Dinas Kesehatan harus berkoordinasi dan melakukan advokasi dengan pemerintah daerah setempat dalam memberikan pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19.
Simpulan
Sistem kesehatan yang terorganisir dan dipersiapkan dengan baik akan mampu menjaga akses yang adil terhadap layanan kesehatan penting yang berkualitas selama keadaan darurat, sehingga membatasi kematian langsung dan menghindari kematian tidak langsung. Pandemi Covid-19 terhadap kematian ibu dan anak di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah: studi pemodelan.
Bidan Sebagai Ujung Tombak Kesehatan Ibu dan Anak di Masa Pandemi
Berbagai penelitian dilakukan untuk menciptakan vaksin yang bisa menjadi salah satu kunci mengakhiri pandemi Covid-19. Perlindungan terhadap petugas kesehatan merupakan komponen penting dalam upaya kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19
Bisakah Ibu Tetap Memberikan ASI?
Protokol kesehatan dan kebersihan yang baik harus dipatuhi saat menyusui anak dari ibu yang terinfeksi Covid-19. Tidak ditemukan infeksi pada bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dilema Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Kebidanan di Masa Pandemi Covid-19
- Kebutuhan Lulusan dari Program Diploma Tiga Kebidanan
- Kompetensi Mahasiswa kebidanan
- Fenomena dan Strategi Institusi Pendidikan Dalam Pencapaian Kompetensi Lulusan Kebidanan
- Tantangan Pencapaian Kompetensi Lulusan Kebidanan di Masa Pandemi Covid-19
Menkes/320/2020 tentang standar profesi bidan yang merupakan penyempurnaan dari standar kompetensi bidan sebelumnya yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/2007 tentang standar profesi bidan. bidan. Untuk memperoleh kompetensi kebidanan yang sesuai harapan, lembaga pendidikan kebidanan harus memenuhi standar kompetensi kebidanan. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, terutama di masa pandemi Covid-19.
Hal ini menimbulkan dilema bagi pengambil kebijakan di lembaga pendidikan terkait dengan perolehan keterampilan lulusan. Hal ini menjadi tantangan besar karena pencapaian kompetensi mahasiswa kebidanan sangat dipengaruhi oleh praktek klinik. Dari sini, yang menjadi perhatian lembaga pelatihan kebidanan adalah perolehan keterampilan kebidanan yang sesuai.
Infeksi Covid-19 Pada Ibu Hamil
Latar Belakang
Manifestasi paling umum dari Covid-19 termasuk demam, batuk, kelelahan atau mialgia, produksi dahak dan sakit kepala. Ibu hamil dianggap sebagai kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 dengan efek samping yang perlu mendapat perhatian lebih. Perubahan fisiologis dan menurunnya imunitas tubuh pada ibu hamil menjadi faktor mengapa ibu hamil rentan terhadap penularan Covid-19.
Penelitian lain yang dilakukan terhadap 55 ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dan 46 bayi baru lahir tidak menunjukkan bukti penularan vertikal. Dampak lebih lanjut dari infeksi Covid-19 pada ibu hamil adalah munculnya kekhawatiran terhadap tumbuh kembang bayi baru lahir. Sebanyak 80% infeksi Covid-19 tergolong tanpa gejala atau bergejala ringan (ringan), 15% sedang (parah) memerlukan oksigen, dan 5% parah memerlukan ventilator (WHO, 2020).
Kajian Pustaka
- Sejarah dan Epidemiologi
- Definisi Operasional
- Diagnosis
- Tata Laksana
- Pencegahan
- Prognosis
- Fisiologis dan Klinis Ibu Selama Terinfeksi Covid 19 Saat seorang wanita sedang hamil, perubahan secara
Virus corona baru kemudian diidentifikasi sebagai agen penyebab dan untuk sementara diberi nama 2019 novel coronavirus (2019-nCoV). Infeksi Covid-19 berkisar dari kekeruhan normal hingga ground-glass, konsolidasi. Kemungkinan penyakit yang terkait dengan hasil pasien adalah usia lanjut, hipertensi, diabetes, penyakit kardiovaskular dan penyakit serebrovaskular (Wang et al., 2020).
Beberapa penelitian mengenai kemungkinan dampak Covid-19 pada awal kehamilan (sampai usia kehamilan 12 minggu) dikaitkan dengan tingkat keguguran yang lebih tinggi (Narang et al., 2020). Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan peningkatan angka dampak buruk pada kehamilan seperti terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan kematian perinatal. Preeklampsia adalah contoh umum komplikasi terkait kehamilan yang dapat terjadi dan diperburuk oleh Covid-19, seperti yang telah dibahas sebelumnya (Narang et al., 2020).
Kesimpulan
Sebagai kelompok rentan, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi dirinya dari ancaman penularan Covid-19. Menerapkan hidup bersih dan sehat serta mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman merupakan langkah preventif yang dapat dilakukan ibu hamil. Selain itu, mengingat ibu hamil dengan Covid-19 mungkin tidak memiliki gejala umum seperti demam, ibu hamil dengan gejala Covid-19 dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan yang cermat untuk mencegah hasil kehamilan yang merugikan.
Bayi yang lahir dari ibu terkonfirmasi Covid-19 sebaiknya menjalani pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan suhu tubuh, laju pernapasan, dan detak jantung, pengawasan ketat, serta gejala saluran cerna. Plasenta dan jaringan lain dari ibu hamil dengan infeksi Covid-19 disarankan untuk dievaluasi dengan pemeriksaan histopatologi, untuk memberikan analisis patologi yang lebih rinci. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan bagaimana Covid-19 berdampak pada ibu hamil dan janin, serta dampak sebenarnya dari Covid-19 terhadap ibu hamil itu sendiri dan hasil kehamilannya (Wenling et al., 2020).
Kehamilan Beresiko Tinggi: Ancaman Kematian Ibu dan Bayi Pada Masa dan Pasca
Pandemi Covid-19 di Indonesia
Hal ini mengakibatkan beberapa negara mengkategorikan perempuan hamil sebagai kelompok rentan dan memerlukan tindakan dan pengawasan yang lebih ketat selama pandemi Covid-19 (Semaan et al., 2020). Pandemi Covid-19 mengakibatkan ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi berpotensi tidak mendapatkan pelayanan antenatal yang optimal akibat terganggunya atau dibatalkannya layanan kesehatan ibu. Jika kesehatan ibu tidak diprioritaskan selama pandemi Covid-19, maka manfaat yang diperoleh dari MMR dan AKB selama satu dekade terakhir akan terbalik (Kingsley dkk., 2021).
Pengurangan kunjungan ke pelayanan KB dan penggunaan alat kontrasepsi modern di masa pandemi Covid-19 akan berdampak pada penurunan proporsi sebesar 10%. IPPF (2020) Pandemi Covid-19 memotong akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan di seluruh dunia. Dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan ibu dan perinatal: tinjauan pelingkupan, Kesehatan Reproduksi.
Adaptasi Kebiasaan Baru Ibu Hamil Untuk Menciptakan Kehamilan Menyenangkan di
Masa Pandemi Covid-19
Pada bulan yang sama, dilaporkan 123 ibu hamil di Surabaya dan 3 ibu hamil di Lampung positif Covid-19. Oleh karena itu, ibu hamil (positif Covid-19) membutuhkan perhatian lebih dalam hal unit perawatan intensif, ventilasi invasif dan unit perawatan intensif neonatal (Madjunkov, Dviri dan Librach, 2020). Di sisi lain, ibu hamil menghadapi kekhawatiran akan risiko tertular Covid-19 selama kehamilan.
Ibu hamil harus beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 agar terhindar dari rasa khawatir, cemas, dan rasa tidak nyaman yang berlebihan yang dapat berdampak negatif. Ibu hamil diharapkan mampu mengatasi dan mengatasi stres dengan baik dengan beradaptasi pada masa “New Normal” di masa pandemi Covid-19. Tersedia di: http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index. 2020) 'Kecemasan ibu hamil dan ibu nifas pada masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Baturraden', Ilmu Kebidanan, 2(2), hal.
Edukasi Preventif Transmisi Covid-19 Pada Anak Usia Dini
Kerentanan yang terjadi pada anak tidak dapat diprediksi sebelumnya dan dapat dikatakan bahwa anak berperan dalam penularan Covid-19 di masyarakat (Hyde, 2020). Kemungkinan penularan dari orang ke orang bahkan memungkinkan anak-anak tertular Covid-19 tanpa disadari (Chan et al., 2020). Oleh karena itu, manifestasi klinis Covid-19 pada anak-anak tidak terlalu parah dibandingkan pada orang dewasa (Surveillance, 2020).
Regenerasi epitel alveolar yang baik pada anak berkontribusi terhadap pemulihan dini dari infeksi Covid-19. Studi yang menjelaskan patogenesis imun Covid-19 pada anak-anak kurang mendapat perhatian (Dhochak dkk. 2020). Mengingat anak-anak termasuk dalam kelompok rentan tertular Covid-19, meski tidak memiliki risiko tinggi.
Uji Kompetensi di Masa Pandemi Agar Tak Tertunda Mengabdi
Uji kompetensi dilaksanakan secara nasional bagi peserta didik bidang kesehatan pada akhir masa pelatihan bisnis dan profesi. Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Pelajaran 2020/2021 dan Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Masa Pandemi Virus Corona 2019 (Covid-19) tanggal 15 Juni 2020, maka pelaksanaan SKB uji kompetensi nasional merupakan salah satu prioritas pendidikan berkelanjutan. Menyelenggarakan uji kompetensi bagi peserta didik di bidang kesehatan pada masa pandemi merupakan suatu hal yang istimewa dan lebih kompleks.
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan berperan penting dalam peningkatan mutu uji kompetensi nasional pendidikan tinggi bidang kesehatan. Pelaksanan soal uji kompetensi tiruan merupakan tahap persiapan ujian dan juga dilakukan pada masa pandemi. Uji kompetensi yang dilaksanakan secara serentak di wilayah Indonesia pada masa pandemi ini tentunya akan berjalan dengan baik.
Fenomena Gaji Dosen Kebidanan vs Buruh Pabrik
Dalam hal ini guru berkesempatan mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis buku (biaya penjualan buku). Namun terkait dengan beban kerja yang cukup besar, sehingga dalam hal ini masih banyak guru yang enggan menulis buku. Sebagian besar institusi kebidanan atau kesehatan swasta dalam hal ini menginginkan para pendidik berusaha keras untuk memajukan institusi yang beban kerjanya berat namun tidak memberikan reward yang layak.
Instansi swasta harus memeriksa diri dalam hal ini, dan tidak hanya menyalahkan dosen. Dalam hal ini, IBI dan Kementerian Kesehatan harus segera berupaya melakukan perbaikan dengan membenahi kebijakan-kebijakan yang diambil yang mengupayakan kesejahteraan bidan dalam eksistensi profesi kebidanan di Indonesia. Sekali lagi saya bicara soal gaji dosen bidan swasta, dalam hal ini sepertinya ada keharusan untuk memberikan 100% kepada yayasan.
Pentingnya Tablet Zat Besi di Masa Kehamilan
Namun, program pemberian tablet besi pada ibu hamil yang anemia tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Zat besi dibutuhkan oleh ibu hamil (untuk pembentukan darah janin) dan ibu menyusui (dalam waktu 6 bulan setelah melahirkan). Pemerintah membekali masyarakat (khususnya kalangan menengah ke bawah) dengan tablet besi yang mengandung zat besi (besi).
Penelitian yang dilakukan penulis terhadap 30 ibu hamil mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi di Praktek Kebidanan Mandiri “I”. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Rahmawati, 2021). Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi pada praktek mandiri bidan 'I' di Kabupaten Bandung tahun 2019.
Menyambut Buah Hati: Persiapan Ibu Hamil di Masa Pandemi
Sistem kardiovaskuler pada kehamilan menyebabkan anemia, hal ini disebabkan oleh hemodilusi yaitu peningkatan volume darah sebesar 40-50%, peningkatan volume plasma. Edema, varises dan vulva, wasir, hal ini terjadi karena tekanan pada vena iliaka dan vena cava inferior dari rahim menyebabkan peningkatan tekanan vena dan mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada posisi menyamping. Ibu hamil juga sering mengalami sakit kepala atau pusing, hal ini disebabkan oleh membesarnya rahim sehingga menekan pembuluh darah dan aliran darah untuk mengimbangi peningkatan sirkulasi darah seiring dengan pertumbuhan janin.
Pada sistem pernafasan dyspnea atau sesak nafas juga sering dirasakan pada ibu hamil, hal ini terjadi akibat adanya peningkatan oksigen sebesar 15-20% sehingga menimbulkan indikasi dan ciri klinis yaitu peningkatan volume tidal sebesar 30- 40. Pada sistem saluran kemih terjadi peningkatan frekuensi buang air kecil, hal ini disebabkan oleh penurunan tonus kandung kemih dan peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos. Pada saluran pencernaan/pencernaan terjadi mual dan muntah pada awal kehamilan yang juga sering dikeluhkan oleh ibu hamil, hal ini disebabkan oleh peningkatan human chorionic gonadotropin (HCG) dan perubahan metabolisme karbohidrat.