Adiwiyata: Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan kepedulian lingkungan dan budaya di sekolah. Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan atau bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan/atau lingkungan hidup pada umumnya. Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD): Salah satu dokumen yang wajib diserahkan secara rutin setahun sekali oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Dokumen ini memuat informasi keadaan lingkungan hidup dan informasi lingkungan hidup seperti keanekaragaman ciri ekologi, sebaran penduduk, sebaran potensi sumber daya dan kearifan lokal. Gerakan Peduli Lingkungan dan Budaya di Sekolah (Gerakan PBLHS): Aksi kolektif sekolah secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan dalam penerapan Perilaku Ramah Lingkungan (PRLH). Identifikasi potensi dan permasalahan lingkungan hidup (IPMLH): pemetaan potensi dan permasalahan lingkungan hidup sekolah dan lokal/regional, dengan mempertimbangkan permasalahan lingkungan hidup global.
Pendidikan lingkungan hidup (PLH): upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tindakan kepedulian individu, komunitas, organisasi dan berbagai pihak terhadap permasalahan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang. Penerapan perilaku ramah lingkungan (Penerapan PRLH): sikap dan tindakan warga sekolah untuk menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.
KATA PENGANTAR
Menjaga Alam Menjaga Peradaban dan Kebudayaan
Indonesia
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
SASARAN
LANDASAN HUKUM
PELAKSANA
PENDOKUMENTASIAN
IPMLH
PENGERTIAN IPMLH
Berbagai permasalahan terkait lingkungan hidup yang ada di dalam dan sekitar sekolah yang berdampak pada ketidaknyamanan dan kesehatan warga sekolah dan lingkungan sekitar, misalnya lokasi sekolah yang tidak mematuhi peraturan lingkungan hidup, lahan sempit, struktur tanah gambut/tanah liat/pasir/berbatu sulit dibangun. untuk resapan air atau untuk menanam, dekat pasar/pabrik/TPS/TPA, selalu tergenang saat banjir, kekurangan air/air buangan akibat kebocoran di kamar mandi/tempat cuci tangan, mati listrik/pemborosan listrik akibat tidak menggunakan LED/lalai mengemudi, tidak adanya TPS/Bank Sampah dan lain sebagainya disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing. Kearifan lokal dan aspek seni, budaya (termasuk pangan lokal) dan adat istiadatnya terinspirasi dan terinspirasi oleh lingkungan/alam semesta. Bencana alam dan bencana akibat ulah manusia meliputi krisis iklim/air/energi/pangan, hujan asam, penipisan lapisan ozon, dan lain-lain.
MENGAPA IPMLH PENTING?
TAHAPAN KEGIATAN
Mengumpulkan data dan informasi terkait potensi dan masalah lingkungan hidup sekolah dan lingkungan sekitarnya, daerah dan global melalui proses
Menuangkan hasil temuan potensi dan masalah lingkungan hidup melalui beragam penyajian
Peta pikiran menggunakan resep 5W1H (di mana, apa yang ada, apa manfaatnya, bagaimana kondisi/kronologi/sejarahnya, apa penyebabnya, apa dampaknya, apa upaya/solusinya) potensi dan permasalahan lingkungan hidup. Metode ini bermanfaat dalam mempersiapkan pengelolaan mitigasi adaptasi lingkungan dan pembelajaran kolaboratif dan kontekstual (lingkungan). Berikut beberapa contoh pendokumentasian proses pelibatan klien dalam pengumpulan data dan berbagai alternatif pemaparan IPMLH yang diterapkan sekolah.
Berikut contoh dokumentasi proses pelibatan siswa dalam pengumpulan data IPMLH melalui pemetaan pikiran dan kompas keberlanjutan oleh guru dan masyarakat. Sekolah IPMLH dapat dilengkapi dengan data pendukung, misalnya data jumlah/jenis: pohon atau tanaman, timbulan sampah; fasilitas sanitasi, konsumsi listrik dan data terkait lainnya.
Pelibatan semua pihak adalah
Bidang Lingkungan Hidup
PENGERTIAN EDS SECARA UMUM
MENGAPA EDS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PENTING?
34; Perencanaan program dan pelaksanaan rencana kerja sekolah ditinjau dan dirumuskan ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan yang ada di masyarakat.” Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Mutu Pendidikan menjelaskan bahwa: “Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi proses pelaksanaan kepuasan mutu yang telah dilaksanakan merupakan bagian dari siklus sistem penjaminan mutu internal di sekolah dasar.” dan pendidikan menengah (SPMI-Dikdasmen)”. EDS yang akurat dan terukur memudahkan pihak-pihak dalam melihat potret kondisi mutu di sekolah serta berguna dalam memutuskan program dan kegiatan gerakan PBLHS dan PRLH.
Menyediakan dokumen standar atau capaian mutu pendidikan (dokumen prestasi yang dimiliki tim manajemen sekolah dan guru serta tenaga pengajar lainnya). Mengundang para guru dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengkaji secara menyeluruh standar mutu atau peraturan yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Langkah ini penting dilakukan karena memberikan kesadaran bahwa muatan lingkungan hidup telah menjadi bagian atau ruang lingkup kurikulum;
Mengajak para guru untuk mencermati dokumen pengelolaan dan pembelajaran, bersama-sama mengkaji dan mengevaluasi apakah dokumen dan kebijakan serta tugas atau program sekolah memuat atau mengakomodasi permasalahan lingkungan hidup yang ditemukan selama kegiatan IPMLH. Oleh karena itu, hasil dan dokumen kinerja IPMLH penting untuk dibandingkan dalam satu meja kerja (lihat gambar 15). Hasil EDS atau penilaian yang jujur akan menjadi basis data yang valid bagi perencanaan dan penyusunan pengelolaan dan pembelajaran pada satuan pendidikan (RKJM, RKAS, KTSP, RPP dan program lainnya termasuk Rencana Gerakan PBLHS dan Implementasi PRLH).
Jika langkah-langkah di atas dilakukan dengan baik dan benar, maka sekolah dapat menilai secara akurat kekuatan dan kelemahan kinerjanya. Contoh ilustrasi di atas hanyalah contoh proses dan penulisan laporan hasil EDS, sebaiknya dijelaskan lebih lanjut secara detail dan terukur. Keuntungan membandingkan hasil IPMLH dengan EDS adalah dapat mengetahui sejauh mana kesesuaian kualitas kinerja sekolah dengan karakteristik regional dan lingkungan, dinamika global, dan satuan pendidikan.
Rencana Gerakan PBLHS disusun sesuai kondisi dan kesepakatan
IPMLH dan EDS
RENCANA GERAKAN
PBLHS
PENGERTIAN RENCANA GERAKAN PBLHS
MENGAPA RENCANA GERAKAN PBLHS PENTING?
Memastikan laporan Rencana Aksi PBLHS merupakan kegiatan yang selaras dan berkelanjutan dengan IPMLH dan EDS/assessment. Memindahkan atau copy paste hasil IPMLH di sekolah dan lingkungannya, secara regional dan global pada tabel Rencana Gerakan PBLHS (lihat gambar 17); Kegiatan berdampak pada perubahan pelaksanaan MSP bagi warga sekolah dan perubahan kondisi fisik lingkungan hidup (peningkatan kualitas lingkungan hidup);
Berikut contoh laporan rencana gerak PBLHS berdasarkan hasil IPMLH dan laporan hasil EDS (kolom waktu tidak diisi untuk menghemat tempat). Kolom waktu dan isian lain pada kolom disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing satuan pendidikan. Format laporan pergerakan PBLHS di atas sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 53 dari tahun 2019, namun disesuaikan dengan laporan belanja anggaran triwulanan.
Bagi satuan pendidikan yang telah mendapatkan sosialisasi sistem penjaminan mutu pendidikan dan menjadi sekolah teladan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menggunakan format laporan perencanaan disertai kolom EDS sesuai dengan ketentuan. Menteri Pendidikan. dan Peraturan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa laporan perencanaan harus disusun berdasarkan EDS.
INTEGRASI
PENERAPAN PRLH DALAM DOKUMEN 1
KTSP
PENGERTIAN DOKUMEN 1 KTSP
MENGAPA DOKUMEN 1 KTSP PENTING?
Review Latar Belakang Dokumen 1 KTSP
Pengembangan atau perubahan kurikulum yang baik pada satuan pelajaran harus dilatarbelakangi oleh alasan atau dasar yang kuat. Potensi dan permasalahan lingkungan hidup yang timbul secara lokal, nasional, dan global serta dampaknya terhadap keberlanjutan pembangunan nasional dan generasi muda Indonesia di masa depan, dapat melatarbelakangi pentingnya gerakan PBLHS dan penerapan PRLH di satuan pendidikan.
Review Landasan Hukum
Review Visi, Misi, Tujuan dan Pengembangan Diri
Berikut contoh penulisan visi, misi, tujuan dan pengembangan diri Visi : Mewujudkan warga sekolah yang beriman, literasi dan berkarakter. Tertibnya lingkungan sekolah yang bersih, teduh, nyaman, sesuai protokol kesehatan, aman dari kecelakaan, ramah anak, dan ramah lingkungan; Tulisan di atas merupakan contoh yang masih perlu disempurnakan sesuai dengan potensi minat peserta didik dan daya tampung masing-masing satuan pendidikan.
KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan
PENERAPAN PRLH DALAM DOKUMEN
PENGERTIAN RPP
MENGAPA RPP PENTING?
- Siapkan dan pajang hasil IPMLH
- Siapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Penilaian dan Taxonomy Blooms
- Tentukan Tujuan dan Strategi Pembelajaran 4. Siapkan Standar Kompetensi Dasar (KD) setiap
- Buat Analilis Kompetensi Dasar (KD)
- Contoh pemetaan KD Kelas V yang dapat dikaitkan dengan Penerapan PRLH
- Contoh pemetaan KD K elas VII yang dapat dikaitkan dengan Penerapan PRLH
- Contoh pemetaan KD Kelas X yang dapat terkait dengan penerpan PRLH Tabel 7 Contoh pemetaan KD Kelas X yang dapat terkait penerapan PRLH
Pilihlah beberapa isu dan permasalahan lingkungan hidup yang paling potensial atau terkini di kawasan atau secara global untuk dijadikan topik utama. Topik utama biasanya merupakan isu yang potensial atau krusial, biasanya berkaitan dengan beberapa aspek atau topik. Menyusun Standar Kompetensi Lulusan (GSC) dan Standar Penilaian serta Standar Penilaian Taksonomi Bloom dan Taksonomi Bloom (untuk menentukan taraf berpikir).
Menyelenggarakan KD-KD dimulai dari mata pelajaran IPA, IPS, Kewarganegaraan, Matematika, Bahasa, dilanjutkan dengan mata pelajaran lainnya. Contoh Peta KD-KD Kelas X yang dapat dikaitkan dengan pelaksanaan PRLH Tabel 7 Contoh Kelas Peta KD-KD di atas merupakan contoh yang dapat dikembangkan lebih lanjut, disesuaikan dengan daya tampung masing-masing satuan pendidikan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di atas merupakan contoh yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kapasitas masing-masing satuan pendidikan. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP dan proyek kerjasama yang sesuai dengan konteks lingkungan hidup adalah penetapan KD-KD dan terbukanya seluas-luasnya proyek aksi atau inovasi sesuai potensi minat dan pendapat peserta didik sehingga literasi dan berwatak kritis konstruktif dalam menjaga dan memaksimalkan gerakan peduli dan tindakan budaya lingkungan hidup yang semakin beragam. Sehubungan dengan itu, contoh-contoh aksi dan inovasi tertentu yang tertulis dalam RPP hanyalah contoh bahan atau sumber inspirasi, karya siswa boleh bermacam-macam.
PENUTUP
Daftar Pustaka
TAUTAN INTERNET