• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pengembangan Bahan Ajar SMK

N/A
N/A
Nina Wati

Academic year: 2024

Membagikan "Panduan Pengembangan Bahan Ajar SMK"

Copied!
350
0
0

Teks penuh

Buku yang berjudul Produksi Tanaman Perkebunan Tahunan ini diharapkan dapat menjadi pedoman, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa. Tanaman perkebunan tahunan penghasil minyak merupakan tanaman yang proses produksinya membutuhkan waktu lama dan menghasilkan hingga puluhan tahun dan dipanen lebih dari satu kali, dimana tanaman tersebut menghasilkan bahan baku minyak nabati, misalnya kelapa sawit dan kelapa.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN HIDUP

DESKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN

Dengan menerapkan sistem manajemen K3, maka dapat terjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan masyarakat di tempat kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per. 05/Men/1996, tentang sistem lingkungan kerja). Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar pekerjaan, untuk menghasilkan jasa atau barang guna memenuhi kebutuhan masyarakat disebut tenaga kerja.

ALAT DAN BAHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN

Sumber: Asianagri.com/https://www.asianagri.com/id/media-id/article/yani-perempuan-tang-guh-di-perkebunan-kelapa-sawit-asian-agri.

MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN

Kinerja atau bahaya yang tidak dikenali sesuai dengan tanggung jawab diidentifikasi dan diperbaiki. c.Insiden atau bahaya tertentu dilaporkan kepada petugas sesuai dengan peraturan tempat kerja. d.Kecelakaan kerja terjadi karena suatu bencana, namun nyatanya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor berikut ini. satu.

MELAKSANAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUN-

Melihat pentingnya penerapan K3, Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) untuk kedua kalinya menyelenggarakan International Conference on Health and Safety at Work atau Konferensi Internasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau International Conference on Health and Safety at Work atau Konferensi Internasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Konferensi Internasional tentang Kesehatan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (2nd ICOHS) di Hotel Luwansa, Jakarta. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan mencakup, namun tidak terbatas pada, pakaian kerja dan alat pelindung diri. A.

PENENTUAN KOMODITAS TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MIN-

Kelayakan Usaha Agribisnis

Studi kelayakan bisnis yang akan dilakukan perusahaan akan melaporkan hasilnya kepada berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, pemerintah berharap kegiatan usaha yang dilakukan juga dapat menjaga ekosistem di sekitar lingkungan hidup.

Pemilihan Tanaman Yang Akan Diusahakan

Bagian-bagian daun kelapa sawit terdiri dari kumpulan pelepah, tangkai daun, anak daun yang tersusun atas helaian (lamina) dan anak daun (bagian tengah). Untuk mengaktifkan proses fotosintesis, tanaman kelapa sawit memerlukan intensitas sinar matahari yang cukup tinggi. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada tanah gambut asalkan ketebalan gambutnya kurang dari 1 meter.

Tanaman perkebunan penghasil minyak tahunan yang diteliti di sini adalah kelapa sawit dan kelapa.

PERSIAPAN LAHAN TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MINYAK .65

PENGUKURAN LAHAN

Konsep pembukaan lahan meliputi 2 cara yaitu cara pembakaran dan cara zero pembakaran. Pekerjaan yang dilakukan dalam operasi pembukaan lahan dengan sistem bakar atau tidak bakar mulai dari pengolahan tanah hingga penanaman adalah sebagai berikut. Dari aspek lingkungan, pembukaan lahan dengan sistem zero-burning merupakan alternatif yang paling cocok dibandingkan dengan teknik lainnya.

Keberhasilan teknik zero-burning dalam pembukaan lahan memerlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.

MACAM-MACAM JARINGAN PENGAIRAN

Sistem drainase didasarkan pada kemampuan saluran air membuang kelebihan air dalam waktu 24 jam (m3/24 jam). Jumlah air yang akan dialirkan melalui sistem drainase biasanya berkisar 60-80% dari curah hujan, tergantung pada jenis tanah, topografi dan lamanya periode. Penampang saluran air harus diperbesar di bagian hilir karena sifat aliran air akan menumpuk air di bagian hilir.

Pembuatan saluran air dengan diameter yang sama (dari hulu ke hilir), seperti yang biasa dilakukan di kebun, dapat menyebabkan air meluap dan menggenang di bagian hilir.

PEMBENTUKAN KONTUR

Dari hasil kegiatan survey lahan dan hasil peta yang digambar terlihat bahwa areal yang akan diusahakan sebagai perkebunan kelapa sawit berbentuk datar dan berbukit. Dari gambar beta terlihat kontur ketinggian lahan. itu akan dibersihkan. Teras individu (tapal kuda) dibuat pada lahan dengan kemiringan lebih dari 10° dengan diameter 3-4 m dan membentuk sudut 5° terhadap dinding. Pada daerah dengan kemiringan 5-10° dibuat benteng dan benteng menerus pada setiap perbedaan ketinggian 0,5 m dan pada daerah dengan kemiringan antara 10 – 25 derajat dibuat perbedaan 1 m.

Rorak dibuat dengan bagian atas berukuran panjang 200 cm dan bagian bawah berukuran panjang 180 cm dan tinggi 60 cm.

PENYIAPAN LAHAN KELAPA

Jelaskan apa yang dimaksud dengan drainase saluran keluar (parit primer) pada lahan perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit di lahan gambut yang dikeringkan menghasilkan 60 ton emisi CO2 per hektar per tahun. Apakah hal serupa juga dilakukan di Uni Eropa sebagai penghasil lahan gambut dengan emisi tinggi?

Menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem acak dan sistem paralel pada jaringan drainase perkebunan kelapa sawit.

PEMBIBITAN TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MINYAK

Penyiapan Lokasi Pembibitan

Sebab, lokasi persemaian yang buruk akan berdampak buruk pada proses persemaian. Letak taman kanak-kanak harus berada di tempat yang mudah dijangkau, artinya harus berada di tempat yang strategis. Selain itu, lokasi persemaian dipilih dari kawasan yang terlindung dari faktor-faktor yang merugikan persemaian.

Tujuan pemilihan lokasi persemaian adalah untuk mencari persemaian pada lokasi yang memenuhi persyaratan hortikultura sehingga menghasilkan benih yang bermutu baik.

Menyiapkan Sarana Dan Prasarana Pembibitan

Hal ini dikarenakan kanopi bibit kelapa sawit membentuk pola melingkar sehingga diharapkan bibit mendapat sinar matahari secara merata. Perkecambahan benih untuk perkebunan kelapa sawit harus merupakan benih unggul yang sehat dan bersertifikat, artinya disertai dengan bukti standar mutu benih, baik genetik maupun fisiologis. Kecambah ini dihasilkan oleh produsen kecambah kelapa sawit yang ditunjuk pemerintah, seperti pusat penelitian kelapa sawit milik pemerintah dan swasta.

Manakala, kelapa dalam mempunyai berat minimum 1250 gram dengan lebar buah 17 cm dan panjang buah 22 cm.

Pembibitan Tanaman Perkebunan Penghasil Minyak

Kelainan pada bibit kelapa sawit antara lain daun menggulung, daun menggulung, biji bersusun, biji menonjol dan daun sempit/berumput. Rencana pemupukan bibit di persemaian utama meliputi dosis, waktu dan cara pemberian, seperti terlihat pada tabel 4.1. Pemupukan sebaiknya sesuai jumlah/dosis. Gulma yang tumbuh pada kantong besar dapat dilihat pada Gambar 4.22 dan pengendalian antar kantong besar dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Tunas kelapa yang telah diberi perlakuan sebelumnya ditunjukkan pada Gambar 4.24, sedangkan posisi buah pada persemaian tunas ditunjukkan pada Gambar 4.25.

Pemindahan Bibit Tanaman Perkebunan Penghasil Minyak

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman perkebunan tahunan penghasil minyak terpenting di dunia karena kelapa sawit mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan tanaman perkebunan tahunan penghasil minyak lainnya. Bahan tanaman yang dibutuhkan untuk pembibitan kelapa dan kelapa sawit harus memenuhi kriteria yang baik dan berasal dari tetua yang teridentifikasi dengan baik. Budidaya tanaman kelapa sawit dan kelapa dapat dilakukan dalam satu fase (fase sederhana) atau dua fase (fase ganda), yaitu fase budidaya awal (pre-nursery) dan pembibitan utama (main nursery).

Benih tanaman perkebunan penghasil minyak tahunan seperti kelapa sawit dan kelapa dikumpulkan dengan cara memutar benih.

CARA MENANAM TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MINYAK DAN

MACAM-MACAM TANAMAN PENUTUP TANAH

Pengolahan benih dapat dilakukan dengan merendamnya dalam air panas bersuhu 75°C selama dua jam. Perlakuan lain juga dapat dilakukan dengan merendam benih kacang-kacangan menggunakan asam sulfat 98% (H2SO4) selama 15 menit. Selain direndam dalam air hangat atau asam sulfat, Anda juga bisa mencampurkan kompos Rhizobium untuk meningkatkan kapasitas pengikatan nitrogen pada benih legum yang ingin ditanam.

Teknik pengaplikasiannya adalah dengan mencampurkan biji kacang-kacangan dengan larutan Rhizobium hingga merata dan seluruh biji harus terkena larutan tersebut.

MENANAM KACANG-KACANGAN

Di lapangan, 1 kg benih yang sudah diolah dicampur dengan 2 liter pasir untuk memudahkan penanaman. Tujuan pemupukan adalah untuk memberikan unsur hara agar bibit yang ditanam tumbuh subur dan lebih cepat menutup tanah. Kebutuhan pupuk untuk tanaman polong-polongan yang umum digunakan di perkebunan, dengan cara tanam campuran dan murni, disajikan pada Tabel 5.1.

Tanaman kacang-kacangan juga memerlukan perawatan manual, termasuk mengendalikan semua gulma lunak yang tumbuh di area tersebut dengan menyapu atau mencabut tanaman merambat, memangkas gulma keras atau berkayu, dan memangkas atau mencabut tanaman yang tumbuh menjadi pohon dan/atau piring.

MEMANCANG TITIK TANAMAN

Yang dimaksud dengan uji coba adalah kegiatan penempatan ajir untuk menentukan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang direncanakan. Tujuan dari penanaman lokasi penanaman adalah untuk menentukan lokasi penanaman sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Pemancangan tiang pancang dapat dilakukan dengan sistem tanam segitiga, sistem tanam pagar, dan sistem tanam gergaji.

Dengan teknik dan jarak tanam ini, peluang penggunaan lahan antar tanaman kelapa sama besarnya dengan pemagaran.

SELEKSI BIBIT

Pada umumnya bibit yang sehat mempunyai bukaan daun yang normal, namun pada bibit yang tidak normal daunnya tidak terbuka padahal bibit berumur 5-6 bulan. Jika keadaan tidak berubah setelah beberapa bulan, maka ini tandanya benih tersebut steril dan benih tersebut harus ditolak. Bibit yang terserang hama atau penyakit sebaiknya dibuang karena dapat menular ke tanaman lain.

Meskipun benih tersebut akan pulih, benih tersebut harus dibuang jika gejalanya terus berlanjut.

DISTRIBUSI BIBIT/ECER BIBIT

Bibit kelapa terpilih yang rusak (ditolak) sebaiknya dikeluarkan dari persemaian kemudian dimusnahkan, sedangkan bibit kelapa yang baik atau sehat disimpan sampai siap ditanam.

CARA PENANAMAN

Apabila bibit yang ditanam sudah melewati umurnya (>15 bulan), biasanya tanaman akan mengalami hambatan pertumbuhan (stagnasi). Kemudian masukkan bibit kelapa ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan, pastikan kita meletakkannya tepat di tengah lubang dan tidak miring agar pertumbuhan pohon kelapa lurus. Tujuan : Siswa mampu menanam 5 (lima) bibit kelapa sawit sesuai tata cara di lapangan, bibit yang sudah siap ditanam di polibag dan telah dibuat lubang tanam sebelumnya.

Bibit yang ditanam memenuhi kriteria kesehatan dan berumur cukup, yakni sekitar 10-14 bulan untuk sebuah kelapa sawit.

PEMELIHARAAN KESUBURAN TANAH DAN KONSERVASI LAHAN TANAMAN

KONSERVASI LAHAN

Tanaman perkebunan banyak ditanam pada lahan dengan kemiringan yang cukup curam. Oleh karena itu, erosi menjadi penyebab menurunnya kualitas tanah yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya produktivitas lahan. Pada lahan yang kemiringannya lebih dari 15%, kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan pembuatan terasering. Fungsi teras pematang hampir sama dengan teras tempat duduk yaitu membatasi kecepatan aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air pada tanah.

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan teras bawah adalah pada tanah yang mempunyai permeabilitas tinggi, bagian bawah dapat dibuat sesuai arah kontur.

PEMUPUKAN

Pemberian pupuk pada tanaman kelapa sawit dan kelapa harus sesuai dengan waktu atau fase pertumbuhan tanaman (vegetatif atau generatif) dan musim yang ada karena berkaitan erat dengan ketersediaan air di kebun. Jenis pupuk tanaman kelapa sawit dan kelapa yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, baik dari jenis maupun kandungan unsur haranya. Dosis atau jumlah pupuk yang diberikan pada tanaman kelapa sawit dan kelapa sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tanaman kelapa sawit dan kelapa.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat Tabel 6.2 mengenai jenis-jenis pupuk organik pada perkebunan kelapa sawit berikut ini.

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) TANAMAN

PENGENDALIAN GULMA

Kegiatan pasca tanam tanaman kelapa sawit memerlukan pemeliharaan rutin seperti pengendalian hama (gulma, hama, penyakit), pemupukan dan pemindahan. Untuk wawasan lebih jauh mengenai penanaman kelapa sawit, Anda juga bisa belajar sendiri melalui internet. Laju produksi kelapa sawit dan kelapa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu varietas benih, jenis tanah, kecukupan air dan unsur hara (pemupukan).

Pupuk untuk tanaman kelapa sawit dan kelapa dapat digunakan sesuai dengan jenis, bentuk dan cara pemupukan tanaman kelapa sawit dan kelapa agar efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga.

PENGENDALIAN HAMA

PENGENDALIAN PENYAKIT

PEMANGKASAN TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MINYAK .235

ABLASI DAN SANITASI

SENSUS DAN TAKSASI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHA-

Sensus Tanaman

Taksasi Hasil

PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN PENGHASIL MIN-

Panen Tanaman Perkebunan Tahunan Penghasil Minyak

Pembibitan perkebunan kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 4.1 sedangkan pembibitan kelapa dapat dilihat pada Gambar 4.1b.

Paska Panen Tanaman Perkebunan Tahunan Penghasil Minyak

Paludiluktur

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang diberikan guru melalui penerapan hasil analisis kebutuhan pengembangan bahan

Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen:1995)?. Bahan ajar adalah

Bahan ajar merupakan salah satu faktor keberhasilan guru dalam mengajar. Bahan ajar disusun untuk membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun, penyediaan materi

Setelah dilakukan validasi angket ahli bahan ajar tahap selanjutnya adalah validasi produk oleh bahan ajar yang dilakukan oleh praktisi atau guru bahasa Indonesia di SMK Darut

proses belajar mengajar. 2) Bahan ajar diharapkan mampu mengubah tingkah laku siswa. 3) Bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan.. karakteristik diri siswa. 4)

Bahan ajar digital yang disusun telah dapat membantu guru SMK Kolese Tiara Bangsa dalam mewujudkan proses pembelajaran akuntansi secara daring lebih efektif dan

Bahan ajar yang telah disusun dalam pengabdian masyarakat bermanfaat dalam membantu meringankan beban para guru yang susah menyiapkan bahan ajar yang diperlukan untuk kegiatan belajar

Melalui pengabdian ini, diharapkan kompetensi pengembangan bahan ajar para guru di SMAN Bali Mandara dapat ditingkatkan, pengalaman belajar siswa dapat diperkaya, dan penerapan