MANAJEMEN MODAL KERJA DAN MANAJEMEN KAS
MANAJEMEN KEUANGAN – EKU 232
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
Disusun oleh:
Dr. Made Reina Candradewi, S.E., M.Sc.
PERTEMUAN 5
PERKULIAHAN
1 Pendahuluan
2 Laporan Keuangan Pokok dan Analisis Rasio Keuangan 3 Analisis Indeks, Common Size, Analisis MVA dan EVA 4 Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
5 Manajemen Modal Kerja dan Manajemen Kas 6 Manajemen Piutang dan Manajemen Persediaan 7 Nilai Waktu Uang
8 Ujian Tengah Semester 9 Keputusan Investasi
10 Metode Penilaian Investasi 11 Sumber Dana Perusahaan 12 Analisis Biaya Modal
Manajemen Modal
Kerja
Modal Kerja
Modal Kerja adalah investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, piutang
dagang dan persediaan.
Manajemen Modal Kerja
• Berkaitan dengan aktiva lancar dan hutang lancar
• Untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang
• Untuk meningkatkan volume penjualan dan produksi
• Untuk dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat waktu
• Untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
• Mengacu pada konsep kuantitatif.
• Keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.
Gross Working Capital
• Merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
Net Working Capital
Modal Kerja Permanen: modal kerja yg harus tetap ada pada perusahaan
◦ Modal Kerja Primer: modal kerja minimum yg harus ada di perusahaan
◦ Modal Kerja Normal: modal kerja yg diperlukan utk menyelenggarakan luas produksi normal
Modal Kerja Variabel: modal kerja yg berubah sesuai dengan perubahan keadaan.
Klasifikasi Modal Kerja (W.B. Taylor)
•Jenis produk yg dibuat
•Jangka waktu siklus operasi
•Tingkat penjualan
•Kebijakan persediaan
•Kebijakan penjualan kredit
•Efisiensi manajemen aktiva lancar
Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
Matching Approach
Conservative Approach
Aggressive Approach
Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Dana
•Membiayai aktiva tetap dan lancar permanen dengan sumber
jangka panjang, menggunakan hutang jk panjang atau modal sendiri
•Menghindari risiko perusahaan
Matching Approach
Matching approach to asset financing
Permanent Current Assets
Total Assets Fluctuating Current Assets
$
Short-term Debt
Long-term Debt + Equity Capital
•Membiayai investasi aktiva tetap dan lancar permanen serta
sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri.
•Proporsi hutang jangka pendek akan lebih kecil dibandingkan dengan matching approach.
Conservative Approach
Conservative approach to asset financing
Permanent Current Assets
Total Assets Fluctuating Current Assets
$
Short-term Debt
Long-term Debt + Equity capital
•Pendekatan dalam pemenuhan dana dengan menggunakan proporsi hutang jangka pendek yg lebih besar.
•Memenuhi aktiva tetap dan sebagian aktiva lancar permanen
dengan hutang jangka panjang dan sebagian aktiva lancar permanen dan semua aktiva lancar variabel dengan hutang jangka pendek
Aggressive Approach
Aggressive approach to asset financing
Permanent Current Assets
Total Assets Fluctuating Current Assets
$
Short-term Debt
Long-term Debt + Equity capital
PT TRI WISTA
PROFITABILITAS DAN RISIKO ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMENUHAN DANA
PENDEKATAN AGRESIF MODERAT KONSERVATIF
Aktiva lancar Aktiva tetap Total aktiva Hutang lancar Hutang jk panjang Total hutang
Modal saham
Total hutang dan modal Perkiraan penjualan Expected EBIT
Bunga
Hutang lancar 8%
Hutang jk panjang 10%
Pendapatan kena pajak(50%) Pendapatan stlh pajak
Expected ROE
Modal Kerja Bersih CR
40.000 30.000 70.000 30.000 12.000 42.000 28.000 70.000 100.000 20.000 3.600 2.400
1.200
16.400 8.200 8.200 29.29%
10.000 1,33
40.000 30.000 70.000 20.000 22.000 42.000 28.000 70.000 100.000 20.000 3.800 1.600
2.200
16.200 8.100 8.100 28,93%
20.000 2,00
40.000 30.000 70.000 10.000 32.000 42.000 28.000 70.000 100.000 20.000 4.000 800
3.200
16.000 8.000 8.000 28,57%
30.000 4,00
Penentuan Besarnya Modal Kerja
Perusahaan Wisri memproduksi produk X setiap harinya sebanyak 20 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur-unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk tersebut adalah:
◦ Bahan mentah A seharga Rp100.000
◦ Bahan mentah B seharga Rp 25.000
◦ Tenaga kerja langsung Rp 75.000
Penentuan Besarnya Modal Kerja
•Untuk membeli bahan A perusahaan memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hari sebelum bahan diterima
•Waktu yang diperlukan utk membuat barang tsb adalah 3 hari dan harus disimpan selama 2 hari.
•Penjualan produk dilakukan dengan kredit dengan syarat pembayaran 5 hari sesudah barang diambil.
•Pengeluaran tak terduga pimpinan menetapkan persediaan minimal sebesar Rp25.000.000
•Berapa besar modal kerja perusahaan untuk membiayai secara kontinyu?
Penyelesaian
Bahan Mentah A
Dana terikat dalam persekot bahan 5 hari
Proses Produksi 3 hari
Barang jadi 2 hari
Piutang 5 hari
Total 15 hari
Bahan Mentah B, tenaga kerja langsung, biaya adm dan gaji pimpinan
Penyelesaian
a) Bahan mentah A (20xRp100.000x15) = Rp 30.000.000 b) Bahan mentah B (20xRp25.000x10)= Rp 5.000.000
c) Tenaga kerja lgsg (20xRp75.000x10) = Rp 15.000.000 d) Biaya adm (Rp.12.500.000/25x10) = Rp 5.000.000
e) Gaji pim. & staff (Rp25juta/25x10) = Rp 10.000.000 f) Persediaan kas minimal = Rp 25.000.000
Jumlah modal kerja yg diperlukan Rp 90.000.000
Penentuan Modal Kerja
Besar kecil nya modal kerja tergantung pada:
◦ Periode perputaran atau terikatnya modal kerja
◦ Pengeluaran kas rata-rata setiap hari.
Manajemen Kas
Manajemen Kas
•Merupakan elemen modal kerja yg mempunyai tingkat likuiditas yg paling tinggi
•Merupakan seluruh uang tunai yg ada ditangan dan disimpan di bank dalam berbagai bentuk spt deposito dan rekening koran.
•Alat tukar yg memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya.
Tiga motif untuk mempertahankan kas (Keynes):
• Kebutuhan utk transaksi
• Kebutuhan utk berjaga-jaga.
• Kebutuhan spekulasi
Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas
• Mempertahankan jumlah kas yg besar bagi perusahaan bisa mendatangkan keuntungan, terutama berkaitan dg tk
likuiditas perusahaan.
• Jumlah kas yg dimiliki trlalu kecil akan mengakibatkan
perusahaan mengalami kesulitan dalam kegiatan sehari-
hari: trgangunya pembayaran hutang jangka pendek,
Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas
• Keuntungan dengan kas yg cukup:
• Perusahaan dapat memperoleh potongan pembelian
• Perusahaan sering kali memperoleh kesempatan pembelian lebih baik dg memiliki kas yg cukup
• Perusahaan akan mendapat kepercayaan dari bank
• Perusahaan memperoleh ranking yg lebih baik dg
mmpertahankan aktiva lancar yg cukup
Contoh Kasus:
Suatu perusahaan yg brgerak dalam bidang percetakan akan membuat anggaran kas mulai bulan Juli sampai dg Desember.
Penjualan perusahaan dr bulan Januari smp Juni adalah 50juta.
Bulan Juli sampai Desember: 100jt, 150jt, 200jt, 100jt, 100jt, dan 50jt. Semua penjualan dilakukan secara kredit. Syarat kredit 2/10 net 60, sehingga kemungkinan pembeli menerima potongan.
Dengan syarat semacam ini pengalaman menunjukkan bahwa 20% penjualan dibayar dalam periode potongan, 70% penjualan
Contoh Kasus:
Dalam proses produksi diperkirakan biaya bahan baku & material lainnya: 70% dari penjualan. Perusahaan membeli bahan baku
biasanya satu bulan dimuka dan dibayar satu bulan kemudian. Jadi jika penjualan pd bulan Juli adalah 100jt, maka perusahaan membeli bahan baku 70jt pd bulan juni scr kredit dan dibayar pada bulan juli.
Pengeluaran lain meliputi pembayaran gaji bulan juli 7,5jt, agustus 10jt, september 12,5jt, okt dan nov 7,5jt, des 5jt. Untuk sewa juli sampai des masing2 2,5jt. Pengeluaran lainnya juli 1jt, agustus 1,5jt, september 2jt, okt nov 1jt, des 500ribu. Pembayaran pajak di bulan september dan desember 20juta. Investasi baru pd bln okt sebesar 50jt. Perusahaan memiliki kebijakan utk mempertahankan saldo kas minimal 25juta dan saldo kas awal bulan juli Rp30juta.
Keterangan Mei Juni Juli Agsts Sept Okt Nov Des
Penjualan 50 50 100 150 200 100 100 50
0.2 diskon 10 10 20 30 40 20 20 10
0.7 penjualan 35 35 70 105 140 70 70
0.1 penjualan 5 5 10 15 20 10
Total 10 45 60 105 155 175 110 90
Anggaran Penerimaan
Piutang
Keterangan Juli Agsts Sept Okt Nov Des
Penerimaan: 60 105 155 175 110 90
Pengeluaran:
Pembelian bahan 70 105 140 70 70 35
Upah/gaji 7.5 10 12.5 7.5 7.5 5
Sewa 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Pengeluaran lain 1 1.5 2 1 1 0.5
Pemb. pajak 20 20
Investasi baru 50
Jumlah 81 119 177 131 81 63
Surplus (Defisit) (21) (14) (22) 44 29 27
Anggaran Kas
Operasional
Keterangan Juli Agsts Sept Okt Nov Des
Saldo awal kas 30 25 25 25 25 46
Surplus (Defisit) (21) (14) (22) 44 29 27
Pinjaman (16) (14) (22)
Pemb. Pinjaman (44) (8)
Saldo kas Akhir 25 25 25 25 46 73
Utang kumulatif (16) (30) (52) (8) 0 0
Anggaran Kas Finansiil
Keterangan Juli Agsts Sept Okt Nov Des
Saldo kas awal 30 25 25 25 25 46
penerimaan 60 105 155 175 110 90
Pinjaman 16 14 22
Jumlah 106 144 202 200 135 136
Pengeluaran
Pembelian bahan 70 105 140 70 70 35
Upah/gaji 7.5 10 12.5 7.5 7.5 5
Sewa 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Pengeluaran lain 1 1.5 2 1 1 0.5
Pemb pajak 20 20
Investasi baru 50
Pemb pinjaman 44 8
Jumlah 81 119 177 175 89 63
Saldo kas 25 25 25 25 46 73
Jumlah pinjaman 16 30 52 8 0 0
Kelebihan kas 0 0 0 0 21 48
Anggaran Kas Keseluruhan
Penentuan Jumlah Kas Optimal
Tergantung dari trade off antara tingkat bunga dan biaya transaksi
Model persediaan kas optimal:
Model Boumel
Model Miller-Orr
Model Boumel
• Model penentuan kas optimal yg paling sederhana, shg kebutuhan kas dapat diketahui dg pasti
• Konsep dasar: opportunity cost atas bunga yg hilang krn menahan uang tunai sama dg biaya tetap utk mengubah surat berharga menjadi uang tunai (kas)
• Asumsi: perusahaan memiliki permintaan uang kas yg
tetap / relatif konstan setiap periode. Perusahaan dpt
memperoleh dana kas dg menjual surat berharga
Model Boumel
B(T/C) + i (C/2)
B = biaya tetap transaksi yg diasumsikan independen thd banyaknya transfer
T = Total permintaan kas selama periode tertentu
i = Tingkat bunga atas surat berharga yg diasumsikan konstan selama periode tsb
Model Boumel
Kas Optimal:
C* = 2bT
i
Contoh:
Misalkan suatu perusahaan memerlukan kebutuhan akan kas setiap tahun 1200juta dg pemakaian perharinya konstan. Biaya transaksi setiap kali dari surat berharga menjadi kas sebesar
Rp50.000. tk bunga yg diperoleh karena memiliki surat berharga 12%. Berapa besarnya kas optimal?
Penyelesaian:
Ini berarti perusahaan perlu menjual surat berharga senilai Rp31.623 juta setiap kali saldo kasnya mencapai nol.
C* = 2(1.200)(50.000) 0.12
= Rp 31.623 juta
Penyelesaian:
Biaya tersebut adalah:
1. Biaya kehilangan kesempatan (Rp31.623 juta/2) x 0,12 = Rp 1.897juta 2. Biaya transaksi (Rp1200/Rp31.623)xRp50.000 = Rp 1.897 juta
Total Biaya = Rp 3.794 juta
Model Stokhastik (Miller-Orr)
•Pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan berfluktuasi dari waktu ke waktu
•Secara random perusahaan perlu menetapkan batas atas dan bawah dari saldo kas.
•Apabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu
merubah sejumlah kas menjadi surat berharga agar saldo kas
kembali pada saldo kas yg diinginkan sebaliknya apabila saldo kas menurun sampai batas naik kembali ke jumlah yg diinginkan.
Model Stokhastik (Miller-Orr)
Rumus Kas Optimal
Z = 3br
24i
3 Rata-rata kas kira-kira
(z+h)-L 3
Nilai optimal h adalah 3z
Contoh:
Biaya tetap untuk transaksi sebesar Rp500 Variance kasnya Rp1.000
Bunga sebesar 18% (satu tahun 360)
Z = 3(500)(1.000) 4(0.18/360)
3
Z = Rp 908,56
h = 3z = 3 x Rp908,56 = Rp2.725,68
TERIMA
KASIH