• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2023

N/A
N/A
cocofun video

Academic year: 2023

Membagikan "Pendampingan Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2023"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM TRACER STUDY SMK TAHUN 2023

Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi

Pendampingan Pelaksanaan Tracer Study

Tahun 2023 di Jawa Timur

Surabaya, 13 sd 14 September

2023

(2)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

2

Dasar Hukum Tracer Study

Lampiran Permendikbudristek nomor 63 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan yang disebutkan pada huruf “k” bahwa:

Penyelenggaraan kegiatan dalam mendukung keterserapan lulusan SMK dan SMALB meliputi pembiayaan untuk:

1) penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas pengelola bursa kerja khusus SMK atau SMALB untuk pengembangan kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri, dan/atau evaluasi;

2) pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer study) SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas; dan/atau

3) pembiyaan lain yang relevan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan yang dapat mendukung keterserapan lulusan.

Perpres nomor 68 tahun 2022 pasal 17 ayat

(1) Dalam rangka memperkuat penjaminan mutu Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, lembaga penyelenggara Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bekerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja melaksanakan proses penelusuran lulusan secara berkala.

(2) Hasil penelusuran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada kementerian yang bertanggung jawab membina lembaga penyelenggara Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24 tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Tracer Study Tahun

2023 Bagi Sekolah Menengah Kejuruan

(3)

Tracer Study Pendidikan Vokasi

kegiatan penelusuran

lulusan/alumi pendidikan satuan vokasi (SMK

Untuk Sekolah Menengah kejuruan, tracer berkesinambungan telah dimulai tahun 2022

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Tracer Study

apakah telah Bekerja,

Melanjutkan pendidikan atau berWirausaha (BMW)

1 1

(4)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Tujuan Umum: “Mengetahui dampak berbagai program pendidikan vokasi terhadap lulusan; Bekerja, Melanjutkan studi, Wirausaha,)

Mendapatkan informasi penyerapan lulusan

0 1

Mendapatkan informasi umpan balik dari lulusan untuk

meningkatkan kualitas program pendidikan vokasi

02

Mendapatkan informasi tentang

Tingkat keselarasan antara kompetensi lulusan pendidikan dengan kebutuhan ketenagakerjaan pada dunia kerja;

03

Mendapatkan informasi kompetensi (hard skills dan soft skills) yang dibutuhkan oleh dunia kerja

0 4

Mendapatkan informasi Pendapatan lulusan

pendidikan vokasi

0 5

Tujuan Tracer Study Pendidikan Vokasi

4 4

(5)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

5 1

6 2

4

• Menyediakan informasi pendukung untuk Raport Pendidikan bagi Provinsi;

• Menyediakan informasi pendukung untuk merumuskan kebijakan di daerah masing-masing

Dinas Pendidikan Provinsi

Memberikan informasi untuk perbaikan kinerja satuan pendidikan

.

Satuan Pendidikan Vokasi

Memberikan informasi tentang potensi kerja sama dunia kerja sebagai pengguna lulusan dengan satuan

pendidikan vokasi Dunia Kerja

Menyediakan informasi pendukung untuk

pengembangan program penjaminan mutu Diksi

• Memberikan umpan balik untuk

peningkatan kualitas satuan pendidikan vokasi

• Memberikan bahan untuk branding pendidikan vokasi

Lulusan/alumni

Manfaat Tracer Study

3

• Menyediakan informasi pendukung untuk Raport Pendidikan ;

• Menyediakan informasi pendukung untuk merumuskan kebijakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BBPPMPV/BPPMPV

5 5

(6)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Tahapan Pelaksanaan Tracer Study

Reviu instrument tracer study

Uji Pakar Insrumen hasil Reviu

Uji Terbatas Instrumen tracer Study

Reviu Platform tracer study

ujicoba instrument dan platform tracer

studi

Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

tracer studi

Pelaporan hasil

tracer studi Desiminasi dan publikasi hasil tracer studi.

6 6

Evaluasi Traser Study tahun 2022

Revisi regulasi pelaksanaan tracer study dalam bentuk

Perdirjen

Dijitalisasi instrumen kedalam platform

sosialisasi tracer studi dan bimbingan teknis

bagi operator

platfom tracer

(7)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

7

1 Keterserapan lulusan (A4)

• Melanjutkan studi (A4.1)

• Bekerja (A4.2)

• Berwirausaha (A4.3)

2 Pendapatan lulusan (A5)

• Melanjutkan studi sambil bekerja/ berwirausaha (A5.1)

• Bekerja (A5.2)

• Berwirausaha (A5.3)

3 Kompetensi lulusan (A6)

• Lulusan dengan sertifikat kompetensi (A6.1)

• Kepuasan dunia kerja pada budaya   kerja lulusan (A6.2)

Indikator Rapor Pendidikan

(8)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

8

• Telah bekerja sama dengan satuan Diksi

• Telah merekrut lulusan

• Dunia Kerja umum Dunia Kerja (DUDI)

Seluruh lulusan SMK minimal 1 kohort

Lulusan SMK

Seluruh SMK Satuan Pendidikan

Vokasi

Negeri;

3,636 ; 25.63%

Swasta;

10,551 ; 74.37%

Negeri Swasta

Sasaran Tracer Study SMK 2023

Populasi lulusan SMK. 1 kohort (lulusan tahun ajaran

2021/2022)

Lulusan Negeri 838.535 Lulusan swasta 807.624

Total. 1.646.159

(9)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

9

Unsur Yang Terlibat

Direktorat Jenderal Pendidikan

Vokasi

Dunia Kerja Dinas

Pendidikan Provinsi

Lulusan SMK

 Kolaborasi dan sinergi antara enam unsur tersebut akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tracer study berkelanjutan.

 Penanggung jawab tracer study di SMK adalah kepala sekolah. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah menugaskan pengelola Pusat Pengembangan Karier Sekolah (PPKS)/ pengelola Bursa Kerja Khusus (BKK)/Tim Kerja Tracer Study.

BBPPMPV/

BPPMPV Satuan

Pendidikan Vokasi

(SMK)

(10)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

10

Platform Yang Digunakan

1. Tracer Study di SMK dilaksanakan menggunakan platform sistem informasi tracer study melalui laman https://tracervokasi.kemdikbud.go.id yang terintegrasi dengan DAPODIK.

2. Platform Tracer Study memuat:

a. Instrumen tracer study yang diisi secara daring;

b. Analisis data hasil tracer study;

c. Laporan hasil tracer study yang disajikan untuk tingkat:

1) Satuan pendidikan (SMK);

2) Provinsi;

3) Nasional;

Pengelola data dalam platform sistem informasi tracer study adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, BBPPMPV/BPPMPV, Dinas Pendidikan Provinsi dan SMK. Pengelola data wajib menjaga kerahasiaan dan validitas data tracer study untuk menjamin akurasi hasil tracer study sehingga dapat digunakan sebagai data pendukung dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi), BBPPMPV/BPPMPV, pemerintah daerah (Dinas Pendidikan Provinsi), dan SMK.

3.

(11)
(12)
(13)
(14)

HASIL ANALISIS

TRACER STUDY PENDIDIKAN VOKASI Tahun 2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

(15)

Keterserapan Lulusan Secara Nasional

(16)

4.2. Kebekerjaan Lulusan SMK

Keterserapan Lulusan SMK secara Nasional

(17)

HASIL ANALISIS TRACER STUDY

4.1.1. Profil Responden Lulusan (Sampel) – berdasarkan instrument lulusan

No Responden Jumlah Satpen Jumlah Lulusan

T S R T S R

1 SMK Negeri 1.579 1.407 89.1% 331.004 172.778 52.20%

2 SMK Swasta 994 750 75.5% 144.485 55.409 38.35%

3 SMK Negeri dan

SMK Swasta 2.573 2.157 83.8% 475.489 228.187 47.99%

Ket: T= target; S = Selesai mengisi; R = response rate (%)

Response rate lulusan Secara Nasional

(18)

RESPONSE RATE LULUSAN TIAP PROVINSI

No Provinsi

Negeri Swasta Total

SatPen Lulusan SatPen Lulusan SatPen Lulusan

T S R T S R T S R T S R T S R T S R

1 Aceh 85 84 98.8% 12664 7442 58.8% 9 7 77.8% 717 246 34.3% 94 91 96.8% 13381 7688 57.5%

2 Bali 18 18 100.0% 7310 5010 68.5% 20 20 100.0% 6527 4190 64.2% 38 38 100.0% 13837 9200 66.5%

3 Banten 20 20 100.0% 8505 3515 41.3% 49 42 85.7% 10251 1980 19.3% 69 62 89.9% 18756 5495 29.3%

4 Bengkulu 57 53 93.0% 7650 3923 51.3% 21 15 71.4% 1140 206 18.1% 78 68 87.2% 8790 4129 47.0%

5 D.I. Yogyakarta 37 37 100.0% 12861 9155 71.2% 22 21 95.5% 5922 3604 60.9% 59 58 98.3% 18783 12759 67.9%

6 D.K.I. Jakarta 15 15 100.0% 5050 4073 80.7% 46 45 97.8% 9423 3386 35.9% 61 60 98.4% 14473 7459 51.5%

7 Gorontalo 40 40 100.0% 5117 2565 50.1% 16 16 100.0% 874 316 36.2% 56 56 100.0% 5991 2881 48.1%

8 Jambi 62 62 100.0% 11053 3697 33.4% 18 18 100.0% 2253 882 39.1% 80 80 100.0% 13306 4579 34.4%

9 Jawa Barat 18 18 100.0% 7735 2559 33.1% 48 43 89.6% 9412 2842 30.2% 66 61 92.4% 17147 5401 31.5%

10 Jawa Tengah 27 27 100.0% 11510 5003 43.5% 51 45 88.2% 13998 5590 39.9% 78 72 92.3% 25508 10593 41.5%

11 Jawa Timur 56 56 100.0% 26382 23391 88.7% 74 70 94.6% 15801 11114 70.3% 130 126 96.9% 42183 34505 81.8%

12 Kalimantan Barat 53 52 98.1% 12867 4991 38.8% 19 16 84.2% 3374 890 26.4% 72 68 94.4% 16241 5881 36.2%

13 Kalimantan Selatan 41 41 100.0% 12670 10445 82.4% 8 8 100.0% 1572 1207 76.8% 49 49 100.0% 14242 11652 81.8%

14 Kalimantan Tengah 61 51 83.6% 8473 2521 29.8% 25 16 64.0% 1729 355 20.5% 86 67 77.9% 10202 2876 8.2%

15 Kalimantan Timur 47 47 100.0% 13116 4939 37.7% 20 18 90.0% 4095 294 7.2% 67 65 97.0% 17211 5233 30.4%

16 Kalimantan Utara 17 17 100.0% 2414 2067 85.6% 11 10 90.9% 415 264 63.6% 28 27 96.4% 2829 2331 82.4%

17 Kep. Bangka Belitung 30 30 100.0% 6069 3490 57.5% 18 18 100.0% 1690 1219 72.1% 48 48 100.0% 7759 4709 60.7%

18 Kep. Riau 27 26 96.3% 6345 2670 42.1% 51 20 39.2% 3210 366 11.4% 78 46 59.0% 9555 3036 31.8%

19 Lampung 35 34 97.1% 9827 8247 83.9% 41 33 80.5% 6842 3460 50.6% 76 67 88.2% 16669 11707 70.2%

20 Maluku 77 51 66.2% 5354 1429 26.7% 25 14 56.0% 1738 386 22.2% 102 65 63.7% 7092 1815 25.6%

21 Maluku Utara 63 30 47.6% 3164 454 14.3% 69 21 30.4% 2614 297 11.4% 132 51 38.6% 5778 751 13.0%

22 Nusa Tenggara Barat 72 58 80.6% 14978 4553 30.4% 1   0.0% 138   0.0% 73 58 79.5% 15116 4553 30.1%

23 Nusa Tenggara Timur 51 39 76.5% 11587 1798 15.5% 27 22 81.5% 7257 872 12.0% 78 61 78.2% 18844 2670 14.2%

24 Papua 56 35 62.5% 5960 1105 18.5% 39 24 61.5% 3290 836 25.4% 95 59 62.1% 9250 1941 21.0%

25 Papua Barat 32 31 96.9% 3245 1595 49.2% 23 21 91.3% 1207 471 39.0% 55 52 94.5% 4452 2066 46.4%

26 Riau 55 55 100.0% 14344 8104 56.5% 17 15 88.2% 2882 1527 53.0% 72 70 97.2% 17226 9631 55.9%

27 Sulawesi Barat 52 49 94.2% 6139 2992 48.7% 49 33 67.3% 2305 498 21.6% 101 82 81.2% 8444 3490 41.3%

28 Sulawesi Selatan 55 50 90.9% 15845 6860 43.3% 21 11 52.4% 2511 656 26.1% 76 61 80.3% 18356 7516 40.9%

29 Sulawesi Tengah 66 62 93.9% 9103 6169 67.8% 27 26 96.3% 2589 1462 56.5% 93 88 94.6% 11692 7631 65.3%

30 Sulawesi Tenggara 75 60 80.0% 8270 2336 28.2% 25 14 56.0% 1318 148 11.2% 100 74 74.0% 9588 2484 25.9%

31 Sulawesi Utara 57 43 75.4% 10161 3116 30.7% 28 12 42.9% 3344 744 22.2% 85 55 64.7% 13505 3860 28.6%

32 Sumatera Barat 54 53 98.1% 14820 11693 78.9% 5 5 100.0% 278 223 80.2% 59 58 98.3% 15098 11916 78.9%

33 Sumatera Selatan 35 35 100.0% 10704 5115 47.8% 25 21 84.0% 5405 1704 31.5% 60 56 93.3% 16109 6819 42.3%

34 Sumatera Utara 33 28 84.8% 9712 5756 59.3% 46 30 65.2% 8364 3174 37.9% 79 58 73.4% 18076 8930 49.4%

Total 1579 1407 89.1% 331004 172778 52.2% 994 750 75.5% 144485 55409 38.3% 2573 2157 83.8% 475489 228187 48.0%

Ket: T= target; S = Selesai mengisi; R = response rate (%)

(19)

Keterserapan Lulusan SMK Tingkat Provinsi

Serapan lulusan tertinggi (Bekerja)

1. Jawa Tengah, 60,7%

2. DI Yogyakarta, 56,5%

3. Jawa Timur, 48,5%

4. Jawa Barat, 48%

5. Kalimantan Barat, 45,6%

Pengangguran terendah

1. Kalimantan Tengah, 2,1%

2. DI Yogyakarta, 3,2%

3. Jawa Tengah, 3,8%

4. Kalimantan Timur, 4,1%

5. Bangka Belitung, 4,6%

(20)

4.3. Keselarasan Pendidikan Kejuruan

Keselarasan Pekerjaan Lulusan

Tabel Estimasi Keselarasan Pekerjaan Lulusan Secara Nasional berdasarkan Status SMK

Status Response

Rate (%) Estimasi

(%) RSE (%)

Negeri 54,24 62,82 2,57

Swasta 43,26 66,27 3,25

Total 51,11 64,11 2,20

• Tingkat keselarasan SMK swasta lebih tinggi dibandingkan negeri. Tetapi response rate lebih tinggi negeri dibandingkan swasta.

• Secara keseluruhan, tingkat keselarasan antara bidang keahlian dengan bidang pekerjaan cukup tinggi (64,11%).

• Tingkat keselarasan tidak hanya dilihat dari

sektor usaha, tetapi lebih ke bidang

pekerjaannya. Mis lulusan keahlian

permesinan bekerja di hotel sebagai

teknisi.

(21)

Provinsi Rata-Rata Masa Tunggu (bulan)

Negeri Swasta Total

Aceh 3,58 3,09 3,53

Sumatera Utara 4,09 3,58 3,77

Sumatera Barat 4,20 5,63 4,15

Riau 3,73 1,54 2,73

Jambi 3,11 2,17 2,86

Sumatera Selatan 3,79 3,16 3,54

Bengkulu 3,39 3,63 4,14

Lampung 4,00 3,69 3,81

Kepulauan Bangka Belitung 3,26 2,34 3,31

Kepulauan Riau 3,67 5,16 4,29

D.K.I. Jakarta 3,44 4,43 3,82

Jawa Barat 3,79 4,45 4,01

Jawa Tengah 3,28 3,66 3,25

D.I. Yogyakarta 3,17 2,92 3,02

Jawa Timur 3,42 3,38 3,41

Banten 4,61 4,15 4,11

Bali 4,07 3,98 4,16

Nusa Tenggara Barat 4,29 0,00 4,34

Nusa Tenggara Timur 4,67 3,99 4,38

Kalimantan Barat 3,80 3,92 3,82

Kalimantan Tengah 4,24 4,45 4,08

Kalimantan Selatan 4,03 3,79 3,97

Kalimantan Timur 3,68 2,96 3,60

Kalimantan Utara 2,76 3,07 3,98

Sulawesi Utara 4,50 4,52 4,51

Sulawesi Tengah 4,33 4,05 4,21

Sulawesi Selatan 4,65 4,34 4,51

Sulawesi Tenggara 4,70 2,88 4,56

Gorontalo 3,90 4,06 3,75

Sulawesi Barat 3,72 2,50 4,09

Maluku 6,02 3,70 5,66

Maluku Utara 4,52 4,60 4,47

Papua Barat 3,35 4,07 3,90

Papua 4,26 5,35 5,59

Rata-rata Masa Tunggu Lulusan Secara Nasional Status Response Rate Rata-rata Masa

Tunggu (bulan)

Negeri 54,24% 4,03 Swasta 43,26% 3,68 Total 51,11% 3,83

Rata-rata Masa Tunggu Lulusan mendapatkan Pekerjaan

Masa tunggu paling singkat 1. Riau 2,73 bulan

2. Jambi 2,86 bulan

3. DI Yogyakarta 3,02 bulan

4. Jawa Tengah 3,25 bulan

5. Bangka Belitung 3,31 bulan

(22)

Status Estimasi

(%) RSE (%)

Negeri 32,21 7,49 Swasta 32,29 7,21

Total 38,19 6,32

Persentase Lulusan Bekerja dengan Pendapatan diatas UMP

Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%)

Agribisnis dan Agroteknologi 24,20 13,98

Bisnis dan Manajemen 29,53 15,17

Energi dan Pertambangan 42,42 16,45

Kemaritiman 23,11 11,59

Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 24,54 22,24

Pariwisata 24,33 15,42

Seni dan Industri Kreatif 26,77 26,41

Teknologi dan Rekayasa 39,31 12,33

Teknologi Informasi dan

Komunikasi 32,49 15,82

Persentase Berdasarkan Bidang Keahlian Persentase Berdasarkan Status Satuan Pendidikan

Keahlian paling tinggi > UMP

1. Energi & Pertambangan 42,42%

2. Teknologi & Rekayasa 39,31%

3. Teknologi Informasi & Komunikasi 32,49%

4. Bisnis & Manajemen 29,53%

5. Seni Industri & Kreatif 26,77%

Keahlian Seni dan Indsutri Kreatif angka

RSE nya tinggi.

(23)

Status Estimasi

(%) RSE (%)

Negeri 24,71 9,79

Swasta 23,44 9,73

Total 25,33 9,89

Persentase Lulusan Berwirausaha dengan Pendapatan diatas UMP

Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%)

Agribisnis dan Agroteknologi 24,43 13,18

Bisnis dan Manajemen 20,92 11,79

Energi dan Pertambangan 33,63 10,89

Kemaritiman 20,72 11,19

Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 16,57 14,46

Pariwisata 16,93 9,42

Seni dan Industri Kreatif 15,82 27,03

Teknologi dan Rekayasa 28,71 10,48

Teknologi Informasi dan

Komunikasi 22,17 8,65

Persentase Berdasarkan Bidang Keahlian Persentase Berdasarkan Status Satuan Pendidikan

Keahlian paling tinggi > UMP

1. Energi & Pertambangan 33,63%

2. Teknologi & Rekayasa 28,71%

3. Agribisnis & Agroteknolgi 24,43%

4. Teknologi Informasi & Komunikasi 22,17%

5. Bisnis & Manajemen 20,92%

Keahlian Seni dan Indsutri Kreatif angka

RSE nya tinggi.

(24)

Temuan Tracer Study Nasional

Progress Pengisian Tracer Study Nasional

Jumlah Sekolah Nasional 13.739

Jumlah Sekolah Mengisi ≥20% 4.582

Jumlah Sekolah Mengisi ≥10% hingga <20% 1.027

Jumlah Sekolah Mengisi <10% 2016

Jumlah Sekolah Tidak Mengisi 6.114

Jumlah Sekolah Mengisi, tetapi Alumni Tidak Mengisi 1.536

Jumlah Sekolah yang Alumninya di bawah 10 Orang per Tahun 710

Jumlah Provinsi yang Sampelnya di bawah 20% 2 (NTT dan Maluku Utara)

(25)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

(26)

Temui kami

mitrasdudi

mitrasdudi kemdikbud mitrasdudi

mitrasdudi kemdikbud

[email protected]

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN. MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Hasil yang diperoleh diantaranya: Seluruh responden bekerja sesuai dengan bidangnya, 100% lulusan telah bekerja dan 73% diantaranya telah mendapatkan pekerjaan tanpa

Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Hasil yang diperoleh diantaranya: Seluruh responden bekerja sesuai dengan bidangnya, 100% lulusan telah bekerja dan 73% diantaranya telah mendapatkan pekerjaan tanpa

Tracer Study atau yang sering disebut sebagai survey alumni merupakan studi mengenai  lulusan  lembaga  penyelenggara  pendidikan  tinggi.  Studi  ini  mampu 

Program Post Doctoral merupakan upaya dari Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memberi kesempatan

Program Pascasarjana UNY selaku UPPS dan Program Studi S3 PEP selaku PS telah melaksanakan tracer study lulusan programs studi yang mencakup lima aspek berikut: Tracer Study lulusan

Program Pascasarjana UNY selaku UPPS dan Program Studi S3 PEP selaku PS telah melaksanakan tracer study lulusan programs studi yang mencakup lima aspek berikut: Tracer Study lulusan