• Tidak ada hasil yang ditemukan

paper MP dashboard cuaca

N/A
N/A
Aldi Resaldi Maulanaa

Academic year: 2023

Membagikan "paper MP dashboard cuaca"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Proyek Pembuatan Dashboard Untuk Visualisasi Curah Hujan Di Jakarta

Richard1

1Sistem Informasi, Universitas Tarumanagara Jakarta Email: [email protected]

Masuk : dd-mm-yyyy, revisi: dd-mm-yyyy, diterima untuk diterbitkan : dd-mm-yyyy

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana cara manajemen proyek mengatur, mengelola, dan menyelesaikan proyek dari awal hingga akhir. Manajemen proyek merupakan salah satu strategi yang perlu diterapkan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas bagi suatu perusahaan. Metode yang digunakan adalah

perancangan BI roadmap dalam menyelesaikan perencanaan proyek yang akan dibuat disusun dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS), Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). Dengan melakukan penyusunan manajemen proyek maka diharpkan dapat menghitung estimasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam menjalankan proyek, sehingga dapat meminimalisir kerugian biaya akibat

kemungkinan keterlambatan proyek, serta untuk mengatur sumber daya yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan WBS, CPM dan PERT total hari pengerjaan yang dibutuhkan adalah 90 hari dengan biaya total yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 916.090.000.

Kata Kunci: Manajemen Proyek, Perancangan BI, WBS, CPM, PERT

ABSTRACT

The goals of this research is to see how project management organizes, manages, and completes projects from start to finish. Project management is a strategy that needs to be implemented to achieve efficiency and effectiveness for a company. The method used is the design of the BI roadmap in completing project planning which will be prepared using the Work Breakdown Structure (WBS), Critical Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT). By preparing project management, it is expected to be able to calculate the estimated time and costs required to run the project, so as to minimize cost losses due to possible project delays, as well as to manage the resources needed. The results of this study are by using WBS, CPM and PERT the total working days required is 90 days with a total cost of IDR 916,090,000.

Keywords:Project Management, BI Design, WBS, CPM, PERT

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari oengembangan awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan bermutu. Manajemen proyek merupakan strategi yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan suatu perusahaan untuk lebih efisien dan efektif (Ervianto, 2003). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen proyek adalah suatu stretegi proyek mulai dari perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan proyek untuk pencapaian yang lebih efesien dan efektif. Keberhasilan manajemen proyek yang baik dapat meningkatkan kualitas dari suatu proyek yang akan dikerjakan sehingga ada

hubungan positif antara keberhasilan menajamen proyek dengan kualitas proyek (Adywiratama, 2021).

(2)

Intelijen bisnis adalah seperangkat alat dan teknik teknis yang menyediakan data historis kepada pengguna untuk analisis dan pelaporan, membantu manajemen dalam membuat

keputusan penting dan meningkatkan efisiensi proses bisnis. Organisasi dapat menggunakan Business Intelligence (BI) untuk tidak hanya mempertahankan daya saing, tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan pengambilan keputusan. Peneliti dan praktisi sepakat bahwa teknologi BI telah mendapat banyak perhatian dari organisasi dan industri.

Penggunaan BI dapat memberikan banyak manfaat bagi bisnis. BI memiliki beberapa

karakteristik penting, termasuk menarik perhatian para pengambil keputusan untuk mengadopsi inovasi ini dalam bisnis modern. Dengan mengubah data internal dan eksternal menjadi

informasi bermakna yang memandu perusahaan agar tetap berkelanjutan dan kompetitif, BI menyederhanakan proses analisis posisi pasar, kemampuan, operasi, dan tujuan perusahaan (Mehrvaz, 2021).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan sebuah lembaga pemerintah yang ditugaskan untuk mengamati cuaca dan memberikan prakiraan cuaca serta peringatan dini yang berhubungan dengan cuaca. Dalam proses pengamatan cuaca diperlukan instrument yang akan ditempatkan dalam suatu lokasi tertentu untuk mewakili kondisi lingkungan daerah sekitarnya yang disebut sebagai stasiun cuaca (BMKG, 2009). Data unsur cuaca ini sangat berguna untuk mengetahui klimatologis suatu daerah, sehingga manusia dapat memanfaatkan kondisi cuaca tersebut sesuai kebutuhan.

Setelah data cuaca dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data

dilakukan dengan kendali mutu, pengelompokan, tabulasi data, dan perhitungan data. Kemudian dilakukan analisis data cuaca, yakni dengan melakukan pembuatan grafik (WMO, 2017). Data cuaca dalam 30 tahun terakhir ini disebut sebagai data normal. Data cuaca hasil observasi saat ini disimpan dan diolah menggunakan Microsoft Excel sebagai backup file yang dimiliki UPT.

Tetapi karena kondisi data cuaca yang berjumlah besar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data cuaca berkisar satu sampai dua hari. Kondisi ini melebihi target dua jam untuk pelayanan informasi, sehingga pengelolaan data dinilai tidak efisien. Proses analisis dan visualisasi data ini dapat dilakukan melalui pembangunan Business Intelligence (BI). Oleh karena itu, implementasi BI menjadi solusi yang diberikan atas kebutuhan BMKG dalam pengelolaan data cuaca.

Teknik visualisasi data dapat digunakan untuk mempermudah aktivitas analisis dan

eksplorasi informasi (Valle, 2021). Penggunaan visualisasi ini dapat menyederhanakan informasi sehingga proses pengolahan data menjadi lebih efisien, dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat (Rafrisah, 2023). Salah satu bentuk visualisasi data adalah menggunakan dashboard. Dashboard memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, dan indikator visual yang dipadukan dengan informasi yang dinamis dan relevan.

(3)

Dashboard adalah sebuah alat untuk membantu dalam memvisualisasikan dalam business intelligence sebagai aplikasi yang berhubungan langsung dengan pengguna akhir untuk mengg (Putra dan Sari, 2016). Dasboard kinerja atau performance merupakan suatu sistem penyampaian informasi secara bertahap mulai dari jenis informasi itu sendiri, peringatan dan wawasan maupun pandangan sebagaimana yang diinginkan oleh pengguna supaya agar pengguna dapat melakukan pengukuran, pemantauan dan pengelolaan kinerja dengan efektif (Wiley dan Sons, 2012).

2. METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan proyek ini menggunakan metode sistem perancangan Business Intelligence. Metode perancangan BI merupakan salah satu tahapan yang digunakan dalam membuat proyek manejemen untuk melakukan pengembangan sistem dalam mengidentifikasi masalah dan merancang sistem sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permasalahnan. Berikut merupakan tahapan perancangan proyek manejemen yang digunakan melalui fase justification, fase planning, fase business analysis, fase design, fase construction, dan fase deployment:

2.1 Justification

Pada tahap yang pertama dalam perancangan proyek manejemen adalah melakukan analisa nilai organisasi, kelayakan, biaya, manfaat dan risiko dari beberapa alternatif atau pilihan yang diusulkan untuk mengembangkan perusahaan atau organisasi. Gambar 2.1 menunjukan proses justification.

Gambar 2.1 Proses Justification

2.2 Business Analysis

Fase business analysis berfokus pada analisis business problem atau business opportunity untuk mendapatkan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis. Fase ini memiliki empat proses. Pada proses project requirements definition meliputi kegiatan menentukan kebutuhan infrastruktur, kebutuhan reporting, data source, dan lingkup proyek. Kemudian pada proses data analysis, fokus akan berada pada analisis data, baik dari sumber, data relationship, hingga kualitas sumber untuk mengetahui data discrepancies. Selanjutnya proses application prototyping meliputi analisis kebutuhan reporting, cakupan prototype, dan pembangunan prototype. Terakhir, metadata repository analysis dilakukan dengan menganalisis metameta data. Berikut merupakan fase dari business analysis pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Proses Business Analysis

(4)

2.3 Design

Fase design berfokus pada penyusunan produk yang mampu menjawab business problem atau business opportunity. Proses yang dilakukan pada fase ini ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Proses Design

2.4 Construstion

Pada fase construction dilakukan untuk pembangunan solusi. Pertama, ETL development yang dapat dilakukan setelah proses ETL design pada tahap design selesai. Kedua, application

development yang meliputi kegiatan desain program, pembangunan, serta uji coba program yang dibangun. Selanjutnya proses data mining. Terakhir, adalah proses meta data repository

development yang meliputi aktivitas pembangunan meta data repository database. Berikut menunjukan fase construction pada Gamaba 2.4.

Gambar 2.4 Proses Construction

2.5 Deployment

Pada fase deployment dilakukan release evaluation. Pada release evaluation dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek. Pada proses release evaluation ini akan dilakukan review terhadap implementasi BI yang telah dilaksanakan.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Business Analysis

Penelitian diawali dengan pemetaan antara kebutuhan, kondisi saat ini, dan solusi yang ditawarkan. Kemudian dilanjutkan dengan deskripsi fungsi yang dibutuhkan. Hasil pemetaan ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan deskripsi fungsi ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1. Kebutuhan, kondisi dan solusi

Kebutuhan Kondisi saat Ini Solusi

Mentimpan data cuaca pada file explorer

Data disimpan dalam format .xlsx

Power BI

Visualisasi data cuaca Visualisasi data cuaca dengan Power BI

Menggunakan Power BI untuk mebuat dashboard

Tabel 3.2. Deskripsi Fungsi

No Fungsi Keterangan

1 ETL Berfungsi untuk menjalankan proses extract,

transformation, dan load data.

(5)

2 Dashboard Menampilkan grafik curah hujan, suhu udara, kelembapan dan arah angin

3 Pengelolaan data Pengelolaaan data cuaca

3.2 Design

Fase design bertujuan untuk melakukan penyusunan yang mampu untuk membuat visualisasi curah hujan problem pada Kota Jakarta. Berikut merupakan Class Diagram dalam tahap pembuatan visualisasi dashboard curah hujan pada Gambar 3.1 beserta bentuk visualisasi data pada Tabel 3.3.

Gambar 3.1: Class Diagram Tabel 3.3. Bentuk visualisasi data

No Data Tipe Data Visualisasi

1 Kelembapan Angka Stacked column chart

2 Suhu Angka Stacked column chart

3 Curah Hujan Angka Stacked column chart

4 Arah Angin Angka Stacked column chart

5 Lama Penyinaran Angka Stacked column chart

3.3 Deployment

Pada tahap deployment dilakukan release evaluation. Evaluasi yang dilakukan yaitu berupa jadwal pelaksanaan proyek, biaya, ruang lingkup dan perancangan proyek. Tabel 3.4 menunjuan hasil review dari hasil pengerjaan dengan metode perancangan BI.

Tabel 3.4 Keterangan dan deskripsi

Keterangan Deskripsi

Jadwal pelaksanaan proyek

Proyek yang akan dikerjakan akan dimulai sesuai jadwal yang telah dibuat.

Biaya Proyek akan mengeluarkan biaya, dan sudah dihitung pengeluarannya.

(6)

Ruang lingkup Proyek dikerjakan berdasarkan penelitian yaitu mengenai pengelolaan cuaca.

Perancangan proyek

Membuat perancangan dari hasil data yang sudah dikumpulkan.

3.5 Work Breakdown Structure (WBS)

WBS adalah deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan untuk membuat sebuah proyek yang berisikan hierarki tugas yang menunjukkan pemahaman tim proyek tentang komposisi pekerjaan, dan ukuran, biaya, dan durasi masing-masing komponen atau tugas. Berikut merupakan WBS dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Gambar 3.2: Work Breakdown Structure

3.6 Gantt Chart

Gantt chart adalah gambaran umum deskripsi diagram batang horizontal pekerjaan proyek berdasarkan kalender penjadwalan proyek, dalam bentuk sederhana. Berikut merupakan kegiatan pengerjaan proyek pembuatan visualisasi dashboard dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini.

(7)

Gambar 3.3 Gantt Chart

3.6 PERT Chart

PERT chart adalah sebuah diagram yang digunakan untuk memperkirakan waktu yang

dibutuhkan dalam menyelesaikan aktivitas. Untuk melihat estimasi waktu yang dibutuhkan dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini.

(8)

Gambar 3.4 Pert Chart

3.6 Metode Jalur Kritis (Critical Path Method / CPM)

CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.

Jalur Kritis: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S

ESTIMATED TIME:

3+4+5+7+2+3+5+14+3+4+5+3+5+7+7+3+3+2+5= 90

Perhitungan SLACK:

Slack untuk suatu kegiatan adalah selisih antara waktu selesai paling akhir dan waktu selesai paling awal dari kegiatan tersebut, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: slack = LF - EF.

Karena LF - EF = LS - ES, maka slack juga dapat dihitung dengan slack = LS - ES.

Kegiatan Waktu ES

(Erlier Start)

LS (Latest Finish)

EF (Erlier Finish)

LF (Latest Finish)

SLACK (LS-ES)

A 3 0 0 3 3 0

B 4 3 3 7 7 0

C 5 7 7 12 12 0

D 7 12 12 19 19 0

(9)

E 2 19 19 21 21 0

F 3 21 21 24 24 0

G 5 24 24 29 29 0

H 3 29 29 32 32 0

I 4 32 32 36 36 0

J 7 36 36 43 43 0

K 3 43 43 46 46 0

L 4 46 46 50 50 0

M 5 50 50 55 55 0

N 3 55 55 58 58 0

O 5 58 58 63 63 0

P 7 63 63 70 70 0

Q 7 70 70 77 77 0

R 3 77 77 80 80 0

S 3 80 80 83 83 0

T 2 83 83 85 85 0

U 5 85 85 90 90 0

3.7 Plan Cost Management / Perencanaan Manejemen Biaya

Plan Cost Management adalah proses mendefinisikan bagaimana biaya proyek akan

diperkirakan, dianggarkan, dikelola, dipantau, dan dikendalikan. Manfaat utama dari proses ini adalah memberikan panduan dan arahan tentang bagaimana proyek tersebut biaya akan dikelola selama proyek berlangsung. Proses ini dilakukan sekali atau pada titik yang telah ditentukan dalam proyek. Berikut merupakan manejemen biaya dalam proses pengerjaan proyek

berdasarkan manejemen proyek yang akan dikerjakan:

WBS Task Nama Waktu

Tenaga Kerja (Hari)

Tarif Tenaga Kerja (Rupiah)

Jumlah Tenaga Kerja

Biaya Estimasi per Task (Rupiah)

Biaya Lain-lain

1 Analisis 19 @Rp 150.000 3 Rp 450.000

2 Design 10 @Rp 200.000 5 Rp 1.000.000

3 Developer Software

14 @Rp 250.000 4 Rp 1.000.000

4 Testing 34 @Rp 220.00 7 Rp 1.540.000

5 Implementasi 6 @Rp 180.000 2 Rp 360.000

6 Maintanance 7 @Rp 280.000 3 Rp 840.000

Sub Total 90 Rp 1.280.000 24 Rp 5.190.000 Rp 500.000

Perencanaan Total Rp 5.690.000

Total Pengeluaran selama 161 hari pengerjaan Rp 916.090.000

(10)

4 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian manajemen proyek yang telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam penyusunan perencanaan manajemen proyek diperlukan adanya breakdown (WBS) dan Gantt chart kegiatan dari proyek yang akan dilaksanakan mempermudah proyek berjalan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

2. Perhitungan Pert chart membantu dalam menghitung estimasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek yaitu dengan total 90 hari kerja.

3. Melalui perhitungan perencanaan manajemen biaya yang telah dihitung berdasarkan perencanaan proyek untuk anggaran yang perlu dikeluarkan sebesar Rp. 916.090.000.

(11)

REFERENSI

Ritonga, Roy Amrullah, Anita Megayanti, and Hetty Herawati. "PENERAPAN TOOLS MANAJEMEN PROYEK PADA PT. KRAKATAU IT CILEGON." JIKA (Jurnal

Informatika) 7.2 (2023): 210-217.

Choi, Lee Kyung, Aropria Saulina Panjaitan, and Dwi Apriliasari. "The Effectiveness of Business Intelligence Management Implementation in Industry 4.0." Startupreneur Bisnis Digital (SABDA Journal) 1, no. 2 (2022): 115-125.

M. Mehrvarz, E. Heidari, M. Farrokhnia, and O. Noroozi, “The mediating role of digital informal learning in the relationship between students’ digital competence and their academic performance,” Comput Educ, vol. 167, p. 104184, 2021.

Andriyati, Melinda, Soleh Ardiansyah, and Muhammad Gilvy Langgawan Putra.

"Penerapan Business Intelligence pada Data Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)." SPECTA Journal of Technology 5, no. 2 (2021): 139-152.

Republik Indonesia. Undang-Undang tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

2009, Jakarta: Sekretariat Negara, 2009.

Valle N, Antonenko P, Valle D, Sommer M, Huggins-Manley AC, Dawson K, et al.

Predict or describe? How learning analytics dashboard design influence motivation and statistics anxiety in an online statistics course. Educ Technol Res Dev. 2021 Jun;69(3):1405–31.

Susnjak T, Ramaswami GS, Mathrani A. Learning analytics dashboard: a tool for providing actionable insights to learners. Int J Educ Technol High Educ. 2022 Dec;19(1):12.

Rafrisah FD. Information Visualization Application Design By Descriptive Statistical Method. 2023;10(1).

Zakaria, Anang. "Analisis Penerimaan Dashboard Monitoring Pendataan Sensus

Penduduk 2020 Provinsi Nusa Tenggara Barat Menggunakan Technology Acceptance Model."

JSiI (Jurnal Sistem Informasi) (2021): 128-136.

F. M. Putra and R. Sari, “Aplikasi Business Intelligence Dashboard sebagai Alat Monitoring dan Bahan Pengambilan Keputusan Sales and Account Receivable,”

MULTINETICS, vol. 2, no. 1, pp. 35–42, 2016.pp.35-42.

WMO. (2017)WMO Guidelines on the Calculation of Climate Normals(2017 ed.).

(WMO, Ed.),Geneva: World Meteorological Organization.

W. W. Eckerson and J. Wiley, Performance Dashboards: Measuring, Monitoring and Managing Your Business, 2nd ed. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2012

A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) by Project Management Institute (z-lib.org)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dilalui pada Persiapan, Analysis, Design atau Perancangan, Coding serta Pengujian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari

The application of an interlocking set of formal techniques for the planning, analysis, design, and construction of information systems on an enterprise wide basis (or across

• The influence of question content, question wording, response strategy, and preliminary analysis planning on question construction.. • Each of the numerous question design issues

Construction merupakan tahapan pembuatan sistem dari perancangan yang sudah dibuat, berikut adalah tampilan antarmuka aplikasi pengelolaan Dana Bantuan Operasional

Business process engineering Analysis and design Process modelling and management PRO/SIM Project planning Interface design and development Risk analysis Prototyping Project

evaluate construction work 19 Accuracy of planning work 15 Accuracy of planning design estimates Next, is the division of the Importance Performance Analysis IPA Quadrant based on

Berikut merupakan penjelasan mengenai tahapan dalam pengembangan sistem menurut Whitten dan Bentley 2004:77: 2.1.2.1 Perencanaan dan Analisis Sistem System Planning and Analysis

terdiri dari lima tahapan, yaitu analisis Analysis, desain/perancangan Design, pengembangan Development, implemetasi/eksekusi Implementation, dan evaluasi/umpan balik Evaluation.10