PASAR MODAL DI INDONESIA
PASAR MODAL DI INDONESIA
Pasar modal Indonesia dibentuk untuk
menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah.
Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan perusahaan atau institusi pemerintah memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyek-proyeknya.
Dalam hal ini, pasar modal berfungsi sebagai pengalokasi dana dari investor ke perusahaan atau institusi pemerintah.
EMITEN
Emiten merupakan sebutan bagi perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi (bond) dan pembelinya adalah masyarakat umum:
1. Emiten saham menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran umum perdana (initial public offering, IPO)
kepada investor publik, penawaran kepada pemegang saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya (seasoend equity offering).
2.
Emiten obligasi menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran obligasi
berikutnya.
EMITEN
BURSA EFEK
Di bursa efek, saham dan obligasi serta sekuritas jangka panjang lainnya
diperdagangkan antar investor.
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka.
Perusahaan efek (securities companies) adalah perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut:
1. Penjamin emisi efek.
Penjamin emisi efek (underwriter) adalah
salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk
melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitment and non full
commitment).
PERUSAHAAN
EFEK/SEKURITAS
2. Perantara pedagang efek.
Perantara pedagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang, adalah salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
3. Manajer investasi.
Manajar investasi (investment manager), adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah.
PERUSAHAAN
EFEK/SEKURITAS
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
Kustodian (Custodian)
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk
menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana, melakukan pencatatan transaksi aset reksa dana. Selain itu, bank kustodian juga
mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi (SKT) sebagai bukti transaksi nasabah dan laporan akun bulanan investasi.
Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Perusahaan pemeringkat efek merupakan lembaga yang dapat menjembatani
kesenjangan informasi antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan.
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Akuntan publik membantu emiten dalam menyusun prospektus dan laporan tahunan sehingga tersaji memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh OJK dan bursa efek.
Notaris berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas, dan pihak-pihak lainnya menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak kegiatan
INVESTOR
Investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang menginvestasikan dana pada sekuritas.
Investor dapat dibedakan ke dalam:
1. investor perseorangan (individual investor)
2. investor institusi (institutional investor).
Investor juga dapat dibedakan berdasarkan asal negaranya, yaitu:
1. Investor Indonesia (domestik/lokal).
2. Investor asing.
PROSES TRANSAKSI DI PASAR SEKUNDER
1. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu
perusahaan efek.
2. Selanjutnya investor tersebut harus
mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
3. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder diawali dengan
order (pesanan) untuk harga tertentu.
4. Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (lot) efek atau
kelipatannya, yaitu 100 (seratus) efek.
5. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya
transaksi.
PROSES TRANSAKSI DI PASAR
SEKUNDER
MARGIN
Pembelian margin (margin purchase) adalah pembelian sekuritas dimana sumbernya adalah tunai dan sisanya berasal dari pinjaman dari pialang.
Banyaknya dana yang dimiliki investor disebut margin, dan biasanya dinyatakan dalam
persentase.
Contoh:
Seorang investor menggunakan uangnya sendiri Rp80 juta dan meminjam Rp20 juta dari
pialangnya untuk membeli saham. Jumlah investasi adalah Rp100 juta.
Maka margin adalah:
Rp80 juta / Rp100 juta = 0,80 atau 80 persen.
MARGIN
SHORT SALES
Short sale adalah penjualan yang penjualnya sebanarnya tidak memiliki sekurtitas yang
dijualnya. Setelah short sale, investor
dikatakan mempunyai short position dalam sekuritas tersebut.
Seorang investor berada dalam short position jika dia meyakini bahwa harga saham suatu perusahaan akan turun.
Mekanisme short sale secara sederhana:
1. Investor meminjam saham dari pialangnya
dan kemudian investor tersebut menjualnya.
2. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama
dipinjamnya untuk mengembalikannya.
SHORT SALES
ILUSTRASI SHORT SALE
Bapak Roni melakukan short sale 100.000 lembar saham ABC pada harga Rp300 per
lembar. Bapak Roni menerima Rp30 juta dari penjualannya.
Satu bulan kemudian, saham diperdagangkan pada harga Rp200 per lembar. Bapak Roni
selanjutnya membeli 100.000 lembar pada harga Rp200 atau senilai Rp20 juta dan
mengembalikannya pada pialangnya untuk menutup short position.
Dalam hal ini, Bapak Roni memperoleh keuntungan sebesar Rp10 juta karena
menerima Rp30 juta dan membayar Rp20 juta.
ILUSTRASI SHORT SALE
ANALISIS EKONOMI
ANALISIS TOP-DOWN
Dalam melakukan analisis penilaian
saham, investor bisa melakukan analisis
fundamental secara “top-down” untuk
menilai prospek perusahaan.
ANALISIS TOP-DOWN
Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis
fundamental secara “top-down” untuk menilai prospek perusahaan.
Analisis secara “top-down” meliputi:
1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.
2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek paling baik.
3. Analisis perusahaan dan penentuan saham perusahaan mana yang terbaik.
ANALISIS TOP-DOWN
Siegel (1991), menyimpulkan adanya
hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan
menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi.
KONDISI EKONOMI DAN PASAR
MODAL
VARIABEL MAKRO EKONOMI
Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang, akan sangat berguna
dalam pembuatan keputusan investasi.
VARIABEL MAKRO EKONOMI
Beberapa variabel ekonomi makro yang perlu diperhatikan investor antara lain:
1. PDB.
2. Inflasi.
3. Tingkat bunga.
4. Kurs rupiah.
5. Anggaran defisit.
6. Investasi swasta.
7. Neraca perdagangan dan pembayaran.
MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
INDIKATOR
EKONOMI PENGARUH PENJELASAN
PDB
Meningkatnya PDB merupakan sinyal yang baik (positif) untuk investasi dan sebaliknya jika PDB menurun.
Meningkatnya PDB mempunyai pengaruh positif terhadap daya beli konsumen sehingga dapat meningkatkan permintaan
terhadap produk perusahaan.
Inflasi
Peningkatan inflasi secara relatif
merupakan sinyal negatif bagi
pemodal di pasar modal.
Inflasi menigkatkan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun.
INDIKATO R
EKONOMI PENGARUH PENJELASAN
Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif
terhadap harga saham.
Tingkat suku bunga yang meningkat akan menyebabkan peningkatan suku bunga yang disyaratkan atas investasi pada suatu saham. Tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan
memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito.
Kurs Rupiah
Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi
perekonomian yang mengalami inflasi
Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing akan menurunkan biaya impor bahan untuk produksi, .
MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO
EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
Sumber: Dikutip dari Harianto, F. dkk., 1998, “Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”, PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta, hal. 158.
INDIKATO R
EKONOMI
PENGARUH PENJELASAN
Anggaran Defisit
Anggaran yang defisit akan menyebabkan kenaikan suku bunga
merupakan kondisi saat terjadi belanja lebih besar dari
pendapatan. Dengan adanya stimulus fiskal berupa defisit anggaran tersebut, pemerintah akan bisa memaksimalkan
pendapatan nasional yang bersumber dari kenaikan
konsumsi, kenaikan investasi, kenaikan pengeluaran
pemerintah, kenaikan ekspor, dan penurunan impor.
Investasi Swasta
Menigkatnya investasi swasta adalah sinyal positif bagi pemodal.
Meningkatnya investasi swasta akan meningkatkan PDB sehingga dapat meningkatkan pendapatan investor
Neraca Perdaganga
n dan Pembayara
n
Defisit neraca
perdagangan dan pembayaran
merupakan sinyal negatif bagi pemodal.
Defisit neraca perdagangan dan pembayaran harus dibiayai
dengan menarik modal asing.
Untuk melakukan hal ini, suku bunga harus dinaikkan.
MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO
EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
Untuk membuat keputusan investasi,
kemampuan untuk mengetahui perubahan apa yang sedang terjadi di pasar modal belumlah cukup bagi investor.
Investor memerlukan kemampuan untuk
‘meramalkan’ apa yang mungkin terjadi di
kemudian hari pada pasar modal, dan apa kira- kira dampaknya bagi keputusan investasi yang akan diambil.
Kompleksitas proses prakiraan perubahan pasar modal secara konsisten.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL
Pertama, adanya konsep pasar modal yang efisien berarti bahwa tidak mungkin bagi kita untuk
meramalkan perubahan pasar modal dan mengambil keuntungan dari perubahan tersebut.
Kedua, peramalan perubahan pasar modal yang akan terjadi di masa datang biasanya didasari atas data-data perubahan masa lalu yang
tersedia.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL
1.
Perubahan Siklis Ekonomi.
Siklis ekonomi yang cenderung menurun menuju titik terendah (atau disebut
resesi), maka harga saham biasanya akan turun. Semakin kuat resesi,
semakin drastis penurunan harga saham.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL
Siklis ekonomi diramalkan membaik, maka harga saham menjelang titik balik siklis
ekonomi (sebelum mencapai titik terendah) akan membaik mendahului membaiknya siklis ekonomi.
Siklis ekonomi yang terus membaik sampai mendekati titik puncak, maka harga saham cenderung stabil sehingga return saham yang abnormal sulit dicapai investor.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL
Implikasi:
Investor harus bisa meramalkan kapan
siklis ekonomi akan mencapai titik baliknya (baik titik puncak maupun titik terendah), sehingga investor bisa membuat keputusan tentang harga saham yang tepat, serta
tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor terhadap saham tersebut.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL
2.
Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro.
Pengamatan terhadap perubahan
indikator ekonomi makro seperti PDB, inflasi, tingkat bunga ataupun nilai
tukar mata uang, dapat membantu
investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar modal.
MERAMALKAN PERUBAHAN
PASAR MODAL