• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR MODAL DI INDONESIA

N/A
N/A
Rini Ratna Nafita Sari

Academic year: 2024

Membagikan "PASAR MODAL DI INDONESIA "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PASAR MODAL DI INDONESIA

(2)

PASAR MODAL DI INDONESIA

Pasar modal Indonesia dibentuk untuk

menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah.

Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan perusahaan atau institusi pemerintah memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyek-proyeknya.

Dalam hal ini, pasar modal berfungsi sebagai pengalokasi dana dari investor ke perusahaan atau institusi pemerintah.

(3)

EMITEN

Emiten merupakan sebutan bagi perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi (bond) dan pembelinya adalah masyarakat umum:

1. Emiten saham menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran umum perdana (initial public offering, IPO)

kepada investor publik, penawaran kepada pemegang saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya (seasoend equity offering).

(4)

2.

Emiten obligasi menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran obligasi

berikutnya.

EMITEN

(5)

BURSA EFEK

Di bursa efek, saham dan obligasi serta sekuritas jangka panjang lainnya

diperdagangkan antar investor.

Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan

sistem dan sarana untuk mempertemukan

penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka.

(6)

Perusahaan efek (securities companies) adalah perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut:

1. Penjamin emisi efek.

Penjamin emisi efek (underwriter) adalah

salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk

melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitment and non full

commitment).

PERUSAHAAN

EFEK/SEKURITAS

(7)

2. Perantara pedagang efek.

Perantara pedagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang, adalah salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.

3. Manajer investasi.

Manajar investasi (investment manager), adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah.

PERUSAHAAN

EFEK/SEKURITAS

(8)

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

Kustodian (Custodian)

Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk

menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana, melakukan pencatatan transaksi aset reksa dana. Selain itu, bank kustodian juga

mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi (SKT) sebagai bukti transaksi nasabah dan laporan akun bulanan investasi.

(9)

Pemeringkat Efek (Rating Agencies)

Perusahaan pemeringkat efek merupakan lembaga yang dapat menjembatani

kesenjangan informasi antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

(10)

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Akuntan publik membantu emiten dalam menyusun prospektus dan laporan tahunan sehingga tersaji memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh OJK dan bursa efek.

Notaris berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas, dan pihak-pihak lainnya menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak kegiatan

(11)

INVESTOR

Investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang menginvestasikan dana pada sekuritas.

Investor dapat dibedakan ke dalam:

1. investor perseorangan (individual investor)

2. investor institusi (institutional investor).

Investor juga dapat dibedakan berdasarkan asal negaranya, yaitu:

1. Investor Indonesia (domestik/lokal).

2. Investor asing.

(12)

PROSES TRANSAKSI DI PASAR SEKUNDER

1. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu

perusahaan efek.

2. Selanjutnya investor tersebut harus

mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.

3. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder diawali dengan

order (pesanan) untuk harga tertentu.

(13)

4. Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (lot) efek atau

kelipatannya, yaitu 100 (seratus) efek.

5. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya

transaksi.

PROSES TRANSAKSI DI PASAR

SEKUNDER

(14)

MARGIN

Pembelian margin (margin purchase) adalah pembelian sekuritas dimana sumbernya adalah tunai dan sisanya berasal dari pinjaman dari pialang.

Banyaknya dana yang dimiliki investor disebut margin, dan biasanya dinyatakan dalam

persentase.

(15)

Contoh:

Seorang investor menggunakan uangnya sendiri Rp80 juta dan meminjam Rp20 juta dari

pialangnya untuk membeli saham. Jumlah investasi adalah Rp100 juta.

Maka margin adalah:

Rp80 juta / Rp100 juta = 0,80 atau 80 persen.

MARGIN

(16)

SHORT SALES

Short sale adalah penjualan yang penjualnya sebanarnya tidak memiliki sekurtitas yang

dijualnya. Setelah short sale, investor

dikatakan mempunyai short position dalam sekuritas tersebut.

Seorang investor berada dalam short position jika dia meyakini bahwa harga saham suatu perusahaan akan turun.

(17)

Mekanisme short sale secara sederhana:

1. Investor meminjam saham dari pialangnya

dan kemudian investor tersebut menjualnya.

2. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama

dipinjamnya untuk mengembalikannya.

SHORT SALES

(18)

ILUSTRASI SHORT SALE

Bapak Roni melakukan short sale 100.000 lembar saham ABC pada harga Rp300 per

lembar. Bapak Roni menerima Rp30 juta dari penjualannya.

Satu bulan kemudian, saham diperdagangkan pada harga Rp200 per lembar. Bapak Roni

selanjutnya membeli 100.000 lembar pada harga Rp200 atau senilai Rp20 juta dan

mengembalikannya pada pialangnya untuk menutup short position.

(19)

Dalam hal ini, Bapak Roni memperoleh keuntungan sebesar Rp10 juta karena

menerima Rp30 juta dan membayar Rp20 juta.

ILUSTRASI SHORT SALE

(20)

ANALISIS EKONOMI

(21)

ANALISIS TOP-DOWN

Dalam melakukan analisis penilaian

saham, investor bisa melakukan analisis

fundamental secara “top-down” untuk

menilai prospek perusahaan.

(22)

ANALISIS TOP-DOWN

Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis

fundamental secara “top-down” untuk menilai prospek perusahaan.

Analisis secara “top-down” meliputi:

1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.

2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek paling baik.

3. Analisis perusahaan dan penentuan saham perusahaan mana yang terbaik.

(23)

ANALISIS TOP-DOWN

(24)

Siegel (1991), menyimpulkan adanya

hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan

menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi.

KONDISI EKONOMI DAN PASAR

MODAL

(25)

VARIABEL MAKRO EKONOMI

Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang, akan sangat berguna

dalam pembuatan keputusan investasi.

(26)

VARIABEL MAKRO EKONOMI

Beberapa variabel ekonomi makro yang perlu diperhatikan investor antara lain:

1. PDB.

2. Inflasi.

3. Tingkat bunga.

4. Kurs rupiah.

5. Anggaran defisit.

6. Investasi swasta.

7. Neraca perdagangan dan pembayaran.

(27)

MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS

INDIKATOR

EKONOMI PENGARUH PENJELASAN

PDB

Meningkatnya PDB merupakan sinyal yang baik (positif) untuk investasi dan sebaliknya jika PDB menurun.

Meningkatnya PDB mempunyai pengaruh positif terhadap daya beli konsumen sehingga dapat meningkatkan permintaan

terhadap produk perusahaan.

Inflasi

Peningkatan inflasi secara relatif

merupakan sinyal negatif bagi

pemodal di pasar modal.

Inflasi menigkatkan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun.

(28)

INDIKATO R

EKONOMI PENGARUH PENJELASAN

Tingkat Bunga

Tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif

terhadap harga saham.

Tingkat suku bunga yang meningkat akan menyebabkan peningkatan suku bunga yang disyaratkan atas investasi pada suatu saham. Tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan

memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito.

Kurs Rupiah

Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi

perekonomian yang mengalami inflasi

Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing akan menurunkan biaya impor bahan untuk produksi, .

MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO

EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS

(29)

Sumber: Dikutip dari Harianto, F. dkk., 1998, “Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”, PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta, hal. 158.

INDIKATO R

EKONOMI

PENGARUH PENJELASAN

Anggaran Defisit

Anggaran yang defisit akan menyebabkan kenaikan suku bunga

merupakan kondisi saat terjadi belanja lebih besar dari

pendapatan. Dengan adanya stimulus fiskal berupa defisit anggaran tersebut, pemerintah akan bisa memaksimalkan

pendapatan nasional yang bersumber dari kenaikan

konsumsi, kenaikan investasi, kenaikan pengeluaran

pemerintah, kenaikan ekspor, dan penurunan impor.

Investasi Swasta

Menigkatnya investasi swasta adalah sinyal positif bagi pemodal.

Meningkatnya investasi swasta akan meningkatkan PDB sehingga dapat meningkatkan pendapatan investor

Neraca Perdaganga

n dan Pembayara

n

Defisit neraca

perdagangan dan pembayaran

merupakan sinyal negatif bagi pemodal.

Defisit neraca perdagangan dan pembayaran harus dibiayai

dengan menarik modal asing.

Untuk melakukan hal ini, suku bunga harus dinaikkan.

MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO

EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS

(30)

Untuk membuat keputusan investasi,

kemampuan untuk mengetahui perubahan apa yang sedang terjadi di pasar modal belumlah cukup bagi investor.

Investor memerlukan kemampuan untuk

‘meramalkan’ apa yang mungkin terjadi di

kemudian hari pada pasar modal, dan apa kira- kira dampaknya bagi keputusan investasi yang akan diambil.

Kompleksitas proses prakiraan perubahan pasar modal secara konsisten.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

(31)

Pertama, adanya konsep pasar modal yang efisien berarti bahwa tidak mungkin bagi kita untuk

meramalkan perubahan pasar modal dan mengambil keuntungan dari perubahan tersebut.

Kedua, peramalan perubahan pasar modal yang akan terjadi di masa datang biasanya didasari atas data-data perubahan masa lalu yang

tersedia.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

(32)

1.

Perubahan Siklis Ekonomi.

Siklis ekonomi yang cenderung menurun menuju titik terendah (atau disebut

resesi), maka harga saham biasanya akan turun. Semakin kuat resesi,

semakin drastis penurunan harga saham.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

(33)

Siklis ekonomi diramalkan membaik, maka harga saham menjelang titik balik siklis

ekonomi (sebelum mencapai titik terendah) akan membaik mendahului membaiknya siklis ekonomi.

Siklis ekonomi yang terus membaik sampai mendekati titik puncak, maka harga saham cenderung stabil sehingga return saham yang abnormal sulit dicapai investor.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

(34)

Implikasi:

Investor harus bisa meramalkan kapan

siklis ekonomi akan mencapai titik baliknya (baik titik puncak maupun titik terendah), sehingga investor bisa membuat keputusan tentang harga saham yang tepat, serta

tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor terhadap saham tersebut.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

(35)

2.

Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro.

Pengamatan terhadap perubahan

indikator ekonomi makro seperti PDB, inflasi, tingkat bunga ataupun nilai

tukar mata uang, dapat membantu

investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar modal.

MERAMALKAN PERUBAHAN

PASAR MODAL

Gambar

ILUSTRASI SHORT SALE
ILUSTRASI SHORT SALE

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menngetahui dan menganalisis hubungan variabel makro ekonomi yaitu inflasi, nilai tukar, suku bunga SBI, PDB, dan pengangguran

Dalam penelitian ini untuk menganalisis PDB, tingkat bunga, nilai tukar uang, inflasi, investasi, pengeluaran pemerintah terhadap Uang Giral maka digunakan metode Error

Variabel ekonomi makro (PDB, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga) berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit perbankan Billy Arma Pratama, ST (2010) Analisis faktor -

Hasil Estimasi model VAR dengan menggunakan variabel inflasi, pertumbuhan jumlah uang beredar sempit (M1), pertumbuhan PDB riil, pertumbuhan nilai tukar riil, suku bunga

Variabel ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar Rupiah, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), serta

makro (PDB, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga) berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit perbankan Billy Arma Pratama, ST (2010) Analisis faktor - faktor yang

Dalam penelitian ini untuk menganalisis PDB, tingkat bunga, nilai tukar uang, inflasi, investasi, pengeluaran pemerintah terhadap Uang Giral maka digunakan metode Error

Penelitian lainnya menggunakan faktor ekonomi makro seperti jumlah uang beredar, tingkat bunga, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, dan indeks