BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perbankan memainkan peran vital dalam perekonomian global.
Menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi di seluruh dunia, perusahaan perbankan memfasilitasi aliran dana, investasi, dan kredit yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari situs www.statista.com, aset perbankan dunia sejak tahun 2002 hingga 2022 terus meningkat, dengan mencapai 183 triliun dolar AS pada tahun 2022, naik dari 182,9 triliun dolar AS pada tahun sebelumnya. Data terkini menunjukkan bahwa industri perbankan global memiliki skala yang besar, dengan aset yang mencapai triliunan dolar. Kehadiran perusahaan perbankan tidak hanya penting untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk stabilitas keuangan global.
Di Indonesia, industri perbankan memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Sejak awal perkembangannya, industri perbankan telah menjadi salah satu sektor yang paling berkembang di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki sejumlah bank yang beroperasi di berbagai tingkatan, mulai dari bank nasional hingga bank swasta dan bank asing. Berdasarkan data yang dirilis
oleh katadata.co.id, yang mengutip data Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, nilai aset sektor keuangan Indonesia mencapai Rp13.565,8 triliun pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, 77,9%
didominasi oleh industri perbankan, sementara sisanya diisi oleh jasa keuangan lainnya. Hal ini mencerminkan pentingnya industri perbankan dalam konteks pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan nasional.
Selama periode 2021-2023, sejumlah perusahaan perbankan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut dapat di lihat di dalam data di bawah ini.
Tabel 1.1
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2021-2023 N
o
Nama Perusahaan
2021 2022 2023
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk 3. PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesai Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
4. PT Bank Yudha Bhakti Tbk
PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk
5. PT Bank Jtrust Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Indonesia Tbk
PT Bank Raya Indonesia Tbk 6. PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank IBK Indonesia Tbk 7. PT Bank Pembangunan
Daerah Banten Tbk PT Bank KB Bukopin
Tbk PT Bank Jago Tbk
8. PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Raya
Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
9. PT Bank Ina Perdana
Tbk PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Allo Bank Indonesia Tbk 10. PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Tbk PT Bank BTPN
Syariah Tbk PT Bank KB Bukopin Tbk
11. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Jago Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk 12. PT Bank QNB
Indonesia Tbk PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) 13. PT Bank Maspion
Indonesia Tbk
PT Bank Neo Commerce Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 14. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk PT Bank MNC
Internasional Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) 15. PT Bank Bumi Arta
Tbk PT Bank CIMB Niaga
Tbk PT Bank Neo
Commerce Tbk 16. PT Bank CIMB Niaga
Tbk
PT Bank Aladin Syariah Tbk
PT Bank JTrust Indonesia Tbk 17. PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesa Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 18. PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon
Tbk
PT Bank
Pembangunan Daerah Banten
19. PT Bank BRISyariah Tbk
PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Ganesha Tbk 20. PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Ina Perdana
Tbk 21. PT Bank of India
Indonesia Tbk
PT Bank Panin Dubai Syariah TBk
PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat
22. PT Bank BTPN Tbk PT Bank
Pembangunan Daerah Banten Tbk
PT Bank Maspion Indonesia Tbk 23. PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah Tbk
PT Bank Bumi Arta Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24. PT Bank Victoria PT Bank Maybank PT Bank Bumi Arta
Internasional Tbk Indonesia Tbk Tbk 25. PT Bank Dinar
Indonesia Tbk
PT Bank BTPN Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
26. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank China Constr. Tbk
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 27. PT Bank Mayapada
Internasional Tbk
PT bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk 28. PT Bank China
Construction Bank Indonesia Tbk
PT Bank Victoria Intl.
Tbk PT Bank Sinarmas
Tbk 29. PT Bank Mega Tbk PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk
PT Bank Of India Indonesia Tbk 30. PT Bank Mestika
Dharma Tbk PT Bank QNB
Indonesia Tbk PT Bank BTPN Tbk 31. PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Amar
Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk 32. PT Bank Harda
International Tbk
PT Bank Mega Tbk PT Bank Oke Indonesia Tbk 33. PT Bank OCBC NISP
Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional
34. PT Bank National Nobu Tbk
PT Bank IBK Indonesia Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 35. PT Bank Central Asia
Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 36. PT Bank Pan Indonesia
Tbk
PT Bank Oke Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk 37. PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk
PT Bank Ina Perdana Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk 38. PT Bank Capital
Indonesia Tbk
PT Bank
Nationalnobu Tbk
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
39. PT Bank MNC
International Tbk PT Bank Mayapada
Tbk PT Bank Woori
Saudara Indonesia 1906 Tbk
40. PT Bank Artos Indonesia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 41. PT Bank Agris Tbk PT bank Multiarta
Sentosa Tbk PT Bank BTPN
Syariah Tbk 42. PT Bank Rakyat
Indonesia Agroniaga PT Bank JTrust
Indonesia Tbk PT Bank Amar Indonesia Tbk
Tbk
43. PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk
PT Bank Bisnis Internasional Tbk
PT Krom Bank Indonesia Tbk
44. - PT Bank Woori
Saudara Indonesia 1906 Tbk
PT Bank Aladin Syariah Tbk
45. - PT Bank Mestika
Dharma Tbk
PT Bank Multiarta Sentosa Tbk
46. - PT Bank of India
Indonesia Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
47. - - PT Bank Capital
Indonesia Tbk
Sumber : IDX.Com
Selama periode tersebut, dinamika beragam terjadi dalam kinerja keuangan dan operasional perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun beberapa mencatat pencapaian yang baik, ada pula yang mengalami pencapaian yang buruk. Pada tahun 2021, terdapat 43 perusahaan yang terdaftar di BEI. Namun, jumlah tersebut meningkat sebanyak 3 perusahaan pada tahun 2022, sehingga totalnya menjadi 46 perusahaan. Kemudian, pada tahun 2023, jumlahnya kembali meningkat satu perusahaan lagi menjadi 47. Hal ini menandakan bahwa sektor perbankan Indonesia tetap menarik bagi investor, yang tercermin dari peningkatan jumlah perusahaan yang memilih go public.
Meskipun jumlah perusahaan yang terdaftar terus meningkat, hal ini juga menandakan persaingan yang semakin ketat di pasar. Perusahaan- perusahaan ini dihadapkan pada tuntutan untuk terus meningkatkan kinerja
dan daya saing mereka di tengah lingkungan bisnis yang dinamis. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, perusahaan-perusahaan perbankan harus merumuskan strategi yang tepat untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan memenangkan kepercayaan investor.
Peningkatan jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencerminkan dinamika ekonomi Indonesia yang terus berkembang.
Ini menunjukkan minat yang meningkat dari perusahaan-perusahaan untuk menggunakan akses pasar modal guna mendukung ekspansi bisnis dan meningkatkan kapitalisasi mereka. Namun, dengan pertumbuhan juga datang tantangan. Persaingan yang semakin ketat bisa memberikan tekanan pada harga saham dan margin keuntungan perusahaan. Selain itu, likuiditas saham yang menurun dan kekhawatiran tentang kualitas penawaran saham serta transparansi informasi menjadi tantangan tambahan.
Faktor-faktor seperti resiko kredit dan tingkat kecukupan modal bukan hanya sekadar elemen-elemen penting dalam menentukan profitabilitas perusahaan perbankan, tetapi juga merupakan pilar-pilar utama yang membentuk fondasi kesehatan dan keberlanjutan operasional mereka (Maheswari, 2019). Dampak dari masing-masing faktor ini tidak hanya berdampak pada kinerja finansial, tetapi juga memengaruhi reputasi, daya saing, dan kemampuan perusahaan untuk menghadapi tantangan eksternal.
Menurut Kiki Nadillah (2021), resiko kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena adanya hubungan yang lebih kuat antara resiko dan potensi keuntungan. Dalam konteks ini, perusahaan mengambil risiko kredit yang lebih tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar. Misalnya, dengan memberikan pinjaman kepada klien dengan risiko yang lebih tinggi, perusahaan dapat memperoleh bunga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan mereka.
Namun, pendekatan ini juga membawa risiko yang lebih besar atas kemungkinan gagal bayar dan penurunan kualitas aset.
Di sisi lain, menurut Herlina (2016), resiko kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan karena adanya potensi kerugian yang signifikan yang terkait dengan gagal bayar atau kredit macet. Ketika perusahaan mengalami kerugian akibat kredit macet, mereka harus menanggung biaya pemulihan atau penghapusan aset yang gagal bayar, yang dapat mengurangi profitabilitas mereka. Selain itu, resiko kredit yang tinggi juga dapat mengarah pada peningkatan biaya pembiayaan dan penurunan kepercayaan investor dan nasabah, yang semuanya dapat menekan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Eirene Adhistya Andrayani (2018), tingkat kecukupan modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena adanya
hubungan yang erat antara modal yang mencukupi dan kemampuan perusahaan untuk menghadapi risiko dan peluang bisnis. Dengan memiliki tingkat kecukupan modal yang memadai, perusahaan dapat merasa lebih aman dalam menghadapi kemungkinan kerugian atau kejadian tak terduga, seperti resesi ekonomi atau kebangkrutan klien. Selain itu, tingkat kecukupan modal yang tinggi juga dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan kreditor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan akses perusahaan terhadap sumber-sumber pendanaan tambahan dengan biaya yang lebih rendah.
Namun, menurut Evi Dwi Jayanti (2021), tingkat kecukupan modal berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan karena adanya biaya tambahan yang terkait dengan modal yang tinggi. Perusahaan mungkin harus mengalami beban biaya yang lebih tinggi untuk memperoleh modal tambahan, baik melalui penerbitan saham tambahan atau peningkatan utang.
Selain itu, modal yang terlalu tinggi juga dapat menghambat fleksibilitas operasional perusahaan, karena sebagian besar modal mungkin terikat dalam investasi yang kurang likuid atau kurang menguntungkan.
Gap penelitian dalam konteks ini adalah adanya perbedaan hasil antara penelitian terdahulu mengenai pengaruh resiko kredit dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor ini memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas, namun penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda, yakni adanya pengaruh negatif atau bahkan tidak signifikan.
Kesenjangan ini menunjukkan perlunya penelitian yang lebih rinci dan komprehensif untuk memahami secara menyeluruh bagaimana faktor-faktor tersebut benar-benar berinteraksi dan memengaruhi kinerja perusahaan perbankan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut dan profitabilitas perusahaan perbankan dengan analisis yang lebih terperinci dan spesifik.
Novelty penelitian ini terletak pada analisis yang lebih mendalam dan kontekstual mengenai pengaruh resiko kredit dan tingkat kecukupan modal, terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2021-2023. Penelitian ini akan memeriksa setiap faktor secara individual dan juga mempertimbangkan interaksi antara mereka secara komprehensif. Dengan pendekatan yang lebih terfokus dan inklusif ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang lebih mendalam tentang bagaimana faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan, yang dapat membantu dalam pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam
mengelola risiko dan meningkatkan kinerja perusahaan perbankan di masa depan.
Kehadiran perbedaan hasil penelitian sebelumnya menjadi motivasi bagi penelitian ini untuk menyelidiki lebih lanjut dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor-faktor tersebut dan profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2021-2023. Maka peneliti menetapkan Judul penelitian ini adalah
"Pengaruh resiko kredit dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Pada Tahun 2021-2023" mencerminkan fokus penelitian yang akan dilakukan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan dan memecahkan perbedaan hasil penelitian sebelumnya.
1.2 Indetifikasi Masalah Penelitian 1. Kontradiksi Hasil Penelitian
Masalah utama yang dihadapi adalah adanya perbedaan hasil antara penelitian terdahulu mengenai pengaruh resiko kredit dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor ini memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan penelitian lain menunjukkan hasil yang bertentangan, seperti adanya pengaruh negatif
atau bahkan tidak signifikan. Ketidaksesuaian temuan ini menciptakan ketidakpastian dan kebingungan dalam pemahaman kita tentang hubungan sebenarnya antara variabel-variabel ini.
2. Kurangnya Penelitian yang Komprehensif
Selain itu, terdapat kurangnya penelitian yang komprehensif dalam memperhatikan semua faktor tersebut secara bersamaan. Beberapa penelitian mungkin hanya fokus pada satu atau dua faktor saja, sementara hubungan antara keempat faktor tersebut belum dijelaskan secara menyeluruh dan komprehensif. Hal ini menghasilkan kesenjangan dalam pemahaman kita tentang bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan berdampak pada kinerja perusahaan perbankan.
3. Kesenjangan dalam Pemahaman
Kesenjangan dalam pemahaman tentang hubungan antara resiko kredit, dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas perusahaan perbankan menciptakan tantangan dalam pengambilan keputusan yang efektif. Tanpa pemahaman yang jelas tentang faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas, perusahaan perbankan mungkin kesulitan mengembangkan strategi yang tepat untuk mengelola risiko dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif untuk
mengisi kesenjangan pengetahuan ini dan memberikan wawasan yang lebih baik bagi industri perbankan.
1.3 Batasan Masalah Penelitian 1. Rentang Waktu
Penelitian ini membatasi rentang waktu pada periode 2021-2023 untuk mengevaluasi pengaruh resiko kredit dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dua tahun terakhir.
2. Fokus Variabel
Penelitian ini akan fokus pada empat variabel utama, yaitu resiko kredit, dan tingkat kecukupan modal. Variabel lain yang mungkin memengaruhi profitabilitas, seperti faktor eksternal atau variabel makroekonomi, tidak akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
3. Industri dan Lokasi
Penelitian ini akan difokuskan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada tahun 2021-2023.
Meskipun terdapat berbagai jenis lembaga keuangan lainnya, penelitian ini akan membatasi diri pada perusahaan perbankan untuk mempertahankan konsistensi dalam analisis.
1.4 Rumusan Masalah Penelitian
1. Apakah resiko kredit berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2021- 2023?
2. Apakah tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2021-2023?
1.5 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui resiko kredit berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2021-2023.
2. Untuk mengetahui tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2021-2023.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
a. Kontribusi terhadap Teori
Penelitian ini akan memberikan kontribusi baru terhadap teori tentang hubungan antara resiko kredit dan tingkat kecukupan modal, dengan profitabilitas perusahaan perbankan. Dengan memperjelas
hubungan ini, penelitian ini akan memperkaya literatur akademis di bidang keuangan dan manajemen.
b. Pemahaman yang Lebih Mendalam
Penelitian ini akan membantu dalam memperdalam pemahaman kita tentang kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan perbankan. Dengan memahami dengan lebih baik bagaimana variabel-variabel ini saling berinteraksi, kita dapat mengembangkan teori yang lebih komprehensif tentang manajemen risiko dan strategi keuangan.
2. Manfaat praktis
a. Pengembangan Strategi Bisnis
Penelitian ini dapat digunakan oleh manajer dan pemimpin perusahaan perbankan untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap profitabilitas, perusahaan dapat mengambil langkah- langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja mereka.
b. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
Penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih baik bagi praktisi di industri perbankan tentang bagaimana mengelola resiko kredit dan modal secara lebih efektif. Dengan pemahaman yang
lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi risiko, perusahaan dapat mengimplementasikan praktik terbaik untuk mengurangi eksposur terhadap risiko yang tidak diinginkan.
c. Keputusan Investasi yang Lebih Informatif
Bagi investor dan analis keuangan, penelitian ini akan menyediakan informasi yang lebih bermanfaat untuk mengambil keputusan investasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan perbankan, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas tentang alokasi modal mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, N. I. D. (2023). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Tingkat Kecukupan Modal, Perputaran Kas, Dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2017-2022 (Doctoral Dissertation, Universitas Pancasakti Tegal).
Aztari, R. A., & Idayati, F. (2023). Pengaruh Risiko Kredit, Struktur Modal, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (Jira), 12(5).
Astuti, E., & Piutang, P. P. Afkar T.,(2017). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Likuiditas Bank Umum Syariahdi Indonesia. Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhanmalang. Anggreni, Mr, &
Suardhika, Ims,(2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9 (1), 2302-8556. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9(1), 2302-8556.
Anggraini, M. R., & Aisjah, S. (2024). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas. Jurnal Management Risiko Dan Keuangan, 3(1).
Pradnyana, I. B. G., Kusumawati, N. P. A., & Erlinawati, N. W. A. (2023).
Pengaruh Perputaran Kas, Kecukupan Modal Dan Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (Lpd). Hita Akuntansi Dan Keuangan, 4(2), 177-186.
Djasri, F. H. (2023). Pengaruh Risiko Kredit Dan Efisiensi Operasi Terhadap Likuiditas Perusahaan (Survei Pada Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021) (Doctoral Dissertation, Universitas Siliwangi).
Noviyanti, N. K. (2023). Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Tingkat Perputaran Piutang, Perputaran Modal Kerja, Pendapatan Bunga, Tingkat Pertumbuhan Simpanan Tabungan Terhadap Kinerja Lembaga Perkreditan Desa (Lpd) Di Kecamatan Ubud Periode 2019-2021 (Doctoral Dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar).
Wilar, G., Lumapow, L., & Tambun, G. (2023). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Dan Non Performing Loan Terhadap
Profitabilitas Pada Industri Perbankan”(Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2022. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 8(5).