Ar-Rahn atau gadai ialah benda yang digunakan sebagai penjamin atau penjamin amanah dalam hutang. Seperti yang dijelaskan di atas, ar-rahn memberikan barang berharga sebagai jaminan hutang. Adapun syarat-syarat ar-rahn, ulama fiqh menyusunnya mengikut rukun-rukun ar-rahn itu sendiri.
Syarat-syarat yang berkaitan dengan sighthat, ulama Hanafiah berpendapat bahwa dalam akad ar-rahn tidak boleh dikaitkan dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, orang yang berhutang mensyaratkan jika tenggang waktu utang telah habis dan utang belum dibayar, jaminan atau ar-rahn diperpanjang selama satu bulan. Syarat terakhir untuk kesempurnaan ar-rahn adalah barang jaminan dikuasai secara sah oleh debitur.
Jumhur Ulama berbeza dengan Syafi'iyah melarang ar-rahin mendapat manfaat gadai atau jaminan, sedangkan ulama Syafi'iyah membenarkannya selagi tidak memudaratkan al-murtahin. Namun jika ini menyebabkan barang gadaian berkurangan seperti penanaman padi dan kebun, arrahin hendaklah meminta izin daripada al-murtahin.25 c) Ulama Maliki berpendapat jika murtahin. 24 tak payah bayar melainkan rahin tahu dan tak buat masalah 26 b. Kebanyakan ulama selain Hambali berpendapat bahawa al-murtahin. tidak boleh menggunakan barang gadaian, kecuali apabila ar-rahin tidak mahu membiayai barang gadaian.
Jelas bahwa karena pengaturan akad ar-rahn dan pemeliharaan hubungan persahabatan di kedua belah pihak, sudah sepantasnya al-marhun atau barang gadai dijaga sebaik mungkin oleh al-murtahin.
Hasil Penelitian yang Relavan
Ahmad Faisal dengan judul pandangan ekonomi Islam terhadap praktik gadai lahan pesisir di Desa Talungeng, Kec. Namun dari semua penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa memang ada pembahasan tentang penghamparan sawah, namun temuan, waktu dan tempat berbeda. Maka penulis akan membuat sistem informasi baru pada sistem yang sudah ada, agar peneliti dapat mengkaji lebih dalam tentang Penerapan Sistem Bidang Pedi dalam perspektif Islam.
Kerangka Pemikiran/konseptual
Muamalah juga memiliki banyak bentuk seperti jual beli, mudharabah, transaksi amanah dan lain-lain. Pengertian gadai sendiri adalah pembuatan barang-barang berharga yang nilainya sama atau lebih besar dari nilai pinjaman, sebagai jaminan yang mengikat utang dan dapat digunakan untuk membayar utang jika debitur tidak mampu melunasi utangnya. Kegiatan bendera sangat beragam seperti kegiatan di sawah yang sering dilakukan petani karena kebutuhan hidup, seperti biaya pengobatan rumah sakit, membayar hutang, biaya sekolah anak, modal usaha, khitanan atau pernikahan. anak-anak.
Petani harus menggadaikan ladang mereka karena ketidakmampuan mereka untuk memenuhi persyaratan untuk meminjam uang dari lembaga keuangan. Berkaitan dengan masalah tersebut, peneliti ingin: Pertama, mengkaji berbagai penyebab motivasi spesifik pribadi yang melatarbelakangi keputusan petani untuk mengintai lahannya.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Pemeriksaan Keabsahan Data
33 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengembangkan konsep kepekaan terhadap masalah yang dihadapi, memperjelas realitas yang terkait dengan penelusuran grounded theory dan mengembangkan pemahaman terhadap satu atau lebih fenomena yang dihadapi (penelitian). Subyek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang diperlukan dan instrumen pengumpulan data dapat berubah sesuai kebutuhan. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Deskriptif artinya mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan tentang status subjek penelitian saat ini 39 Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik suatu bidang tertentu.Sedangkan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang penting untuk memahami fenomena. Kajian ini mengkaji Implementasi Sistem Ikrar Lapangan Pedi dalam Perspektif Islam (Desa Karang Kendal Kecamatan Kapetaka Kabupaten Cirebon). Data primer, merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya 41 Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber informasi (warga yang menghalangi sawah) di Desa Karang Kendal, Kecamatan Kapetaka, Kabupaten Cirebon.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur, jurnal atau data yang berkaitan dengan penelitian. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang menggunakan sesuatu selain data untuk keperluan pemeriksaan atau pembanding dengan data itu. 40 Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber.
Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Pengumpulan data dengan teknik wawancara pada pagi hari, saat informan masih segar, akan menghasilkan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu data yang diperoleh, dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasikan sebagai hasil analisis kualitatif.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keadaan dan kondisi masyarakat mempengaruhi adanya kasus dalam data yang diperoleh. Keabsahan data penelitian, kebenaran atau validitasnya mempunyai pengaruh yang besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data tersebut. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi: mengamati partisipan, meningkatkan kegigihan, triangulasi yaitu dengan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rusmini selaku pegadaian/pialang pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2019 pukul 14:00 WIB. Mekanisme apa yang digunakan untuk menggadaikan sawah, misalnya luas sawah dan jumlah uang untuk menggadaikan sawah. Di desa ini, kebanyakan orang menggunakan perbau, dan ketika saya menggadaikan sawah seukuran sawah, saya menawarkan setengah bau, dan jumlah uang untuk setengah bau adalah 30 juta dalam 3 tahun. sawah berukuran setengah bau (sekitar 3548,25 meter persegi).
Saya menggunakan perbau' saat mengatur bidang. Ukuran bidang yang ditetapkan untuk saya kira-kira. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rusmini selaku pegadaian/pialang pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2019 pukul 14.00 WIB. Saya tawarkan ke teman saya atau dengar dari orang kalau si A mau menggadaikan sawah.
Bagaimana penerapan bendera di persawahan dalam perspektif Islam di Desa Karang Kendal Kecamatan Kapetaka Kabupaten Cirebon. Saya sendiri tidak ada saksi, karena saya percaya pada orang yang menerima hipotek saya. Segera setelah akad, karena pada saat penggadaian lahan kosong dan tidak ada tanaman yang ditanam.
Tahukah anda sejak kapan praktek menggadaikan sawah tersebut dilakukan dan apakah si penggadai menyerahkan sertifikat atas sawah yang digadaikan tersebut. Saya tidak tahu persis kapan cicilan sawah itu dimulai, tapi yang jelas setahu saya sudah ada sejak dulu. Tepatnya saya kurang tahu, yang jelas gadai sawah di desa ini sudah ada sejak lama.
Kapan persisnya saya tidak tahu, karena setahu saya praktek menggadaikan sawah sudah ada sejak lama. Masalahnya adalah ketika sudah jatuh tempo saya harus mengembalikan atau mengembalikan uang yang dipinjam, tetapi ketika saya harus mengembalikan uang itu saya tidak bisa, jadi saya kembali setuju untuk memperpanjang gadai ladang sampai saya membayar uang yang Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rusmini selaku pegadaian pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2019 pukul 14.00 WIB.
Keterbatasan Penelitian
Misalnya pemilik sawah menawarkan harga 32 juta untuk luas sawah setengah bau untuk jangka waktu 3 tahun dan saya tawarkan kepada penerima sawah lapis baja, tetapi penerima gadai tidak bisa karena uangnya tidak cukup, biasanya 30jt dan disitu saya kadang menawarkan ke orang lain tapi kebanyakan menolak karena waktunya mepet, jadi saya berikan apa yang saya tawarkan ke orang pertama kepada pemilik lapangan siapa itu yang mau menerima tawaran gadai suatu harga, pemilik ladang karena membutuhkan uang maka ia (pemilik ladang atau pegadaian) menerima gadai yang ditawarkan terlebih dahulu.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dan dalam hal pemanfaatan harta yang dijadikan jaminan (al-marhun) yang terjadi adalah dimanfaatkan sepenuhnya oleh penerima gadai (murtahin) dan tidak ada pembagian keuntungan antara rahin (orang yang memberikan jaminan) dan murtahin ( penerima gadai), pembagian keuntungan terjadi pada saat penerima gadai tidak dapat mengelola sawah. Dengan dimanfaatkannya sawah secara penuh oleh pegadaian sebenarnya tidak dibenarkan dan haram menurut ketentuan syariat Islam karena masih ada unsur peluang dalam ketegasan dan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan tentunya itu sangat bertentangan dengan prinsip muamalah.
Saran
