7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Dalam landasan teori sangat diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan. Pada laporan ini penulis akan menguraikan penjelasan mengenai kosep dasar sistem dan informasi serta teori lain yang berhubungan dengan pembahasan dalam tugas akhir ini.
A. Sistem
Menurut McLeod (2004) dalam Yakub (2012:1) “sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
Sedangkan menurut Puspitawati dan Anggadini (2011) terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Penjelasan definisi sistem menurut Puspitawati dan Anggadini (2011) adalah :
1. Pendekatan Prosedur
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2. Pendekatan elemen atau komponen
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Sutabri (2012) mengemukakan : “Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus.
Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang menyirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem”.
Berikut ini karakteristik sistem menurut Sutabri (2012:13-14) yaitu : 1. Komponen Sistem (Components)
Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transakasi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem akan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Yakub (2012:4) mengemukakan bahwa “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya; sistem abstrak (abstract system), sistem fisik (physical system), sistem tertentu (deterministic system), sistem tak tentu (probabilistic system), sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).
1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapt diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
2. Sistem abstrak (abstrac system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.
4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi.
5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
D. Data
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5) mendefinisikan “data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Dengan kata lain data adalah sumber dari informasi.
E. Pengolahan Data
Menurut Kristanto (2008:8) medefinisikan “pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu permasalahan yang menggunakan perhitungan matematis atau fungsi-fungsi lainnya.
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data menurut Kristanto (2008) antara lain :
1. Input Data
2. Transformasi Data 3. Output Data F. Informasi
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) mendefinisikan “informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan”.
Gambar II.1 Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto (1999) dalam Yakub (2012) G. Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2012:33) “kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance)”. Kualitas informasi menurut Sutabri (2012) diantaranya :
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
H. Sistem Informasi
Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) mengemukakan bahwa “sistem informasi (infomation system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.
Menurut Yakub (2012:17) sistem informasi juga merupakan “suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaaan dan aliran informasi”. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
Berdasarkan dari definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan yang mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.
I. Perancangan Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012) “perancangan sistem informasi menjelaskan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi ke dalam organisasi agar dapat terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan teknologi dan teori organisasi modern”.
Sutabri (2012:42) mengemukan bahwa perencanaan sistem informasi berdasarkan tingkatannya dibagi beberapa tingkatan yaitu :
1. Tingkat I : ide mengetahui perlu adanya perubahan.
2. Tingkat II : desain, merancang cara pemecahan.
3. Tingkat III : pelaksanaan, menerapkan desain ke dalam sistem.
4. Tingkat IV : kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai desain.
5. Tingkat V : evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan semula.
6. Tingkat VI : tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan evaluasi yang ada.
J. Pemesanan
Menurut Saputra (2012) mengemukakan bahwa :
“Proses pemesanan dalam pelaksanaan operasi perusahaan kadang-kadang beberapa jenis pesanan khusus atau order khusus (pesanan diluar pada umumnya yang diproduksi perusahaan didalam keadaan normal). Pada umumnya pesanan khusus ini dikehendaki pelayanan yang bersifat khusus pula, diantaranya masalah harga dari barang yang dipesan tersebut. Tidak jarang pesanan khusus ini dimintakan harga yang lebih rendah dari harga yang berlaku, atau harga yang telah ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan”.
K. DBMS (Databases Management System)
Menurut Anhar (2010:21) mengemukakan bahwa :
“Sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti oracle, MySQL, Postgrade SQL, dan lain-lain”. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat garis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing”.
Software yang digunakan untuk mengelola database sering disebut DBMS (Database Management System). Software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dalam aplikasi program database yaitu MySQL.
Menurut Anhar (2010:21) menjelaskan bahwa :
“MySql (My Structured Query Language) adalah RDBMS (Relationship Database Management System) yang dapat manengani data yang bervolume besar”. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah program database yang mampu mengirim data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memilik 2 (dua) bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. Penulis sendiri dalam menjelaskan buku ini menggunakan MySQL yang free software karena bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensi.
Dari pengertian diatas Anhar menyimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data yang terdiri dari field dan record yang
terstruktur sehingga memudahkan dalam penyimpanan, mengatur dan pengaksesan data, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database Management System (DBMS), MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. Program database MySQL salah satunya adalah XAMPP.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System) A. Diagram Alir Data (DAD)
Menurut Yakub (2012:156) mengemukakan bahwa “Data flow diagram (DFD) atau diagram alir data (DAD) merupakan alat untuk membuat diagram yang serbaguna.
Data flow diagram atau diagram alir data terdiri dari notasi penyimpanan data (data store), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan”. Selain itu DAD juga merupakan alat yang digunakan pada pengembangan sistem yang terstruktur dan juga merupakan dokumentasi dari sistem. Untuk menjelaskan aliran atau alur data, digunakan beberapa simbol pada DAD yaitu :
1. Kesatuan luar (External Entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang akan memberikan masukan/menerima keluaran dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan suatu notasi kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal serta dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data di DAD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses simpanan data dan kesatuan luar, yang menunjukkan arus dari data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk lain:
a) Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
b) Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c) Tampilan di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
d) Data yang dibaca atau yang direkamkan ke suatu file.
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya.
3. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Notasi proses dapat digambarkan dengan mengunakan lingkaran. Di dalam penamaan proses biasanya berbentuk kalimat yang diawali dengan kata kerja. Nama ini digunakan untuk menguraikan proses apa yang akan dilakukan.
4. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa file atau database, arsip atau catatan manual, tabel acuan manual dan sebagainya. Biasanya digambarkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya.
a) Tahapan Diagram Alir Data (DAD)
Berikut ini adalah tahapan-tahapan DAD menurut Kendall dan Kendall (2010) yaitu :
1) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol.
Gambar II.2 Diagram Konteks Sumber : Kendall dan Kendall (2010) 2) Diagram Nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahap proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci.
Gambar II.3 Diagram Nol Sumber : Kendall dan Kendall (2010) 3) Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
Gambar II.4 Diagram Detail Sumber : Kendall dan Kendall (2010)
b) Kesalahan-kesalahan DAD menurut Kendall (2010) antara lain :
1) Lupa memasukkan suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pada arah yang salah.
2) Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas eksternal secara langsung satu sama lain.
3) Aliran data - aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
4) Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data.
5) Mengabaikan aliran data.
6) Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing - masing diagram anak harus memiliki masukkan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses induk.
B. Kamus Data
Menurut Yakub (2012:107) mengemukakan bahwa :
“Kamus data (data dictionary ) merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data storage. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari sistem informasi”.
Kamus data berisi seharusnya mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang akan dicatat sehingga kamus data dapat menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Nama arus data, dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, nama arus data harus dicatat di kamus data sehingga yang membaca data flow diagram dan memerlukan penjelasan tentang arus data dapat langsung mencarinya dengan mudah.
2. Struktur data, struktur data menunjukan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari data item.
3. Alias, nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada, misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
4. Bentuk data, bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
5. Arus data, arus data menunjukan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di data flow diagram agar mudah mencarinya.
6. Penjelasan, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data, misalnya; nama arus data adalah tembusan permintaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang digudang.
7. Periode, periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini dicatat di kamus data, kapan input data harus dimasukkan, kapan proses dari program harus dilakukan, dan kapan laporan harus dihasilkan.
8. Volume, volume yang perlu dicatat adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data.
a) Notasi Kamus Data
Penggunaan notasi kamus data dapat digambarkan atau diilustrasikan menurut Yakub (2012) sebagai berikut :
1) Notasi “=”, elemen data elementary adalah suatu dekomposisi yang tidak mempunyai arti dalam konteks lingkaran user.
Contoh : Nama = Nama_depan + Nama_belakang
2) Notasi “( )”, berdasarkan contoh di atas dapat dicatat dalam kamus data sebagai berikut.
Nama_pelanggan = (Title) + Nama_depan + (Nama_tengah) + Nama_belakang Alamat_pelanggan = (Alamat_rumah) + (Alamat_rumah)
3) Notasi “{}”, notasi ini digunakan untuk menggambarkan suatu komponen data secara berulang.
Pemesanan = Nama_pelanggan + Alamat_kantor + {item}
Berarti pemesanan harus berisi nama_pelanggan, alamat_pelanggan dan ) sampai X
4) Notasi “[]”, memilih salah satu dari sejumlah alternatif.
Jenis_kelamin = [Pria | Wanita]
5) Notasi “* *”, untuk memberikan komentar terhadap kejelasan arti dari elemen data.
Potongan pajak = *satuan pembayaran pajak yang berlaku ditentukan oleh pemerintah*
6) Notasi “Alias*”, untuk memberikan nama lain dari suatu data.
Client = Alias untuk pelanggan C. Entity Relational Diagram (ERD)
Dalam buku yang berjudul “Pengantar Sistem Informasi” karangan Yakub (2012:60) menyatakan bahwa “ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi”. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database).
Tiga komponen ERD menurut Sutabri (2012:60), yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukan hubungan yang terjadi antara dua entitas.
1. Entitas
Entitas (entity) menunjukan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem.
Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Aturan-aturan ERD sebagai berikut :
a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
b. Nama entitas berupa kata benda tunggal.
c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanyadengan jelas.
2. Atribut
Atribut (attribute) sering juga disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yaang perlu disimpa sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Aturan atribut sebagai berikut :
a. Atribut dinyatakan dengan simbol elips.
b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elips.
c. Nama atribut berupa kata benda tunggal.
d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatukan maknanya dengan jelas.
e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis.
3. Relasi
Model relasi berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan objek besar dan relasi antara entitas. Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan etitas pada himpunan entitas yang lain.
Jenis-jenis kardinalitas yaitu : a. Satu ke satu (one to one)
Gambar II.5 Kardinalitas Relasi One to One Sumber : Yakub (2012:64)
b. Satu ke banyak (one to many)
Gambar II.6 Kardinalitas Relasi One to Many Sumber : Yakub (2012:64)
c. Banyak ke satu (many to one)
Gambar II.7 Kardinalitas Relasi Many to One Sumber : Yakub (2012:65)
d. Banyak ke banyak (many to many)
Gambar II.8 Kardinalitas Relasi Many to Many Sumber : Yakub (2012:65)
D. Logical Record Structured (LRS)
Menurut Wulandari (2012) mengemukakan bahwa :
“Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan diagram entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link- link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan
kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship diagram dan langsung dikonversikan ke LRS”.
E. Hierarchy Input Proses Output (HIPO)
Menurut Puspita dan Anggadini (2011:114), diagram HIPO (Hierarchy Input Proses Output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem yang lebih detail.
Diagram HIPO dirancang sebagai alat bantu dan alat dokumentasi yang digunakan untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sutau masalah atau problem. Selain itu diagram ini juga digunakan untuk menguraikan keseluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perusahaan. Untuk lebih menggambarkan diagram HIPO akan dijelaskan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar II.9 Hierarchy Input Process Output (HIPO) Sistem Informasi Penggajian
Sumber: Puspita dan Anggadini (2011:114) F. Pengkodean
Menurut Kristanto (2008:106) menyatakan “pengkodean adalah suatu tahap dari analisa kebutuhan sistem dan desain sistem yang dituliskan dalam suatu dalam bahasa pemrograman komputer tertentu yang biasanya oleh pabrik komputer sudah ditentukan spesifikasinya”. Pada bahasa pemrograman komputer terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu sintaksis, semantik dan kebenaran logika.
Semantik adalah maksud yang dikandung dalam setiap pernyataan yang ada dalam 4.0
Laporan data penggajian 3.0
Proses data penggajian 2.0
Siapkan data penggjian
1.0 Sistem Penggajian
3.1 Menghitung gaji
kotor
3.2 Menghitung gaji
bersih
3.12 Tentukan tariff
gaji
3.13 Hitung gaji
kotor 3.11
Akuntansi jam kerja
program. Kebenaran logika berhubungan dengan benar tidaknya urutan pernyataan yang ada dalam program.
G. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan program dengan menggunakan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang dapat menyususn sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form. Selain itu visual basic juga menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database.
Kemudahan ini masih ditambah lagi dengan tersedianya sarana dan peranti yang lengkap. (Madcoms, 2010).