Pada bab ini, Anda akan diajak untuk mempelajari lebih jauh tentang konsep dan pentingnya integrasi nasional bagi negara bangsa. Sesuai dengan prinsip pembelajaran ilmiah aktif, kami meminta Anda untuk meneliti, mempertanyakan, meneliti, membangun argumen dan mendefinisikan kembali esensi dan perlunya integrasi nasional secara tertulis dan lisan. Setelah meneliti beberapa arti etimologis dari kata integrasi dan nasional, usulkan pengertian integrasi nasional berdasarkan kesimpulan Anda.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat memahami bahwa istilah integrasi nasional mempunyai arti yang berbeda-beda dari segi terminologinya, menurut sudut pandang para ahli. Dalam hal ini kita dapat membedakan konsep integrasi menjadi beberapa jenis, yang pada hakekatnya bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek mana saja yang dapat disatukan dalam kerangka integrasi nasional. Mengenai pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih tepat menggunakan istilah integrasi politik dibandingkan integrasi nasional.
Dalam realitas nasional, integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik umumnya disebut integrasi politik, aspek ekonomi (economic integrasi) yaitu saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang saling bersinergi, dan aspek sosial budaya (socio-cultural integrasi) yaitu hubungan antar suku, strata dan kelompok. Berdasarkan pendapat tersebut, integrasi nasional meliputi: 1) Integrasi politik, 2) Integrasi ekonomi, dan 3) integrasi sosial budaya. Integrasi nasional secara umum dianggap sebagai tugas penting bagi suatu negara, khususnya negara-bangsa yang baru merdeka.
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Integrasi Nasional
Setiap pembentukan negara yang berdaulat dan kuat juga akan menimbulkan sentimen-sentimen mendasar yang mungkin berbentuk gerakan separatis, rasis, atau keagamaan. Dapat dikatakan bahwa kekacauan dan disintegrasi bangsa pada masa-masa awal bernegara, misalnya di India dan Sri Lanka, bukan hanya diakibatkan oleh kebijakan kolonial yang ‘memecah belah’, namun juga perebutan dominasi kelompok asli. untuk memerintah negara. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lepas dari penjajahan, mereka saling bersaing untuk mendapatkan dominasi dalam pemerintahan negara.
Jika integrasi berarti penyatuan, keterpaduan antar unsur atau unsur-unsur yang ada di dalamnya, maka disintegrasi dapat diartikan sebagai inkoherensi, perpecahan antar unsur. Disintegrasi nasional adalah merosotnya persatuan antar kelompok dan kelompok dalam bangsa yang bersangkutan.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
Jika iya, ajukan pertanyaan serupa untuk memperkaya eksplorasi dan kajian Anda tentang konsep integrasi nasional. Menurut Suroyo (2002), sejarah menunjukkan bahwa negara kita telah mengalami pembangunan terpadu sebelum menjadi negara Indonesia merdeka. Menurutnya, ada tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yakni 1) model integrasi kerajaan Majapahit, 2) model integrasi kolonial, dan 3) model integrasi nasional Indonesia. Model integrasi yang kedua atau lebih tepat disebut integrasi wilayah Hindia Belanda baru terwujud sepenuhnya pada awal abad ke-20 dengan luas wilayah yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Integrasi model kolonial ini tidak mampu mempersatukan seluruh keberagaman bangsa Indonesia, namun hanya bertujuan untuk menciptakan kesetiaan tunggal kepada penguasa kolonial. Model integrasi yang ketiga bertujuan untuk membentuk kesatuan baru, yaitu bangsa Indonesia yang merdeka, dengan semangat kebangsaan (nasionalisme) baru atau kesadaran kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan bangkitnya kesadaran nasional khususnya dikalangan masyarakat Indonesia yang mengalami proses pendidikan akibat dari kebijakan etis pemerintah kolonial Belanda.
Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku yang merasa mempunyai nasib dan penderitaan yang sama, sehingga bersatu untuk menggalang kekuatan bersama. Masa afirmatif adalah masa dimana semangat kebangsaan mulai dikukuhkan dalam diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah. Dengan Sumpah Pemuda, seluruh bangsa Indonesia mendeklarasikan dirinya sebagai satu bangsa yang satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa kesatuan yaitu bahasa Indonesia.
Dari segi politik, proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bangsa Indonesia baik secara internal maupun eksternal bahwa bangsa ini telah merdeka, bebas dari belenggu penjajahan dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dilihat dari segi sosial budaya, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “revolusi integratif” bangsa Indonesia, dari bangsa yang terpisah-pisah dengan banyak identitas menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Berdasarkan gambar di atas, apa perbedaan yang terjadi antara bangsa Indonesia sebelum dan sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945?
Tugas berat berikutnya adalah mengintegrasikan seluruh elemen agar negara bangsa baru ini kuat, bersatu dan mampu melanjutkan kehidupannya sebagai satu kesatuan nasional yang baru. Suatu bangsa yang sebelumnya berperang dengan saudaranya sendiri mungkin suatu saat akan berintegrasi ketika musuh negara datang atau ancaman bersama datang dari luar negeri. Membangun sarana prasarana seperti jalan raya, gedung pertemuan, lapangan olah raga dan pasar merupakan contoh kebijakan penyelenggara pemerintahan yang memungkinkan mereka mengintegrasikan komunitasnya.
Di negara-negara berkembang, pajak yang dipungut dari warga negara merupakan salah satu sumber utama pendanaan pemerintah.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah, dan laut bukan lagi menjadi garis pemisah antar pulau, melainkan menjadi penghubung antar pulau di Indonesia. Presiden Yudhoyono meminta Danrem Hifdiza memberikan informasi perkembangan penanganan korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Terbentuknya lembaga politik dan birokrasi di Indonesia diawali dari hasil rapat pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden.
Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus 1945 memutuskan pembentukan dua belas kementerian dan delapan provinsi di Indonesia. Coba telusuri kembali peristiwa apa saja yang terjadi di Indonesia terkait dinamika integrasi tersebut. Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangannya datang dari dimensi horizontal dan vertikal.
Terkait dengan dimensi horizontal tersebut, salah satu permasalahan yang dialami negara-negara berkembang, termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah permasalahan primordialisme yang masih kuat. Sedangkan pada dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kemauan pemimpin untuk terus menerus berhubungan dengan rakyatnya. Tantangan dimensi vertikal dan horizontal dalam integrasi nasional Indonesia semakin nyata setelah memasuki era reformasi pada tahun 1998.
Pada saat yang sama, banyak juga terjadi demonstrasi menentang kebijakan pemerintah, yang seringkali diikuti dengan tindakan anarkis. Keinginan kuat pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintahan yang sah, dan ketaatan warga masyarakat dalam menjalankan pemerintahannya. implementasi kebijakan pemerintah merupakan tanda integrasi dalam arti vertikal. Sebaliknya, kebijakan demi kebijakan yang diambil pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan mayoritas masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menunjukkan tidak adanya integrasi vertikal.
Memang benar bahwa tidak ada kebijakan pemerintah yang bisa melayani dan menyenangkan semua warga negara, tapi setidaknya. Untuk menggali tantangan integrasi di Indonesia ke depan, berikan contoh tantangan atau ancaman yang berpotensi mengganggu integrasi.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional
Kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat atau konflik antar kelompok dengan berbagai perbedaan latar belakang yang ada tidak pernah bisa dikesampingkan sepenuhnya. Namun konflik tersebut diharapkan dapat dikelola dan diselesaikan serta terjadi pada tingkat yang tidak terlalu mengganggu upaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat dan pencapaian tujuan nasional. Di era globalisasi, tantangan-tantangan ini diperburuk oleh daya tarik global, dimana keberadaan negara-bangsa seringkali terlihat terlalu sempit untuk mengakomodasi tuntutan dan tren global.
Dengan demikian, keberadaan negara sekaligus tunduk pada dua daya tarik, yaitu tarikan eksternal berupa globalisasi yang cenderung mengabaikan batas-batas negara, dan tarikan internal berupa kecenderungan memperkuat ikatan-ikatan sempit, seperti seperti ikatan etnis, suku atau regional. Di sisi lain, tantangan integrasi juga dapat berkaitan dengan aspek integrasi lainnya, yaitu aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari berbagai contoh tantangan integrasi, pilihlah salah satu yang menurut Anda memiliki potensi terbesar di Indonesia saat ini, lalu berikan alasannya.
Karena integrasi sosial merupakan syarat mutlak bagi suatu negara untuk membangun kejayaan nasional dan mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara selalu diwarnai dengan konflik atau pertikaian, maka banyak kerugian yang akan dialami, baik kerugian secara fisik maupun materil seperti rusaknya sarana dan prasarana yang memang diperlukan oleh masyarakat, namun juga kerugian secara mental dan spiritual seperti perasaan khawatir. kecemasan, ketakutan dan bahkan tekanan mental. Di sisi lain, banyak potensi sumber daya yang dimiliki negara yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan pembangunan demi kebaikan masyarakat pada akhirnya harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Dengan demikian, negara yang selalu penuh konflik akan sulit mencapai kemajuan. Integrasi masyarakat secara utuh merupakan suatu hal yang mustahil tercapai, karena setiap masyarakat selain membawa potensi integrasi juga mempunyai potensi konflik atau konflik. Di sisi lain, perbedaan yang ada dalam masyarakat, seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan menyimpan potensi konflik, apalagi jika perbedaan tersebut tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang benar.
Namun bagaimanapun kondisinya, integrasi masyarakat merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, sehingga harus selalu diupayakan. Kegagalan mencapai integrasi sosial berarti gagal membangun kejayaan bangsa bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
Rangkuman tentang Integrasi Nasional Indonesia
Sumber: http://www.bloomberg.com/image/iPIO.BWDxEuI.jpg dan http://energitoday.com/uploads//2015/05/Anjungan-minyak-lepas-pantai-2.jpg.
Praktik Kewarganegaraan 3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti pencampuran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Integrasi nasional adalah proses menyatukan bagian-bagian, unsur atau elemen masyarakat yang terpisah menjadi satu kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi satu bangsa. Jenis-jenis integrasi antara lain 1) integrasi nasional, 2) integrasi regional, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi perilaku (perilaku integratif).
Jika integrasi berarti keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau mufakat, maka disintegrasi berarti perpecahan, konflik dan konflik. Model integrasi yang terjadi di Indonesia adalah model integrasi kerajaan Majapahit, model integrasi kolonial, dan model integrasi nasional Indonesia. Integrasi nasional diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan jati diri bersama, memperkuat jati diri bangsa, dan membangun persatuan bangsa.
BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 DAN KONSTITUSIONALITAS
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UUD?