Jika dilihat perkembangan bulanannya (dari bulan ke bulan disingkat m-to-m), total penerimaan notifikasi pada Oktober 2017 meningkat sebesar 5,7 persen dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya. Sedangkan berdasarkan data terkini, hingga Oktober 2017, terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Pada bulan Oktober 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK ke PPATK sebanyak 4.834 LTKM, dengan rata-rata penerimaan 242 laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Pada Oktober 2017, tercatat sebanyak 285.063 LTKM atau meningkat rata-rata tahunan sebesar 422,1 persen dibandingkan periode sebelum berlakunya UU TPPU. Dilihat dari jumlah Pelapor, pada tahun 2017 (hingga Oktober 2017), tercatat 368 PJK yang telah menyampaikan LTKM ke PPATK. Berdasarkan profil, mayoritas (89,9 persen) LTKM yang dilaporkan pada Oktober 2017 adalah perorangan, sedangkan sisanya sebesar 10,1 persen merupakan perusahaan.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 (sampai dengan bulan Oktober 2017), diketahui hanya 25,9 persen LTKM yang diidentifikasi Pelapor berindikasi tindak pidana dan sisanya sebesar 74,1 persen LTKM tidak selesai/terindikasi tindak pidana. Perbandingan jumlah LTKM yang diterima PPATK sebelum dan sesudah diberlakukannya UU TPPU berdasarkan jenis pelaporan PJK.
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT)
LPUT adalah laporan membawa uang tunai ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia. Penyerahan LPUT telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan berlaku efektif sejak bulan Januari 2006. Selama bulan Oktober 2017, telah dilakukan penyerahan tambahan LPUT sebanyak 333 unit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Negara Kesatuan Republik Indonesia di PPATK.
Dengan adanya penambahan LPUT pada bulan Oktober 2017, maka total LPUT yang diterima PPATK antara bulan Januari 2006 hingga Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima laporan pelanggaran pengangkutan uang tunai dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai Republik. Indonesia. Berdasarkan lokasi, pelanggaran membawa uang tunai terbanyak terjadi di Ngurah Rai Denpasar yaitu sebesar 45,8 persen atau 137 pelanggaran.
Setiap orang yang membawa uang tunai dalam rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau alat pembayaran lainnya berupa cek, cek perjalanan, surat promes, atau bilyet giro akseptasi paling sedikit seratus juta rupiah (Rp) atau nilai yang setara dengan memasukkan atau meninggalkan daerah pabean Indonesia wajib melaporkan hal tersebut kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai." Barangsiapa tidak melaporkan orang yang membawa uang tunai dan/atau alat pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat 1, dipidana dengan pidana penjara sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah uang tunai dan/atau alat pembayaran lain yang dibawanya, paling banyak Rp tiga ratus juta rupiah).
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017) Grafik 11
Jumlah laporan transaksi PBJ (LTPBJ) yang disampaikan ke PPATK selama bulan Oktober 2017 tercatat sebanyak 5.516 laporan, atau meningkat 32,3 persen (m-to-m) dibandingkan bulan sebelumnya, atau meningkat 55,2 persen dari jumlah pada bulan Oktober 2016. Dengan tambahan tersebut, jika diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK sampai dengan Oktober 2017 mencapai 178.522 laporan yang berasal dari 364 PBJ. Oktober 2017, laporan transaksi yang dilaporkan terbanyak berasal dari PBJ sektor real estate yaitu sebanyak 107.369 laporan atau 60,1 persen, disusul oleh pedagang kendaraan bermotor sebanyak 66.607 laporan atau 37,3 persen, pedagang perhiasan/logam mulia sebanyak 3.592 laporan atau 2,0 persen. , Balai Lelang sebanyak 888 laporan atau 0,5 persen, dan Pedagang Barang Seni/Barang Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017) Grafik 21
Penundaan Transaksi (LPT)
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017) Grafik 24
Hasil Analisis (HA)
Berdasarkan jumlah DA pada tahun 2017 (sampai dengan Oktober 2017), tindak pidana dugaan korupsi masih mendominasi tindak pidana DA yaitu sebanyak 160 DA (49,5 persen). Jumlah DA yang diduga tindak pidana korupsi ini lebih rendah 10,1 persen dibandingkan jumlah DA pada periode yang sama tahun 2016 yang berjumlah 178 DA. Sementara itu, jumlah DA yang diduga melakukan tindak pidana perpajakan yang merupakan tindak pidana terbanyak berikutnya juga mengalami penurunan sebesar 14,3 persen dibandingkan jumlah DA pada periode yang sama tahun 2016.
PPATK juga meneruskan informasi hasil analisis kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama untuk bertukar informasi dengan PPATK.
ANALISIS &
PEMERIKSAAN
- Karakteristik Terlapor Berdasarkan HA
- HA Pendanaan Terorisme
- Hasil Pemeriksaan (HP)
- Tindak Lanjut Terhadap HA/HP/Informasi
- Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ
Jumlah HA yang diserahkan kepada penyidik dan jumlah LTKM yang menjadi dasar analisis (saling berkaitan) sebelum dan sesudah diberlakukannya UU TPPU berdasarkan jenis HA. Banyaknya HA yang tidak ditemukan terkait dengan tindak pidana dan tidak diserahkan kepada penyidik sebelum dan sesudah berlakunya UU TPPP. Catatan: HA dimasukkan dalam database karena tidak terbukti terkait dengan dugaan tindak pidana, dianggap sesuai profil, dan memiliki latar belakang serta keterbatasan data yang wajar.
Perkembangan jumlah HA per tahun yang tidak terindikasi tindak pidana (database HA) dan jumlah HA yang diajukan ke penyidik. Catatan: Provinsi kejadian yang dilaporkan merupakan lokus (tempat terjadinya) dugaan tindak pidana yang terindikasi dalam HA yang terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, serta seluruh profil pekerjaan. Catatan : Terkait dengan segala tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 UU No. 8 Tahun 2010, tanpa membedakan profil orang yang diberitahukan.
Pemetaan Provinsi Berdasarkan Kategori Persentase Lokus (Tempat Terjadinya) Dugaan Kejahatan yang Dilaporkan di HA Proaktif Januari 2017 hingga. Sepanjang tahun 2017 (sampai dengan Oktober 2017) terdapat 18 HA terkait dugaan tindak pidana terorisme dan/atau pendanaan teroris. Banyaknya LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak Januari 2003 sampai dengan
Jumlah HA yang diduga melakukan tindak pidana teroris sebelum dan sesudah diberlakukannya UU TPPU berdasarkan jenis HA. Harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga digunakan dan/atau dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan teroris, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan dengan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf n." Dalam hal terdapat perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.”
Perkembangan jumlah LTKM tahunan dan kumulatif terkait HA dengan dugaan tindak pidana terorisme. Terkait HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sebelum dan sesudah berlakunya UU TPPU sejak Januari 2003 sampai dengan. “Hasil pemeriksaan merupakan penilaian akhir terhadap keseluruhan proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional serta diserahkan kepada penyidik.”
Tindak lanjut atas HA/HP/IHA yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini merupakan tindak lanjut informasi HA/IHA yang telah disampaikan PPATK kepada penyidik pada periode Januari 2015 s.d. 2015. Oktober 2016 serta tindak lanjut HP atas periode Januari 2015 hingga Oktober 2017. Jumlah HA /HP/INF Jumlah Hubungan Feedback-Feedback Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 hingga 2015.
Terkait HA
Pengaduan Masyarakat (Dumas)
Putusan Pengadilan Terkait TPPU
LAIN-LAIN LAIN-LAIN
- Keterangan Ahli
- Audit
- Pertukaran Informasi
- Nota Kesepahaman (MoU)
Pencurian, penyuapan, tindak pidana transfer tunai, kehutanan, psikotropika, perjudian, tindak pidana lain yang berkaitan dengan TPPU, pemalsuan dokumen bank, penggelapan, narkotika, penipuan, korupsi. Pada Oktober 2017, Polri menerima 516 permohonan atau 57,9 persen dari seluruh permohonan yang dipenuhi PPATK. Jika dilihat dari periode penerapan UU TPPU, PPATK telah memenuhi 832 permintaan keterangan ahli sejak tahun 2011.
Pada periode ini, permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi PPATK paling banyak berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 483 permintaan atau 58,1 persen dari total permintaan yang dipenuhi PPATK. Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan kegiatan audit kepatuhan dan audit khusus terhadap Pihak Pelapor, baik secara off-site maupun on-site terhadap Pihak Pelapor, Penyedia Jasa Keuangan. dan penyedia barang/jasa lainnya. Jika diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah pemeriksaan yang dilakukan PPATK terhadap PJK/PBJ mencapai . Oktober 2017 mencapai 1087 audit.
Untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: . C. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus; . D. menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada lembaga yang berwenang mengawasi Pihak Pelapor; Selama tahun 2017 (hingga Oktober 2017), telah dilakukan pertukaran informasi antara PPATK dengan Financial Intelligence Unit (FIU) lainnya sebanyak 89 kali, yang sebagian besar terdiri dari 45 pertukaran informasi yang bersifat Outbound Information secara spontan (50,6 persen). Dengan tambahan tersebut, maka total informasi yang dipertukarkan sejak berlakunya Undang-Undang JPPSHP pada tanggal 22 Oktober 2010 sampai dengan
“Kerja sama nasional yang diwujudkan PPATK dengan pihak terkait digambarkan dengan atau tanpa kerja sama formal”. “Pihak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di Indonesia.” “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis di negara lain dan lembaga internasional yang menangani pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang”.
Dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa pencarian, pemberian dan penerimaan informasi dengan pihak-pihak baik nasional maupun internasional. Tanpa adanya tambahan perjanjian baru selama bulan Oktober 2017, mulai bulan Januari 2003 sampai dengan Hingga Oktober 2017, masih terdapat 150 MOU yang ditandatangani oleh PPATK, dengan rincian 52 MOU dengan FIU luar negeri dan 98 MOU dengan lembaga/lembaga dalam negeri. Jumlah Nota Kesepahaman berdasarkan Tahun Penandatanganan antara PPATK dengan FIU atau instansi/lembaga, Januari 2003 s/d 1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak terkait diuraikan dengan atau tanpa kerja sama formal.
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017) Grafik 47
25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009 Diperbarui pada 23 Mei 2017 (MoU dengan Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/BPN). 33 Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 Diperbarui pada 14 Agustus 2017 (Kerjasama pembentukan sistem layanan pembelian barang/jasa secara elektronik).
STATISTIKSTATISTIK
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
OKTOBER
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN