Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penerapan kurikulum jaringan Islam terpadu sebagai salah satu cara internalisasi nilai-nilai agama pada semua mata pelajaran. Sedangkan dari segi objek, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat secara dekat penerapan kurikulum jaringan sekolah Islam terpadu untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai dalam pengembangan karakter siswa melalui pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung. di SMP-IT Suralaga.
Nilai-Nilai Karakter yang Dikembangkan di Sekolah
Nilai-nilai inilah yang menjadi inti yang harus diinternalisasikan dalam lembaga pendidikan (Islam) untuk menunjang perilaku Islami. Pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran yang berarti pengenalan nilai, kesadaran akan pentingnya nilai dan internalisasi nilai dalam perilaku siswa sepanjang proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajaran Pendidikan Karakter
Ketiga, meminta komitmen bersama (kepala sekolah, guru, pegawai dan wali siswa) untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengawasan program pendidikan karakter. Keempat, melakukan pendidikan karakter secara terus menerus dan konsisten. Kelima, mengevaluasi program yang sudah ada dan yang sedang berjalan. Sedangkan menurut Heri Sudrajat (dalam Agus Zaenul Fitri), langkah-langkah pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di kelas yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.38 E.
38 Untuk penjelasan lebih jelas dan lengkap mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membentuk nilai-nilai karakter pada diri peserta didik dalam proses pembelajaran beserta jenis nilai-nilai karakter yang ditanamkan, maka bacalah Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter, hal . . Oleh karena itu, untuk membangun karakter pada anak harus dirancang dan diciptakan upaya untuk menciptakan lingkungan kelas dan sekolah yang benar-benar mendukung program pendidikan karakter.
Model-model Pendidikan Karakter
Model pendidikan Al-Qur'an banyak digunakan melalui larangan. Dalam dunia pendidikan, model tarhib memberikan efek takut beramal. Pendidikan yang menggunakan model tarhib adalah pendidikan yang tidak hanya memandang manusia dari segi batin dan jasmani saja, tetapi juga memperhatikan aspek hati atau jiwa manusia. Model ini mengeksploitasi ketakutan yang ada dalam diri manusia. Rasa takut yang ada dalam diri manusia dilatih menjadi rasa takut yang artinya tidak berani melakukan kesalahan atau pelanggaran karena ada sanksi dan hukumannya. Abdurrahman an-Nahlawy (dalam Ulil Amri Syafitri) mengatakan bahwa metode bercerita yang tercantum dalam Al-Qur'an mempunyai aspek khusus dalam proses pendidikan dan pengembangan manusia.
Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter pada taraf yang baik, dalam arti adanya keseimbangan antara ilmu dan amal, maka Al-Qur’an juga memberikan model pembiasaan dan pengamalan ilmu pengetahuan. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa dalam proses belajar mengajar PAI, upaya untuk mendidik siswa tentang akhlak atau akhlak mulia dapat dilakukan melalui penerapan berbagai model seperti yang telah disebutkan di atas.
Implikasi Manajemen Kurikulum PAI Bagi Pembinaan Karakter
Iryanti dalam penelitiannya53 menekankan bahwa manajemen kurikulum berbasis karakter pada mata pelajaran agama mempunyai implikasi pada komponen yang berbeda-beda, yang secara umum komponen yang dimaksud dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen internal dan komponen eksternal. Komponen internalnya adalah pengelolaan kurikulum PAI yang berbasis karakter mendorong para guru agama untuk menerapkan kurikulum PAI dengan menggunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manajemen kurikulum PAI berbasis karakter adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum PAI mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi yang berlandaskan pada nilai-nilai karakter Islami dan mempunyai implikasi positif dalam pengembangan karakter siswa.
Sedangkan eksklusif artinya prinsip-prinsip pengelolaan kurikulum yang bersifat umum dapat digunakan dalam pengelolaan kurikulum PAI pada saat proses penerapan nilai-nilai karakter. Keenam, pengembangan karakter, yaitu arah atau tujuan proses pengelolaan kurikulum PAI berbasis karakter.
Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis Karakter dalam Perspektif Islam
Sistem pengurusan mampu memberikan arahan positif untuk pembangunan dunia pengurusan.Arahan positif bermula dengan susunan konsep, teori dan berakhir dengan susunan praktikal. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang terbaik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 61. Dalam proses itu, sistem pengurusan dalam pendidikan mesti mempunyai prinsip amanah atau tanggungjawab, kerana tanpa amanah pengurus akan bekerja dengan keraguan dan segala-galanya akan menjadi salah.
Namun jika mereka diberi keimanan yang penuh maka mereka akan mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk kemajuan pendidikan Islam. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa dalam sistem manajemen, semua pihak yang terlibat dalam manajemen hendaknya mempunyai kesadaran dan menerapkan nilai-nilai terpuji seperti semangat karakter bangsa dalam pengelolaan kurikulum dan kehidupan sehari-hari.
Esensi Sekolah Islam Terpadu
Integrasi tercipta dengan memfokuskan pengajaran pada permasalahan tertentu yang memerlukan penyelesaian dengan materi atau materi dari disiplin ilmu yang berbeda.63. SIT juga menekankan pada integrasi metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, nafsu makan, dan konatif. Dengan pengertian tersebut, maka pembelajaran di SIT hendaknya dilakukan dengan pendekatan berbasis (a) pemecahan masalah, yang melatih siswa berpikir kritis, sistematis, logis dan solutif. b) berbasis kreativitas yang melatih siswa berpikir orisinal, luwes, cair dan imajinatif.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah sekolah Islam yang diselenggarakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam membangun kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan keterlibatan antar guru yang optimal dan kooperatif. orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik. Kesepuluh ciri atau ciri tersebut menjadi acuan bagi sekolah Islam terpadu untuk mengembangkan diri menjadi sekolah yang diinginkan dan dituju oleh gerakan pemberdayaan SIT yang digagas oleh pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), sebuah organisasi berbasis pendidikan. gerakan 'wah.
Implementasi Standar Konsep Sekolah Islam Terpadu Dalam penyelenggaraan Sekolah Islam Terpadu (SIT),
Landasan operasionalnya terdiri dari prinsip-prinsip pengelolaan dan pelaksanaan program dan kegiatan sekolah yang disesuaikan dengan standar mutu SIT. Ibadah yang benar yaitu membiasakan dan gemar melaksanakan ibadah, antara lain shalat, puasa, bacaan Al-Qur'an, dzikir, dan permohonan sesuai petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah. Mandiri yaitu mandiri dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, serta mempunyai fasilitas yang memadai dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan.
Suka menolong, peduli terhadap orang lain serta mempunyai kepekaan dan keterampilan untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan. Sekolah Islam Terpadu mempunyai legalitas dalam menyelenggarakan pendidikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain: akta notaris yang didaftarkan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, izin penyelenggaraan satuan pendidikan, NPWP Dirjen Pajak, nomor rekening terdaftar dari lembaga. , dan sertifikat sebagai sekolah Islam terpadu.
Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu Pada prinsinya kurikulum yang berlaku pada
Efisien, yaitu waktu selalu dimanfaatkan dengan pekerjaan yang bermanfaat, mampu mengatur jadwal kegiatan sesuai skala prioritas. Selain itu, kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) mempunyai beberapa suplemen yang khas pada kurikulum JSIT dan bersumber dari hadis Nabawiyah dan kisah-kisah para tokoh agama.
Pendidikan Karakter
Guru dan Karyawan
Kemampuan guru dalam memberikan bimbingan, bimbingan dan pembinaan serta pandangan guru terhadap peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Terkait hal tersebut, SMP IT Ar-Risale Paok Lombok saat ini mempunyai guru atau guru sebanyak 13 orang dengan rincian 6 orang Guru Yayasan Tetap (GTY) dan 7 orang Guru Yayasan Tidak Tetap (GTTY). Ketigabelas guru yang mengajar di SMP IT Ar-Risala semuanya memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1) dari berbagai jurusan.
Terkait rekrutmen guru pengajar di SMP IT Ar-RiLAH, TGH.Lalu Wildan Zikrullah mengatakan, sistem rekrutmen guru di SMP IT Ar-RiLAH dilakukan dengan menyeleksi pelamar. Pernyataan ketua yayasan di atas diperkuat oleh Ahmad Fadli, bahwa sistem perekrutan guru yang akan mengajar di SMP IT Ar-Risale cukup ketat.
Latar Belakang Penerapan Kurikulum JSIT di SMP IT Ar-Risalah Paok Lombok
Tak perlu saling menyalahkan pihak mana yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan, Sekolah Islam Terpadu hadir memberikan solusinya. Terlepas dari kondisi tersebut, penerapan kurikulum JSIT di SMP IT Arrisilah Paok Lombok juga dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan sekaligus menanamkan nilai-nilai Islam pada kepribadian siswa guna membekali siswa dengan akhlak yang baik.84 . Sesuai dengan namanya yaitu SMP Islam Terpadu, Sekolah Islam Terpadu pada hakikatnya adalah sekolah yang menerapkan konsep pendidikan Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
SMP Islam Terpadu Ar-Risala Paok Lombok merupakan sekolah yang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Di sekolah Islam terpadu terdapat beberapa mata pelajaran tambahan yaitu Bahasa Arab, Al-Quran Hadits, Fiqh dan Tahsin Tahfidz Al Qur'an.85.
Implementasi Kurikulum JSIT di SMP IT Ar-Risalah Paok Lombok dalam Membina Karakter Siswa
Lombok menggunakan dua jenis kurikulum yaitu kurikulum nasional (kurikulum 2013) dan kurikulum lokal (al-hadits, fiqh, sirah nabawiyah, bahasa arab dan sains) 86 Penentuan jenis mata pelajaran lokal didasarkan pada kebutuhan masyarakat. masyarakat setempat dan kondisi sosial masyarakat secara umum. . Hal ini sebagaimana disampaikan Lalu Hayul Faizi bahwa penentuan jenis mata pelajaran khususnya mata pelajaran muatan lokal ditentukan melalui musyawarah antara pihak yayasan dengan beberapa orang tua siswa serta tokoh masyarakat yang tergabung dalam komite sekolah. Hasil musyawarah tersebut kemudian ditindaklanjuti berupa mata pelajaran muatan lokal dimasukkan ke dalam skema.87.
Pemilihan beberapa mata pelajaran di atas sebagai muatan lokal sebagai mata pelajaran tambahan SMP IT Arrisilah Paok Lombok didasarkan pada beberapa pertimbangan. Jika kita memperhatikan beberapa narasi yang diberikan oleh informan di atas, terlihat bahwa SMP IT Ar-RiLAH lebih banyak memilih mata pelajaran muatan lokal sebagai mata pelajaran tambahan yang diajarkan di sekolah tersebut, hal ini menandakan bahwa SMP IT ArriLAH Paok Lombok menggunakan kurikulum terpadu. antara kurikulum nasional dan kurikulum lokal disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.
Penerapan Kurikulum JSIT dalam Membina Karakter Siswa di SMP IT Ar-Risalah Paok Lombok
Dalam konteks pembelajaran yang telah diuraikan di atas, guru agama dan guru umum SMP IT Ar-Risale Paok Lombok menggabungkan unsur-unsur tersebut berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran berbeda seperti yang telah dijelaskan di atas diperkuat dengan pengakuan siswa SMP IT Ar-Risala di Paok Lombok. Menurut pengalaman saya, ketika mengajar PAI, guru agama SMP IT Ar-Risale Paok Lombok mengajari kami dengan metode yang bervariasi tergantung jenis materi yang disampaikan.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penerapan Kurikulum JSIT di SMP IT Ar-Risale Paok Lombok dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Sebelum memulai kegiatannya, guru PAI SMP IT Arrisilah Paok Lombok terlebih dahulu melakukan perencanaan.
Hambatan yang Dihadapi dalam Implementasi Kurikulum JSIT di SMP IT Arrisalah Paok Lombok
Sebagai sekolah percontohan, SMP IT Ar-Risala Paok Lombok akan lebih baik lagi jika seluruh guru bekerja maksimal dalam perencanaan kurikulum, menggunakan manajemen terbuka dalam pengelolaan sekolah dan meningkatkan kerjasama yang baik antar sekolah berbasis Islam. Begitu pula dengan siswa, sebagian siswa belum terbiasa terbangun di malam hari, dan masih minimnya dukungan orang tua untuk membangun kerja sama dengan pihak sekolah, terutama dalam memeriksa atau mengawasi putra-putrinya saat berada di rumah. Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurikulum JSIT tidak berjalan maksimal sesuai harapan105.
Menurut ketua yayasan, minimnya sarana dan prasarana yang tersedia seperti ruang belajar, ruang guru, ruang TU, musala, laboratorium dan masih banyak fasilitas lainnya nampaknya sangat menghambat kelancaran implementasi kurikulum jaringan terpadu. sekolah Islam di SMP IT Arrisilah. 106. Untuk mengatasi kendala tersebut, pihak sekolah telah melakukan berbagai kegiatan antara lain: mengirimkan lebih banyak guru untuk mengikuti pelatihan di tingkat daerah dan nasional.107 Pernyataan ketua yayasan di atas dikuatkan oleh Faizar dan Ahmad Fadli bahwa beberapa bulan lalu yayasan dikirim Kami mengikuti pelatihan kurikulum JSIT tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Jaringan Sekolah Islam Terpadu.
PENUTUP
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT JABATAN