• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan arah kebijakan serta pengaturan rencana detail tata ruang kawasan warisan budaya dunia jatiluwih. Ditetapkan sebagai WBD, Kawasan Jatiluwih menjadi kawasan strategis sebagai kawasan prioritas yang pengelolaannya memerlukan regulasi yang lebih komprehensif sesuai dengan peraturan yang ada dan dinamika di lapangan. Tata ruang merupakan kajian yang multi dimensi dan multi disiplin, pengaturan rencana detail tata ruang khususnya Warisan Wisata Dunia Jatiluwih harus dikaji dengan pendekatan yang holistic.

Tujuan dari pengaturan tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Dunia Jatiluwih adalah memberikan landasan operasional dan pedoman bagi Pemerintah Daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan tertib tata ruang serta untuk menentukan teknis arah pembangunan HASIL DAN PEMBAHASAN. Upaya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Warisan Budaya Dunia Jatiluwih merupakan wujud dari melindungi segenap bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Dengan demikian untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar setiap orang dalam rangka melindungi dan mensejahterakan kehidupan masyarakat, pemerintah daerah wajib mengelola kawasan dengan berpedoman pada Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Warisan Budaya Dunia Jatiluwih bertumpu pada prinsip-prinsip hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungannya, yakni lingkungan spiritual (parhyangan), lingkungan sosial (pawongan), dan lingkungan fisik (palemahan). Rancangan Naskah Akademik, 2015, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Dunia, Jatiluwih, Konsorsium Pariwisata, Unud.

Subak dan Desa DinasdiKawasan Jatiluwih

SUKSMA

HALAMAN PENGESAHAN

Latar Belakang

  • Tujuan Khusus
  • Urgensi (Keutamaan) Penelitian
    • Tinjauan Umum Tentang Tata Ruang
    • Klasifikasi Penataan Ruang
    • Tujuan Penelitian
    • Manfaat Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Cara dan Alat Pengumpulan Data 1. Cara pengumpulan data lapangan
    • Peranan Hukum Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal dilakukan untuk mengidentifikasi asas-asas dan nilai-nilai yang melatarbelakangi sebuah formulasi peraturan perundang-undangan. Perubahan yang teratur menurut Mochtar, dapat dibantu oleh Perundang-undangan atau Keputusan Pengadilan atau kombinasi keduanya.

Perubahan hukum yang teratur dalam masyarakat sesuai dengan sistim hukum Perundang-undangan dan Putusan-putusan Hakim / Pengadilan terutama Putusan Mahkamah Agung / atau yang sudah menjadi yurisprudensi tetap. Peraturan perundang-undangan diharapkan dapat memenuhi ketiga macam landasan, baik landasan yuridis, sosiologis, dan filosofis. Jika peraturan perundang-undangan tersebut hanya bertumpu pada satu landasan saja, maka peraturan perundang-undangan tersebut kurang sempurna (tidak sempurna).

Melihat pemenuhan ketiga landasan yang disyaratkan gelding theorie tersebut, dapat dibayangkan bahwa keberadaan suatu peraturan perundang-undangan agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pengayom masyarakat akan sulit tercapai. Apalagi bila disadari, biasanya seseorang hanya melihat suatu peraturan perundang-undangan dari satu segi saja34. Jimly Asshiddiqie,37 secara ”filosofis,” pembentukan peraturan perundang-undangan berlandaskan pada norma-norma hukum yang diidealkan (ideal norms) oleh suatu masyarakat ke arah mana cita-cita luhur kehidupan bermasyarakat dan bernegara hendak diarahkan.

Dengan demikian maka peraturan perundang-undangan merupakan cermin dari cita-cita kolektif suatu masyarakat tentang nilai-nilai luhur dan filosofis yang hendak diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Terhadap landasan ”sosiologis” dijelaskan, bahwa setiap norma hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan harus mencerminkan tuntutan kebutuhan masyarakat sendiri akan norma hukum yang sesuai dengan realitas kesadaran. Karenanya, konsideran peraturan perundang-undangan harus dirumuskan dengan baik pertimbangan-pertimbangan yang bersifat empiris agar sesuatu gagasan normatif yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan benar-benar didasrkan atas kenyataan yang hidup dalam kesadaran hukum masyarakat.

Kemudian landasan ”politis”, maksudnya bahwa dalam konsideran peraturan perundang-undangan harus tergambar adanya sistem rujukan konstitusional menurut cita dan norma dasar yang terkandung dalam UUD 1945 sebagai sumber kebijakan pokok atau sumber politik hukum yang melandasi pembentukan peraturan perundang- undangan. Dengan kata lain, Pancasila sebagai dasar negara harus menjadi dasar pembentukan peraturan perundang-undangan Indonesia. Implementasi dari teori keberlakuan hukum ini, telah menjadi bagian dari salah satu asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang diatur dalam Pasal 5 huruf d Undang-Undang No.

Disamping asas-asas tersebut dalam Pasal 5, asas lainnya yang juga harus terkandung pada peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. Asas-asas peraturan perundangan di atas memberikan pemahaman bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang- undangan harus memperhitungkan efektivitas Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis.

  • Kajian terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan yang Memuat Kondisi Hukum yang Terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
  • Saran
  • Biaya Penelitian

10.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). 14.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota. 16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah.

Pemerintah daerah Kabupaten Tabanan mempunyai wewenang untuk menetapkan peraturan daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi untuk melaksanakan otonomi. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Tabanan, mempunyai wewenang untuk menetapkan peraturan daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Undang-Undang Nomor 69. 1)Wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan penataan ruang meliputi:. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan. kabupaten/kota dan kawasan strategis kabupaten/kota;. pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota; dan d. 2)Wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota.

Pemerintah Kabupaten Tabanan memiliki wewenang. perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/ kota;. pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota;. pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota. 3)Dalam pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,. penetapan kawasan strategis kabupaten/kota;. perencanaan tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota;. pemanfaatan ruang kawasan strategis kabupaten/kota; dan d. pemanfaatan ruang kawasan strategis kabupaten/kota. 4)Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pemerintah daerah kabupaten/kota mengacu pada pedoman bidang penataan.

5)Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), pemerintah daerah kabupaten/kota:. informasi yang berkaitan dengan rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota; dan b. pelayanan minimal bidang penataan ruang. -Undang No 10 Tahun 2009, memberi wewenang kepada daerah kabupaten untuk menetapkan rencana induk pembangunan kepariwisataan. rencana induk pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota. 1)Peraturan zonasi kabupaten/kota merupakan penjabaran dari ketentuan umum peraturan zonasi yang ditetapkan dalam rencana tata.

3)Peraturan zonasi kabupaten/kota merupakan dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, pemberian izin, dan pengenaan sanksi di tingkat kabupaten/kota. Kajian terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan yang Memuat Kondisi Hukum yang Terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Hukum yang Terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Terdapat Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan yang memuat kondisi hukum yang terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Substansi pada Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tabanan Tahun menjadi acuan. Dalam penataan ruang di wilayah Provinsi Bali telah ditetapkan RTRW Bali tahun 2009, yang menjadi pedoman untuk penyusunan detail tata ruang di tiap-tiap kabupaten/kota di Bali.

Referensi

Dokumen terkait

YANG DIUNDANG MENGIKUTI PEMBUKTIAN KUALIFIKASI SELEKSI PENYEDIAAN JASA KONSULTANSI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SARILAMAK DAN PERATURAN ZONASI. 1

Pembuktian Kualifikasi terhadap peserta Calon Daftar Pendek Jasa Konsultansi Penyusunan Peraturan Zonasi dan Pra Rancangan Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file II penawaran pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Lembak ini

: RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN PERATURAN ZONASI PERKOTAAN DONGGALA LOKASI : KOTA DONGGALA KECAMATAN BANAWA.. TAHUN ANGGARAN

Sehubungan dengan Seleksi Umum Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir Tahun Anggaran 2015,

Perencanaan apartemen mengacu pada ketentuan dan peraturan pemerintah setempat yang tercatum dalam undang-undang, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang

(2) Dalam hal Rencana Detail Tata Ruang Pulau Senua dan peraturan zonasi, rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau RZ wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Sidoarjo Tahun