Buku ini disusun oleh Administrasi Keuangan Negara untuk kebutuhan perkuliahan dan juga buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2004. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi pengembangan bahan ajar buku ini.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
Azmy Achir mengatakan dalam bukunya tentang pengelolaan keuangan negara jilid 1 bahwa: “administrasi keuangan adalah suatu cara (alat) yang harus dikelola dalam pengelolaan keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah (anggaran) yang meliputi pengaturan negara. pendapatan, belanja negara, dan cara pertanggungjawabannya.” Pengelolaan keuangan negara lebih mementingkan APBN, sehingga penyelenggaraannya dinilai lebih proses.
FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN
RAPBN disusun setiap tahun agar lebih sesuai dengan kebutuhan pembangunan negara dan kondisi keuangan negara. Administrasi keuangan pemerintah bertujuan untuk mengatur nilai uang agar uang sebagai alat administrasi dapat menunjang kegiatan pemerintah untuk mencapai tujuan nasional.
TUJUAN ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA Tujuan administrasi Negara adalah
Oleh karena itu, salah satu tujuan administrasi keuangan publik adalah pelaksanaan kebijakan keuangan publik. Kebijakan pemerintah baik secara keseluruhan maupun sektoral dapat dilihat dari penyediaan anggaran, sedangkan administrasi keuangan mengatur pelaksanaan anggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah.
SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN
BAB II
PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
Hak memungut pajak diatur dengan undang-undang dengan unsur paksaan dan sanksi tanpa imbalan jasa langsung dari pemerintah. Pinjaman berikat, misalnya, digunakan sebelum uang kertas pada tahun 1950-an, yang kemudian digunakan sebagai pinjaman obligasi.
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
Keuangan negara dikelola oleh bank berdasarkan undang-undang no. 14 Tahun 1968 tentang Undang-Undang Perbankan yang terdiri dari. Segala barang (bergerak dan tidak bergerak) milik negara yang pengadaan dan pemeliharaannya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
HUBUNGAN KEUANGAN NEGARA DAN ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA
Semua lembaga keuangan negara tersebut berdasarkan hukum perdata/komersial; hanya laba bersih yang menjadi salah satu sumber penerimaan negara. Pengelolaan keuangan negara sebagai suatu proses pengelolaan keuangan negara mempunyai dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, keputusan presiden, instruksi presiden, keputusan menteri atau surat edaran menteri/pimpinan lembaga negara, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara. negara. keuangan, secara konstitusional diabadikan dalam konstitusi masing-masing negara.
PERATURAN-PERATURAN YANG BERLAKU SEBAGAI AZAS
Dalam hal ini, presiden mendelegasikan pengelolaan keuangan kepada pembantunya yaitu para menteri, khususnya menteri keuangan. Pasal ini secara khusus mengatur pokok-pokok pengelolaan keuangan negara pada bidang-bidang sebagai berikut;
PERATURAN YANG BERLAKU SEBAGAI TEKNIK/PELAKSANAAN
APBN setiap tahun anggaran ditetapkan dengan undang-undang, sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (1) UUD 1945. Undang-undang APBN berlaku sebagai ketentuan dasar pelaksanaan APBN pada tahun anggaran yang bersangkutan.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DALAM PENGURUSAN KEUANGAN
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan APBD. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 1975 tentang Contoh Penyusunan APBD, Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan APBD.
KEWENANGAN-KEWENANGAN DALAM PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA
KEWENANGAN-KEWENANGAN OTORISASI
KEWENANGAN-KEWENANGAN ORDONANSI
Dan sebagai donor, Kepala Kantor Perbendaharaan Negara setempat dan Panglima TNI khusus soal anggaran untuk ABRI. Sebelumnya, kepala departemen adalah ordinator dan kepala daerah (gubernur dan residen) dan otoritas militer setempat adalah asisten komandan.
KEWENANGAN-KEWENANGAN PERBENDAHARAAN
PELIMPAHAN KEWENANGAN DALAM PENGURUSAN KEUANGAN
Namun pendelegasian wewenang secara langsung tidak hanya menyangkut apa yang dinyatakan, tetapi juga apa yang tersirat dalam aturan pendelegasian. Pendelegasian wewenang tersebut tidak bersifat horizontal, misalnya menandatangani surat atas nama pemerintah, misalnya menandatangani SKO atas nama menteri, menandatangani SPM atas nama menteri keuangan; hal ini diatur dalam pasal 8 RAB.
PENGURUSAN UMUM
Otorisasi yang diterapkan secara khusus dapat secara langsung mengakibatkan negara menerima uang atau mengeluarkan anggaran, misalnya tagihan pajak dan keputusan pengangkatan pegawai. Surat kuasa yang sah itu tetap berlaku sampai dicabut oleh pejabat yang berwenang, misalnya dalam hal ada keputusan pemberian pensiun.
PENGURUSAN KHUSUS
- Menjelaskan pengertian siklus anggaran
- Menyebutkan tahapan – tahapan dalam siklus anggaran 3. Menjelaskan cara penyususnan anggaran
Sebelum menukarkan SPM, Bendahara Umum/Kepala Kantor Perbendaharaan Negara mempunyai wewenang dan kewajiban terlebih dahulu. Setelah dilakukan pemeriksaan seperlunya, Kepala Kantor Perbendaharaan Negara/Bendahara Umum SPM terkait melakukan pembayaran secara tunai, cek pos, atau giro bank.
PENGERTIAN SIKLUS ANGGARAN
- Sebagai suatu proses kegiatan pemerintah dalam bidang keuangan yang muncul tiap tahun dan akan selalu muncul
- Sebagai suatu proses penganggaran (Budgeting) yaitu proses kegiatan yang terdiri dari
- Tahap persiapan rancangan anggaran sampai pengesahannya menjadi UU APBN, selama kurang lebih 9 bulan
- Tahap pelaksanaan anggaran, termasuk pengawasan pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban pelaksanaan
- Tahap perhitungan anggaran, sesuadah berakhirnya tahun anggaran sampai pengesahan UU APBN, dalam waktu 2
Tahap pelaksanaan anggaran, termasuk pengawasan pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, selama tahun anggaran yang bersangkutan. Tahap penghitungan anggaran, setelah berakhirnya tahun anggaran sampai dengan disahkannya undang-undang APBN, dalam waktu 2 anggaran sampai dengan disahkannya undang-undang APBN, dalam waktu 2 tahun setelah berakhirnya tahun anggaran.
PENYUSUNAN ANGGARAN
- Penyusunan DUK/DUP oleh unit organisasi tingkat kantor wilayah/direktorat
- Penyampaian DUK/DUP kanwil/direktorat kepada Direktorat Jenderal bersangkutan
- Penyampaian DUK/DUP oleh Ditjen kepada departemen/lembaga bersangkutan
- Penyampaian DUK/DUP departemen/lembaga bersangkutan
- Penyampaian DUK/DUP departemen/lembaga adalah sebagai berikut
- Departemen keuangan untuk penelaahan mengenai biayanya
- Badan perencanaan pembangunan nasional (BAPPENAS) untuk penelitian/penelaahan
- Penjelasan tentang usaha–usaha yang akan dilakukan dalam tahun anggaran yang akan datang oeleh masing – masing
- Ikhtisar anggaran tahun yang akan datang dalam keseluruhannya baik mengenai penerimaan maupun
- Keadaan moneter negara, berapa besarnya devisa yang tersedia, berapa yang akan dikeluarkan/diperoleh, dan
Rencana akhir RAPBN kemudian dibahas dan ditetapkan dalam rapat kabinet presiden yang biasanya diadakan pada awal Desember sebelum tahun anggaran bersangkutan. Penjelasan mengenai upaya yang akan dilakukan pada tahun anggaran yang akan datang pada setiap tahun anggaran yang akan datang oleh masing-masing departemen/lembaga yaitu rencana kerja yang mendesak/penting.
PENGESAHAN UNDANG–UNDANG APBN DAN PENGUNDANGANNYA
- Penyusunan rencana APBD sampai dengan pengesahan APBD
- Pelaksanaan APBD oleh kepala daerah (eksekutif), dalam hal ini biro/bagian keuangan,, dinas pendapatan daerah dan
- Penyusunan perhitungan APBD sampai dengan pengesahan peraturan daerah tentang penetapan perhitungan APBD yang
Penyusunan perhitungan APBD oleh biro/departemen keuangan berdasarkan realisasi penerimaan dan pengeluaran selama tahun anggaran yang bersangkutan, disertai dengan nota perhitungan APBD. Penyampaian peraturan daerah yang berkaitan dengan penetapan perhitungan APBD oleh kepala daerah kepada pejabat yang berwenang untuk mendapat persetujuan disampaikan dalam waktu satu bulan sejak penetapan peraturan daerah tersebut.
EVALUASI
Jelaskan menurut pendapat saudara mengapa APBN itu sangat penting dan disusun setiap tahun?
Sebutkan siapa yang menyusun RAPBN dan siapa yang mengesahkannya?
ANGGARAN SEBAGAI RENCANA KERJA PEMERINTAH
Di satu sisi, anggaran memuat jumlah pengeluaran maksimum yang berarti jumlah maksimum uang negara yang dapat digunakan pemerintah untuk membiayai pemerintahan/pembangunan dalam satu tahun anggaran. Selain itu, APBN memuat perkiraan sumber penerimaan yang dapat diperoleh pada tahun anggaran yang bersangkutan.
AZAS-AZAS ANGGARAN
Asas ketelitian, yaitu anggaran disusun secara matang dan cermat agar pengeluaran-pengeluaran penting tidak terlupa.
ANGGARAN PENDAPATAN
ANGGARAN BELANJA
FUNGSI-FUNGSI DAN KLASIFIKASI ANGGARAN 1. Fungsi sebagai tata usaha
Anggaran mempunyai fungsi sosial ekonomi karena anggaran menggambarkan upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pengeluaran yang digunakan untuk orang yang tidak bekerja pada pemerintah, misalnya belanja untuk pensiunan/veteran, bantuan kepada badan sosial, pembayaran bunga utang pemerintah.
PEDOMAN DAN PRINSIP – PRINSIP PELAKSANAAN ANGGARAN
Belanja anggaran rutin dibiayai dari pendapatan anggaran berjalan berupa penerimaan anggaran berjalan dalam negeri dan penerimaan anggaran rutin luar negeri. Kementerian/Lembaga tidak boleh melaksanakan pengeluaran yang dibebankan pada APBN untuk keperluan lain yang ditetapkan APBN (ayat kedua Pasal 4).
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN
Rekening pada bank asing, Menteri Keuangan, dalam hal penerimaan anggaran di luar negeri (pasal 9 ayat 1). Setiap akhir bulan, seluruh kementerian atau lembaga menyampaikan laporan bulanan mengenai penerimaan dana anggaran yang dibuat oleh bendahara pendapatan lingkungan hidup pada bulan sebelumnya sebagai pelaksanaan anggaran negara yang menjadi tanggung jawabnya. paling lambat setiap akhir bulan (Pasal 10 ayat 2.
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
Bendahara menyampaikan SPJR dan LKKR kepada KPN paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada kementerian/lembaga terkait. Dari DIP yang disetujui, Direktorat Jenderal atau pejabat setingkat di kementerian/lembaga terkait.
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA DALAM LINGKUNGAN PERTAHANAN KEAMANAN
Pembayaran harga bahan bakar minyak dan pelumas) yang disalurkan PERTAMINA kepada divisi MANHANKAM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran berdasarkan DIK/SKO/SPP terkait dalam batasan anggaran yang tersedia untuk keperluan tersebut (pasal 89 ayat 3) 7 Dalam anggaran belanja dikenal dengan Anggaran Belanja Rutin dan Anggaran Pembangunan, menjelaskan mekanisme kedua anggaran tersebut.
PENGERTIAN BENDAHARAWAN
TUGAS BENDAHARAWAN
MACAM – MACAM BENDAHARAWAN
Bendahara rutin UUDP adalah bendahara yang menerima uang belanja rutin dengan cara mencairkan SPM bendahara umum, menyimpan uangnya untuk sementara kemudian membelanjakannya sesuai peruntukannya, juga mempunyai tugas menyampaikan SPPR mengenai penerimaan dari tiga orang yang mereka bayar. dengan hak gadai SPM kemudian melakukan pembukuan sesuai kebutuhan. Bendahara Penerima Cabang adalah Kasir yang menerima uang muka Cabang dari Kasir Pemindah Cabang dan bertanggung jawab penatausahaannya kepada Kasir Pemindah Cabang.
CARA BENDAHARAWAN MENGISI KAS (UANG PERSEDIAAN )
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BENDAHARAWAN
Bendahara Penerima/Penyetor secara berkala menyampaikan SPJ kepada Kementerian/Lembaga terkait dan salinannya disampaikan kepada Kanwil Direktur Anggaran Daerah. Jelaskan menurut Anda mengapa kasir diatur oleh ICW dan bukan oleh undang-undang.
PENGERTIAN PENGAWASAN
JENIS- JENIS PENGAWASAN
Pengendalian internal dalam arti luas dilakukan oleh pejabat yang bukan merupakan bagian dari lingkungan pertama. Pengawasan eksternal dalam arti luas adalah pengawasan yang dilakukan oleh Komite Audit Republik Indonesia terhadap instansi/aparatur pemerintah.
SISTEM PENGAWASAN KEUANGAN
Atasan kepala kantor/unit kerja melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran yang dilaksanakan oleh kepala kantor/unit kerja di lingkungannya. Inspektorat Jenderal yang merupakan satuan pengawasan lembaga melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan anggaran yang dilakukan oleh kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian/lembaga terkait.
PERHITUNGAN BENDAHARAWAN
29 Tahun 1984 mengatur bahwa: Selambat-lambatnya pada tanggal 10 setiap bulan, bendahara penerima/pembayar menyerahkan tanggung jawab berkala kepada kementerian masing-masing mengenai penerimaan dan pembayaran pendapatan anggaran pada bulan sebelumnya yang menjadi tanggung jawabnya, beserta salinannya. kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Pengawasan pada instansi yang bersangkutan serta kantor wilayah Direktorat Jenderal Anggaran setempat. Berdasarkan pertanggungjawaban yang diterimanya dari bendahara penerima/pembayar berkala di masing-masing kementerian lembaga paling lambat setiap akhir bulan, seluruh kementerian/lembaga menyampaikan laporan bulanan kepada bagian keuangan mengenai penerimaan anggaran yang dilakukan bendahara penerima di lingkungannya. di bulan sebelumnya.
PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA
Pasal 37 juga mengatur bahwa: Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran) melakukan pengolahan secara menyeluruh terhadap bahan-bahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan memasukkannya ke dalam perhitungan APBN. Setelah undang-undang tentang penghitungan anggaran negara ditetapkan dan disahkan/diundangkan, tahap terakhir siklus anggaran untuk tahun layanan anggaran yang bersangkutan selesai.
TINDAKAN YANG DI TUNTUT GANTI RUGI
Perbuatan yang menguntungkan pihak ketiga dengan merugikan negara, misalnya membeli barang dengan harga yang tidak wajar. Perbuatan yang tidak merugikan pihak ketiga, namun menimbulkan kerugian negara, misalnya pengiriman barang untuk dilakukan dengan kapal laut, dilakukan melalui perusahaan kurir yang biayanya jauh lebih mahal.
TUNTUTAN GANTI RUGI TEHADAP PEGAWAI NEGERI
Apabila menteri setelah mendengar/melihat pembelaan pegawai yang bersangkutan berpendapat pembelaan pegawai yang bersangkutan tidak diterima, maka menteri yang bersangkutan menetapkan berdasarkan/dengan memperhatikan pendapat Badan Pemeriksa jumlah besarnya. yang diberi ganti rugi menjadi, jika lebih dari satu orang dikenakan ganti rugi, jumlah yang harus diganti. Penggantian kerugian dapat dilakukan dengan cara memotong gaji pegawai yang bersangkutan atau dengan cara damai atau dengan mengajukannya ke pengadilan negeri dengan cara/penagihannya dilakukan oleh panitia urusan debitur negara.
TUNTUTAN GANTI RUGI BENDAHARAWAN
Apabila pada saat SPJ bendahara mempunyai bukti yang kurang jelas, BPK dapat meminta penjelasan kepada menteri terkait, bila perlu dapat meneruskan catatan BPK untuk memperoleh penjelasan dalam jangka waktu yang ditentukan, apabila dalam jangka waktu yang ditentukan tidak diperoleh penjelasan. menteri terkait, BPK dapat melaporkan hal ini kepada pemerintah. Jelaskan pandangan anda mengapa bendahara masih diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan terhadap tuntutan ganti rugi yang mengakibatkan kerugian negara.
PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA Penghapusan piutang negara dapat berarti
Jika tuntutan di pengadilan tidak berhasil karena pihak sanak keluarga tidak mampu, dan ada kemungkinan juga akan dilakukan ganti rugi dan usaha menagih secara damai menjadi sia-sia. Apabila Wajib Pajak yang bersangkutan telah menyetorkannya kepada pejabat yang berwenang, namun belum menyetorkannya ke kas negara.
PEMBEBASAN PIUTANG NEGARA
Ketentuan di atas juga berlaku untuk penggantian apabila tagihan telah dibayar. Adapun ketentuan pengembalian uang sebagaimana dimaksud pada huruf C di atas, dilaksanakan karena yang bersangkutan seharusnya dibebaskan dari utang tersebut demi kepentingan keadilan.
PENGHAPUSAN DARI PERHITUNGAN BENDAHARAWAN
Pembebasan utang kepada negara dilakukan oleh presiden apabila jumlahnya tidak lebih dari jumlah tertentu dan bila menurut undang-undang menjadi lebih dari jumlah tersebut. Dalam PP tersebut antara lain yang berhak menghapuskan adalah menteri terkait atas uang atau barang yang nilainya paling banyak Rp 25.
KETENTUAN-KETENTUAN TENTANG PENGURUSAN BARANG
PENGADAAN BARANG
Untuk memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelelangan/pembelian di lingkungan kementerian/lembaga, baik melalui lelang maupun penunjukan langsung, terdapat tim yang memantau pengadaan barang/peralatan umum di tingkat kementerian/lembaga, yang selanjutnya disebut Kementerian/Lembaga. Tim Pengendalian Pengadaan Badan. , dibentuk. Untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pengadaan barang/peralatan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga, Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1980 sebagaimana terakhir diubah dengan Keputusan Presiden membentuk tim pengawasan pengadaan barang/peralatan umum (TPBP). ) terbentuk. .
PENGURUSAN BARANG DALAM GUDANG Gudang penyimpanan barang ada empat macam yaitu
Barang yang diterima bukan digunakan untuk kepentingan instansi itu sendiri melainkan digunakan untuk kebutuhan kasir gudang persediaan. Bendahara gudang melayani kepentingan instansinya dan instansi yang lebih kecil di daerah.
PENJUALAN HASIL BUMI
Bendahara menerima barang dari kasir gudang distribusi atau langsung dari gudang pusat tanggung jawab bendahara dalam bentuk laporan kolektif yang memuat barang-barang yang digunakan untuk instansinya dan untuk instansi kecil lainnya di daerahnya. Akan tetapi, pemerintah demi kepentingan negara, apabila dianggap perlu atau bermanfaat, maka penjualan swasta diperbolehkan.
PENJUALAN BARANG YANG BERLEBIHAN/RUSAK Dalam pasal 13 ICW ditetapkan bahwa
Barang tidak lagi diperuntukkan bagi pelayanan umum atau barang rusak yang jumlah persediaannya melebihi batas untuk dipergunakan kemudian. Barang-barang ini harus dijual melalui pelelangan umum atau dalam keadaan luar biasa secara pribadi.
PENGHAPUSAN BARANG
Yang mana barang, bentuk dan bahannya hampir sama, sehingga mudah terjadi kesalahan pada saat penerimaan atau pengiriman. Mengenai penghapusan sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1956 dianggap menteri yang berwenang menyetujui penghapusan barang rusak atau cacat apabila harga barang tersebut Rp.
KEBIJAKAN DASAR APBN
Tabungan pemerintah, yang merupakan kelebihan pendapatan rutin dibandingkan pengeluaran rutin, harus ditingkatkan untuk mengurangi kebutuhan bantuan luar negeri. Kebijakan keuangan negara sebagai bagian dari kebijakan makroekonomi meliputi kebijakan pendapatan negara, kebijakan belanja rutin, dan belanja pembangunan.
PENERIMAAN NEGARA
Pengeluaran pemerintah yang bersifat reproduktif, yaitu pengeluaran yang memungkinkan masyarakat berusaha dan meningkatkan pendapatannya. 11 Tahun 1975 tentang Urusan Penyusunan APBD, Penyelenggaraan Penatausahaan Keuangan Negara, dan Penyusunan Rekening APBD.