• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF KEMAMPUAN MEMPREDIKSI FENOMENA FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF KEMAMPUAN MEMPREDIKSI FENOMENA FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI ... - Unismuh"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Fakultas Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian Ex Post Facto yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari siswa SMA Bajeng Aksara. Hasil penelitian kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas XI SMA Aksara Bajeng termasuk dalam kategori sedang.

Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat sekaligus menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kemampuan Memprediksi Fenomena Fisika Dalam Kehidupan Sehari-hari Kelas FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar dengan harapan dapat menjadikan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia pendidikan pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang menyetujui dan menerima skripsi penulis Nurlina, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Ma'ruf, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yang banyak memberikan arahan dan bimbingan serta bimbingan selama kuliah hingga proses penyelesaian studi.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani yang banyak memberikan ilmu dan berbagi pengalaman selama penulis menempuh studi di Jurusan Pendidikan Jasmani Universitas Muhammadiyah Makassar. Kepada Tercinta, S.t Amrina, Andi Darna, Nurhayati Husein, Nurhayati, Asri Ayu dan Komalasari Serta teman-teman Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar khususnya Angkatan A 2013 yang bersama penulis berangkat selama sela-sela perkuliahan, atas sumbangan nasehat dan motivasinya selama ini.

  • Latar belakang
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian

Selama ini proses pembelajaran pada satuan pembelajaran tersebut di atas menggunakan kurikulum 2013. Alasan paling mendasar penerapan kurikulum 2013 adalah agar siswa dapat berpikir metakognitif. Kelas ini dipilih oleh pihak sekolah karena beberapa pertimbangan yang mendasarinya, yaitu siswa mempunyai kemampuan dalam memprediksi kehidupan sosialnya, misalnya memprediksi menang atau kalahnya suatu tim sepak bola. Pertanyaannya adalah: bagaimana kemampuan siswa dalam meramalkan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran, termasuk fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti berencana untuk menyelidiki SMA Bajeng Aksara dengan judul ‘Kemampuan Memprediksi’.

Dalam penelitian ini terungkap hebatnya kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas XI IPA SMA Aksara Bajeng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam meramalkan fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas XI. kelas sains di SMA Aksara Bajeng. Besar kemungkinan manfaat penelitian dapat meningkatkan sepenuhnya kemampuan setiap individu dan meningkatkan kualitas belajar siswa.

Tinjauan Pustaka

  • Pembelajaran Fisika di SMA
  • Memprediksi dalam pembelajaran fisika

Peramalan adalah memperkirakan secara akurat apa yang akan terjadi pada pengamatan di masa depan (Abruscato, 2013:45) atau memperkirakan peristiwa atau keadaan di masa depan yang diperkirakan akan terjadi. Oleh karena itu, keterampilan prediktif adalah keterampilan memperkirakan kejadian di masa depan berdasarkan kejadian yang sedang terjadi saat ini. Peramalan berarti memperkirakan kejadian di masa depan berdasarkan pola yang telah terjadi dalam kondisi serupa.

Penentuan peristiwa mana yang akan terjadi dengan menggunakan pola-pola peristiwa yang diketahui dan mempunyai kondisi serupa. Rangkaian peristiwa yang digambarkan secara grafis dapat digunakan untuk melakukan ekstrapolasi, yaitu memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya dari apa yang tersedia dari grafik, atau melakukan interpolasi untuk memprediksi suatu peristiwa di antara data yang ada. Dengan kata lain Forecasting mampu meredam dampak-dampak buruk yang akan terjadi dimasa yang akan datang, dengan kata lain Forecasting mampu memprediksi segala hal buruk yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Ramalan dan ramalan berbeda karena ramalan merupakan hasil perhitungan yang didasarkan pada hal-hal yang tidak rasional, tanpa data dan analisis ilmiah (Ishak, Aulia 2010:45). Menurut Heizer dkk (2011-98), prediksi adalah situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi di masa depan. POE juga sering disebut sebagai model pembelajaran, dimana guru mengeksplorasi pemahaman siswa dengan meminta mereka melakukan tiga tugas pokok yaitu memprediksi, mengamati dan memberikan penjelasan. Model pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang diawali dengan pemaparan suatu masalah. Siswa diajak untuk menebak atau meramalkan suatu peluang yang muncul dari suatu pola yang ada, kemudian dilanjutkan dengan melakukan observasi atau observasi terhadap permasalahan tersebut guna menemukan kebenaran atau fakta dari dugaan awal yang berupa penjelasan (Indrawati dan Setiawan.

Model pembelajaran NP bertujuan untuk mengajarkan siswa belajar mandiri dalam pemecahan masalah. Model pembelajaran PE mengeksplorasi pemahaman konsep IPA siswa melalui tiga langkah utama.Menurut Indrawati dan Setiawan, tiga langkah utama model pembelajaran PE diuraikan sebagai berikut. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran NP baik untuk diterapkan khususnya dalam dunia pendidikan, karena model pembelajaran ini dapat membuat siswa lebih kreatif dalam mengemukakan pemikirannya tentang prediksi permasalahan yang diberikan.

Selain itu juga dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa dapat melakukan percobaan secara langsung.Model pembelajaran POE akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Tabel 2.1 perubahan suhu terhadap waktu  Waktu (t)  Suhu (T)
Tabel 2.1 perubahan suhu terhadap waktu Waktu (t) Suhu (T)

Kerangka pikir

  • Jenis penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Tehnik Analisis Data

Variabel tersebut merupakan pengaruh pembelajaran fisika yang dialami subjek penelitian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dipelajarinya selama ini. Kemampuan prediksi adalah skor yang dicapai siswa dalam kemampuannya memprediksi suatu benda fisik. Pada tahap ini peneliti melakukan konsolidasi usulan berdasarkan saran, arahan dan instruksi dari tim pengawas.

Ada beberapa hal yang menjadi inti pada tahap ini, yaitu: (1) Mencari fenomena fisika yang layak untuk diprediksi sebagai objek. 2) Mengembangkan instrumen berupa lembar tes kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam bentuk tabel dan data acak. Mendistribusikan instrumen (lembar tes kemampuan memprediksi fenomena fisika berupa tabel dan data acak) beserta alat yang digunakan untuk melakukan prediksi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman untuk menilai kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Kriteria penilaian dalam pedoman ini berbentuk tes tabel, yaitu: (1) Pedoman ini memuat nilai tertinggi yaitu 14; (2) setiap jawaban benar mendapat skor 1; (3) skor terendah yang diperoleh subjek adalah 0 (bila tidak sesuai dengan jawaban pelaku eksperimen). Demikian pula kriteria penilaian dalam pedoman ini berupa uji data secara acak, yaitu: (1) Pedoman ini memuat nilai tertinggi sebesar 49; (2) setiap jawaban benar mendapat skor 1; (3) skor terendah yang diperoleh subjek adalah 0 (bila tidak sesuai dengan jawaban pelaku eksperimen). Pada bagian sebelumnya disebutkan bahwa subjek penelitian ini adalah seluruh subjek populasi, sehingga data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif.

Nilailah terlebih dahulu hasil kerja subjek, ambil nilai terendah hingga tertinggi dari subjek. Kedua, prosedur ini menampilkan skor yang diperoleh mata pelajaran. Prosedur ini menampilkan frekuensi skor yang diperoleh subjek. Ketiga, penyajian data mata pelajaran, dalam prosedur ini data tabel disajikan dalam bentuk grafik.

Hasil Penelitian

Pembahasan

Dalam memprediksi perubahan suhu, tidak semua peneliti benar dalam prediksinya, 15 peneliti benar dalam memprediksi perubahan suhu. Tujuan peneliti adalah agar subjek dapat mengukur suhu dengan termometer. Memprediksi perubahan panjang candle. Tidak semua peneliti benar dalam prediksinya, 16 subjek benar dalam memprediksi perubahan panjang candle. Tujuan peneliti adalah agar subjek dapat mengukur panjang lilin. lilin dengan bantuan penggaris. Dalam memprediksi liquid drop (ujung cairan di dalam botol), tidak semua peneliti tepat dalam prediksinya, 13 subjek dengan tepat memprediksi liquid drop (akhir cairan di dalam botol). dapat mengukur tetesan cairan (ujung cairan dalam botol).

Memprediksi perubahan panjang pegas, tidak semua subjek penelitian tepat dalam prediksinya, terdapat 17 subjek yang benar dalam memprediksi perubahan panjang pegas. Tujuan peneliti adalah agar subjek dapat mengukur perubahan panjang pegas dengan menggunakan penggaris. Variasi panjang kerja dilakukan dengan menggunakan tiga bentuk pembakaran yaitu pembakaran pertama atas, pembakaran kedua pembakaran samping, dan pembakaran ketiga pembakaran bawah. Tidak semua subjek penelitian benar prediksinya, 15 subjek benar. yang memprediksi perubahan tinggi badan ke atas dengan tepat sebanyak 14 subjek, yang memprediksi perubahan tinggi badan ke bawah dengan tepat, terdapat 16 subjek yang memprediksi perubahan tinggi badan ke samping dengan tepat. Berdasarkan hasil skoring dan tabulasi, kemampuan siswa dalam memprediksi fenomena fisika dalam bentuk teks data acak.

Gaya prediksi. Tidak semua subjek penelitian benar dalam cara prediksinya, terdapat 14 subjek penelitian yang benar dalam gaya prediksinya. Itu masuk. Dari hasil wawancara dengan siswa, ada yang bisa memprediksi dalam bentuk tabel, ada pula yang bias dalam prediksi dalam bentuk data acak, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada siswa yang lebih paham dalam memprediksi tabel dibandingkan dengan prediksi dalam bentuk data acak karena siswa lebih muda dalam mempelajari tabel karena sudah ada Data sebelumnya dibandingkan dengan data acak, data acak tidak mempunyai data pasti terlebih dahulu karena datanya acak. Karena siswa lebih mudah memprediksi jawaban secara langsung dibandingkan ketika siswa menjawab pertanyaan dalam bentuk teks data acak.

Proses peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk penyajian data seperti: tabel, grafik, diagram dan data acak. Sebab menurut peneliti, siswa akan lebih mudah memprediksi suatu percobaan yang diilustrasikan jika menggunakan data tabular dan data acak, sedangkan jika peneliti menggunakan data grafik dan data grafik, maka sangat sulit bagi siswa untuk memprediksi suatu percobaan yang hanya diperlihatkan. tanpa itu siswa sendiri yang melakukan percobaannya, dan peneliti juga sulit mendapatkan data yang tepat.

Kesimpulan

Saran

Disertasi Model Pembelajaran Fisika dengan Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Karakter dan Ketuntasan Belajar Siswa SMP di Pulau Barrang Lompo. Universitas Negeri Makassar. Hasil kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas XI SMA Aksara Bajeng ditabulasikan. Skor yang dihasilkan dari kemampuan memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas XI SMA Aksara Bajeng berupa data teks acak.

Skor dan frekuensi hasil kemampuan prediksi siswa SMA Bajeng Aksara kelas XI dalam bentuk tabel. Skor dan frekuensi hasil kemampuan prediksi siswa SMA Bajeng Aksara Kelas XI berupa data teks acak.

Gambar

Tabel 2.1 perubahan suhu terhadap waktu  Waktu (t)  Suhu (T)
Gambar 2.2grafik nilai siswa
Gambar 2.3 diagram batang perubahan panjang lilin terhadap waktu  Contoh diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah sebuah grafik statistik berbentuk lingkaran yang  dibagi menjadi irisan-irisan untuk menggambarkan proporsi numerik
+4

Referensi

Dokumen terkait

dirancang suatu model pembelajaran operasi bilangan bulat dengan menggunakan alat bantu mengajar (media) yang mudah didapat atau dibuat oleh guru, dan bermanfaat