• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Pada Masyarakat Hukum Adat Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2025

Membagikan "PDF Pada Masyarakat Hukum Adat Bali"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

HAKEI(AT SANKSI ADAT

PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT BALI

Oleh:

I Ketut Wirawan NIP.

I

9530508

198003 100

I

PEIYELITIAI\ INI DIAJUKAI\I UNTUK DIBIAYAI DARI DANA SENDIRI

FAKULTAS HUKI]M UNIVERSITAS UDAYAN^A.

DENPASAR

20ts

(2)

ABSTRAK

Sanksi merupakan istilah umum yang dikenal dalam hal

membicarakan hukum..

Keberadaan suatu sanksi adalah dimaksudkan: (1) sebagai alat pemaksa, pendorong, ataupun jaminan; (2) sebagai dasar penghormatan atas pentaatan norma; dan (3) seUagai akibat hukum

bagi seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap hukum.

Dalam hukum adat

Bali, .pelanggaran

yang dapat terjadi ialah berupa

pelanggaran

terhadap kepentingan pribadi, kesusilaan, dan kelalaian afan tanggung jawab

-it-atam melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaiwarga suatu persekutuan huliqm.,-

Ada dua Ugltylt sanksi yang

dike.nal dalam

kajian-kajian sosiotogi hukum,

yakni:

pertama

sanksi

restitutif

dan kedua sanksi

retributif.

Sanksi

restitutif

adalin

sanksi'bbrupa pemulihan keseimbangan, sedangkan sanksi restitutif adalah sanksi dalam bentuk pembalasan.

Pengenaan sanksi dalam masyarakat Hukum Adat Bali lebih pada penekanan terhadap upaya pemulihan keseimbangan sehingga istilah

yang lebih

pantas untut< digunakan adalah

"reaksi adat",

oleh

karena bentuk sanksi

yang

biasa dikenakan adalah

sankii

restitutif saja.

Malah dalam hal tidak ditemukannya subyek dalam penyebab tergagunggunya keseimbangin itu, maka persekutuanlah yang memikultanggung jawab untuk pem-utinan-ties6imbangan itu.

(3)

IIALAMAN

PENGESAHAN

1.

Judul Penelitian

2.

Ketua Peneliti.

a.

Namalengkap

b.

Jenis Kelamin

c.

NIP

d.

Jabatan Struktural

e.

JabatanFungsional

f.

Fakultas

g.

Pusat Penelitian

h.

Alamat

i.

Telepon

j.

AlamatRumah

k.

Seluler

3.

Jangka Waktu Penelitian

4.

Jumlah Anggota Peneliti

5.

Lokasi Penelitian

6.

Pembiayaan

Mengetahui Bagran Dasar-Dasar Ilmu Hukum,

Hakekat Sanksi Adat Pada Masyarakat Hukum Adat Bali

Dr.I

Ketut Wirawan, SH.,M.Hum.

Laki-laki

r 9530508198003

l00l

Lektor Kepala Hukum

Fakultas Hukum Universitas Udayana Jl. Bali No. 1 Denpasar

(0361) 222666

Puri Candra Asri Blok G No. 43 Batubulan 08123605640

4 bulan

t

orang

Kabupaten Gianyar Mandiri

Dr. I Ketut Wiraqan SH.. M.Huq.

NrP. 19530508198003 1001 Denpasar,

I2Mei20

NrP. -l 966033 1 1993032003

fioluj

19s30401 1980031004

Referensi

Dokumen terkait

“Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan

adat Bali desa Rama Nirwana perbedaan hak dan kewajiban antara sentana kepala dara dengan sentana seledihi seperti data di atas masih dijalankan dan ditaati

Alasan mengapa komunitas adat suku bunggu (To Pakava) menyelesaikan perkara-perkara yang tergolong dalam tindak pidana kesusilaan karena masih ada sebagian pelanggaran

Kalau diberbagai daerah seperti di kalimantan, lampung dan bali perkawinan lari bersama bukanlah sesuatu pelanggaran adat seperti didaerah sulawesi selatan, maka lain

pelaksanaan UUHC No.19 Tahun 2002 berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap patung Bali Sebagai Karya Tradisional Masyarakat Adat Bali yaitu, Masih lemahnya

(2) Anak perempuan sebagai anak tunggal dalam hukum waris adat Bali mewaris dari harta orang tuanya yaitu harta gunakaya orang tuanya yang mana menurut hukum adat Bali

Dari hasil penelitian Wayan P Windia di atas, tampak dengan jelas bahwa lokus terjadinya konflik adat (sengketa adat) adalah dalam kesatuan masyarakat hukum adat yang di

Salah satu bentuk pelanggaran yang dikenal pada masyarakat Bali adalah lokika sanggraha.1 Delik Adat telah mendorong munculnya perdebatan yang berkelanjutan sejak awal kemerdekaan