Pendahuluan
Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Tata Cara Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram. Tujuan pelaporan keuangan ini adalah menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas publik dengan cara: .. a) menyediakan informasi keuangan komprehensif yang berguna bagi perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah serta meningkatkan efektivitas pengendalian seluruh aset, kewajiban dan dana ekuitas;. Untuk memenuhi tujuan tersebut, laporan keuangan memberikan informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban dan ekuitas Pemerintah Kota Mataram sebagai suatu entitas akuntansi.
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja
Kebijakan keuangan
Indikator pencapaian target kinerja keuangan
Program ini terdiri dari 1 kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat (Subbag Umum dan Pelayanan Publik) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. Penyelenggaraan program ini dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Pelayanan Kesehatan (Divisi Sertifikasi dan Perizinan Pelayanan Kesehatan; Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; dan Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan), Bidang Promosi Kesehatan (Divisi Pengembangan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Institusi), Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga (Divisi Kesehatan Ibu; dan Divisi Kesehatan Anak, Remaja dan Lanjut Usia); Sekretariat (Sub Bagian Perencanaan) dan UPTD (Puskesmas dan UP2F).
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan
Hambatan dan kendala pencapaian target
Dari hasil realisasi anggaran pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2017 terlihat bahwa realisasi anggaran program dan kegiatan pada Dinas Kesehatan Kota Mataram adalah sebagai berikut. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemanfaatan pegawai baik tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Mataram. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pendayagunaan tenaga kesehatan maupun non kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Sumber anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2017 berasal dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. Beberapa hal yang menjadi kendala dalam merealisasikan anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2017 adalah: Dari 520 pegawai di Dinas Kesehatan dan UPTD Kota Mataram, sebagian besar merupakan paramedis (perawat, bidan, mantri, analis, ahli gizi dan asisten apoteker).
Pada tahun 2017, cakupan pelayanan kesehatan di Kota Mataram ditingkatkan dengan adanya rehabilitasi dan pembangunan puskesmas dan pos kesehatan desa. Sumber anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2017 berasal dari APBD Kota Mataram.
Kebijakan akuntansi
Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran merupakan salah satu program penunjang pelaksanaan kegiatan teknis di Dinas Kesehatan Kota Mataram. Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana peralatan juga merupakan salah satu program yang menunjang pelaksanaan kegiatan teknis di Dinas Kesehatan Kota Mataram. Penyelenggaraan pelayanan bagi masyarakat kurang mampu Kota Mataram yang menerima pelayanan kesehatan di RSUD Kota Mataram.
Pendapatan Dinas Kesehatan Kota Mataram berasal dari dana modal BPJS kesehatan, jasa laboratorium, jasa kesehatan di Puskesmas dan Pust, serta klaim rumah sakit dan bersalin. Sehubungan dengan penerapan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dituangkan dalam Keputusan Walikota No. 13 Tahun 2014 tentang kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Kota Mataram, kebijakan akuntansi juga mengalami perubahan. Penyertaan modal pemerintah daerah menggambarkan jumlah yang dibayarkan oleh pemerintah kota Mataram atas penyertaan modal pada perusahaan negara/daerah dan dividen yang diterima dari penyertaan modal pemerintah daerah yang direkapitalisasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 1993 terbentuklah Kota Mataram yang merupakan perubahan status Kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya Mataram yang terdiri dari 3 kecamatan yaitu : Kecamatan Ampenan, Kabupaten Mataram dan Kecamatan Cakranegara. Sejalan dengan lahirnya Otonomi Daerah yang ditandai dengan berlakunya Undang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, terjadi pula perubahan sebutan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram menjadi Kota Mataram saja. Sehubungan dengan pesatnya perkembangan Kota Mataram, maka Wilayah Kota Mataram mengalami pemekaran menyusul ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kabupaten dan Kota di Kota Mataram dari 3 Kabupaten dan 23 Kota menjadi 6 Kabupaten dan 50 Kota.
Dalam rangka pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Mataram mengalami perubahan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram sebagai berikut Peralatan: . Unit Pelaksana Teknis Pelayanan (UPTD) Pelayanan Kesehatan Kota Mataram diatur dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan di Dinas Kesehatan Kota Mataram. Dinas Kesehatan Kota Mataram dalam upaya melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan didukung oleh 845 pegawai yang terdiri dari.
Gambaran lebih rinci mengenai sebaran tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dalam melaksanakan kegiatannya, pelayanan kesehatan juga didukung oleh fasilitas kesehatan yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Kota Mataram yaitu 11 Puskesmas yang terdiri dari 4 Puskesmas Keperawatan (Puskesmas Ampenan, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas Cakranegara dan Puskesmas Cakranegara). Puskesmas Karang Taliwang) dan 7 Puskesmas Non Perawatan (Puskesmas Karang Pule, Puskesmas Mataram, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Dasan Cermen, Puskesmas Selaparang, Puskesmas Dasan Agung dan Puskesmas Pejeruk) serta 17 kelurahan puskesmas dan 23 pos kesehatan desa yang tersebar di 6 kecamatan. Hasil survei PHBS Kota Mataram yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki PHBS masih cukup rendah.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Mataram juga didukung dana dekonsentrasi dan bantuan luar negeri (melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTB) serta Pos Bantuan APBD Kota Mataram. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan operasional. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen dan pelayanan pada Dinas Kesehatan Kota. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen dan pelayanan pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak lepas dari peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. .
Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan
Aset
0,00 merupakan saldo kas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 atas uang yang diterima dari wajib pajak/pengembalian dana wajib pajak yang tidak disetorkan ke kantor wilayah. 00,00 adalah saldo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang berasal dari penemuan kerugian kas daerah akibat audit aparat pengawas yang tidak disetorkan ke kas.
Kewajiban
Ekuitas Dana
Pendapatan
Belanja
Pengeluaran aset tetap lainnya dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp. Perkiraan angka dan realisasi belanja lainnya atas aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut :. Total pendapatan LO pada tahun anggaran 2017 adalah sebesar Rp. Rincian jumlah pendapatannya adalah sebagai berikut :. LO Pendapatan Asli Daerah Total LO Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. Rincian besaran PAD-LO adalah sebagai berikut :.
Pada Tahun Buku 2017, total pendapatan LO sebesar Rp. Pada tahun buku 2017 terdapat ekuitas awal sebesar Rp. 0,00 dan koreksi ekuitas lainnya sebesar Rp. Kewajiban konsolidasi sebesar Rp. Jadi ekuitas akhir tahun 2017 adalah Rp. Rincian perubahan ekuitas adalah sebagai berikut: Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan angka harapan hidup, penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu, penurunan dan penekanan angka kesakitan, peningkatan pelayanan kesehatan, dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
Pesatnya perkembangan kota Mataram yang ditandai dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan mobilisasi penduduk, ditambah dengan banyaknya penduduk miskin, turut berkontribusi terhadap munculnya permasalahan kesehatan di masyarakat. Permasalahan kesehatan masih dihadapi dan dibutuhkan. perhatian lebih lanjut, antara lain adalah. Selain itu, untuk menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya pada tahun 2017, melalui Dana DAK Bidang Kesehatan juga dilakukan pembelian alat kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya angka harapan hidup dan penurunan angka kematian ibu, penanganan permasalahan kesehatan, peningkatan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan, serta perilaku dan partisipasi masyarakat.
Laporan Operasional (LO)
Laporan Perubahan Ekuitas
Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan
Informasi Umum
Dokter Kedokteran Gigi Dokter Spesialis Dokter Gigi Spesialis PSIKOLOGI PERAWATAN KLINIS S.Kep.Ners D.IV Keperawatan.
Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok
Salah satu masalah kesehatan yang sedang muncul dan banyak mendapat perhatian masyarakat adalah masalah penyakit khususnya demam berdarah. Akibat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola pengasuhan anak, gizi buruk masih menjadi kekhawatiran utama hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pola hidup bersih dan sehat masyarakat yang berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masih rendah.
Selain itu, terdapat 1 pegawai honorer daerah, 66 pegawai PTT, dan 258 pegawai kontrak JKN. Keterbatasan dana alokasi umum (DAU) dan kurangnya fleksibilitas penggunaan dana alokasi khusus (DAK) di bidang kesehatan memerlukan penetapan prioritas yang lebih selektif terhadap kegiatan-kegiatan yang harus mendapat perhatian utama. Upaya pembangunan kesehatan melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan selama ini menunjukkan peningkatan.
Peraturan hukum yang menjadi landasan kegiatan operasional pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kepengurusan dan pelayanan di MFA.
Ketentuan Perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan