• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA MATARAM"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP

Laporan Kinerja

Pemerintah Kota Mataram

Tahun 2016

PEMERINTAH KOTA MATARAM Jalan Pejanggik Nomor 16 Mataram Telp. 0370-634320 Fax 0370 633575

(2)

PEMERINTAH KOTA MARAM

IKHTISAR EKSEKUTIF

Akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan dalam bentuk Laporan Kinerja sebagai aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Laporan Kinerja memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan, yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan Kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi hasil kinerja. Laporan Kinerja ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Tahun 2016 adalah tahun pertama pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021. Dalam memastikan pencapaian target keberhasilan sasaran telah ditetapkan Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan menetapkan 5 misi, 5 tujuan, 10 sasaran strategis, dan 30 Indikator Kinerja Utama (IKU), dengan uraian selengkapnya sebagai berikut:

- Misi 1 dengan 1 Tujuan, 2 sasaran strategis, dan 4 Indikator Kinerja Utama.

- Misi 2 dengan 1 Tujuan, 4 sasaran strategis, dan 8 Indikator Kinerja Utama.

- Misi 3 dengan 1 Tujuan, 1 sasaran strategis, dan 8 Indikator Kinerja Utama.

- Misi 4 dengan 1 Tujuan, 2 sasaran strategis, dan 4 Indikator Kinerja Utama.

- Misi 5 dengan 1 Tujuan, 1 sasaran strategis, dan 6 Indikator Kinerja Utama. Uraian capaian kinerja masing-masing Misi, sebagai berikut:

- Misi 1 “Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai, dengan capaian rata-rata misi sebesar 100,04 persen, dengan kategori capaian kinerja Sangat Memuaskan.

- Misi 2 “Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan IPTEK dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing” dengan capaian rata-rata misi sebesar 95,70 persen, dengan kategori capaian kinerja Sangat Memuaskan.

- Misi 3 “Mendorong Kemajuan Ekonomi melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat BerbasisPotensi Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera” dengan

(3)

PEMERINTAH KOTA MARAM

- Misi 4 “Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana dan Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang dalam rangka Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan” dengan capaian rata-rata misi sebesar 74,09 persen dengan kategori capaian kinerja Memuaskan.

- Misi 5 “Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik melalui Reformasi Birokrasi dalam rangka Mewujudkan Kepemrintahan Yang Baik (Good Governance)” dengan capaian rata-rata misi sebesar 88,33 persen dengan kategori capaian kinerja Sangat Memuaskan.

Pada tahun 2016 ditetapkan sebanyak 10 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram secara keseluruhan sebesar 90,65 persen, dengan rincian masing-masing indikator sasaran, adalah sebagai berikut :

1. Sebanyak 6 indikator sasaran mencapai kategori sangat Memuaskan (90 sd. 100) 2. Sebanyak 2 Indikator sasaran mencapai kategori Memuaskan (80 sd. 90)

3. Sebanyak 2 Indikator sasaran mencapai Sangat baik. (70 sd. 80)

4. Tidak ada Indikator sasaran yang mencapai kategori Kurang. (0 sd. 40)

Capaian masing-masing sebagai berikut:

MISI SASARAN CAPAIAN KATEGORI

MISI 1:

Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai

Meningkatnya kualitas

harmonisasi kehidupan masyarakat

99,31 Sangat Memuaskan Meningkatnya nilai-nilai religiusitas 100,76 Sangat Memuaskan MISI 2: Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan

Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan IPTEK dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing

Meningkatnya kualitas layanan pendidikan dasar

104,99 Memuaskan

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 92,62 Sangat Memuaskan Meningkatnya efektvitas pengarusutamaan gender 107,16 Sangat Memuaskan Meningkatnya efektivitas pengendalian pertumbuhan penduduk 95,00 Sangat Memuaskan MISI 3: Mendorong Kemajuan Ekonomi melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat BerbasisPotensi Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah 95,09 Sangat Memuaskan

(4)

PEMERINTAH KOTA MARAM

MISI 4 :

Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana dan Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang dalam rangka Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan

Meningkatnya kualitas sarana prasarana perumahan dan permukiman 76,20 Sangat Baik Meningkatnya kualitas Infrastruktur Perkotaan 71,98 Sangat Baik MISI 5 Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik melalui Reformasi Birokrasi dalam rangka Mewujudkan Kepemrintahan Yang Baik (Good Governance)

Meningkatnya efektivitas penerapan Reformasi Birokrasi

83,33 Memuaskan

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian 10 kinerja sasaran pada tahun 2016 dicapai sebesar 91,49 persen, dengan kategori keberhasilan Sangat Memuaskan.

(5)

SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam mewujudkan Good Governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas, laporan kinerja dapat bermanfaat untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ujung tombak penyelenggaraan akuntabilitas kinerja terletak pada terbangunnya pemenuhan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dinamika permasalahan pembangunan kota yang makin beragam, mengharuskan Pemerintah Kota Mataram untuk terus menguatkan komitmen dan berupaya membangun sinergitas dengan berbagai pihak guna menetapkan langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Tahun 2016 adalah periode awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2016-2021, sebagai tahun penyelarasan dan tindaklanjut pencapaian sasaran RPJMD periode sebelumnya. Pencapaian positif dalam peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator kunci keberhasilan program pembangunan selama ini. Selain itu, meningkatnya sarana prasarana pendukung pelayanan publik menjadi bagian penting dalam memberikan perhatian kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Harapan kita bersama, nantinya Kota Mataram dapat tumbuh dengan geliat pembangunan yang makin positif dalam kerangka mewujudkan visi Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Target pencapaian kinerja program prioritas dapat dicapai dengan baik, sehingga dengan kerjasama dan ikhtiar kita bersama adalah salah satu kunci keberhasilan untuk mencapainya.

Terakhir, semoga dokumen Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 ini dapat menjadi bahan evaluasi kita bersama untuk terus membangun Kota Mataram yang kita cintai, guna meningkatkan kinerja pembangunan pada tahun mendatang.

Mataram, Pebruari 2017

WALIKOTA MATARAM,

(6)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN WALIKOTA MATARAM IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Bidang Kewenangan 1.5. Struktur Organisasi

1.6. Prestasi Daerah Tahun 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Penetapan Sasaran Strategis

2.2. Kebijakan dan Program Pembangunan Tahun 2016 2.3. Target Indikator Makro 2016

2.4. Perjanjian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 3.2. Capaian Indikator Makro 3.3. Pencapaian Program Prioritas 3.4. Pengukuran Capaian Kinerja

3.5. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja 3.5. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP i iv v vi 1 1 2 3 4 5 7 8 8 9 17 18 28 28 28 33 47 48 84 90

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keterkaitan antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis Tabel 2 Target Indikator Makro Tahun 2016

Tabel 3 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2016

Tabel 4 Penggunaan Lahan menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha) Tabel 5 Pertumbuhan penduduk dirinci per Kecamatan

Tabel 6 Target Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tabel 7 Target Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015-2016 Tabel 8 Target Belanja Daerah Kota Mataram Tahun 2015-2016 Tabel 9 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2015-2016

9 17 29 30 32 49 85 86 87

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Jumlah Penduduk Kota Mataram berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012-2015

Grafik 2 Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Mataram

32

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Ujung tombak penyelenggaraan akuntabilitas kinerja terletak pada terbangunnya pemenuhan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Aspek kemudahan dan kecepatan pelayanan publik menjadi tuntutan di tengah masyarakat yang kian dinamis. Dalam upaya mengembangkan strategi peningkatan pelayanan publik dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi, penerapan prinsip-prinsip Good Governance yang didasarkan pada penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel secara bertahap harus terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Optimalisasi penerapan prinsip kepemerintahan yang baik dilaksanakan melalui pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur. Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem pelaporan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dalam upaya memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam tiga komponen penting dalam satu kesatuan, yaitu: perencanaan strategik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.

Pemerintah Kota Mataram sebagai penyelenggara pelayanan publik, diwajibkan menyampaikan pelaporan kinerja dengan berdasarkan pada isu-isu strategis pembangunan daerah yang dihadapi dalam mencapai kinerja pelayanan publik yang baik dan berkualitas, dalam empat aspek yaitu aspek geografis dan demografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, dan aspek daya saing, yang diuraikan secara jelas dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram.

Sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram menjadi pusat aktivitas perekonomian dan pertumbuhan di sektor jasa. Hal ini sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Untuk mendukung Kota Mataram sebagai Pusat Kegiatan Nasional, pemerintah Kota Mataram berupaya mengatasi isu-isu strategis pembangunan yang dihadapi yaitu: Budaya, Kondusifitas Wilayah, Kesehatan,

(10)

Pendidikan, Daya Saing Perekonomian Daerah, Kemiskinan, Infrastruktur, Lingkungan Hidup, Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan.

Sebagai bentuk perwujudan kewajiban Pemerintah Kota Mataram dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sesuai dengan bidang kewenangan Pemerintah Kota Mataram sebagai Daerah Otonom, maka unsur pertanggungjawaban dalam pelaksanaan misi RPJMD setidaknya harus memuat lima komponen penting yang menjadi satu kesatuan, sebagai berikut:

a. Perencanaan Strategis, yang dimuat dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram, dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD).

b. Perencanaan Kinerja, yang dimuat dalam dokumen Rencana Kerja SKPD dan Penetapan Kinerja (PK).

c. Pengukuran Kinerja, sebagai salah satu metode atau cara mengetahui tingkat kesesuaian antara perencanaan kinerja dengan pelaksanaan kinerja oleh SKPD. d. Pelaporan Kinerja, yang dimuat dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) menyajikan data dan informasi tentang hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja.

e. Capaian Kinerja, yang menggambarkan tingkat capaian kinerja masing-masing sasaran strategis dalam RPJMD Kota Mataram.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan kinerja dalam kerangka sinergitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bermanfaat untuk mendorong Pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, untuk menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. Laporan Kinerja juga berperan sebagai alat pengendali, alat penilai, dan alat pendorong terwujudnya Good Governance. Sebagai dokumen evaluasi, Laporan Kinerja menyelenggarakan dua fungsi, yaitu sebagai evaluasi yang bersifat vertikal (kepada Pemerintahan yang lebih tinggi), serta sebagai evaluasi yang bersifat horizontal (kepada masyarakat di Daerah).

Adapun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari siklus Akuntabilitas Kinerja yang utuh dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Pemerintah Kota Mataram, sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada 2 (dua) Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka

(11)

a. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015, yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 2011 dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 2016; dan

b. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021, yang ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 2016.

1.3. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016, memperhatikan ketentuan dan materi pokok yang terdapat dalam beberapa peraturan perundang-undangan dibawah ini:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(12)

12. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram; 16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana teah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015;

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram;

19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021;

20. Peraturan Walikota Mataram Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016;

21. Peraturan Walikota Mataram Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016;

22. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/VIII/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2016-2021.

(13)

1.4. BIDANG KEWENANGAN

Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, dimana pada tahun 2014 Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Namun sampai tahun 2016, Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 belum terbit, dan berdasarkan ketentuan Pasal 408 Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014, menyatakan bahwa “pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini”. Sehingga sampai dengan tahun 2016 ini, khususnya terkait dengan pelaksanaan program dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Mataram tahun 2016 masih berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram.

Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain: (1) Perencanaan dan pengendalian pembangunan, (2) Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang, (3) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, (4) Penyediaan sarana dan prasarana umum, (5) Penanganan bidang kesehatan, (6) Penyelenggaraan bidang pendidikan, (7) Penanggulangan masalah sosial; (8) Pelayanan bidang ketenagakerjaan, (9) Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah, (10) Pengendalian lingkungan hidup, (11) Pelayanan pertanahan, (12) Pelayanan Kependudukan, dan Catatan Sipil, (13) Pelayanan administrasi umum pemerintahan, (14) Pelayanan administrasi penanaman modal, (15) Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.

Sedangkan urusan wajib yang dilaksanakan pada tahun 2016, sebagai berikut: (1) Pendidikan, (2) Kesehatan, (3) Pekerjaan Umum, (4) Perumahan, (5) Penataan Ruang, (6) Perencanaan Pembangunan, (7) Perhubungan, (8) Lingkungan Hidup,(9) Kependudukan dan Catatan Sipil, (10) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (11) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, (12) Sosial, (13) Ketenagakerjaan, (14) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (15) Kesatuan Bangsa dan

(14)

Politik Dalam Negeri, (16) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, (17) Ketahanan Pangan, (18) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, (19) Komunikasi dan Informatika, (20) Kearsipan, (21) Perpustakaan. Terdapat enam urusan pilihan yang dilaksanakan pada tahun 2016, antara lain: Pertanian, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan, Industri, Ketransmigrasian.

1.5. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana teah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 dan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013, adalah sebagai berikut :

1. Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram 2. Sekretaris Daerah

3. Tiga Asisten, yang terdiri dari: Asisten Tata Praja. Asisten Perekonomian Pembangunan, Asisten Administrasi Umum.

4. Sekretariat DPRD.

5. Tiga belas Dinas Dinas Daerah, terdiri dari: Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, Dinas Tata Kota, Dinas Kebersihan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendapatan, dan Dinas Pertamanan. 6. Inspektorat.

7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

8. Tiga belas Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga BerencanaBadan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu , Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Satuan Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

(15)

10. Enam Kecamatan, terdiri dari: Kecamatan Ampenan, Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram, Kecamatan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, dan Kecamatan Sandubaya

11. Limapuluh Kelurahan.

12. Tiga belas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yaitu: UPTD Pengelola Perbekalan Farmasi, UPTD Laboratorium Kesehatan, UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Mataram & Selaparang, UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Cakranegara & Sandubaya, UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Ampenan & Sekarbela, UPTD Sanggar Kegiatan Belajar, UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, UPTD Perparkiran, UPTD Terminal Mandalika, UPTD Metrologi Legal, UPTD Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), UPTD Pasar Wilayah Cakranegara dan Sandubaya, dan UPTD Pasar Wilayah Mataram, Selaparang, Ampenan dan Sekarbela

13. Sebelas Puskesmas, yaitu Puskesmas Ampenan, Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Dasan Cermen, Puskesmas Karang Pule, Puskesmas Karang Taliwang, Puskesmas Mataram, Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas Selaparang, dan Puskesmas Pejeruk.

1.6. PRESTASI DAERAH TAHUN 2016

Penghargaan Nasional kepada Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016, sebagai berikut: 1. Penghargaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas diraihnya Opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2015.

2. Sertifikat ISO 9001-2008 Bidang Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil diserahkan oleh Mendagri.

3. Penghargaan Dalam Penerapan KTP-Elektronik sehingga dapat mencapai target Penerbitan KTP-Elektronik sesuai jumlah yang ditetapkan.

4. Piagam Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) dari Badan Informasi Geospasial Indonesia RI.

5. National Procurement Award 2016 pada Kategori Komitmen 100% e-Procurement Pemenuhan Inpres Nomor 7 Tahun 2015 dan Inpres Nomor 10 Tahun 2016 dalam Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi pada Rakernas LPSE 2016 di Jakarta. 6. Peringkat I Nasional Keterpaduan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Tahun 2016.

7. Penghargaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Pemerintah Kota Mataram sebagai Kota Peduli HAM Tahun 2016.

8. Penghargaan nilai CC atas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Tahun 2015 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

9. Peringkat 1 Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Kategori Pemkab/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016.

10. Penghargaan atas keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2015 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.

(16)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. PENETAPAN SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram. Sasaran kinerja juga lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja program yang menyangkut keseluruhan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Mataram.

Mengingat kekosongan acuan perencanaan pada awal tahun 2016, sementara periode RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 telah berakhir pada tahun 2015, maka penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Kota Mataram dan SKPD tahun 2016 masih mengacu pada RPJMD periode sebelumnya yaitu periode tahun 2011-2015, hal ini disebabkan oleh belum ditetapkannya RPJMD periode terbaru dari Walikota dan Wakil Walikota Mataram Terpilih sesuai hasil PILKADA SERENTAK 2015. Pada sisi yang lain, Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram dan SKPD tahun 2016 harus mengacu pada RPJMD pada periode berikutnya yaitu periode tahun 2016-2021. Dalam mengatasi hal tersebut, dilakukan beberapa penyesuaian-penyesuaian, terutama pada sasaran strategis dan indikator kinerja utama.

Dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 pada BAB X tentang Pedoman Masa Transisi, ditegaskan bahwa:

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 kemudian menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilihan umum pada periode berikutnya. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah berakhirnya dokumen RPJMD ini berakhir”.

“Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya”.

Dalam upaya sinkronisasi dan penyelarasan Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Mataram dan SKPD sesuai dengan RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 dilakukan penyesuaian kembali (review). Review dilakukan mengingat RPJMD 2016-2021

(17)

Sasaran strategis dalam RPJMD Kota Mataram 2016-2021 telah ditetapkan sejumlah 10 Sasaran Strategis, sebagai dasar pengukuran kinerja pada Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel 1

Keterkaitan Antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis

VISI MISI SASARAN STRATEGIS

Terwujudnya Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya

Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat Melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai

1. Meningkatkan kualitas harmonisasi kehidupan masyarakat

2. Meningkatnya nilai-nilai religiusitas masyarakat

Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan IPTEK dalam rangka mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing

1. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan dasar

2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 3. Meningkatnya efektivitas pengarusutamaan gender 4. Meningkatnya efektivitas pengendalian pertumbuhan penduduk

Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis Potensi Lokal dalam rangka mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat melalui Penanganan Sarana dan Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang dalam rangka mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan

1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana perumahan dan permukiman yang memadai 2. Meningkatnya kualitas

infrastruktur

Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik melalui Reformasi Birokrasi dalam rangka mewujudkan

Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Meningkatnya efektivitas penerapan reformasi birokrasi

(18)

2.2 KEBIJAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2016

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran, sebagaimana Review RPJMD Kota Mataram 2016-2021, sebagai berikut:

1. Sasaran : Meningkatnya kualitas harmonisasi kehidupan masyarakat Strategi :

a. Menurunkan gangguan dan potensi terjadinya pelanggaran tramtib b. Peningkatan pencegahan tindakan kriminal

c. Peningkatan kompetensi personil d. Peningkatan pemahaman berpolitik e. Peningkatan pengawasan Pemilukada

f. Peningkatan pencegahan dan penanganan konflik

g. Peningkatan pencegahan dan penanganan tindakan pelanggaran hukum dan HAM

h. Peningkatan pencegahan dan penanganan pelanggaran Perda Kebijakan :

a. Menurunkan potensi gangguan terjadinya pelanggaran. b. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan. c. Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi. d. Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat. e. Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/Pemilukada.

f. Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan, pelanggaran hukum dan HAM.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama sebagai berikut:

a. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

b. Program peningkatan pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT).

c. Program pendidikan politik masyarakat.

d. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

(19)

2. Sasaran : Meningkatnya nilai-nilai religiusitas masyarakat Strategi :

a. Optimalisasi peran forum komunikasi umat beragama b. Peningkatan koordinasi pencegahan dan penanganan konflik c. Meningkatkan kegiatan keagamaan

Kebijakan :

a. Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama. b. Optimalisasi peran kelembagaan adat keagamaan.

c. Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu: Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama:

a. Program pemberdayaan kelembagaan sosial dan keagamaan.

b. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.

3. Sasaran : Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Strategi:

a. Peningkatan kualitas/mutu pendidikan b. Optimalisasi pelayanan pendidikan c. Peningkatan kualifikasi guru

d. Peningkatan akses perpusatakan bagi masyarakat e. Peningkatan minat baca masyarakat

Kebijakan :

a. Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan.

b. Meningkatkan akses dan peluang guru untuk memenuhi kualifikasi. c. Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran perpustakaan. d. Memantapkan peran dan fungsi perpustakaan daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pendidikan dan Urusan Wajib Perpustakaan, dengan program utama;

a. Program pendidikan dan usia dini.

b. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

c. Program pendidikan menengah.

d. Program pendidikan non formal.

e. Program pendidikan luar biasa.

f. Program manajemen pelayanan pendidikan

g. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.

4. Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Strategi :

a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak b. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu

(20)

c. Peningkatan kualitas hidup sehat d. Peningkatan layanan kesehatan anak e. Peningkatan kompetensi dan jumlah bidan f. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar g. Peningkatan pelayanan RSU

h. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pendudk penerima JAMKESMAS i. Peningkatan pembinaan dan pengawasan HIV/AIDS

Kebijakan :

a. Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan. b. Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat.

c. Mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan balita. d. Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan.

e. Mengoptimalkan peran, fungsi dan layanan Puskesmas/Pustu. f. Mengoptimalkan pelayanan RSU Kota Mataram.

g. Meningkatkan jumlah dan kualitas/kompetensi tenaga medis. h. Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. i. Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HIV/AIDS.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesehatan, dengan program utama;

a. Program upaya kesehatan masyarakat.

b. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

c. Program perbaikan gizi masyarakat.

d. Program pengembangan lingkungan sehat.

e. Program pencegahan penyakit menular.

f. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya.

g. Program peningkatan mutu pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

5. Sasaran : Meningkatnya kualitas perempuan dan kesetaraan gender Strategi :

a. Peningkatan kesetaraan gender

b. Peningkatan keterbukaan akses bagi peran perempuan c. Pemantapan penanganan potensi dan kasus KDRT Kebijakan :

a. Optimalisasi kesetaraan gender.

b. Meningkatkan upaya partisipasi perempuan. c. Menurunkan jumlah KDRT.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan program utama:

a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan. b. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

(21)

6. Sasaran : Meningkatnya efektivitas pengendalian pertumbuhan penduduk Strategi :

a. Peningkatan pendampingan, pembinaan, dan penyuluhan kepada keluarga b. Peningkatan pendampingan, pembinaan, dan penyuluhan KB

Kebijakan :

a. Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. b. Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu: Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat, dengan program utama:

a. Program keluarga berencana. b. Program pelayanan kontrasepsi.

c. Program pembinaan peran-serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan.

d. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.

7. Sasaran : Menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat Strategi :

a. Peningkatan program pengentasan kemiskinan b. Pengurangan Jumlah Penduduk Miskin

c. Peningkatan kapasitas kelembagaan LPM Kebijakan :

a. Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin. b. Pemberdayaan penduduk rentan miskin.

c. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Sosial, dengan program utama:

a. Program perencanaan sosial dan budaya.

b. Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.

c. Program pembinaan anak terlantar.

d. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial. e. Program pemberdayaan keluarga muda mandiri.

8. Sasaran : Meningkatnya kesempatan kerja Strategi :

a. Peningkatan kesempatan kerja

b. Peningkatan kapasitas penduduk usia produktif

c. Peningkatan pemahaman untuk membuka lapangan usaha baru

d. Peningkatan intervensi program bagi pengembangan usaha mikro/kecil e. Pemantapan kelembagaan pengrajin

(22)

Kebijakan :

a. Meningkatkan peluang lapangan kerja.

b. Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka.

c. Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/mikro. d. Mengoptimalkan besaran dan pola distribusi bantuan usaha mikro/kecil.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketenagakerjaan dan Urusan Wajib Koperasi, dengan program utama:

a. Program peningkatan kesempatan kerja dan berusaha. b. Program peningkatan dan produktivitas tenaga kerja. c. Program penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif.

d. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. e. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

9. Sasaran : Meningkatnya aminitas wisatawan Strategi :

a. Peningkatan pengembangan Industri b. Pengembangan klaster unggulan

c. Peningkatan pengembangan Industri Rumah Tangga Kebijakan :

a. Mengoptimalkan pengembangan peluang dan pemasaran. b. Meningkatkan daya saing kluster unggulan daerah.

c. Mengoptimalkan peluang dan pemasaran industri rumah tangga. d. Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga Urusan, yaitu: Urusan Pilihan Pariwisata, dengan program utama:

a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata b. Program Pemasaran Destinasi Pariwisata c. Program Pengembangan Kemitraan

d. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah

10. Sasaran : Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh

Strategi :

a. Peningkatan penanganan rumah tidak layak huni b. Peningkatan penanganan kawasan permukiman kumuh c. Peningkatan layanan persampahan

Kebijakan :

a. Meningkatkan upaya penanganan rumah tidak layak huni. b. Meningkatkan upaya penanganan kawasan kumuh. c. Meningkatkan sarpras sanitasi.

(23)

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan. 2. Program pengembangan perumahan.

3. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

11. Sasaran : Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah Strategi :

a. Peningkatan fungsi RTH

b. Peningkatan sarpras dasar masyarakat

c. Pemantapan fungsi tata ruang sesuai peruntukannya Kebijakan:

a. Menambah ruang RTH.

b. Mengoptimalkan pengawasan bangunan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program Pembangunan Jalan/Jembatan 2. Program pembangunan talud/turap/bronjong. 3. Program pemeliharaan saluran drainase.

4. Program pengembangan jaringan irigasi, dan jaringan pengairan lainnya. 5. Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai,

6. Program pengendalian pemanfaatan ruang

7. Program pemeliharaan dan pengelolaan pemakaman.

12. Sasaran : Meningkatnya kualitas sarana prasarana perumahan dan permukiman

Strategi : Pengurangan kawasan kumuh perkotaan

Kebijakan : Meneningkatkan kualitas kawasan permukiman perkotaan

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan Wajib yaitu Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

2. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan. 3. Program pengendalian banjir.

13. Sasaran : Meningkatnya akses sanitasi layak

Strategi : Peningkatan kualitas sanitasi bagi masyarakat Kebijakan : Meningkatkan akses sanitasi.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Kesehatan, dengan program utama, sebagai berikut:

a. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan. b. Program pengembangan lingkungan sehat

(24)

14. Sasaran : Meningkatnya efektivitas pelayanan perijinan

Strategi : Peningkatan manajemen pelayanan satu atap (one stop service) Kebijakan :

a. Meningkatkan efektivitas pelayanan perijinan.

b. Memantapkan identifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan. c. Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama sebagai berikut:

a. Peningkatan penanaman modal daerah. b. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

15. Sasaran : Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan daerah Strategi :

a. Peningkatan manajemen keuangan daerah b. Peningkatan Manajemen Aset Daerah

c. Peningkatan manajemen pelaporan dan pengendalian pembangunan d. Peningkatan manajemen evaluasi

Kebijakan :

a. Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah.

b. Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/pembinaan SKPD. c. Meningkatkan kualitas Pengawas (auditor).

d. Mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan daerah. e. Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). f. Mengoptimalkan sistem pencatatan aset daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut:

a. Program pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

b. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

16. Sasaran : Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Strategi :

a. Peningkatan akses masyarakat dalam pembangunan

b. Peningkatan manajemen pelaporan dan pengendalian pembangunan c. Peningkatan manajemen evaluasi

Kebijakan :

a. Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian pengadaan barang/jasa. b. Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi.

(25)

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui empat urusan pemerintahan, yaitu: Urusan wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Urusan Wajib perumahan, serta Urusan Wajib komunikasi dan informasi, dengan program utama:

a. Program pengendalian pembangunan daerah. b. Program peningkatan capaian kinerja.

c. Program penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN.

17. Sasaran : Meningkatnya Keterbukaan Informasi Publik Strategi :

a. Pemenuhan dokumen pelayanan publik yang berkualitas

b. Pemantapan penerapan layana publik yang transparan dan berkualitas

Kebijakan : Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi stakeholders Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama, yaitu:

a. Program kerjasama informasi dengan mass media.

b. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa. c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota. d. Program peningkatan dan pengembangan manajemen partisipatif.

2.3. TARGET INDIKATOR MAKRO TAHUN 2016

Seluruh kebijakan pembangunan yang tertuang dalam sasaran misi dan prioritas pembangunan Tahun 2016 diarahkan untuk mencapai target indikator makro Kota Mataram Tahun 2016, sebagai berikut:

TABEL 2

TARGET INDIKATOR MAKRO TAHUN 2016

No INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH KOTA MATARAM

SATUAN TARGET

1 2 3 4

1 Persentase kejadian konflik yang ditindaklanjuti Persentase 90,00 2 Persentase pertemuan antar umat beragama dalam satu

tahun

Persentase 99,00 3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Persentase 90,00 4 Jumlah kegiatan keagamaan dalam satu tahun kegiatan 500

5 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 12

6 Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 12

7 Angka Partisipasi Kasar (APK) Persentase 100

8 Angka Partisipasi Murni (APM) Persentase 100

9 Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 70,20

10 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Nilai 0,735

11 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Nilai 70

12 Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate /TFR) Nilai 2,00

13 Persentase Pertumbuhan Ekonomi Persentase 8,06

14 Laju Inflasi Persentase 1,00

(26)

1 2 3 4

16 Pendapatan Per Kapita Penduduk Juta Rupiah 32.878

17 Angka Kemiskinan Persentase 10,59

18 Indeks Gini Ratio Nilai 0,5

19 Persentase Sanitasi Layak Persentase 90,00

20 Persentase Taman/Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota dengan Kriteria Baik

Persentase 20,00 21 Rasio minimal Ruas Jalan dalam Kondisi Baik kilometer 347.190 22 Persentase Permukiman Kumuh Perkotaan Persentase 0,5 23 Tingkat Kepatuhan terhadap Pelayanan Publik Kategori Hijau 24 Nilai Opini BPK terhadap pelaporan Keuangan Daerah Opini WTP

25 Hasil Evaluasi AKIP Kota Mataram Nilai B

26 Hasil EKPPD Kategori Terbaik I

27 Maturitas Sistem Pengendalian Intern Parameter Level 3 28 Keterbukaan Informasi Badan Publik Kategori Pemerintah

Kabupaten/Kota

Peringkat Terbaik I

29 Indeks Reformasi Birokrasi Nilai B

Sumber: RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 2.4. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan uraian capaian kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2016, yang berisikan target kinerja yang diperjanjikan mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun–tahun sebelumnya agar terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.. Capaian kinerja strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram dalam mengatasi permasalahan dan isu pembangunan dikelompokkan dalam target pencapaian setiap MISI dalam RPJMD Kota Mataram yang didasarkan pada identifikasi data-data sektoral maupun data-data statistik daerah, sebagai berikut:

Misi 1 : Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai

KINERJA UTAMA pada Misi 1 : “Meningkatkan kualitas Penerapan Nilai-nilai Agama dan Kearifan Lokal”

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA MATARAM

TARGET

1 2 3

Meningkatkan kualitas harmonisasi kehidupan masyarakat

Persentase kejadian konflik yang ditindaklanjuti

90,00% Persentase pertemuan antar umat

beragama dalam satu tahun

99,00% Meningkatnya nilai-nilai religiusitas

masyarakat

Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

90,00% Jumlah kegiatan keagamaan dalam

satu tahun

(27)

Pencapaian sasaran strategis pada Misi 1, didukung oleh pencapaian Indikator Kinerja SKPD, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS SKPD SESUAI RPJMD 2016-2021 SKPD PENANGGUNGJAWAB Indikator Kinerja Renstra-SKPD Tersedianya sarana penunjang

kebudayaan yang memadai

DINAS PENDIDIKAN

% event budaya yang berbasis pengembangan nilai-nilai budaya lokal

Tersedianya budayawan yang kompeten Jumlah seniman/budayawan yang mendapatkan Anugerah Budaya Tertanganinya situasi keamanan dan

ketertiban yang kondusif

(1) BAKESBANG POL

(2) SATPOL PP

% Kasus Pelanggaran Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat Terwujudnya kerukunan hidup

masyarakat yang optimal

% jumlah pertemuan antar umat beragama tahun ini dibanding tahun lalu

Tersedianya sarana penunjang kehidupan beragama yang memadai

BAGIAN KESRA % ketersediaan rumah ibadah per satuan penduduk

Tersedianya tenaga keagamaan yang berkualitas

% tenaga keagamaan yang memiliki ijasah pendidikan Keagamaan (S.Ag) Tersalurnya dana untuk tenaga syiar dan

lembaga keagamaan yang proporsional

% realisasi anggaran bantuan keagamaan yang disalurkan Terbinanya masyarakat secara

berkelanjutan

KECAMATAN % Kecamatan yang menerapkan

Pelayanan PATEN

Misi 2 : Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan IPTEK dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing

KINERJA UTAMA pada Misi 2 : “Meningkatkan Akses Pelayanan Sosial Dasar dan IPTEK”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA UTAMA

TARGET

1 2 3

Meningkatnya kualitas layanan pendidikan

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

12 tahun Angka Rata-rata Lama Sekolah

(RLS)

12 tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS)

jenjang Sekolah Dasar

100% Angka Partisipasi Sekolah (APS)

jenjang Sekolah Menengah Pertama

100% Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat

Angka Harapan Hidup (AHH) 70,20 Indeks Pembangunan Kesehatan

Masyarakat (IPKM)

0,735 Meningkatnya kualitas perempuan dan

kesetaraan gender

Indeks Pembangunan Gender (IPG) 70 Meningkatnya efektivitas pengendalian

pertumbuhan penduduk

Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate /TFR)

(28)

Pencapaian sasaran strategis pada Misi 2, didukung oleh pencapaian Indikator Kinerja SKPD, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS SKPD SESUAI RPJMD 2016-2021 PENANGGUNG JAWAB Indikator Kinerja Renstra-SKPD Tersedianya prasarana dan sarana

pendidikan yang memadai

DINAS PENDIDIKAN

1) Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah

2) % bangunan sekolah dasar dalam kondisi baik

3) % bangunan SMP dalam kondisi baik

4) % ketersediaan lembaga PAUD sesuai standar nasional dalam satu wilayah

Tersedianya SDM Pendidikan yang sesuai kompetensi secara merata

(1) % guru yang memiliki Sertifikasi Mengajar

(2) % guru yang memiliki kualifikasi S1/Diploma IV

(3) Rasio guru per murid per kelas rata-rata

Tersedianya sarana prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang memadai

DINAS KESEHATAN

(1) % Puskesmas yang telah memiliki Akreditasi

(2) Rasio Posyandu per Satuan Balita (3) Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu

per 1.000 penduduk (4) Cakupan Puskesmas (5) Cakupan Pustu

(6) Cakupan kunjungan bayi Tersedianya kualitas SDM kesehatan

yang profesional

DINAS KESEHATAN

(1) Rasio dokter per 10.000 penduduk (2) Rasio Tenaga Medis per 1.000

penduduk

(3) % Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi minimal Diploma 3 Tersedianya standar pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu

DINAS KESEHATAN

(1) Angka Kelangsungan Hidup Bayi per 1.000 kelahiran

(2) Angka Harapan Hidup pada saat lahir

(3) Prevalensi Gizi Buruk (4) % bayi lima tahun yang

mendapatkan imunisasi

(5) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

(6) % persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (7) Cakupan Kelurahan UKI

(8) Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan

(9) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (10) Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD (11) Cakupan pelayanan kesehatan

(29)

RSUD 1) Nilai Akreditasi RSUD 2) Cakupan Layanan Kesehatan

Rujukan untuk masyarakat tidak mampu

3) Respontime layanan kedaruratan (respon MEMS: Mataram Emergency Medical Service) Terwujudnya kesetaraan gender

secara menyeluruh

BPPKB (1) % partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

(2) % partispasi perempuan di lembaga swasta

(3) Rasio KDRT Terbinanya kelembagaan perempuan

secara berkelanjutan

Jumlah organisasi perempuan yang terdaftar

Tertanganinya permasalahan anak sesuai situasi

BPPKB % kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani

Terwujudnya layanan yang berkualitas bagi anak

% ketersediaan fasilitas taman bermain dan pendidikan bagi anak dalam satu wilayah

Tertanganinya laju pertumbuhan penduduk secara berkelanjutan

BPPKB (1) Rasio Akseptor KB (2) Cakupan Peserta KB Aktif Terwujudnya keluarga yang

berkualitas

% terbentuknya keluarga muda mandiri Tersedianya prasarana dan layanan

kependudukan yang memadai

DINAS KEPENDUDUKAN

& CAPIL

(1) Kepemilikan KTP-El (2) Kepemilikan Akte Kelahiran (3) Kepemilikan KIA (Kartu Identitas

Anak) Terwujudnya layanan kependudukan

yang berkualitas

(1) Rasio penduduk ber-KTP per 1.000 penduduk

(2) Rasio bayi berakte kelahiran (3) Rasio pasangan berakte nikah Tertanganinya masalah sosial

kemasyarakatan secara berkelanjutan

DINAS SOSIAL, NAKERTRANS

% penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mendapat bimbingan /pelatihan

Terdatanya penduduk miskin sesuai kondisi

% jumlah keluarga miskin yang terdata dengan baik

Terbinanya Kelembagaan Pemuda secara berkelanjutan

DINAS PENDIDIKAN

PEMUDA & OLAHRAGA

% lembaga pemuda yang aktif Tersedianya sarana prasarana

olahraga yang memadai

% sarpras olahraga dalam kondisi baik

Tersedianya dana pembinaan olahraga yang memadai

(30)

Tersedianya sarana pendukung yang memadai DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI & INFORMATIKA

% jumlah sengketa informasi yang ditindaklanjuti

Tersedianya sistem data yang terpadu Jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan Website Pemkot Mataram

Tersedianya sarana prasarana kearsipan yang memadai

KANTOR PERPUSTAKAAN

& KEARSIPAN

% peningkatan dokumen/arsip daerah yang dialihmediakan

Terpenuhinya SDM Layanan Arsip sesuai kebutuhan

% Nilai IKM layanan kearsipan Terpenuhinya sistem pengelolaan

arsip yang terpadu

% OPD yang menyelenggarakan arsip secara terpadu

Tersedianya sarana prasarana perpustakaan yang memadai

KANTOR PERPUSTAKAAN

& KEARSIPAN

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) layanan perpustakaan Terpenuhinya SDM Layanan

Perpustakaan yang memadai

% cakupan kunjungan perpustakaan daerah dalam satu tahun

Misi 3 : Mendorong Kemajuan Ekonomi melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera

KINERJA UTAMA pada Misi 3 : “Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA MATARAM TARGET 1 2 3

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

Persentase Pertumbuhan Ekonomi 8,06

Laju Inflasi 1,00

Tingkat Daya Beli Masyarakat 14.000 Pendapatan Per Kapita Penduduk 32.878

Angka Kemiskinan 10,59

Indeks Gini Ratio 0,5

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

1,00

Pencapaian sasaran strategis pada Misi 3, didukung oleh pencapaian Indikator Kinerja SKPD, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS SKPD SESUAI RPJMD 2016-2021 Penanggung Jawab Indikator Kinerja Renstra-SKPD Tersedianya tenaga kerja yang

berkompeten

DINAS

SOSNAKERTRANS

(1) % jumlah tenaga kerja dibawah umur

(2) % pencari kerja yang memiliki sertifikat BLK

(31)

Terbentuknya kelembagaan koperasi yang professional

DINAS KOPERINDAG

% koperasi aktif

Tersedianya SDM yang berkompeten % pengurus/pengelola koperasi dan UKM yang dilatih

Terwujudnya akses permodalan

% koperasi yang memiliki kecukupan modal

Tersedianya kelembagaan yang mantap KANTOR KETAHANAN

PANGAN

skor/nilai Pola Pangan Harapan (PPH) Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai

% keamanan pangan yang dikonsumsi Tersedianya SDM yang berkompeten % aparatur yang telah dilatih

Tersedianya sarana dan prasarana yang representatif

DINAS PERTANIAN, PERIKANAN &

KELAUTAN

1. % luas areal penanaman yang dipanen (ha)

2. % indeks pertanaman padi 3. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub

Sektor Tersedianya sarana dan prasarana yang

representatif

DINAS KEBUDAYAAN &

PARIWISATA

Tingkat hunian hotel dalam satu tahun Tersedianya Data/Informasi yang

memadai

Ketersediaan portal informasi pariwisata daerah berbasis WEB Terdidiknya Pelaku Wisata yang

Profesional

Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas

Terpeliharanya situasi keamanan secara menyeluruh

1. Jumlah kunjungan wisatawan 2. Jumlah Wisatawan Menginap 3. Rata-rata Lama Menginap Tersedianya Sarana Prasarana Yang

Memadai

DINAS PERTANIAN, KELAUTAN &

PERIKANAN

1. % peningkatan produksi perikanan tangkap

2. % peningkatan produksi perikanan budidaya

Tersedianya Sumberdaya Perikanan Nilai tambah produk hasil perikanan dan kelautan (Triliun Rp.)

Terlatihnya Sumberdaya Petani/Nelayan yang Terampil

% kelompok perikanan dan kelautan yang naik kelas

Tersedianya modal uaha yang memadai % cakupan kelompok usaha perikanan yang memperoleh bantuan

Terwujudnya masyarakat yang paham tentang perkembangan harga komoditas

DINAS KOPERINDAG

% cakupan bina kelompok pedagang Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai

% sarana perdagangan dalam kondisi baik/layak

Tersedianya Tim Pengamanan dan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa yang berkompeten

% pengaduan konsumen yang ditindaklanjuti

Tersedianya pelaku IKM yang berdaya saing

% jumlah IKM yang dibina dan meningkat omsetnya

Tersedianya permodalan Usaha % IKM yang mendapat bantuan

Tersedianya Sarana Produksi yang memadai

% industri yang telah menerapkan standarisasi dan HKI

(32)

Tersedianya SDM penanaman modal yang handal (1) BPMP2T (2) BAGIAN EKONOMI (3) BAGIAN PDE

% fasilitasi penyelesaian masalah penanaman modal

Tersedianya sistem pelayanan yang tepat

1. Jumlah pengaduan masyarakat yang disampaikan di website Pemerintah Kota Mataram

2. Jumlah pengaduan pelayanan yang ditindaklanjuti

Tersedianya regulasi layanan perijinan yang proporsional

1. % cakupan regulasi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan

2. % ijin penanaman modal yang direalisasikan

Tersedianya sarana penunjang yang memadai

BAPPEDA 1. Cakupan ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah 2. Ketersediaan kajian sesuai dengan

kebutuhan/isu strategis daerah Tersedianya sistem perencanaan daerah

yang kredibel

% cakupan usulan masyarakat yang direalisasikan

Misi 4 : Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat melalui Penanganan Sarana dan

Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang dalam rangka Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan

KINERJA UTAMA pada Misi 4 : “Meningkatkan Pembangunan Sarana Prasarana Perkotaan yang Berkelanjutan dan Berbasis tata Ruang”

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA MATARAM

TARGET

1 2 3

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perumahan dan permukiman

Persentase Sanitasi Layak 90,00% Persentase Taman/Ruang

Terbuka Hijau (RTH) Kota dengan Kriteria Baik

20,00%

Meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan

Rasio minimal Ruas Jalan dalam Kondisi Baik

347.190 km

Persentase Permukiman Kumuh Perkotaan

0,5%

Pencapaian sasaran strategis pada Misi 4, didukung oleh pencapaian Indikator Kinerja SKPD, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS SKPD SESUAI RPJMD 2016-2021 PENANGGUNG JAWAB Indikator Kinerja RENSTRA

(33)

Tersedianya lembaga pengelolaan air limbah yang terstruktur

Ketersediaan Pengelola IPAL Tersedianya lahan sarana pengolah air

limbah yang memadai

Ketersediaan IPAL Skala Kawasan Tersedianya prasarana dan sarana

pengelolaan air limbah yang memadai

Ketersediaan IPAL Komunal Tersedianya akses air bersih secara

merata

Persentase Cakupan layanan air bersih Tersedianya regulasi pengelolaan

sampah yang komprehensif

Persentase Cakupan layanan Persampahan

Tersedianya lembaga pengelolaan sampah secara berjenjang

Ketersediaan Bank Sampah di tingkat Lingkungan

Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang memadai

Rasio jumlah TPS Terbentuknya TPA regional yang

optimal

Ketersediaan TPA Regional Terkelolanya sampah berbasis energi

terbarukan yang berkualitas

Inovasi Pengeolaan Sampah

Tertanganinya permasalahan banjir dan genangan secara optimal

BPBD Respon time kejadian bencana (menit)

Terwujudnya kualitas jasa konstruksi yang sesuai standar

(1) DINAS PEKERJAAN UMUM (2) BAGIAN APP

SETDA

1. Jumlah pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / e-Procurement. 2. Jumlah pegawai yang memiliki

sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa

Tertanganinya kawasan permukiman kumuh secara menyeluruh

(1) DINAS PU (2) KANTOR

PEMADAM KEBAKARAN

% luas kawasan kumuh

Tertanganinya rumah tidak layak huni secara menyeluruh

Jumlah rumah tidak layak huni

Tersedianya sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman yang memadai

Jumlah kawasan perumahan yang memiliki fasum dan fasos

Tersedianya jaringan jalan dan jembatan sesuai standar

DINAS PEKERJAAN

UMUM

Panjang jalan dalam kondisi mantap Tersedianya fasilitas pejalan kaki dan

pesepeda yang aman dan nyaman

Panjang jalan yang sudah memiliki track/jalur sepeda

Terpeliharanya jaringan irigasi yang optimal

DINAS PEKERJAAN

UMUM

% jaringan irigasi dalam kondisi baik

Tersedianya sistem transportasi publik yang memadai

DINAS PERHUBUNGAN

DAN KOMINFO

Ketersediaan angkutan publik Tersedianya prasarana dan fasilitas

perhubungan yang memadai

Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengujian kendaraan

(34)

Terpasangnya fasilitas perlengkapan dan keselamatan jalan (road safety) secara menyeluruh

Rata-rata persentase fasilitas perlengkapan yang terpasang dibanding jumlah kebutuhan Terkelolanya perparkiran secara optimal % jumlah titik parkir terdaftar &

dikelola juru parkir resmi dibanding keseluruhan potensi/titik parkir Terwujudnya perencanaan tata ruang

yang berkualitas

DINAS PEKERJAAN

UMUM

Tersedianya dokumen RTRW Terwujudnya pemanfaatan ruang secara

tertib sesuai prosedur

% penyimpangan penggunaan ruang sesuai RUTR

Terwujudnya pengendalian pemanfaatan ruang yang sejalan dengan peraturan

% jumlah IMB yang terbitkan sesuai dengan dokumen tata ruang

dibandingkan jumlah pengajuan IMB Terkelolanya aset milik daerah secara

tertib sesuai prosedur

BADAN PENGELOLAAN

KEUANGAN & ASET DAERAH

% jumlah aset/tanah yang sudah memiliki sertifikat

Tertanganinya pencemaran lingkungan hidup secara menyeluruh

BADAN LINGKUNGAN

HIDUP

% jumlah industri yang memiliki IPAL sesuai standar

Tercapainya luasan ruang terbuka hijau publik dan privat sejalan dengan peraturan

Luasan Ruang Terbuka Hijau Baru yang terbentuk

Misi 5 : Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik melalui Reformasi Birokrasi dalam rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)

KINERJA UTAMA pada Misi 5 : “Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik”

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA MATARAM

TARGET

1 2 3

Meningkatknya efektivitas penerapan Reformasi Birokrasi

Tingkat Kepatuhan terhadap Pelayanan Publik

Hijau Nilai Opini BPK terhadap

pelaporan Keuangan Daerah

WTP Hasil Evaluasi AKIP Kota Mataram B

Hasil EKPPD Terbaik I

Maturitas Sistem Pengendalian Intern

Level 3 Keterbukaan Informasi Badan

Publik Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota

Terbaik I

(35)

SASARAN STRATEGIS SKPD SESUAI RPJMD 2016-2021 PENANGGUNG JAWAB Indikator Kinerja Renstra-SKPD Tersedianya sarana prasarana pemerintah

yang memadai

BAGIAN UMUM SETDA

% SKPD yang belum memiliki gedung kantor sesuai standar pelayanan publik

Terwujudnya layanan perijinan yang profesional

BPMP2T 1. Rata-rata waktu penyelesaian ijin

2. Jumlah pengunjung yang

memanfaatkan website (pelayanan online)

3. Indeks Kepuasan Masyarat dalam pelayanan perijinan

Tertatanya birokrasi pemerintahan BAGIAN PEMERINTAHAN

% Rata-rata Hasil Penilaian Evaluasi LPPD-SKPD dalam kategori baik Tersedianya SDM yang profesional BKD % jumlah ASN yang mengikuti

diklat penjenangan struktural Tersedianya regulasi daerah sesuai

kebutuhan (1) BAGIAN HUKUM (2) SEKRETARIA T DPRD 1. % penetapan progleda 2. % produk hukum yang

terpublikasikan (JDIH) Terpenuhinya laporan hasil pemeriksaan

kegiatan pembangunan yang efektif dan efisien

INSPEKTORAT 1. Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 2. Level Kapasitas APIP

3. Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (B)

Terpenuhinya struktur kelembagaan yang proporsional

BAGIAN ORGANISASI

% SKPD menyampaikan PK tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan Permen PANRB

Terbinanya SDM Aparatur secara berkelanjutan

BKD 1. % pelanggaran disiplin ASN yang ditindaklanjuti penangannya 2. % bezeting ASN

Tersedianya Dokumen Perencanaan yang akurat dan akuntabel

BAPPEDA 1. % ketepatan waktu penetapan

PERWAL RKPD sesuai dengan UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2. % ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS sebagai dasar penetapan RAPBD

3. % keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD 4. % ketersediaan dokumen kajian

penelitian sesuai dengan isu strategis pembangunan daerah

Terjalinnya Kerjasama dan Kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan Pembangunan

BAGIAN HUMAS & PROTOKOL

1. Jumlah MoU Kerjasama yang disepakati Pemda dengan pihak lain

2. Jumlah SKPD yang memiliki Satgas PPID

Terjaringnya aspirasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

BAPPEDA % kehadiran masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan

Gambar

Tabel 4 Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha)

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan yang dimaksud disini adalah kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh peserta dalam menunjang pencapaian cita-cita, kemudian Peserta diminta untuk

Adalah gedung hiburan tempat mendengarkan musik (dari piringan hitam) dan berdansa atau menari mengikuti irama musik.Suasana di dalam gedung yaitu hingar-bingar, dihiasi

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah P1 perlu dilaksanakan rehabilitasi atap Dinas Pendidikan 1 R 2 ruang kelas Rehabilitasi atap gedung sekolah SDN 1 Desa Grajagan

Seharusnya, pada setiap model pembelajaran, siswa dengan AQ Climber memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya, tetapi karena pada model pembelajaran

Kedua, energi listrik yang dihasilkan digunakan oleh pompa untuk menghasilkan tekanan sehingga pupuk cair dapat dialirkan. Pada tahap ketiga, pupuk cair akan keluar dari

Untuk menjalankan usaha batik modern ini, Wira membeli beberapa peralatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan modal awal, sebagai berikut:. 1 set lemari besar

Model virtual di atas akan semakin memberikan manfaat yang tinggi ketika model ini bersifat reflektif sehingga mampu mengulang proses pemikiran, reflective thought