• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARGET & REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH

Dalam dokumen PEMERINTAH KOTA MATARAM (Halaman 95-98)

AKUNTABILITAS KINERJA

EVALUASI CAPAIAN SASARAN 10

3. TARGET & REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH

Komponen pembiayaan daerah terdiri dari dua komponen, yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayan. Penerimaan pembiayaan terdiri dari SiLPA (Sisa lebih Perhitungan Anggaran) tahun sebelumnya, dan Piutang Daerah, sementara pengeluaran pembiayaan terdiri dari Penyertaan Modal Daerah dan Pembayaran Pokok Hutang. Pada tahun 2015, efisiensi belanja daerah telah dilakukan SKPD sehingga memunculkan sisa anggaran. SiLPA APBD tahun 2015 sebesar Rp. 80.971.985.306,01. SiLPA tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran pada RAPBD Kota Mataram tahun 2015.

Rincian selengkapnya untuk target pembiayaan daerah periode 2015-2016 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 9

Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2015-2016

URAIAN TAHUN 2015 2016 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH - Target 101.521.190.440,68 55.000.000.000,00 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH - Target 13.560.000.000,00 20.400.000.000,00 PEMBIAYAAN NETTO - Target 87.961.190.440,68 34.600.000.000,00

Sumber : BPKAD Kota Mataram, 2016

Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang dilakukan periode tersebut diutamakan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), khususnya dari pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah.

3.5.3. AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN

Akuntabilitas mensyaratkan bahwa pengambil keputusan berperilaku sesuai dengan mandat yang diterimanya. Untuk itu, perumusan kebijakan bersama-sama dengan cara dan hasil kebijakan tersebut harus dapat diakses dan dikomunikasikan secara vertikal maupun horizontal dengan baik. Salah satu alat untuk memfasilitasi terciptanya transparansi dan akuntabilitas publik adalah melalui penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang komprehensif dan berdasar pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Untuk mewujudkan hal tersebut, aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) telah diterapkan di Kota Mataram. SIMDA mengintegrasikan tiga komponen anggaran yaitu aspek penganggaran, perbendaharaan, dan pembukuan APBD. SIMDA telah memberikan manfaat yang positif dalam penyelenggaraan tertib administrasi keuangan daerah, akurasi data, serta transparansi dan akuntabilitas kinerja keuangan daerah.

Dalam upaya meningkatkan Opini Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan fokus perbaikan terutama terhadap pengelolaan aset daerah. Seluruh pencatatan, pemindahan, dan penghapusan aset daerah dilakukan menggunakan Sistem Informasi Barang Daerah (SIBD), yang secara operasional terintegrasi (linked) dengan SIMDA.

Dalam hal tertib pelaporan dan pengendalian administrasi pembangunan setiap bulannya, serta guna memberikan akuntabilitas pelaporan keuangan SKPD, diterapkan Program Pengendalian Pelaporan Keuangan SKPD secara on line (web base) melalui

www.programlaporanapp.com. Upaya ini memiliki manfaat dalam hal publikasi

laporan capaian keuangan SKPD maupun Pemerintah Kota Mataram.

Sebagai salah satu faktor pendukung pencapaian WTP, maka jadwal penetapan Peraturan Daerah tentang APBD menjadi prioritas. Pada tahun anggaran 2016, APBD Kota Mataram ditetapkan pada tanggal 23 Desember 2015, sehingga tidak terdapat keterlambatan penetapan Perda-APBD. Hasil ini dapat dicapai juga didukung oleh ketepatan jadwal penyusunan dokumen perencanaan sebelumnya sebagai dasar penyusunan RAPBD, sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Masing-masing dokumen perencanaan ditetapkan sebagai berikut:

 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram 2017 (ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mataram pada bulan Mei 2016);

 Kebijakan Umum-APBD 2017 (Nota Kesepakatan ditandatangani dan ditetapkan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD pada 23 September 2016

 PPAS-APBD 2017 (Nota Kesepakatan ditandatangani dan ditetapkan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD pada 23 September 2016.

Permasalahan dan Solusi

Masalah utama yang dihadapi daerah dalam pengelolaan anggaran dan belanja daerah adalah :

1. Tingginya kebutuhan daerah (fiscal need) yang tidak seimbang dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity) yang dimiliki daerah sehingga menimbulkan kesenjangan fiskal yang cukup besar hal ini mengakibatkan ketergantungan daerah terhadap Pemerintah Pusat sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut diupayakan melalui Optimalisasi potensi PAD dan meningkatkan keterlibatan dan peran swasta dalam pembangunan.

2. Peraturan yang kerap kali berubah-ubah, sehingga menimbulkan sejumlah kendala dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah. Untuk mengatasi masalah tersebut diupayakan melalui sosialisasi dan bimbingan teknis terkait perubahan peraturan perundang-undangan.

3. Belum optimalnya penatausahaan keuangan daerah karena keterbatasan kelembagaan dan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah baik dalam kuantitas maupun kualitas. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Kota Mataram telah melakukan restrukturisasi kelembagaan pengelola keuangan daerah dari eselon III menjadi Eselon II, peningkatan jumlah serta kapasitas aparatur pengelola keuangan SKPD dengan mengikutsertakan PNS dalam pendidikan Pasca Sarjana Program Akuntansi dan melaksanakan bimbingan teknis guna mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah.

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 disusun sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Mataram sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian sasaran strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan sasaran strategis Pemerintah Kota Mataram yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kebijakan dan program yang ditetapkan. Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara umum telah dapat dicapai dengan baik.

Hasil analisis 10 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 rata-rata sebesar 91,49 persen terkategori Sangat Memuaskan. Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa program pembangunan Pemerintah Kota Mataram secara umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik yang mana capaian kinerja dapat direalisasikan 91,49 persen dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram dapat terealisasikan sebesar 93,60 persen dengan kategori Sangat Memuaskan.

Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota Mataram ini tidak terlepas dari hambatan dan kendala baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi tersebut diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi dan meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral, maupun lintas sektor secara berkala. Dengan demikian dapat diketahui penyebab timbulnya hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sehingga dapat diambil langkah dan strategi untuk meminimalisir dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Dalam dokumen PEMERINTAH KOTA MATARAM (Halaman 95-98)

Dokumen terkait