• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Latar Belakang

Aspek afektif diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan nilai-nilai baik yang menanggapinya dalam proses belajar mengajar. Dari segi pembelajaran psikomotorik dikatakan berhasil jika siswa mampu menerapkannya sesuai dengan hasil yang diharapkan dari proses belajar mengajar.

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran tipe STAD memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pendapat, ide dan gagasan tentang materi pembelajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode STAD dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas XI MA Ma'arif NU 5 di desa. 7 Ahmad Nur Salim, “Peran Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas XI IPA MA Ma'arif NU 5 Sekampung”.

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (STAD)

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Berdasarkan konteks di atas, model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antar siswa. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (CITY) Teams Achievement Division (CITY).

Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Teams Achievement Division (STAD)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka langkah-langkah pembelajaran diterapkan sebagai langkah-langkah untuk membuat RPP.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Indikator-indikator Hasil Belajar
  • Kriteria Hasil Belajar

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku siswa, diantaranya. Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu ada yang berasal dari dalam diri siswa yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar, seperti siswa yang belajar (eksternal). faktor).

Hakikat Pembelajaran PAI di SMP

  • Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
  • Tujuan Pendidikan Agama Islam
  • Fungsi Pendidikan Agama Islam
  • Karakteristik Pendidikan Agama Islam

Keberadaan pendidikan agama Islam sangat fungsional bagi pembentukan pribadi peserta didik sebagai umat Islam. Pendidikan agama Islam ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan praktik atau ritual keagamaan.

Materi Ajar

  • Makanan dan Minuman yang Halal a. Makanan Halal
  • Makanan dan Minuman yang Haram a. Makanan Haram
  • Akibat Buruk Dari Makanan Dan Minuman Yang Haram
  • Usaha-usaha Untuk Menghindari Makanan dan Minuman yang Haram
  • Hikmah Keharaman Makanan dan Minuman

Tugas LPOM adalah mengkaji dan mengawasi makanan dan minuman yang beredar di Indonesia, sama ada memenuhi syarat atau tidak. Di antara beberapa makanan dan minuman yang diharamkan oleh Allah, terdapat sedikit hikmah yang terkandung di dalamnya.

Hipotesis Tindakan

Bangkai dilarang karena dapat mengandung mikroba atau basil yang akan meracuni dan merusak tubuh manusia. Makanan yang menjijikkan atau kotor dilarang karena makanan tersebut dapat mencemari tubuh kita dan menjadi racun dalam tubuh yang akan mengganggu pertumbuhan jasmani dan rohani.

Definisi Operasional Variabel

Variabel Terikat

Variabel dependen adalah “faktor-faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui adanya variabel independen, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan apa yang diperkenalkan oleh peneliti” 3 Dalam penelitian ini, variabel dependen pembelajaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam diperoleh dari hasil ulangan harian (tes formatif) yang diberikan oleh guru kepada siswa setelah mereka selesai mempelajari materi tersebut. Berdasarkan pernyataan kedua variabel di atas, penulis akan mencari kausalitas antara kedua variabel tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kedua variabel tersebut.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Tindakan

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus akan dilaksanakan tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan berdurasi 45 menit. Tahapan dalam perencanaan penelitian tindakan kelas ini pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut. Dalam penelitian ini observasi jalannya kegiatan pembelajaran menggunakan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Performance Department (STAD).

Pengamatan menekankan pada data kuantitatif, seperti hasil jawaban siswa dalam tes, serta data kualitatif, seperti keaktifan siswa dalam melewati proses pembelajaran.

Siklus II

Jika tujuan yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan koreksi tindakan. Dan pada dasarnya pelaksanaan siklus II adalah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus tersebut.

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Observasi
  • Wawancara
  • Metode Dokumentasi
  • Metode Tes

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur Menurut Suharsimi Arikunto wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar dari apa yang akan ditanyakan. Peneliti melakukan wawancara dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan data secara langsung dari informan dengan cara menjaring pendapat dengan individu yang relevan dalam struktur organisasi. Wawancara memungkinkan peneliti memperoleh lebih banyak data, memungkinkan peneliti untuk mengklarifikasi dan memberikan informasi yang tidak diketahui.

Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa: “Ujian disiapkan oleh guru dan disiapkan oleh seorang guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum diuji berkali-kali, sehingga sifat dan kebaikannya tidak diketahui.” 8 Maka dalam memperoleh data hasil belajar siswa kelas VIII, peneliti menggunakan tes formatif setiap siklusnya setelah menggunakan media visual untuk mengukur hasil belajar siswa dengan standar hasil belajar siswa yang sesuai dengan kriteria kesempurnaan minimal (KKM) di kelas tersebut. mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Jenis Instrumen Penelitian

Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengukur kelayakan instrumen untuk digunakan sehingga dapat menjadi alat ukur yang tepat untuk menjaring data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Instrumen yang diujikan berupa soal-soal tes formatif yang dibuat pada setiap akhir siklus oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kotagajah. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana soal-soal tes formatif merupakan alat ukur yang andal atau dapat diandalkan.

Tingkat reliabilitas yang diharapkan dari butir-butir tes formatif cukup, tinggi dan sangat tinggi menurut interpretasi di atas.

Teknik Analisa Data

Analisis Kualitatif

Analisis Kuantitatif

Indikator Keberhasilan

Implementasi Model Pembelajaran Kooperative Tipe STAD

Hasil Belajar

Data Guru

Data Siswa

Sarana dan Prasarana

Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kotagajah

Denah Lokasi SMP Negeri 1 Kotagajah Gambar 4.2

Hasil Penelitian

Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini RPP yang telah dirancang dan direncanakan digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pemberian tes pada pertemuan pertama diberikan pada awal pembelajaran (pretest), sedangkan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan tes (posttest) pada akhir siklus. yaitu pada pertemuan ketiga di akhir pembelajaran.

Pertemuan Pertama

Pada tahap ini, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran nampaknya belum sepenuhnya aktif, dan guru mengajukan pertanyaan atau umpan balik kepada siswa. Pada pertemuan pertama ini, kelompok 3 mendapat penghargaan sebagai tim super, tim hebat kelompok 1, kemudian tim baik kelompok 2, sedangkan kelompok 4 belum mendapatkan penghargaan. Guru bertanya kepada siswa dan mengoreksi kesalahan siswa, pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam pekerjaannya.

Guru memberikan penguatan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru yaitu dengan memberikan pujian, siswa dan guru menyelesaikan materi pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Guru memberikan penguatan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru yaitu dengan memberikan pujian, siswa menyelesaikan dan mempelajari materi pembelajaran Guru memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya. Pengamatan kegiatan pembelajaran ini dilakukan terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaran, karena guru berperan sebagai subjek dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD. Pengamatan aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dilakukan bekerjasama dengan guru Kelas VIII dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.

Data rata-rata aktivitas pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Siklus I STAD.

Grafik Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Grafik Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Pelaksanaan Siklus II

Dalam pembahasan pada pertemuan kedua II. siklus, siswa tampak antusias dan sangat serius mengerjakan soal. Dalam pembahasan pada pertemuan III II. siklus, siswa tampak antusias dalam mempelajari PAI dan sangat serius dalam mengerjakan soal. Dalam pembelajaran, kami melakukan kegiatan belajar siswa II. siklus diamati dengan lembar observasi yang dibuat oleh peneliti PAI dan guru sebagai observer.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, tes hasil belajar pada siklus II diikuti oleh 25 siswa.

Pembahasan

Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 19%.

Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah berdasarkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PAI VIII siswa SMP Negeri 1 Kotagajah telah menunjukkan keefektifan yang nyata, dalam arti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. mata pelajaran PAI. dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini karena guru dan siswa memahami bagaimana pembelajaran dilakukan, yaitu pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran kolaboratif STAD. Namun, setelah menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, kemampuan kerja sama siswa meningkat.

Pembelajaran kelompok yang digunakan dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD membuat siswa berani bertanya dengan teman sebayanya dalam satu kelompok.

Kesimpulan

Saran

Membaca dan mengkaji teks yang menyajikan materi tentang makanan dan minuman halal dan haram. Lihat dan teliti gambar atau acara terkait makanan dan minuman halal dan haram. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Kotagajah Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Genap.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Jika siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan kriteria makanan/minuman halal dan haram, mereka dapat mengidentifikasi kriteria makanan/minuman halal dan haram. Berkesempatan berdiskusi tentang manfaat makanan/minuman halal dan bahaya/madhorot makanan dan minuman haram. Jika siswa diberi kesempatan untuk berlatih membaca dalil-dalil Al-Qur'an dan al-Hadits tentang makan/minum yang halal dan haram, siswa dapat memberikan dalil-dalil tentang makan/minum yang halal dan haram.

Berpeluang memahami maksud dalil-dalil al-Quran dan al-Hadis berkaitan makanan/minuman halal dan haram, pelajar dapat menerangkan maksud makanan halal dan haram menurut al-Quran dan al-Hadith.

MATERI PEMBELAJARAN

SUMBER BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN 1. Media

Siswa membaca dan mencermati teks dan gambar yang menyajikan materi makanan dan minuman halal dan haram. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin tentang manfaat mengkonsumsi makanan/minuman halal dan bahaya mengkonsumsi jenis makanan yang dilarang, kemudian memilih salah satunya dan merumuskannya dalam bentuk pertanyaan. Siswa menarik kesimpulan secara umum tentang keuntungan dan kerugian mengkonsumsi minuman halal dan haram dan siswa mempresentasikan hasil temuannya.

Siswa diminta menyelesaikan topik tentang manfaat dan bahaya mengkonsumsi minuman halal dan haram.

Penilaian

Diberikan kesempatan untuk mempelajari pengertian makanan/minuman haram, siswa dapat menjelaskan pengertian makanan/minuman haram. Diberikan kesempatan untuk membahas kriteria makanan/minuman halal dan haram, mahasiswa dapat mengidentifikasi kriteria makanan/minuman halal dan haram. Diberikan kesempatan untuk mencari contoh makanan/minuman yang halal dan haram sesuai syariat Islam, siswa dapat menyebutkan contoh jenis makanan dan minuman yang halal dan haram.

Diberikan kesempatan untuk mendata produk makanan dan minuman di supermarket, mahasiswa dapat mendata produk makanan halal, bergizi dan tidak murni.

METODE PEMBELAJARAN

Pengertian Makanan Haram

Jenis-jenis Makanan Halal

Jenis-jenis Minuman Haram

Cara menghindari makanan dan minuman yang haram

Perintah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah perintah memakan makanan yang halal dan baik. Makanan jika cara memperolehnya tidak halal maka akan menjadi haram, sekalipun termasuk dalam kategori makanan yang tidak diharamkan dalam Islam. Membahayakan kesehatan jasmani dan rohani, misalnya makan daging babi dapat menimbulkan penyakit karena dagingnya mengandung cacing pita, minum minuman yang memabukkan dapat membahayakan pikiran, selain itu merugikan kesehatan tubuh, membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

PENGGUNAAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN DAN HASIL SISWA VII. KELAS FIQIH.

TABEL HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I  PERTEMUAN 1
TABEL HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1

BAB I PENDAHULUAN

Penggunaan metode pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Fiqh.

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Gambar

Grafik Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
TABEL HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I  PERTEMUAN 1
TABEL HASIL BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I  PERTEMUAN I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Media Pembelajarn Audio Visual Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Oleh :