• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Skripsi Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Skripsi Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Siswa masih kesulitan menyelesaikan masalah deskripsi dalam model matematika, menggunakan simbol matematika dan kurang memahami pemecahan masalah.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami matematika dan mengerjakan masalah matematika dengan pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri. Bagi penulis, penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta hasil penelitian dapat dijadikan dasar untuk tindak lanjut penelitian ini lebih lanjut.

Penelitian Relevan

Riri Akmar dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Berpikir Berpasangan Terhadap Keterampilan Komunikasi Matematis Dan Motivasi Siswa Kelas VII SMPN 15 Padang”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe TSTS dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, serta tidak terdapat perbedaan keterampilan awal siswa kelas eksperimen dan siswa kelas eksperimen. kelas kontrol.kontrol. . Bedanya, penelitian Mukhammad Nurrokhim mengungkap perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional ditinjau dari keterampilan awal siswa.

LANDASAN TEORI

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS

Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS atau yang sering disebut two stays two guest merupakan model atau metode yang dikembangkan oleh Kagan22. 22 Irwan, “Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Statistika,” Serunai: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 3, no. 23 Komang Hendrawan, Ketut Pudjawan dan saya Citra Wibawa, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD,” Mimbar PGSD 5, no.

Indikator Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS

Oleh karena itu model pembelajaran TSTS adalah dua siswa tinggal dalam satu kelompok dan dua siswa mengunjungi kelompok lain. Dua orang yang tersisa bertugas memberikan informasi kepada tamu mengenai hasil diskusi kelompoknya, sedangkan yang berkunjung bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya. Setelah selesai, kembali ke kelompok masing-masing untuk berdiskusi kembali untuk menemukan kesimpulan yang mereka peroleh.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS

Ketika dua hewan liar bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk mengunjungi kelompok lain untuk mencari informasi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Kegiatan Two Stay, dua orang yang tinggal dalam satu kelompok mempunyai tugas untuk berbagi hasil kerja dan informasi dari kelompoknya kepada tamu yang datang. Para tamu mohon diri dan kembali ke kelompoknya masing-masing dan melaporkan informasi yang mereka temukan dari kelompok lain.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Sedangkan menurut Riestiani Kadiriandi dan Yadi Ruyadi, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: 30. Model pembelajaran TSTS juga lebih berorientasi aktif karena siswa harus aktif sebagai sumber belajar, baik dari kelompok mereka sendiri atau ketika mereka mengunjungi kelompok lain. Model pembelajaran TSTS juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa serta meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Kemampuan Komunikasi Matematis

  • Pengertian Komunikasi Matematis
  • Aspek-Aspek Komunikasi Matematis
  • Indikator Komunikasi Matematis

Keterampilan komunikasi lisan, yaitu kemampuan menceritakan atau menjelaskan dan menunjukkan cara menyelesaikan suatu masalah matematika yang diberikan. Oleh karena itu, jika siswa menguasai aspek-aspek tersebut maka dapat mencapai kemampuan komunikasi matematis. 44 Deni Kurniawan, Edy Yusmin, dan Hamdani, “Mendeskripsikan Keterampilan Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Cerita Kontekstual,” t.t., 4.

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Definisi Operasional

Membagi menjadi beberapa kelompok, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa, dan guru membentuk kelompok-kelompok tersebut secara heterogen. Setiap kelompok akan diberikan subtopik oleh guru untuk didiskusikan dengan anggota kelompoknya. Diskusi kelompok, siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya yang beranggotakan empat orang berdasarkan topik yang telah dibagikan sebelumnya oleh guru.

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Kegiatan Two Stay, dua orang yang hidup dalam satu kelompok mempunyai tugas untuk membagikan hasil pekerjaannya dan informasi dari kelompoknya kepada tamu yang datang. Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan besar sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan karakteristik dan sebaran populasi sehingga diperoleh sampel yang representatif50. Menurut Sugiono, sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila seluruh anggota populasi dijadikan sampel51.

Teknik Pengumpulan Data

Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara. Rerata nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe two-stand-two-miss (TSTS).

Jadi terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara. Hasil perhitungan rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas sampel dapat dilihat pada (Lampiran 8 halaman 123). Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara.

Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif TSTS terhadap keterampilan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara. Tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (two stay two stray) memberikan dampak terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Dengan demikian terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two lost (TSTS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Tabel 3.2  Rubrik Penilaian Instrumen Soal  Skor  Menulis
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Instrumen Soal Skor Menulis

Instrument Penelitian

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan mengumpulkan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, memilih apa yang penting dan apa yang akan dipelajari, serta menarik kesimpulan agar kita dapat memahaminya sendiri dan orang lain59 . Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian atau untuk menguji hipotesis yang dikemukakan oleh penyajian data. Berdasarkan kriteria tes ditolak karena data posttest berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi matematis siswa kelas sampel setelah diberikan perlakuan berbeda. Berdasarkan hasil uji normalitas, data setelah dilakukan pengujian tidak berdistribusi normal, namun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah. Rerata nilai tes kemampuan komunikasi matematika siswa yang tidak mendapat model pembelajaran kooperatif tipe Two-Ostand Two Stray (TSTS).

Setelah dilakukan perhitungan data post-test diperoleh statistik nilai Mann-Whitney U yaitu sebesar 188,500 dan nilai signifikan sebesar 0,004.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Uji normalitas kelas sampel dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square yang digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Kontrol H1 diterima Tidak normal Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen dan, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh dan. Karena menunjukkan bahwa data kelas eksperimen dan data kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas dan dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji non parametrik yaitu Mann-Whitney U tes.

Hasil perhitungan uji prasyarat menunjukkan bahwa data kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Kemudian untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji beda rata-rata kedua kelas sampel dilakukan uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kedua kelompok adalah penting. berbeda.

Pembahasan

Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis menggambar indikator setiap respon siswa kelas eksperimen dan kontrol hanya sebagian dari gambar, diagram atau tabel yang benar. Dari gambar tersebut terlihat siswa belum memberikan informasi yang diketahui, siswa hanya menuliskan cara mencari penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dan penyelesaian yang diberikan juga salah sehingga siswa tidak mendapatkan poin (0) untuk keterampilan komunikasi matematis. Siswa yang menggunakan model kooperatif two-stance-two-miss (TSTS) mampu menyelesaikan masalah berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis siswa, meskipun masih terdapat kesalahan dalam memperoleh solusi dari permasalahan yang ada, seperti jawaban #3 di atas.

Hal ini juga terlihat pada kegiatan diskusi yang dilakukan pada setiap pembelajaran, dimana indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang diterapkan dapat tercapai dengan baik. Pada akhir kegiatan diskusi, menjelaskan merupakan indikator kemampuan komunikasi matematis yang keempat, artinya siswa dapat mengatakan atau menjelaskan dan mendemonstrasikan bahwa penyelesaian masalah matematika yang diberikan dapat dicapai. Kemudian soal tes pada instrumen diuji validitas, reliabilitas, kesukaran dan pembedaan butir soal, sehingga diperoleh instrumen yang cocok untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa.

Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan 7 soal yang sama. Kelebihan siswa yang menggunakan model TSTS adalah cenderung lebih aktif dibandingkan siswa yang menggunakan model konvensional, karena siswa pada model pembelajaran konvensional lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan menyelesaikan tugas ketika menggunakan model TSTS. model. guru memberikan soal latihan tanpa ada interaksi antar siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa khususnya pada indikator ke 4 yaitu menjelaskan tidak dapat tercapai. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa siswa yang menggunakan model kooperatif tipe TSTS menunjukkan kemampuan komunikasi matematis lebih baik dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematis pada kelas kontrol.

Hal ini sejalan dengan penelitian Mukhammad Nurrokhim yang berjudul pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif two-stand-two-lost terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMA bidang telekomunikasi ditinjau dari keterampilan awal.

Gambar  tersebut  terlihat  bahwa  siswa  sudah  mampu  membuat  model  matematika  yang  benar  dengan  memberi  informasi  diketahui  dan  ditanyakan  secara  lengkap  kemudian  dilanjutkan  dengan  mencari  salusi  dari  persoalan  yang  diberikan  guru
Gambar tersebut terlihat bahwa siswa sudah mampu membuat model matematika yang benar dengan memberi informasi diketahui dan ditanyakan secara lengkap kemudian dilanjutkan dengan mencari salusi dari persoalan yang diberikan guru

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh model kooperatif tipe TSTS dalam pembelajaran matematika materi hubungan dan fungsi terhadap keterampilan komunikasi matematis siswa kelas VIII Integral Minhajut Thullab Way Jepara, diharapkan dapat memberikan saran bagi kelas guru agar melakukan perbaikan dalam pemilihan model pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Selesaikan masalah yang melibatkan hubungan dan fungsi dengan benar menggunakan diagram panah dan diagram Cartesian. Guru menjelaskan secara singkat hubungan dan fungsi dengan diagram panah dan diagram kartesius, serta hubungan dan fungsi dengan pengertian domain, kodomain dan range.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai fungsi dan grafik fungsi dalam koordinat kartesius dengan benar.

PENUTUP

Saran

Guru menjelaskan secara singkat apa yang berkaitan dengan nilai fungsi dan grafik fungsi pada koordinat kartesius.

diagram panah tersebut
diagram panah tersebut

Gambar

Gambar 1.1 Hasil kerja siswa
Tabel 3.1 Posttest Only Control Group Design
Tabel 3.2  Rubrik Penilaian Instrumen Soal  Skor  Menulis
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TS-TS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS SISWA SMPN 1 KECAMATAN NGEBEL