• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul 'Ulum Kecamatan Tanghari Kabupaten Lampung Timur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul 'Ulum Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul 'Ulum Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur berlangsung secara bertahap dan klasikal, mulai dari tingkat isti'dad (Sabrowi) sampai tingkat ulya (Alfiyah) berupa madrasah diniyah.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Penelitian Relevan
  • Implementasi Pendidikan Akhlak
    • Pengertian Implementasi Pendidikan Akhlak
    • Dasar Pendidikan Akhlak
    • Tujuan Pendidikan Akhlak
    • Macam-Macam Akhlak

Sebagai peneliti, penelitian ini menambah wawasan dan pemahaman tentang pelaksanaan pendidikan akhlak di pondok pesantren. Kajian di atas melihat pendidikan moral yang menekankan pada sikap santun siswa terhadap guru. Pelaksanaan pendidikan moral ditujukan untuk menginternalisasi nilai-nilai moral melalui pelatihan dan pembiasaan, sehingga terbentuk perilaku yang baik.

نِإٱ

او

Metode Pendidikan Akhlak

Metode pendidikan akhlak menekankan pembersihan hati dari sifat-sifat yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat yang terpuji. Pembiasaan adalah metode pendidikan moral yang menekankan pengulangan perilaku terpuji sehingga siswa menjadi terbiasa melakukannya tanpa dorongan dari luar. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam pendidikan akhlak diperlukan pilar yang kuat dalam diri anak, yang dihasilkan melalui latihan dan kebiasaan menunaikan kewajiban.

Pondok Pesantren

  • Pengertian Pondok Pesantren
  • Tujuan Pondok Pesantren
  • Tip-tipe Pondok Pesantren
  • Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren
  • Kurikulum Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren

Pesantren Salafiya merupakan pesantren yang masih mempertahankan sistem pendidikan khas pesantren, baik dari segi kurikulum maupun metode pengajaran. Pesantren dengan lebih dari 2.000 santri, termasuk pesantren besar seperti pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk. Pondok (asrama) merupakan elemen penting dalam pondok pesantren yang berperan sebagai tempat tinggal santri selama menuntut ilmu agama.

Kitab kuning dalam pendidikan agama Islam adalah kitab-kitab adat yang berisi ajaran-ajaran agama Islam yang diajarkan di pesantren. Sistem pembelajaran pondok pesantren salafi menjadikan kitab kuning sebagai acuan di berbagai jenjang pendidikan. Pendidikan agama melalui pengajian kitab kuning yang diselenggarakan oleh pondok pesantren merupakan komponen utama dari kegiatan pondok pesantren.

Kurikulum di pondok pesantren mencerminkan materi dan kitab yang diajarkan kepada santri mulai dari tingkat dasar hingga tingkat yang lebih tinggi. Manhaj di pondok pesantren salafiyah tidak berupa silabus melainkan berupa buku funun yang diajarkan kepada para santri. Secara umum, kurikulum pesantren yang merupakan arah pembelajaran atau manhaj tertentu diwujudkan dalam bentuk penentuan kitab-kitab tertentu sesuai dengan tingkat pengetahuan santri.

Adapun kitab-kitab yang menjadi rujukan dalam pendidikan akhlak di pondok pesantren seperti kitab Bidayatul Hidayah karya al-Ghazali.

Sumber Data

Penelitian deskriptif memiliki beberapa jenis yaitu “studi kasus, survei, studi perkembangan, studi tindak lanjut, analisis dokumen (analisis isi/hermeneutika), analisis kecenderungan dan penelitian korelasional.”4. Mencermati jenis penelitian deskriptif di atas, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif jenis studi kasus, yaitu “penelitian tentang status subjek penelitian yang berkaitan dengan fase tertentu atau tipikal dari keseluruhan kepribadian. Subyek penelitian penelitian ini adalah kyai ( pengasuh), ustadz dan santri Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum, Batanghari, Lampung Timur dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum.

Sumber primer adalah sumber yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.” 7 Yang dimaksud dengan data primer adalah “data yang berbentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan, gerak tubuh atau tingkah laku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian. informan) dalam kaitannya dengan variabel yang diteliti. 8. Menentukan responden sebagai sumber primer, dengan menggunakan teknik purposeful sampling yaitu: “teknik memperoleh sumber data dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan kutipan di atas, narasumber utama dalam penelitian ini adalah ustadz dan santri Pesantren Riyadlatul `Ulum Batanghari Lampung Timur.

Dari sumber primer tersebut dikumpulkan data pelaksanaan pendidikan akhlak di Asrama Riyadlatul `Ulum dengan mengacu pada keterangan lisan dari sumber primer itu sendiri. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Peneliti dalam mengumpulkan data terkait implementasi implementasi pendidikan akhlak di Asrama Islam Riyadlatul `Ulum, tidak hanya mengandalkan sumber primer, tetapi juga menggunakan sumber sekunder sebagai acuan teoritis.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara dilakukan dengan sumber data primer yaitu ustadz dan santri di Pesantren Riyadlatul `Ulum Lampung Timur. Data yang diharapkan dari wawancara mendalam adalah: data pelaksanaan pendidikan akhlak di Asrama Riyadlatul. Metode observasi adalah pemilihan, perubahan, pencatatan dan pengkodean dari serangkaian perilaku dan situasi yang berkaitan dengan organisme menurut tujuan empiris.

Metode observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan, karena penulis tidak berinteraksi langsung dengan subjek penelitian dalam kegiatan sehari-hari. Dokumentasi adalah “mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, buku besar, agenda dan sebagainya. 17. Penulis menggunakan metode dokumentasi untuk mencari data tentang profil Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum, visi, misi, kondisi ustadz, dan santri serta struktur organisasi Pesantren.

Teknik Penjamin Keabasahan Data

  • Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum
  • Keadaan Santri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum
  • Struktur Organisasi Dokumentasi Profil Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Ulum

Pesantren Riyadlatul `Ulum, yang dibuat berdasarkan hasil wawancara lapangan dan direduksi pada tahap sebelumnya. Pesantren Riyadlatul Ulum merupakan salah satu Pesantren yang ada di Lampung Timur, tepatnya di Desa Bumiharjo 39 B, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur yang berjarak sekitar 3,5 km dari Kota Metro dan 7 km dari Kecamatan Batanghari. Mengenai latar belakang pendirian pondok pesantren Riyadlatul Ulum, masih terdapat kekurangan lembaga pendidikan Islam di desa setempat, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam.

Bertepatan dengan hari Rabu, 1 Januari 1978, Pesantren Riyadlatul Ulum resmi berdiri dengan fasilitas terbatas, pertama KH. Syahroni, maka pesantren ini masih mengalami perkembangan sehingga sarana dan prasarananya kini semakin memadai. Perkembangan Residen Islam Riyadlatul Ulum didukung oleh kesadaran masyarakat setempat agar kebutuhan Residen Islam dapat terpenuhi secara gotong royong.Awalnya Residen Islam ini tidak semaju perumahan Islam lainnya.

Namun pesantren ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu sehingga santri yang ada banyak yang berdatangan dari luar daerah. madrasah diniyah. Pesantren Riyadlatul ‘Ulum memiliki visi “Terwujudnya generasi Islam warosatul anbiya”, berpedoman pada prinsip Al-Muhafadzatu ‘Alal Qodimis Sholih Wal Akhdu Bil Jadid Al Ashlah. 3b. Pesantren Riyadlatul Ulum saat ini memiliki 37 orang guru/ustazd. Ustazd ini umumnya berasal dari rumah tinggal Islam yang juga masih aktif belajar di perguruan tinggi.

Kondisi santri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum sejak berdiri hingga saat ini mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.

Implementasi Pendidikan Akhlak Di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum

Di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum madrasah diniyah waktunya relatif singkat, ada pengajian malam setelah sholat Isya, dan santri tidak harus sama usianya, melainkan berdasarkan kemampuan. Pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum selain penyampaian materi di kelas juga diperkuat melalui pembiasaan, pengamalan, nasehat dan sanksi berupa disiplin. Berdasarkan wawancara di atas, pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum berlangsung secara bertahap dan klasikal, mulai dari tingkat isti`dad (Sabrowi) sampai dengan tingkat ulya (Alfiyah) dalam bentuk madrasah diniyah.

Di Pesantren Riyadlatul `Ulum madrasah diniyah waktunya relatif singkat, pembelajaran dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya, dan santrinya tidak harus sama umurnya, melainkan kemampuannya. Penyusunan kurikulum pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum masih dilakukan secara tradisional. Berdasarkan wawancara di atas, Pesantren Riyadlatul `Ulum masih mempertahankan sistem pendidikan pesantren yang khas, baik dalam kurikulum maupun metode pendidikan.

Dalam pelajaran yang diberikan kepada siswa, sekolah Islam menggunakan manhaj berupa kitab-kitab tertentu dalam cabang ilmu tertentu. Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari berbagai kitab klasik, menggunakan bahasa Arab dari karya para ulama yang kemudian dikenal dengan sebutan “kitab kuning”. Di lingkungan asrama Islam digunakan sikap humadhu terhadap guru yang ditunjukkan dari cara siswa berbicara dan bersikap di depan guru.

Berdasarkan temu bual di atas, bahan pendidikan akhlak di pondok pesantren Riyadaltul Ulum merujuk kepada kitab Akhlaq al-Banin, Ta‟limul Muta‟allim, Bidayatul Hidayah, Minhaj al-Abidin, Kifayatul Atqiya`, al-

Analisis Implementasi Pendidikan Akhlak Di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum Riyadlatul `Ulum

Selain penyampaian materi di dalam kelas, pendidikan akhlak di Asrama Islam Riyadlatul `Ulum juga diperkuat dengan adat, pengamalan, pemberian nasehat dan sanksi berupa tata tertib Asrama Islam. Santri dalam kehidupan akhlak sehari-hari di Asrama Islam Riyadlatul Ulum diajarkan untuk memiliki akhlak yang baik, seperti tawadhu, kesabaran, kejujuran, amanah, ketekunan, iman, dll. Sistem pendidikan akhlak di Asrama Islam Riyadlaatul Ulum bersifat tradisional, yang dilandasi semangat gotong royong, demokrasi dan gotong royong untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan temuan di lapangan, kurikulum pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum masih dilaksanakan secara tradisional. Kemampuan santri dalam memahami materi pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum diukur secara periodik melalui evaluasi dua kali dalam setahun yaitu nisfu sannah dan akhir sannah. Kurikulum di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum mencerminkan materi dan buku yang diajarkan kepada santri dari tingkat dasar hingga tingkat yang lebih tinggi.

Penyampaian materi pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadaltul Ulum bertujuan agar para santri memiliki pemahaman tentang akhlak. Berdasarkan dapatan kajian, diketahui bahawa bahan pendidikan akhlak di pondok pesantren Riyadaltul Ulum merujuk kepada kitab kuning seperti Alala, Akhlaq al-Banin, Ta‟limul Muta‟allim, Bidayatul Hidayah, Minhaj al-Abidin, Kifayatul. Atkiyya, al-Usfuriyyah dan Irasyd al-Ibad. Bahan ajar pendidikan akhlak di Pesantren Riyadlatul `Ulum menggunakan kitab-kitab klasik dalam bahasa Arab yang bersumberkan karya ulama yang kemudiannya lebih dikenali sebagai “kitab kuning”.

Tujuan materi pendidikan akhlak di pondok pesantren Riyadaltul Ulum merujuk kepada kitab Alala, Akhlaq al-Banin, Tanbihul Muta‟alim, Ta‟limul Muta‟allim,‎.

Saran

Fadlil Yani Ainus Syam, Pendidikan Akhlak dalam Sains dan Aplikasi Pendidikan, III. bagian, Jakarta: IMTIMA, 2007. Pelaksanaan pendidikan akhlak di pondok pesantren Riyadlatul `Ulum berlangsung dalam bentuk madrasah diniyah. Pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Riyadlatul `Ulum selain pemberian materi di dalam kelas juga diperkuat dengan pengajaran, pengamalan, pemberian nasehat dan sanksi berupa tata tertib pondok pesantren.

Kurikulum pendidikan akhlak tercermin di setiap jenjang pendidikan, mulai dari kelas isti`dad sampai kelas ulya (Alfiyah). Kemampuan siswa dalam memahami materi pendidikan akhlak diukur secara periodik melalui evaluasi dua kali dalam setahun yaitu nisfu sannah dan Akhir Sannah. Isi pendidikan akhlak dalam Bidayatul Hidayah meliputi aspek, pembentukan pribadi yang taat, cara meninggalkan maksiat dan hubungan akhlak dengan Allah.

Referensi

Dokumen terkait

“selama ini kita sebagai santri pondok pesantren telah memiliki budaya untuk sami’na wa ato’na pada kyai atau ustadz di pondok pesantren dalam hal apapun,

Pesantren An-Nur memiliki akhlak yang baik, namun ada sebagian santri yang baru masuk Pondok Pesantren masih kaget dengan aktivitas dan kegiatan yang ada karena

Dari tabel diatas tergambar jawaban responden tentang program dakwah dilingkungan pondok pesantren Nurul Islam terhadap pembinaan akhlak santri ,mendapat jawaban

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh ustadz dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an santri pondok pesantren Riyadlatul

Sementara itu, di pondok pesantren terutama pondok pesantren salaf yang memiliki basis ustadz dan santri cukup banyakjarang membuka madrasah diniyah yang terlalu formal

Berdasarkan hasil penelitian pemimpin pondok pesantren Islam Al Muhsin Purwosari Metro Utara Penelitian ini menunjukan bahwa Tujuan pembinaan akhlak terhadap santri

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul Pembinaan Akhlak Santri Melalui Penerapan Kedisiplinan (Studi Pada Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri Martapura dan

Keseluruhan Kitab Islam klasik juga disebut dengan kitab kuning yang diajarkan kepada santri-santri di pondok pesantren Al Asror adalah jenis kitab Islalam klasik dengan bahasa Arab dan