Setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti), standar pendidikan UM juga diubah. Sebagai salah satu penjabaran dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi no. 3 Tahun 2020 yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan di UM. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
Standar Kompetensi Lulusan
Pembentukan pengetahuan dan keterampilan khusus pada program studi sarjana, magister, dan doktoral pada pendidikan guru meliputi aspek akademik pendidikan dan bidang ilmu dan/atau pengetahuan. Pembentukan pengetahuan dan keterampilan khusus pada program studi non kependidikan sarjana, magister, dan doktor memuat muatan materi keilmuan dan keterampilan sesuai dengan jenjang KKNI masing-masing jenjang program studi.
Standar Isi Pembelajaran
Lulusan program diploma III minimal harus menguasai konsep teori bidang ilmu sesuai bidang keilmuannya, dan keterampilan abad 21. Pengetahuan dan keterampilan abad 21 untuk program diploma III mencakup 3 (tiga) kelompok mata kuliah yaitu Mata Kuliah Pengembangan Karakter Dasar (MDPK) yang mencakup mata kuliah ciri khas UM yaitu Mata Kuliah Manajemen Inovasi, Mata Kuliah Pengetahuan dan Keterampilan (KSK), dan Mata Kuliah Peminatan. Pengetahuan dan keterampilan pada program diploma empat/sarjana terapan dan sarjana meliputi 3 (tiga) kelompok mata kuliah yaitu Mata Kuliah Pengembangan Karakter Dasar (MDPK) yang mencakup mata kuliah khas UM yaitu Mata Kuliah Manajemen Inovasi, Mata Kuliah Pengetahuan dan Keterampilan (KSK), dan Mata Kuliah Peminatan dan Pengembangan Diri (MPPD) dengan jumlah minimal 144 SKS yang diatur dalam kurikulum program studi.
Lulusan program profesi minimal harus menguasai penerapan teoritis pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keilmuan dan keterampilan abad ke-21. Pengetahuan dan keterampilan untuk program profesi diuraikan dalam kurikulum dengan jumlah SKS minimal 24 SKS, yang disusun dalam kurikulum program profesi dengan workshop, studi kasus dan pengalaman lapangan praktik. Pengetahuan dan keterampilan pada program magister meliputi mata pelajaran keilmuan dasar (MKDK), mata pelajaran ilmiah-profesional (MKK) dan mata pelajaran kelompok (MKKT).
Lulusan program doktor menguasai filsafat keilmuan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan abad 21 sesuai program studinya. Mata kuliah ilmu pengetahuan dan keterampilan program doktor meliputi mata kuliah ilmu dasar (MKDK), mata kuliah ilmu pengetahuan dan keterampilan (MKK) dan mata kuliah kelompok disertasi (MKKD), yang dituangkan dalam kurikulum minimal 42 SKS dan didistribusikan dalam kurikulum. dari program studi. . Pengetahuan dan keterampilan program doktor penelitian dituangkan dalam kurikulum minimal 42 ECTS dan diatur dalam kurikulum program studi.
Standar Proses Pembelajaran
Standar Proses Pembelajaran Standar pendidikan terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran pada program studi untuk mencapai capaian pembelajaran bagi lulusan. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal mengenai penyelenggaraan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh standar kinerja pembelajaran bagi lulusan. Integratif: Hasil pembelajaran pascasarjana dicapai melalui proses pembelajaran terpadu melalui pendekatan interdisipliner, multidisiplin, dan transdisiplin.
Kontekstual: Hasil belajar lulusan dicapai melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk memenuhi tuntutan kemampuan memecahkan masalah di bidangnya. Tematik: Capaian pembelajaran pascasarjana dicapai melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan dunia nyata melalui pendekatan interdisipliner, multidisiplin, dan transdisiplin. Berpusat pada siswa: Hasil pembelajaran pascasarjana dicapai melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kemampuan, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa, serta pengembangan kemandirian dalam mencari dan menemukan ilmu pengetahuan.
Perencanaan proses pembelajaran setiap mata kuliah disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Proses pembelajaran di luar mata kuliah merupakan kegiatan di dalam mata kuliah yang dapat ditentukan oleh kementerian terkait dan/atau manajemen UM. UM memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan waktu dan beban dalam proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan Standar Nomor 41.
Standar Penilaian Pembelajaran
Penilaian pembelajaran merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam kaitannya dengan tujuan yang ditentukan. Prinsip pendidikan merupakan penilaian yang berfungsi untuk meningkatkan perencanaan dan metode pengajaran serta mencapai hasil pembelajaran bagi lulusan untuk menciptakan profil lulusan yang inovatif, adaptif dan mampu memanfaatkan teknologi. Prinsip autentik merupakan penilaian yang menitikberatkan pada proses pembelajaran yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
Prinsip transparan adalah evaluasi yang tata cara dan hasil evaluasinya dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Teknik penilaian yang digunakan terdiri dari observasi, partisipasi, kinerja, tes, angket, proyek dan/atau penugasan. Pada tahap pelaksanaan kegiatan penilaian dilakukan sesuai dengan teknik, instrumen, kriteria, indikator, bobot penilaian dan berdasarkan prinsip penilaian yang telah dirumuskan.
Hasil penilaian standar prestasi belajar lulusan pada akhir perkuliahan dinyatakan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Mahasiswa program diploma dan sarjana akan dinyatakan berhasil apabila telah menyelesaikan secara penuh beban mata kuliah yang ditentukan dan mencapai hasil ujian akhir yang ditargetkan program dengan indeks kinerja kumulatif lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol), serta tidak ada nilai D dan E. Mahasiswa program profesi, program magister, dan program doktor akan dinyatakan berhasil apabila telah menyelesaikan seluruh beban mata kuliah yang ditentukan dan mencapai hasil ujian akhir yang ditargetkan program dengan indeks kinerja kumulatif lebih besar atau sama dengan 3,00. (tiga koma nol nol).
Standar Dosen & Tenaga Kependidikan
Standar dosen dan tenaga pengajar adalah standar pendidikan yang berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga pengajar untuk menyelenggarakan pendidikan guna mencapai capaian pembelajaran lulusan. Standar dosen dan tenaga kependidikan meliputi kualifikasi dan kompetensi dosen, kewenangan dosen dalam melaksanakan tugas kependidikan, beban kerja dosen, dan kewajiban dosen untuk meningkatkan kinerja. Standar ini juga mencakup kualifikasi dan kompetensi staf pengajar, beban kerja staf pengajar, dan kewajiban staf pengajar dalam rangka meningkatkan kinerja.
Standar dosen dan tenaga pengajar merupakan kriteria minimal mengenai kompetensi dan kompetensi dosen dan tenaga pengajar bagi penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai standar prestasi pendidikan pascasarjana. Dosen program sarjana mempunyai pendidikan akademik minimal magister atau magister terapan pada perguruan tinggi yang diakui kementerian dan relevan dengan program studi. Tenaga kependidikan mempunyai kualifikasi akademik minimal lulusan 3 (tiga) program diploma, yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya.
Tenaga kependidikan dikecualikan bagi tenaga administrasi yang mempunyai kualifikasi akademik minimal SMA atau sederajat. Tenaga pengajar yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan tugas dan keahliannya. Beban kerja tenaga kependidikan adalah 37,5 jam per minggu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran adalah standar pendidikan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sesuai dengan persyaratan isi dan proses pembelajaran untuk memenuhi standar kinerja pembelajaran bagi lulusan. Sarana dan Prasarana adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan atau sasaran. Tujuan penyusunan standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi satuan kerja di UM dalam memenuhi kriteria minimal sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan.
Standar sarana dan prasarana pembelajaran meliputi standar sarana pembelajaran, standar prasarana pembelajaran, dan fasilitas umum yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai standar hasil pembelajaran studi pascasarjana. Standar ruang dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal mengenai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran untuk memenuhi standar prestasi belajar studi pascasarjana. Jumlah, jenis, dan spesifikasi ruang pembelajaran ditentukan berdasarkan perbandingan penggunaan ruang dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan layanan pengelolaan akademik.
Sarana dan prasarana universitas dan fakultas dapat diakses oleh mahasiswa berkebutuhan khusus. Pedoman mengenai sarana dan prasarana bagi peserta didik berkebutuhan khusus ditetapkan oleh Direktur Jenderal terkait, sesuai dengan kewenangannya. Standar pengelolaan pembelajaran tersebut mengacu pada standar lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar guru dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana pembelajaran.
Standar Pengelolaan Pembelajaran
Standar pengelolaan pembelajaran adalah standar pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi. Standar pengelolaan pembelajaran mencakup aspek pengelola dan praktisi pembelajaran yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembelajaran. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
Standar pengelolaan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana pembelajaran. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan salah satu standar pendidikan yang mengacu pada komponen biaya investasi dan biaya operasional dalam kegiatan pembiayaan pembelajaran. Standar ini mengatur jenis, sumber dan penggunaan dana pendidikan tergantung pada jenis program studi dan tingkat akreditasi perguruan tinggi.
Standar Pembiayaan Pembelajaran
Manajemen UM dalam menentukan standar biaya investasi satuan dan standar satuan biaya operasional, untuk mencapai standar capaian pembelajaran pascasarjana. Standar Pendanaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal mengenai komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional, yang dijadikan pedoman dalam kegiatan pendanaan pembelajaran dalam rangka memenuhi Standar CPL. Biaya operasional adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, yang meliputi biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya operasional bahan ajar, dan biaya operasional tidak langsung.
Biaya operasional dosen dan tenaga pengajar meliputi gaji, tunjangan gaji, tunjangan jabatan dan profesi, serta biaya kegiatan yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Biaya operasional pembelajaran adalah segala biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, laboratorium, laboratorium/bengkel, maupun kegiatan pembelajaran di luar kelas/kampus, yang meliputi biaya perlengkapan kantor pembelajaran, biaya listrik ruang kelas/laboratorium. /workshop, biaya bahan praktikum, biaya internet dan biaya bahan ajar. Biaya operasional tidak langsung adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran, seperti listrik, air, perlengkapan kantor, biaya penyusutan bangunan, peralatan, biaya pemeliharaan gedung dan taman, serta biaya-biaya lain yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. mencapai standar CPL.
Jenis dan besaran biaya operasional tidak langsung harus sesuai dengan karakteristik program dan jumlah peserta didik. Biaya operasional ditentukan per siswa per tahun, yang disebut standar satuan biaya operasional UM. Standar satuan biaya operasional menjadi dasar bagi perguruan tinggi, fakultas, lembaga dan badan lainnya untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja tahunan (RAPB) dan menentukan biaya mahasiswa.