• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan penyelidikan tanah 8

N/A
N/A
aaaaa

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan penyelidikan tanah 8"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Penelitian geoteknik dimaksudkan untuk mengetahui dan mengevalusi kondisi lapisan tanah bawah permukaan dengan tujuan untuk mendapatkan data lithologi serta karakteristiknya di lokasi penelitian.

Hasil penelitian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi bagi rancang bangun (design). Selain itu juga diperlukan sebagai data penunjang pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun perencana peralatan yang akan digunakan.

B. LINGKUP PEKERJAAN

Secara garis besar lingkup pekerjaan dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan lapangan, pengujian laboratorium, dan pengolahan data / penyusunan laporan.

1. Pekerjaan Persiapan :

Pekerjaan ini meliputi persiapan administrasi, persiapan peralatan berupa mesin sondir dan mesin bor berikut perlengkapannya, transportasi peralatan dan personil kelapangan.

2. Pekerjaan Lapangan : a. Penyondiran,

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat sondir berkapasitas 2,5 ton. Penyondiran dilaksanakan sebanyak 7( Tujuh ) titik dan diberi kode S.01 – S.07.

B A B B A B

1 1

(2)

Pengujian dilakukan hingga mencapai lapisan tanah keras dengan nilai perlawanan konus (qc) > 150 Kg/Cm2 atau jumlah hambatan pelekat telah mencapai > 2.500 Kg/Cm.

Jika tidak tercapai nilai tersebut penyondiran dilanjutkan hingga kedalaman 30 meter.

b. Pemboran dan Pengujian SPT,

Pemboran dan pengujian SPT di lokasi penelitian dilakukan sebanyak 1 (satu) titik hingga kedalaman 20,00 meter atau N.SPT > 50 blow/feet 3 kali berturut-turut, dan masing-masing titik pemboran diberi kode B.01.

Dalam pelaksanaan pemboran setiap interval kedalaman 2,00 meter atau perubahan lapisan dilakukan pengujian SPT (Standard Penetration Test), dan pada lapisan tanah kohesive diambil undisturbed sample, guna pengujian laboratorium.

Mesin bor yang digunakan adalah merek ”TOHO” (rotary driling system) yang dilengkapi mata bor (bit), penginti (core barrel) type NMLC, pipa pelindung (casing) ukuran HW, sedangkan pipa bor yang dipakai sebagai pengantar menggunakan ukuran AW.

3. Pengujian Laboratorium.

Pekerjaan laboratorium adalah untuk mengidentifikasi secara jelas setiap jenis tanah penyusun, sifat-sifat fisik dan mekanika disetiap jenis lapisan tanah.

Pengujian laboratorium yang dilakukan adalah dari contoh tanah tidak terganggu ( Undisturbed Sample ).

4. Penyusunan Laporan.

(3)

Pembuatan laporan meliputi penghitungan, interpretasi data, penggambaran dan pengetikan. Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan/pengujian lapangan, dievaluasi serta diinterpretasikan sehingga dapat dihasilkan suatu kesimpulan. Parameter-parameter yang dilakukan pengujian dapat digunakan untuk perencanaan (design) maupun bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diinginkan.

(4)

HASIL PENYELIDIKAN

A. PEKERJAAN PENYONDIRAN

Pada lokasi penelitian yang telah ditentukan dilakukan pengujian sondir sebanyak 7 ( tujuh ) titik, dan diberi kode titik S.01 - S.07. Berdasarkan data hasil penyondiran ini dapat dilihat gambaran jenis lapisan tanah bawah permukaan dan besarannya daya dukung yang diizinkan.

Data hasil penyondiran dapat dilihat pada table 1, sedangkan data selengkapnya merupakan lampiran.

Tabel 1 : Data Nilai Perlawanan Konus (qc) dan Jumlah Hambatan Pelekat (JHP).

B. PEMBORAN dan PENGUJIAN SPT

Pemboran dan pengujian SPT dilaksanakan hingga kedalaman 20,45 meter, walaupun nilai SPT untuk N ≥ 50 blow/feet dicapai sebelum kedalaman tersebut pemboran tetap dilanjutkan.

Berdasarkan data pemboran, susunan lapisan tanah dilokasi penelitian dapat dilihat pada tabel-2 dan gambar penampang bor terlampir.

B A B B A B

2 2

(5)

Tabel-2 : Data Jenis Lapisan Tanah dan Nilai SPT

Kode Titik

Kedalama n

(meter) Deskripsi

Tebal Lapisa

n

N SPT Rata - Rata

B.01

0,00 – 0,10 0,10 – 1,20 1,20 – 3,90

3,90 – 5,10

5,10 – 6,80

6,80 – 10,60

10,60 – 13,70

13,70 – 15,50

15,50 – 20,45

Conblock Beton Tanah Timbunan

Lempung Lanauan, warna abu-abu terang, sifat kenyal dan plastisitas sedang.

Lempung carbonate, warna coklat kehitaman sifat lunak ,plastisitas sedang.

Lempung Tufaan, warna abu-abu tua terang hingga keputih-putihan sifat agak kenyal dan plastis.

Lempung, warna abu-abu hingga kehijauan sifat kenyal plastisitas sedang.

Pasir Lempung Lanauan, warna abu-abu kehijauan, hingga keputih-putihan dijumpai pasir kuarsa sifat padat, plastisitas rendah Lanau Lempungan, warna abu-abu kehijauan sifat sangat padat, plastisitas rendah.

Lanau, warna abu-abu kehijauan sifat sangat padat

0,10 1,10 2,70

1,20

1,70

3,80

3,10

1,80

4,95

- - 22

5

14

24,5

41

54

65,3

C. PENGUJIAN LABORATORIUM

Hasil analisa pengujian laboratorium dapat dilihat pada tabel 3 dan data selengkapnya merupakan lampiran.

Tabel-3: Rekapitulasi pengujian laboratorium titik B.01

(6)

“TAHAP PROSES PENGERJAAN”

D. DAYA DUKUNG TANAH

Perhitungan nilai daya dukung ini dimaksudkan untuk mengetahui batasan kekuatan tanah yang bersangkutan jika diperlukan untuk menahan beban pondasi suatu bangunan tanpa terjadinya keruntuhan akibat penggeseran lapisan tanah (shearing failure).

Secara garis besar teknik pondasi dikelompokkan menjadi 3 ( tiga ) yaitu pondasi dangkal, sumuran dan pondasi tiang pancang.

Berdasarkan informasi bahwa dilokasi penelitian direncanakan akan dibangun Gudang dan Tank Acrylic berkapasitas 500 Ton, sehubungan dengan hal tersebut penghitungan nilai daya dukung tanah diprioritaskan terhadap daya dukung tiang pancang atau borpile. Persamaan-persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai daya dukung tanah izin data sondir dan SPT hasil pemboran sbb :

1. Daya Dukung Tanah Pondasi Tiang / Bor Pile ( Data Sondir )

Besar nilai daya dukung tiang / bor pile dari data Sondir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sbb :

dengan : qc = Nilai tekanan ujung konus (kg/cm2) A = Luas penampang pondasi (cm2)

JHP = Daya dukung yang diizinkan (kg/cm2)

Ө = Keliling penampang tiang (cm) qult =

5 3

 

A JHP qc

(7)

3, 5 = Nilai faktor keamanan

Sesuai dengan persamaan tersebut diatas nilai daya dukung tanah yang diizin dapat dilihat dalam tabel 4-5. Elevasi Nol dihitung dari permukaan tanah setempat.

Tabel 4 : Daya Dukung Pondasi Tiang / borpile ø 40 cm

berdasarkan data Sondir Titik S.01 – S.07.

Tabel 5 : Daya Dukung Pondasi Tiang / borpile ø 60 cm berdasarkan data Sondir Titik S.01 – S.07.

(8)

Tabel 6 : Daya Dukung Pondasi Tiang Minipile ∆ 28 cm berdasarkan data Sondir Titik S.01 – S.07.

(9)

Tabel 7 : Daya Dukung Pondasi Tiang Minipile ∆ 32 cm berdasarkan data Sondir Titik S.01 – S.07.

(10)

2. Daya Dukung Tanah Pondasi Tiang / Bor Pile ( Data SPT )

(11)

Untuk menentukan nilai daya dukung pondasi tiang yang diizinkan berdasarkan data SPT menggunakan persamaan sebagai berikut :

dengan : qd = Daya dukung terpusat tiang (ton/m2) A = Luas penampang ujung tiang (m2) U = Panjang keliling tiang (m)

Li = Tebal lapisan tanah (m)

Fi = Gaya geser maksimum (ton/cm2) qult = qd.A.u.

Ii fi

(12)

Tabel 6 : Daya Dukung Pondasi Tiang / borpile Ø 40 cm, Berdasarkan data SPT Titik B.01

Tabel 6 : Daya Dukung Pondasi Tiang / borpile Ø 60 cm, Berdasarkan data SPT Titik B.01

(13)
(14)

KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN

1. Berdasarkan data hasil penyondiran di 7 (tujuh) titik sondir, nilai konus > 30 kg/cm2 rata-rata dijumpai setelah mencapai kedalaman 9,20 – 10,00 meter dan nilai > 150 kg/cm2 di kedalaman 14,20 – 14,80 meter.

2. Susunan lapisan tanah berdasarkan data hasil pemboran dan pengujian SPT terdiri dari tanah timbunan, lempung lanauan, lempung carbonat, Lempung, pasir lempung lanauan dan lanau, dengan nilai SPT N->30 blow/feer dijumpai setelah kedalaman 10,60 meter

3. Daya dukung tanah Izin, dihitung dari permukaan tanah setempat dari data Sondir dan SPT untuk beopile Ø 4 dan 60 cm seperti tabel- tabel berikut :

a. Pondasi Tiang /bor pile Ø 40 – 60 cm ( data sondir S.01 – S.07 )

b. Pondasi Tiang /bor pile Ø 40 – 60 cm ( data sondir S.01 – S.07 )

B A B B A B

3 3

(15)

c. Pondasi Minipile 28 x 28 x 28 cm – 32 x 32 x 32 (data sondir S.01 – S.07 )

B. S A R A N

1. Meperhatikan data hasil penyondiran bahwa nila perlawanan konus >

30 kg/cm² dijumpai setelah kedalaman 9,20 – 10,00 meter disarankan disarankan menggunakan teknik pondasi borpile posisi ujung pile minimal dikedalaman 12,00 meter, semakin dalam posisi ujung pile akan semakin aman. Daya dukung tanah izin sesuai dengan ukurannya seperti tersebut dalam “kesimpulan butir.3”.

2. Jika akan menggunakan “ Teknik pondasi Mini pile “ daya dukung tanah izin tersebut dalam butir 3c – 3d poin kesipulan, disarankan untuk terpenuhinya daya dukung izin sesuai dengan rencana pembebanan kiranya dibuat kelompok pile disetiap pilecap.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hand Bor titik 02, Lapisan permukaan hingga kedalaman 0.2 meter adalah merupakan lapisan tanah lempung berpasir halus berwarna hitam kecoklatan,

Berdasarkan Hand Bor titik 02, Lapisan permukaan hingga kedalaman 0.2 meter adalah merupakan lapisan tanah lempung berpasir halus berwarna hitam kecoklatan,

Kondisi geologi teknik bawah permukaan lokasi penelitian berdasarkan hasil uji SPT diantaranya, BH -1 lapisan tanah paling atas memiliki nilai N-SPT 11 dengan

Berdasarkan Hand Bor titik 02, Lapisan permukaan hingga kedalaman 0.2 meter adalah merupakan lapisan tanah lempung berpasir halus berwarna hitam kecoklatan,

Hasil dari pemrosesan tersebut berupa data bawah tanah yaitu lapisan batuan dan lapisan tanah, sebagai indikator utama untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah Rumah Adat Omo Hada

Tadjuddin Chalid Laporan Penyelidikan Tanah II KATA PENGANTAR Laporan ini disusun setelah melakukan survey penyelidikan tanah yang berisikan data-data hasil penyelidikan tanah

Pada saat pekerjaan penyelidikan tanah, sering ditemui struktur lapisan tanah dasar yang tidak memiliki kapasitas daya dukung yang baik lapisan tanah keras yang jauh di bawah permukaan

Untuk kedalaman sampai 2,5 m, citra bawah permukaan hasil pengukuran geolistrik 3D menunjukkan bahwa lapisan tanah didominasi oleh tanah lempung lanauan dan lanau pasiran sehingga