• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pembentukan Kelembagaan Terintegrasi dengan Lingkungan

N/A
N/A
Zaenal Ramdhani

Academic year: 2024

Membagikan "Pedoman Pembentukan Kelembagaan Terintegrasi dengan Lingkungan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Pedoman ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan dan acuan bagi peserta. Pedoman ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan dan acuan bagi penyelenggara dalam mendirikan lembaga TPA daerah. Pedoman ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menyusun Pedoman ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam membentuk lembaga TPA daerah agar pengelolaan TPA daerah dapat terwujud dengan adanya lembaga TPA daerah sehingga tercapai efektivitas pengelolaan TPA daerah yang ramah lingkungan.

Tahapan Tahapan Pembentukkan Pembentukkan Kelembagaan Kelembagaan TPA TPA Regional Regional

TAHAPAN TAHAPAN PERSIAPAN PERSIAPAN

  • Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan
  • Detail Detail Engineerin Engineering g Design Design (DED) (DED)
  • Penawaran Penawaran Kerjasama Kerjasama Antar Antar Daerah Daerah
  • Penandatanganan Penandatanganan Kesepakatan Kesepakatan Bersama Bersama
  • Penyiapan Perjanjian Kerja Sama Penyiapan Perjanjian Kerja Sama
  • Penandatangana Penandatanganan n Perjanjian Perjanjian Kerja Kerja Sama Sama

Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama adalah kesepakatan antar pihak untuk menjalin kerja sama. merupakan kesepakatan para pihak untuk menjalin kerja sama. F. F. Kepala SKPD terkait - Kepala SKPD terkait pelaksanaan kerjasama. pelaksanaan kerjasama g. G. Pakar/pakar/pakar.

TAHAPAN TAHAPAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

Pembentukan Pembentukan UPTD UPTD

Selain pembangunan infrastruktur TPA daerah, hal ini bisa diinisiasi oleh para pihak. Seiring dengan pembangunan infrastruktur TPA daerah, para pihak dapat menginisiasi pembentukan UPTD TPA daerah sebagai lembaga pengelola TPA daerah. UPTD TPA Daerah sebagai lembaga pengelola TPA daerah dengan mengacu pada kewenangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah kewenangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, dengan maksud agar keberadaan lembaga UPTD TPA daerah secara fungsional dimaksudkan agar keberadaan UPTD TPA daerah Lembaga secara fungsional adalah lembaga yang mempunyai kewenangan yang dapat mengakomodir kepentingan. Lembaga yang mempunyai kewenangan yang dapat mengakomodir kepentingan pemerintah daerah. Lebih jauh lagi secara lebih spesifik dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Ini. Lebih jauh lebih khusus lagi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Kewenangan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Kewenangan Pemerintah, Kewenangan Daerah Provinsi, dan Kewenangan Daerah. /Otoritas kota; pada Lampiran Huruf C. Berdasarkan ketentuan di atas, dibentuk UPTD TPA Daerah. Berdasarkan ketentuan di atas, UPTD TPA Daerah dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur.

Jumlah satuan kerja TPA daerah di suatu provinsi dapat mengikuti jumlah TPA. Jumlah satuan kerja TPA daerah di suatu provinsi dapat mengikuti jumlah TPA daerah di provinsi tersebut. Nomenklatur masing-masing satuan kerja TPA daerah dapat disesuaikan dengan menambahkan kombinasi nama, atau satuan kerja TPA regional dapat disesuaikan dengan menambahkan kombinasi nama atau nama singkatan wilayah kerja satuan kerja TPA regional tersebut. sesuai dengan singkatan nama wilayah kerja satuan kerja TPA daerah terkait. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 57 Tahun 2007 dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, bahwa aturan mengenai petunjuk teknis penataan organisasi perangkat daerah, bahwa aturan mengenai UPT Dinas dan Badan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan UPT Dinas dan Badan mengenai tata nama, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Pembentukan UPTD sebagaimana tersebut di atas mengacu pada kondisi. Pembentukan UPTD sebagaimana tersebut di atas mengacu pada kondisi ideal dimana satuan kerja TPA daerah menjadi UPTD tersendiri.

Namun apabila karena alasan teknis tidak atau tidak dapat dilakukan, kemudian pengelolaan karena alasan teknis tidak atau tidak dapat dilakukan, maka pengelolaan TPA daerah dapat dimasukkan dalam UPTD Dinas Pekerjaan Umum. pada TPA daerah dapat dimasukkan dalam UPTD di bawah Dinas Pekerjaan Umum provinsi masing-masing.

Struktur Struktur Organisasi Organisasi

Nomenklatur masing-masing Satker TPA Daerah dapat diubah dengan menambahkan kombinasi nama atau Satker TPA Daerah dapat diubah dengan menambahkan kombinasi nama atau nama singkatan untuk wilayah kerja Satker TPA Daerah yang bersangkutan. sesuai dengan singkatan nama wilayah kerja Satker TPA Daerah terkait. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, bahwa peraturan yang berkaitan dengan Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, bahwa peraturan yang berkaitan dengan UPT Dinas dan Badan yang berkaitan dengan nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan UPT Pelayanan dan Badan mengenai nomenklatur Jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. Namun apabila hal tersebut tidak atau tidak dapat dilakukan karena alasan teknis, maka pengelola TPA Daerah dapat dimasukkan dalam UPTD di bawah Departemen Pekerjaan Umum pada TPA Daerah dapat dimasukkan dalam UPTD di bawah Departemen Pekerjaan Umum di daerah yang bersangkutan. propinsi. provinsi yang bersangkutan. Diagram struktur organisasi satuan kerja TPA daerah dapat digambarkan sebagai berikut: . sebagai berikut.

Guna menjamin kelancaran pelaksanaan tugas pokok seluruh bagian. Guna menjamin kelancaran pelaksanaan tugas pokok seluruh bagian di lingkungan satuan kerja TPA daerah, perlu ditetapkan alur kerja organisasi pada satuan kerja TPA daerah. untuk menetapkan alur kerja organisasi sebagai berikut. Kepala unit TPA daerah Kepala unit TPA daerah dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala dinas; Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Satker TPA Daerah mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya dan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan tugas;

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Satgas TPA Daerah wajib mengikuti perintah/instruksi atasan dan bertanggung jawab.

TAHAPAN TAHAPAN OPERASI OPERASI DAN DAN PEMELIHAR PEMELIHARAAN AAN

  • Penyusunan Standar Operasional dan Pr Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) osedur (SOP)
  • Pelatihan Pelatihan dan dan Penyuluhan Penyuluhan
  • Pengembangan Pengembangan Kemitraan Kemitraan dan dan Peran Peran Serta Serta Masyarakat Masyarakat
  • Peningka Peningkatan tan Kelembaga Kelembagaan an PPK-BLUD PPK-BLUD

Dengan begitu, SOP yang disusun juga memuat SOP pengawasannya. Oleh karena itu, SOP yang disusun juga memuat SOP monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan TPA Daerah. Kepala UPTD wajib menyelenggarakan kursus pelatihan yang diperuntukkan bagi manajer. Kepala UPTD wajib menyelenggarakan pelatihan yang diperuntukkan bagi pengelola TPA, badan usaha dan/atau perseorangan yang terlibat dalam pengelolaan TPA daerah, badan usaha dan/atau perseorangan yang terlibat dalam pengelolaan TPA daerah, dan masyarakat. . Dalam pengelolaan TPA wilayah, Kepala UPTD dapat bekerjasama dengan Kepala UPTD. Dalam pengelolaan TPA daerah, kepala UPTD dapat bekerjasama dengan badan usaha.

Perangkat Daerah TPA dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD, sebagaimana Perangkat Daerah TPA dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang. Untuk memenuhi persyaratan teknis, pelayanan Satker TPA harus dinyatakan layak dikelola melalui BLUD, yaitu mempunyai potensi untuk dikelola. efektif, efisien dan produktif secara regional. Satker Wilayah TPA kemudian mengajukan permohonan kepada kepala daerah. Satuan Kerja Perangkat Daerah TPA selanjutnya mengajukan permohonan kepada kepala daerah melalui kepala Dinas Pekerjaan Umum dengan disertai dokumen-dokumen yang diperlukan melalui kepala Dinas Pekerjaan Umum. Pelayanan, disertai dokumen persyaratan administrasi.

Berdasarkan permintaan tersebut, kepala daerah membentuk tim evaluasi untuk meneliti dan mengevaluasi usulan pelaksanaan TPA Daerah PPK-BLUD.

TAHAPAN TAHAPAN PASCA PASCA OPERASI OPERASI

Pentupan TPA Regional Pentupan TPA Regional

Lapisan tanah humus dengan ketebalan minimal 60 cm dan disesuaikan dengan kondisi tanah humus dengan ketebalan minimal 60 cm dan disesuaikan dengan kondisi tanaman yang akan ditanam sebagai tanah pucuk diatasnya. tanaman yang akan ditanam di atasnya sebagai lapisan tanah atas. Penutupan TPA Daerah juga berarti berakhirnya kerja sama antar daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, TKKSD bertugas mengingatkan para pihak untuk melakukan persiapan penghentian, antara lain: . persiapan pemberhentian, meliputi : .. a) . a) inventarisasi barang bergerak, barang bergerak dan tidak bergerak, barang bergerak hasil kerja sama b) pemenuhan kewajiban/kewajiban/utang dalam perjanjian kerja kerja sama.

Penutupan TPA Regional dilakukan secara bersama-sama oleh para pihak sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama yang telah disepakati. Setelah penutupan, kewenangan pengelolaan kawasan TPA diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, bahwa unit pelaksana teknis pelayanan (UPTD) pada hakikatnya hanyalah Perangkat Daerah, bahwa unit tersebut penyelenggaraan teknis pelayanan (UPTD) pada dasarnya hanya melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang teknis.

Pemantauan Pemantauan dan dan Evaluasi Evaluasi

Keputusan Menteri Menteri Dalam Negeri no. 57 57 Tahun 2007 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Para pihak sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang pengelolaan sampah dan kerja sama regional di bidang pengelolaan sampah. Untuk memfasilitasi implementasi Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak akan membuat pengaturan yang diuraikan dalam Perjanjian untuk memfasilitasi implementasi Memorandum Saling Pengertian ini. sesuai dengan kesepakatan kerjasama antar daerah dalam pengelolaan tempat pembuangan sampah daerah. antar daerah mengenai pengelolaan tempat pembuangan sampah daerah, sesuai dengan ketentuan Nota Kesepahaman ini yang meliputi wilayah.

Peraturan Pemerintah No. 50 50 Tahun 2007 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Regional. Keputusan Menteri Menteri Dalam Negeri no. 23 23 Tahun 2009 2009 tentang Pedoman dan Prosedur Pengendalian. Sebagai dasar perjanjian kerja sama sebelumnya, para pihak menjelaskan terlebih dahulu.

Berdasarkan keterangan di atas, Para Pihak sepakat untuk terikat oleh pasal-pasal yang terdapat dalam Perjanjian Kerja Sama ini dengan ketentuan pasal-pasal yang terdapat dalam Perjanjian Kerja Sama ini dengan ketentuan sebagai berikut :.

KETENTUAN UMUMKETENTUAN UMUM

BENTUK, MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KERJASAMABENTUK, MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KERJASAMA

JANGKA WAKTU KERJASAMAJANGKA WAKTU KERJASAMA

TIM KOORDINASI KERJA SAMA DAERAH (TKKSD)TIM KOORDINASI KERJA SAMA DAERAH (TKKSD)

PEMBENTUKAN PENGELOLA/UPTD TPA REGIONALPEMBENTUKAN PENGELOLA/UPTD TPA REGIONAL

DAFTAR ASSET YANG DIPERGUNAKANDAFTAR ASSET YANG DIPERGUNAKAN

JUMLAH NILAI INVESTASI DAN

JUMLAH NILAI INVESTASI DAN PENDANAAN PENDANAAN

JAMINAN PELAKSANAANJAMINAN PELAKSANAAN

TARIF DAN MEKANISME PENYESUAIANNYATARIF DAN MEKANISME PENYESUAIANNYA

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAKHAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

HAK DAN KEWAJIBAN

HAK DAN KEWAJIBAN PENGELOLA/UPTD PENGELOLA/UPTD

PEMBACAAN TIMBANGANPEMBACAAN TIMBANGAN

PEMBAYARAN RETRIBUSIPEMBAYARAN RETRIBUSI

STANDAR KINERJA PELAYANANSTANDAR KINERJA PELAYANAN

SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN RETRIBUSISANKSI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PEMUTUSAN ATAU PENGAKHIRAN PERJANJIANPEMUTUSAN ATAU PENGAKHIRAN PERJANJIAN

LAPORAN KEUANGANLAPORAN KEUANGAN

MEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHANMEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHAN

MEKANISME PENGAWASAN PENGELOLA/UPTDMEKANISME PENGAWASAN PENGELOLA/UPTD

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

Keadaan-keadaan yang tidak dapat diperkirakan secara wajar, misalnya penurunan muka tanah dan penurunan permukaan tanah bagian-bagian di bawah permukaan bumi pada lokasi fasilitas; dan Kebijakan tingkat bawah tanah di lokasi fasilitas; dan kebijakan moneter pemerintah yang mempengaruhi kestabilan usaha moneter pemerintah yang mempengaruhi kestabilan usaha pihak kedua. Pengelola/UPTD melaksanakan pekerjaan rehabilitasi dan/atau melaksanakan pekerjaan rekonstruksi untuk mengembalikan TPA Regional pada pekerjaan pembangunan kembali untuk mengembalikan TPA Regional pada kondisi sebelum terjadi keadaan force majeure.

HUKUM YANG BERLAKUHUKUM YANG BERLAKU

PERUBAHAN/ADDENDUMPERUBAHAN/ADDENDUM

KETENTUAN PENUTUPKETENTUAN PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Parlaungan : Kajian kewenangan kelembagaan dalam pengendauan dampak lingkungan di pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2002 USU e-Repository © 2008... Parlaungan : Kajian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 program pembentukan karakter peduli lingkungan meliputi kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, program pembinaan dan ekstrakurikuler,

Lembaga lingkungan hidup Daerah Provinsi mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan

Pedoman Umum Audit Komunikasi disusun sebagai acuan dalam mengukur sistem komunikasi yang akurat dan andal di lingkungan instansi pemerintah sehingga mampu

1) PP Pedoman penataan organisasi perangkat daerah agar menjadi satu-satunya acuan pembentukan kelembagaan pemerintah di daerah, dalam arti tidak ada lagi intervensi dari

Pedoman Teknis Pengumpulan Data Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Sebagai Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (ecoport)b.

Buku pedoman ini dianggap penting dalam rangka membantu dosen maupun mahasiswa dalam proses publikasi artikel ilmiah pada OJS di lingkungan FEB Unud sehingga dapat

Peraturan Bupati Sleman Nomor 25 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten