Judul Penelitian
KAJIAN· KEWENANGAN KElEMBAGAAN DALAM
PENGENDAUAN DAMPAK UNGKUNGAN DI
PEMERINTAH KABUPATEN DEU SERDANG.
Nama Mahasiswa
PARLAUNGAN
NIM
002104041
Program Studi
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ungkungan (PSL)
Menyetujui :
Anggota
M.
• dr, Jaza
i Anwar
RINGKASAN
Kajian Kewenangan Kelembagaan Dalam
Pengendalian Dampak lingkungan
Di Pemerintah Kabupaten Deli 5erdang
Pelaksanaan pembangunan selalu meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah dan kebutuhan penduduk. Kenyataan ini selalu mengundang resiko
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk menjaga kelestarian Iingkungan
hidup perlu adanya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang terpadu.
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup di atur dalam
Undang-Undang No. 23/1997 Tentang Undang-Undang-Undang-Undang Pengelo1aan Ungkungan Hidup.
5ebelum lahimya otonomi daerah, baik Undang-Undang No. 23{1997 dan
Peraturan
Perundang-Undangan
lainnya
menempatkan
kewenangan
pengelolaan Iingkungan hidup pada Lembaga Pemerintah Pusat dan Propinsi,
pertanggung
jawabannya
ada
pade
berbagai
departemen.
Prinsipnya
kewenangan bersifat sentralistik.
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 22/1999 Tentang Pemerintah
Daerah,
terjadi pergeseran
kewenangan dari sistem sentralisasi menuju
desentralisasi. Kosekwensinya daerah mempunyai kewenangan luas dan bulat.
Bagaimana
kewenangan
pengelolaan
Iingkungan
hidup
didaerah
Kabupaten/Kota, inilah yang ingin di teliti. Fokus kajian adalah kewenangan
kelembagaan, yaitu Kewenangan Bapedalda dan Dinas-Dinas yang berkaitan
dengan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup di Kabupaten
Deli
Serdang.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui penerapan kebijakan Pemerintah
Kabupaten dalam menata tugas dan fungsi organisasinya. Mengidentiftkasi
tugas Bapedalda dan efektifttasnya sebagai badan koordinasi,
serta
meneliti
kemungkinan tumpang tindih kewenangan antara Bapedalda dengan
Dlnas-Dinas Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dengan
pendekatan
metode
deskriptif
analitis.
Untuk
menganalisa
kewenangan
kelembagaan digunakan deskriptif kualitatif dengan di dukung oleh data primer
dan data sekunder. Data primer di peroleh melalui wawancara, dengan teknlk
perposive
sampling.
Data
sekunder
di
perOleh
melalui
penelusuran
perpustakaan. Data yang
terkumput
di pilah dan di analisis melalui metode
induktif dan deduktif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian dampak Iingkungan
hidup masih bersifat sektoral di tandai dengan adanya kewenangan di
masing-masing dinas terkait. Bapedalda merupakan orqanisasl Pemerintah Kabupaten
yang berfungsi sebaqal unsur staf dan juga sebagai unsur lint Sebagal unsur
staf fungsinya rnerupakan badan koordinasi belum efektif, ini di sebabkan
karena kurang tegasnya rmdan pembaqlan tugas antara satuan organisasi.
Adanya tumpang tlndih kewenangan antara Bapedalda dengan Dinas
Kabupaten terkait pula dengan Dinas Perlndustrlan dan Perdagangan Propinsi
Sumatera Utara. Tumpang tindih lebih dominan disebabkan adanya penafsiran
peraturan
perundanq-undanqan
untuk
mempertahankan
kewenangan
lembaga/organisasl masing-masing. Selain itu terlambatnya daerah menerbitkan
petunjUk pelakSanaan sebaqal implementasi dari berbagai peraturan pelaksana
dengan berlakunya Undang-Undang No. 22/1999. Penelitian ini menunjuk!<an
pengendalian dampak Iingkungan hidup di Kabupten Deli Serdang belum
terlaksana secara utuh dan menyeluruh (komprehensif integral).
ii