Pekan Ke-2: Aspek Hidrologi dan Oseanografi
Outline pekan 2
• Gambaran umum tambak pasang surut
• Aspek hidrologi
• Aspek oseanografi
• Studi kasus
Gambaran umum Tambak pasang surut
• Tambak pasang surut tergolong tipe tambak tradisional.
• Pada umunya disuplai air dari pasang surut air laut.
• Pada beberapa kasus, air bercampur dengan air tawar dari sungai, sehingga didapat air payau.
• (Salinitas dapat berubah-rubah. Jika tidak pas, maka akan merugikan hewan
budidaya)
Foto pribadi
bing.com/maps
Tambak di Labuan Maringgai, Lampung Timur
Laut
3 km
Aspek perencanaan irigasi tambak pasang-surut
Aspek Deskripsi
Tata ruang Lokasi dan luas tambak harus sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Topografi & layout Topografi datar cenderung lebih mudah untuk dibangun tambak.
Oseanografi • Pasang surut harus diketahui dengan baik untuk merencanakan elevasi tambak.
• ‘Bencana’ oseanografi (misal: storm surge, tsunami) harus diketahui untuk mitigasi/ perencanaan pelindung pantai.
Hidrologi • Ketersediaan air tawar (jika perlu) harus diperhatikan untuk suplai air.
• ‘Bencana’ hidrologi (debit ekstrim) juga harus diperhatikan untuk perencanaan pelindung banjir
Lingkungan Kontrol kualitas air perlu dilakukan terhadap air masukan dan buangan operasi tambak.
Perikanan Operasi tambak dan teknik pembesaran hewan budidaya
Biologi Kontrol terhadap hama dan virus perlu dilakukan untuk menjaga hewan budidaya.
Dan sebagainya.
Domain Teknik Kelautan
Bagan alir desain tambak pasang-surut
Mulai
• Studi tata ruang
• Survei awal topografi
• Survei awal hidrologi, oseanografi, lingkungan.
Perencanaan awal operasi tambak
Perencanaan awal layout tambak
Perancangan metodologi survey detail
Survei detail: topografi, hidrologi, oseanografi, lingkungan
Perencanaan detail operasi tambak
Perencanaan detail layout dan bangunan tambak
Finishing: gambar, laporan, diskusi dengan pemilik pekerjaan
Selesai
Aspek hidrologi
Siklus air dan penggunaan air
Irigasi
Konsumsi air:
I,R,K vs irigasi?
• Land use
Air tanah
• Air tanah menjadi sumber bagi aliran sungai
• Bisa juga menjadi sumber irigasi sawah/ tambak jika diperlukan
• Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/
kualitasnya sama dengan keadaan air dalam
Cakupan data hidrologi
• Curah hujan: hujan harian dari alat penakar hujan manual dan hujan jam-jaman atau model.
• Klimatologi: kelembaban relatif (RH) dan suhu (Tu), kecepatan angin (U), radiasi matahari (Ra), lama penyinaran (n), hujan (P), dan suhu air panci evaporasi (Tp),
penguapan (E)
• Muka air sungai/ debit: dari stasiun pengukuran di sungai
bmkgonline
https://dataonline.bmkg.go.id/home
Analisis Hidrologi
• Analisis neraca air (Metode NRECA atau FJMock, dll)
• Analisis debit banjir (Hidrograf sintetis, simulasi numeric, dll) pada sungai
• Analisis debit andalan di sungai (Metode NRECA atau FJMock, dll)
Analisis tambahan:
• Angkutan sedimen
• Kualitas air
Merencanakan tanggul (jika diperlukan)
Analisis ketersediaan air sungai
Untuk menjaga hidrolika tambak Untuk menjaga kesehatan hewan
budidaya
Analisis tambahan air dan kehilangan air di petak tambak
Skema neraca air
Infiltrasi (I)
Evaporasi (E)
Outlet flow (Q
out)
Runoff (RO)
Presipitasi (P) (mm)
Baseflow (BF)
Perubahan tampungan Δ𝑆:
Δ𝑆 = 𝑄𝑖𝑛 + 𝑅𝑂 + 𝐵𝐹 + 𝑃 − 𝑄𝑜𝑢𝑡 − 𝐸 − 𝐼
Discharge (Qin)
Perhatian! semua suku harus punya satuan yang sama.
Satuan dapat berupa: mm, mm/hari, mm/bulan, cm, cm/hari, dll.
http://lipi.go.id/
E = 5 mm (1 bulan) I = 15 mm
Loss = 20 mm
Delta = 1 m – 0.02 m
Penelitian evaporasi
Perencanaan Neraca Air di Petak tambak
Data hidrologi- klmatologi:
Hujan, suhu,
kelembaban, angin.
Analisis statistik:
Hujan andalan, evaporasi rata-rata, infiltrasi rata- rata, dst.
Perhitungan neraca air bulanan/mingguan/harian.
Perhitungan kebutuhan Q-in
bulanan/mingguan/harian
Aspek oseanografi
Pasang surut
• Pasang surut adalah naik-turun muka air di suatu perairan akibat gaya
gravitasi benda-benda langit
• Elevasi-elevasi pasang surut menjadi
pertimbangan utama dalam desain
tambak.
Analisis Pasang surut
• Data pasang surut: data rekaman muka air sepanjang waktu tertentu (lamanya
tergantung kebutuhan studi)
• Analisis pasang surut berarti mengolah data pasang surut untuk diketahui elevasi-elevasi penting dari pasang surut.
• dapat dilakukan dengan metode Admiralty dan metode Least square
(detail tentang Pasang Surut ada di mata kuliah Proses Pantai)
https://www.fao.org/3/E7171E/E7171E11.htm
Tipe pasang surut:
• MHHW (Mean Higher High Water) = The average of the higher high water height of each tidal day observed
• MHW (Mean High Water) = The average of all the high water heights observed
• DTL: Diurnal Tide Level The arithmetic mean of mean higher high water and mean lower low water.
• MTL: Mean Tide Level The arithmetic mean of mean high water and mean low water.
• MSL: Mean Sea Level The arithmetic mean of hourly heights observed
• MLW: Mean Low Water The average of all the low water heights observed
• MLLW: Mean Lower Low Water The average of the lower low water height of each tidal day observed
Kedua metode (Admiralty dan Least Square) dilakukan dan didapat 2 angka.
Dipilih 1 angka sehingga desain menjadi konservatif.
Misal:
MHW Admiralty = 2.5 m, LS = 2.48 m
• GT: Great Diurnal Range The difference in height between mean higher high water and mean lower low water.
• MN: Mean Range of Tide The difference in height between mean high water and mean low water.
• DHQ: Mean Diurnal High Water Inequality The difference in height of the two high waters of each tidal day for a mixed or semidiurnal tide.
• DLQ: Mean Diurnal Low Water Inequality The difference in height of the two low waters of each tidal day for a mixed or semidiurnal tide.
Konstituen pasang surut
• Pasang surut dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
• Sebenarnya, ada 389 konstituen (factor mempengaruhi) gerakan muka air.
• Namun hanya 11 konstituen pasut yang paling signifikan. Sisanya, bisa
diabaikan. Ini diteliti oleh Doodson [1922]. Ditampilkan di Tabel 1 di samping.
(Chelton et. al., 1986)
Penggerak muka air selain pasang surut:
• Ada sekitar 7 mekanisme penggerak muka air laut selain pasang surut!
• Jika semua mekanisme hadir dan menyentuh amplitudo, maka
(Chelton et. al., 1986)
Contoh kegiatan pengukuran pasang surut
Hasil analisis: tipe pasang surut Campuran Condong ke Ganda yaitu Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.
Hasil pengukuran:
(PT. ZIFA Engineering Consultant, 2016)
Hasil pengolahan:
Tunggang pasut = 2.49 m Elevasi MHWS = 2.32 m (BM)
Petak tambak, elevasi dasar = MHWS – 40 cm Atau bisa = MSL – 40
(PT. ZIFA Engineering Consultant, 2016)
Studi Kasus Sungai Musi, data pasut 2000 - 2010
• Elevasi muka air rata – rata di muka pada setiap titik tidak sama
• Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh faktor: titik pertemuan titik balik
pasang surut dan geomorfologi area
Studi Kasus Sungai Musi, Data Pasut 2008
A B
B
A : musim kemarau B : musim penghujan
Elevasi muka air di daerah hilir sungai musi dipengaruhi oleh pasang surut dan kondisi musim
MSL berbeda
Studi kasus
Pasang surut diukur untuk mendesain elevasi
bangunan tambak (saluran dan kolam)
Analisis debit dan muka air sungaidianalisis untuk operasi tambak (inlet) Lokasi: Putih Doh, Kab. Tanggamus
Inlet
Outlet
Studi Kasus 01
Dari citra satelit ini, dapatkah kita lihat kolam water
treatment?
Apakah tambak ini disuplai air pasang surut atau pompa?
Poor design or natural phenomenon?
• Lokasi: Dusun Bunut, Desa Bandar Agung, Kec. Sragi, Kab. Lampung Selatan
• Kemarau yang berlangsung lama, memaksa sejumlah petambak udang vaname di Lampung Selatan
mengistirahatkan kolam tambaknya, akibat kesulitan mendapatkan air.
• Pada saat bulan mati atau seusai bulan purnama, pasang air laut melalui sungai Way Sekampung hanya mencapai jarak 6 km.
• Padahal, saat musim penghujan dan bulan purnama, pasang air laut bisa mencapai >10 km di aliran
sungai Way Sekampung.
Studi Kasus 02
https://www.cendananews.com/2019/10/ratus an-hektare-tambak-udang-di-lamsel-
mengering.html(27/10/2019) Kesalahan desain,
atau fenomena alam?
Dusun Bunut
Studi Kasus 02
Karakter umum tambak pasang surut
Berada pada topografi relatif datar, dimana aliran permukaan tidak mudah terbuang ke laut.
Dengan adanya pasang surut, yakni massa air asin, air permukaan menjadi lebih tidak mudah terbuang ke laut (persamaan kekekalan massa dan kekekalan momentum).
Kondisi demikian membuat tambak pasang surut sangat rentan terhadap banjir
Alih fungsi lahan yg mengancam ekosistem hutan mangrove meningkatkan potensi kerusakan tambak yang lebih besar. Keberadaan mangrove di sekitar tambak adalah mempertahankan garis pantai dan meminimalisir ancaman gelombang laut.
Hilangnya ekosistem mangrove berpotensi menyebabkan gelombang pasut masuk ke area darat dan tambak, sehingga terjadi banjir rob
Studi Kasus 03
mediaindonesia.com, 16/02/2021
Kondisi hidrologi yang tidak diantisipasi dapat menyebabkan kerugian pada manusia.
• kondisi topografi dengan banjir sedang -> penanganan murah (ekonomis) -> perlu dibangun tanggul/
rekayasa lainnya
• kondisi topografi dengan banjir ekstrim -> penanganan mahal -> dibangun tanggul akan sangat mahal, perlu mitigasi bencana.
Pentingya studi hidrologi dan oceanografi
Studi Kasus 03
Di Kecamatan Losarang dan Sindang, Indramayu, terjadi degradasi lahan vegetasi.
Sedangkan lahan pemukiman dan tambak semakin bertambah.
Pembangunan yang jor-joran menyebabkan perubahan kondisi hidrologi yang ‘merusak’.
Maryanto et. al. (2018)
Pemetaan Degradasi Vegetasi Mangrove di Pesisir Kecamatan Losarang dan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat
Maryanto et. al. (2018)
Pasang-surut pada daerah perairan Indramayu memiliki tipe campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) dimana dalam sehari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut, tetapi terkadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang berbeda.
Setyawan, W.B., dkk. (2017)
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI PESISIR UTARA DAN SELATAN PULAU JAWA: Pasang-surut, Arus, dan
Gelombang
Setyawan, W.B., dkk. (2017)
Setyawan, W.B., dkk. (2017)
Laksono, dkk. (2016) Studi Pasang Surut Perairan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Terhadap Potensi Banjir Rob
Kasim, dkk. (2012)
Coastal Vulnerability Assessment Using Integrated-Method of CVI- MCA A Case Study on the Coastline of Indramayu
cnnindonesia.com, 07/05/2021 Kondisi Banjir Rob di Indramayu:
“Luas lahan tambak di Kabupaten Indramayu sekitar 20 ribu hektare. Hampir setengahnya yang terendam banjir rob. Sementara untuk satu hektare tambak biasa diisi 5 ribu ekor bibit bandeng dan 30 ribu bibit udang vanamei tradisional
Jika dikalkulasikan, kerugian petambak diatas Rp30 miliar. “
kumparan.com, 07/06/2020
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR
Tugas pekan 02
• Carilah data pasang surut dan pengolahannya dari suatu artikel ilmiah!
• Tentukan elevasi-elevasi penting dari pengolahan pasut tersebut!
• Rancanglah/ tentukan elevasi-elevasi bangunan tambak berdasarkan kondisi pasut tersebut:
i. Elevasi dasar saluran inlet primer ii. Elevasi dasar pintu petak
iii. Elevasi dasar petak tambak
Berikan penjelasan terhadap rancangan yang Anda buat!