Hand Boring
Metodologi
PENGUJIAN HAND BORING Tujuan
1. Mengetahui profil dan karakteristik lapisan tanah dan muka air tanah.
2. Mengetahui kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli.
3. Mengumpulkan informasi/data untuk menggambarkan profil tanah.
4. Mengambil contoh tanah dalam keadaan asli untuk penelitian laboratorium.
Istilah tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua bahan dari lempung sampai batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan teknik tidak dapat dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting.
A. Penyelidikan Sifat Tanah :
Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil, sudah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dilokasi pekerjaan yang bersangkutan. Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil contoh tanah dari lapangan untuk kemudian diselidiki di Laboratorium.
Penyelidikan sifat tanah akan dikerjakan dalam percobaan lain sebagai kelanjutan dari percobaan ini.
Diharapkan agar sifat yang diselidiki di laboratorium mencerminkan sifat-sifat tanah tersebut dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi aslinya dilapangan (tidak terganggu).
Untuk itu contoh tanah diambil secara Undistrubed dari lapangan.
Salah satu tujuan percobaan ini adalah mengambil contoh tanah dari berbagai kedalaman di lokasi yang telah ditentukan untuk diselidiki sifat-sifatnya dalam percobaan yang lain.
Ø Metode Pemboran
Prosedur yang paling murah dan paling baik dalam pemboran adalah wash boring, rotary drilling dan auger drilling. Lubang dangkal sampai kedalaman 10 ft (3,05 meter) biasa dibuat dengan auger. Untuk melakukan pengeboran yang lebih dalam digunakan metode-metode lain.
a. Wash Drilling (bor dengan air)
Alat ini merupakan peralatan yang paling primitif yang biasa digunakan dalam pemboran dengan air (Mohr 1943) meliputi :
Ø Pipa dengan panjang 5 ft dan diameter 21/2 inchi, yang disebut dengan pipa pelindung (casing), yang berfungsi sebagai penyangga dinding lubang.
Ø Beban memancangkan pipa pelindung ke dalam tanah.
Ø Derek untuk menangani beban dan pipa pelindung.
Ø Pipa/selang karet penghubung dipasang di antara kepala swivel dan ujung atas pipa pengunci dan di ujung bawah pipa dipasang mata bor.
Ø Bak penampung air dan pompa tangan atau berbahan bakar.
Untuk memulai pekerjaan pemboran dengan air, terlebih dahulu ditegakkan derek dan selanjutnya dipancang pipa pelindung yang panjangnya 5 ft sedalam 4 ft ke dalam tanah. Diujung atas pipa pelindung dipasang tee dengan gagangnya pada posisi horizontal, dan sebuah pipa pendek dimasukkan dalam arah horizontal kedalam gagang tee tersebut. Bak air diletakkan di bawah ujung pipa pendek tersebut dan diisi oleh air. Pipa pencuci (wash pipa) diangkat ke posisi vertikal dengan menggunakan tali yang ditarik oleh tangan dan melalui sebuah katrol yang berada di puncak derek dan selanjutnya diturunkan ke dalam pipa pelindung. Pompa dijalankan dan air mengalir dari bak melewati kepala swivel masuk ke dalam pipa pencuci dan akhirnya sampai ke mata bor serta ruang diantara pipa pencuci dan pipa pelindung. Sementara proses pemboran berjalan, pembor mengamati warna dan kondisi umum campuran tanah dan air yang keluar melalui lubang bor. Bilamana ada perubahan yang menyolok, maka pemberian air dihentikan dan diambil contoh tanah dengan split-spoon. Contoh tanah semacam ini diambil pada setiap kedalalman 5 ft andaikata karakter tanah nampaknya tidak berubah.
b. Rotary Drilling
Gambaran pokok rotary drilling dengan pemboran dengan air, hanya saja batang bor dan mata bor diputar secara mekanik ketika pembuatan lubang dilakukan. Mata bor memiliki wadah air tempat keluarnya air dari mata bor masuk ke dalam ruang di luar mata bor. Penekanan batang ketika sedang berputar dikerjakan secara mekanik dan hidraulik. Batang tersebut diganti dengan tabung sample tanah bilamana diinginkan pengambilan contoh.
c. Auger Drilling
Pemboran yang dangkal biasanya acapkali dikerjakan dengan auger. Cara kerjanya, auger dibenamkan tak seberapa ke dalam tanah dan selanjutnya ditarik beserta tanah yang melekat padanya. Tanah tersebut diambil untuk diteliti, auger tersebut kembali dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian diputar ke bawah. Apabila lubang tersebut tidak bias terus terbuka sehingga dapat dimasuki auger karena disekeliling sisi-sisinya tertekan atau karena dinding runtuh, maka harus dipergunakan pipa pelindung yang berdiameter sedikit lebih besar daripada diameter auger. Pipa pelindung ini harus dipancang sampai kedalaman tak lebih dari kedalaman puncak dari contoh yang berikutnya dan harus dibersihkan dengan memakai auger tersebut. Kemudian auger dimasukkan ke dalam lubang yang sudah bersih dan diputar bke bawah ke dasar pipa pelindung untuk memperoleh contoh tanah. Auger boring dapat dilaksanakan pada pasir yang terletak di bawah muka air tanah karena pasir tersebut tidak melekat pada auger.
Peralatan
Ø Mata bor ( Iwan besar / kecil )
Ø Pipa bor yang dapat disambung, panjang 1 meter Ø Tangkai pemutar dan kunci pipa
Ø Tabung contoh dengan penutup
Ø Cawan ( container ) untuk penentuan kadar air Ø Sendok spesi, spatula besar, dan alat – alat sejenis Ø Rol meter, palu ( 5 kg ) dan balok kayu ( 4x6x60 cm ) Ø Tempat untuk contoh tanah terganggu ( karung plastic )
Prosedur
a. Menentukan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan permukaannya dari rerumputan atau benda – benda lainnya.
b. Merangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
c. Menancapkan rangkaian tersebut di atas (b) pada lokasi (a) dan diputar searah jarum jam sampai kedalaman 30 cm.
d. Mencabut dan mengganti dengan mata bor ( Iwan besar / kecil )
e. Meneruskan galian sampai kedalaman yang ditentukan, serta mencatat tiap terjadi perubahan warna dan jenis tanah, dan juga kedalamannya.
f. Meletakkan hasil galian di atas tanah secara memanjang untuk mengetahui perubahan warna dan jenis tanah, serta mengambil kadar air asli pada tiap 50 cm.
g. Mengganti mata bor tiap kedalaman yang ditentukan tercapai dengan conector + tabung yang diolesi dengan oli / vaselin.
h. Memasukkan kembali alat bor ke dalam tanah dan mengukur dari suatu datum setinggi 20 cm dan memberi tanda.
i. Memukul tangkai pemutar dengan menggunakan palu yang diletakkan di atas balok sampai batas yang dibuat tepat pada datum.
j. Memutar tangkai pemutar dan mengangkatnya, kemudian melepaskan tabung dari conectornya dan menutupnya serta memberi label identifikasi, dan memasang tabung yang lain kemudian melakukan (g), (h), (i), dan (j).