• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAHA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENYEHATAN TANAH DAN

PENGELOLAHAN SAMPAH

“Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Tanah dan

Lindi ”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2 :

• Zulkifli

• Riduan Apriady

• Naufal Juniarta

(2)

PROGRAM STUDI D-III B.

2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah–Nya

penulis dapat menyelesaikan Laporan Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah

dapat diselesaikan oleh penulis.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas terselesainya Laporan ini

kepada dosen pengampu mata kuliah Penyehatan Tanah dan pengolah Sampah,

serta semua pihak yang telah membantu penulis sehingga terselesainya makalah

ini. Penulis menyadari akan kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah

ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

makalah ini. Harapan kami ke depan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi

semua mahasiswa dan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

perhatian dan koreksi dari berbagai pihak semoga budi baik beliau dibalas

oleh-Nya.

Pontianak, 8 Januari 2015

(3)
(4)

DAFTAR ISI 1. Penetapan di Laboratorium di Bandingkan metode lapangan ... 9

2. Kesalahan, keragaman, dan ketetapan... 9

3. Keragaman tanah di lapangan... 10

4. Contoh tanah pewakil... 10

BAB III PRAKTIKUM PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAHAN SAMPAH ... 12

A. Pengambilan dan pemeriksaan sampel tanah... 12

1. Pengambilan sampel tanah... 12

(5)

B. Pengambilan dan Pemeriksaan sampel lindi... 13

1. Pengambilan sampel lindi... 13

2. Pemeriksaan sampel lindi... 13

BAB IV PEMBAHASAN... 14

A. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Tanah... 14

1. TPA KUBU RAYA... 14

2. TPA PONTIANAK... 14.

B. Pengambilan dan pemeriksaan Sampel Lindi... 15

1. TPA KUBU RAYA... 15

2. TPA PONTIANAK ... 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 18

Kesimpulan... 18

Saran... 18

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 Pengambilan Sampel Lindi... 15

Gambar 2.6 Sampel Tanah... 17

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari.

Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan media tumbuh yang ideal bagi tanaman.

Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah di laboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan, misalnya pada lokasi kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan suatu hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta tanah.

A. Tujuan

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengambilan contoh tanah dimaksudkan untuk memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari pengamatan lapangan. Lokasi pengambilan contoh tanah harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili areal yang diambil contoh tanahnya.

Berdasarkan cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa macam contoh tanah, antara lain:

a. Contoh terduga (Judgement Sample)

Satu atau lebih contoh tanah yang diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan yang ditemui pada areal survei. Lokasi pengambilan contoh tanah ditentukan secara subyektif sehingga agak bias. Tingkat kepercayaan data yang diperoleh bisa tinggi bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian) si pengambil contoh.

b. Contoh acak (Random Sample)

Contoh tanah diambil sedemikian rupa sehingga setiap tanah di dalam daerah survei mempunyai kesempatan yang sama. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random. Satu pasangan angka random yang diperlukan untuk pemilihan lokasi contoh berdasarkan atas sistem koordinat.

c. Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample)

Pengelompokkan populasi dari yang heterogen ke strata homogen adalah suatu cara yang paling efektif untuk dapat meningkatkan akurasi pengambilan contoh. Hal ini berarti dapat meningkatkan akurasi atau mengurangi jumlah contoh tanah yang diperlukan apabila kita dapat mengelompokkan areal survei ke dalam areal yang seragam. Pemilihan lokasi pada masing-masing satuan pemetaan ditentukan dengan bilangan random.

d. Contoh sistematik (Systematic Sample)

(11)

Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan tiga macam contoh tanah yaitu :

a. Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sample) untuk penetapan bobot isi (bulk density), susunan pori tanah, pF, dan permeabilitas tanah.

b. Contoh Tanah Agregat Utuh (Undisturbed Soil Agregat) untuk penetapan stabilitas agregat.

c. Contoh Tanah Biasa (Disturbed Soil Sample), untuk penetapan kandungan air, tekstur angka Atterberg, dan sifat-sifat kimia.

Beberapa hal prinsip yang harus diperhatikan dalam pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat fisik tanah adalah sebagai berikut:

1. Penetapan di laboratorium dibandingkan metode lapangan

Penetapan di laboratorium sangat banyak keuntungannya dibandingkan dengan pengukuran di lapangan. Di laboratorium, semua fasilitas pendukung seperti, listrik, gas, dan air tersedia, serta suhu mudah dikontrol. Perlengkapan baku, seperti timbangan, dan oven lebih siap daripada di lapangan. Perlengkapan yang mahal dan canggih sering tidak digunakan di lapangan, karena pertimbangan cuaca, pencurian dan vandalisme, serta kerusakan alat akibat goncangan ketika diangkut. Selain itu, penetapan di laboratorium dapat menghemat waktu bekerja, contoh tanah dikumpulkan dari banyak lokasi yang berbeda, dan ditetapkan secara berurutan. Dibalik keunggulan tersebut, tidak semua sifat tanah dapat ditetapkan di laboratorium. Di dalam suatu penelitian neraca air, misalnya, kadar air dan potensi air tanah lebih baik dilakukan di lapangan karena intensitas pengamatan yang tinggi.

2. Kesalahan, keragaman, dan ketepatan

(12)

pengukuran. Pengukuran adalah kuantifikasi dari sesuatu yang dinilai, yang langsung dapat menjawab pertanyaan khusus dalam suatu percobaan. Implikasinya adalah kuantifikasi pada urutan-urutan kegiatan akan menghasilkan resultan hasil pengukuran.

Tabel 2.1 Jenis mineral primer yang sering dijumpai di dalam tanah Mineral Komposisi Kimia Kecepatan Pelapukan Sumber Hara Olivin (Mg,Fe2)2SiO4 Sangat tinggi Mg.Fe

Mineral Komposisi Kimia Kecepatan Pelapukan Sumber Hara Olivin (Mg,Fe2)2SiO4 Sangat tinggi Mg.Fe Biotit K(Mg,Fe2)3(AISi3)O10(OH)2 Sangat tinggi K,MG,Fe

Leucit K(AISi2O6) Sangat tinggi K, Mg, Fe

Sulfit K (AISi2O6) Sangat tinggi K

Kuarsa SiO2 Sangat lambat Si

Magnetit Fe3O4 Sangat lambat Fe

Klorida Sedang-tinggi K

3. Keragaman tanah di lapangan

Sifat-sifat tanah bervariasi menurut tempat dan waktu, yang dapat disebabkan oleh hasil akhir dari proses yang terjadi secara internal atau alami dan pengaruh dari luar, misalnya intervensi manusia. Proses yang sifatnya internal berkaitan dengan faktor-faktor geologi, hidrologi, dan biologi yang dapat mempengaruhi pembentukan tanah.

Sebagai contoh, pengolahan tanah adalah mencampur tanah, yang berarti cenderung mengurangi variasi berat isi tanah menurut ruang, namun, pengaruhnya berubah menurut waktu akibat proses pemadatan.

4. Contoh tanah pewakil

Salah satu hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian dalam pengambilan contoh tanah adalah ukuran dan jumlah contoh agar diperoleh tingkat keterwakilan yang memadai berdasarkan heterogenitas tanah. Salah satu sifat fisik tanah yang heterogenitasnya tinggi adalah porositas tanah. Porositas tanah dapat berbeda dalam jarak, hanya beberapa sentimeter bahkan milimeter.

(13)

Kumpulan : Horizon ABC Jenis tanah : Latosol

Macam tanah : Latosol Humik

Rupa : Latosol Humik, tekstur halus, drainase baik

Seri : Bogor (Latosol Humik, tekstur Liat, drainase baik)

(14)

1. Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung), cangkul, sekop.

2. Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah untuk mencampur atau mengaduk

3. Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu

4. Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk label.

5. Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar

6. Spidol (water proof) untuk menulis isi label 7. Lembaran informasi contoh tanah yang diambil.

b. Bahan

Contoh tanah terganggu yang telah diambil dari lapang dan sudah dikeringkan selama kurang lebih satu minggu.

c. Cara Kerja

Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan tanah yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggmbarkan karakteritik tanah pada saat pengambilan sampel.

Sampel komposit (Compsite sample) : Sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-waktu tertentu. Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-menerus

Sampel gambungan tempat (integrated sample) : sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama. Selain itu ada juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan sampel penelitian yaitu:

Automatic Sampling (Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan untuk memenuhi program pengamatan kualias sampel secara penyeluruh. Peralatan memerlukan bangunan khusus dengan penampungan dan pemeliharaan yang baik alat mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam.

(15)

( Kami tidak melakukan pemeriksaan ke laboratorium dikarnakan ketidaklengkapan alat di laboratorium)

B. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lindi 1. Pengambilan Sampel Lindi

a. Alat

1. Gayung yang gagangnya panjang

2. Kantung plastik atau wadah sampel lindi b. Bahan

c. Cara Kerja

1. Mencari titik yang tepat untuk di ambil sampel lindinya 2. Kemudian ambil secukupnya penggunakan gayung 3. Dan, masukkan kedalam kantung plastik

4. Beri label pada sampel

BAB IV PEMBAHASAN A. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Tanah

(16)

Untuk penetapan sifat-sifat fisika tanah ada 3 macam pengambilan contoh tanah yaitu :

1. Contoh tanah tidak terusik (undisturbed soil sample) yang diperlukan untuk analisis penetapan berat isi atau berat volume (bulk density), agihan ukuran pori (pore size distribution) dan untuk permeabilitas (konduktivitas jenuh)

2. Contoh tanah dalam keadaan agregat tak terusik (undisturbed soil aggregate) yang diperlukan untuk penetapan agihan ukuran agregat dan derajad kemantapan agregat (aggregate stability)

3. Contoh tanah terusik (disturbed soil sample), yang diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, tetapan Atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, Indeks patahan (Modulus of Rupture:MOR), konduktivitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan (specific surface), erodibilitas (sifat ketererosian) tanah menggunakan hujan tiruan (rainfall simulator)

Untuk penetapan sifat kimia tanah misalnya kandungan hara (N, P, K, dll), kapasitas tukar kation (KPK), kejenuhan basa, dll digunakan pengambilan contoh tanah terusik.

Salah satu sifat kimia tanah adalah keasaman atau pH (potensial of hidrogen), pH adalah nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- didalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman.

2. TPA Pontianak

Pada Minggu selanjutnya kami melakukan pengambilan sampel tanah di TPA Pontianak yang bertempat di daerah Batulayang. Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan cara benar.

Oleh karena itu pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Contoh tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah.

(17)

 Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras, tanah

tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak.

 Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput-

rumputan, sisa tanaman, bahyan organic/ serasah, dan batu- batuan atau kerikil.

 Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat.

Kantong plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan lain.

Ada 3 alasan utama nilai pH tanah sangat penting untuk diketahui :

1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.

2. pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman.

Gambar 2.6 Sampel tanah Gambar 2.7 Pengambilan Auger

B. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lindi

1. TPA Kubu Raya

(18)

tersebut dalam air lindi bisa mencapai 1000 sampai 5000 kali lebih tinggi dari pada konsentrasi dalam air tanah (Maramis, 2008).

Cairan pekat dari TPA yang berbahaya terhadap lingkungan dikenal dengan istlah leacheat atau air lindi. Cairan ini berasal dari proses perkolasi/percampuran (umumnya dari air hujan yang masuk kedalam tumpukan sampah), sehingga bahan-bahan terlarut dari sampah akan terekstraksi atau berbaur. Cairan ini harus diolah dari suatu unit pengolahan aerobik atau anaerobik sebelum dibuang ke lingkungan. Tingginya kadar COD dan ammonia pada air lindi (bisa mencapai ribuan mg/L), sehingga pengolahan air lindi tidak boleh dilakukan sembarangan

1) Sampah Sebagai Sumber Air Lindi

Timbunan sampah yang berasal dari sampah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena : lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas Nitrogen dan Asam Sulfida, adanya zat Mercury, Chrom dan Arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur permukaan tanah menjadi racun (Pustekom, 2005).

Selayaknya benda cair, air lindi ini akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air lindi dapat merembes ke dalam dan bercampur dengan air tanah, ataupun mengalir di permukaan tanah dan bermuara pada aliran air sungai. Bisa dibayangkan, air lindi yang mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik dengan konsenterasi sekitar 5000 kali lebih tinggi dari pada dalam air tanah, masuk dan mencemari tanah atau air sungai.

2) Karakteristik Air Lindi

Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang sulit didegradasi, yang mengandung bahan-bahan polimer (makro molekul) dan bahan organik sintetik (Suprihatin 2002 in Sulinda, 2004). Pada umumnya air lindi memiliki nilai rasio BOD5/COD sangat rendah (<0,4). Nilai rasio yang sangat rendah ini mengindikasikan bahwa bahan organik yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit untuk didegradasi secara biologis. Angka perbandingan yang semakin rendah mengindikasikan bahan organik yang sulit terurai tinggi (Alaerts dan Santika, 1984).

Komposisi air lindi sangat bervariasi karena proses pembentukannya dipengaruhi oleh karakteristik sampah (organik-anorganik), mudah tidaknya penguraian (larut -tidak larut), kondisi tumpukan sampah (suhu, pH, kelembaban, umur), karakteristik sumber air (kuantitas dan kualitas air yang dipengaruhi iklim.

2. TPA Pontianak

(19)

lingkungan baik terhadap sifat fisik-kimia-biologis maupun berdampak pada kesehatan masyarakat khususnya yang bermukim di sekitar TPA. Pengaruh pencemaran lindi terhadap lingkungan disekitar TPA antara lain dapat berpengaruh pada perubahan sifat fisik air, suhu air, rasa, bau dan kekeruhan. Suhu limbah yang berasal dari lindi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tidak tercemar lindi. Hal ini dapat mempercepat reaksi kimia dalam air, mengurangi kelarutan oksigen dalam air, mempercepat pengaruh rasa dan bau.

Adanya TPA yang tidak jauh dari kali/sungai, harus diwaspadai adanya pencemaran oleh lindi. Sungai tersebut mengalir dan masih dimanfaatkan oleh sebagian penduduk untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Jika sungai ini tercemar oleh adanya rembesan lindi maka akan berdampak negatif bagi penduduk yang yang masih memanfaatkan air sungai tersebut, baik penduduk yang berada di sekitar TPA maupun penduduk yang berada di hilir disepanjang sungai. Adanya rembesan lindi yang telah mencemari lingkungan disekitar TPA berarti melanggar pasal 29 ayat 1 point f Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pelarangan pembuangan sampah dengan sistem open dumping. Disamping itu juga telah melanggar Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Gambar 2.5 Pengambilan sampel lindi

BAB V

(20)

4. Contoh tanah yang lolos saringan 0,5 mm adalah contoh tanah halus, seperti : Inceptisol dan Ultisol.

B. Saran

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2011/03/.sampah dan permasalahannya. Diunduh dari: (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7040/3/09E01428.pdf.txt)

Anonim,2012/06/. Pengambilan Sampel tanah. Di unduh dari:

(http://www.slideshare.net/novidwiazhar/daftar-isi-tabel-gambar-lampiran-istilah-26295639)

nocovar.blogspot.2012/05/laporan-sample-tanah.html

(22)
(23)

Penggunaan Auger Pada Tanah Pengambilan Sampel

Lindi

Gambar

Tabel 2.1 Jenis mineral primer yang sering dijumpai di dalam tanah
Tabel 2.4 Istilah-istilah untuk Horizon Perinci dengan Taksonomi Tanah
Gambar 2.6      Sampel tanah                 Gambar 2.7      Pengambilan Auger
Gambar 2.5      Pengambilan sampel lindi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam

3.16 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan

dari dari kendala tersebut adalah tidak adanya buku pegangan guru dan siswa, sehingga dalam pembelajaran akuntansi sendiri guru masih mencari materi dari internet,

Hal ini dapat diketahui dari responden beberapa penduduk baik yang bekerja disektor industri maupun non industri, yang mana untuk penduduk yang bekerja disektor industri

Tekanan politik dalam negeri terkait pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada pertengahan  tahun  turut  menekan  pasar.  Kekhawatiran  pasar 

Gaya kerja financial manager masing-masing mempunyai cara-cara sendiri di dalam membuat cash baudget adalah untuk membuat jalannya perusahaan tidak

Hopefully, This paper could help the readers to expand their knowledge about Calculus especially about Derivative.. Tondano, 14 th