• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH TENTANG WARNA TANAH DAN pH TANAH

N/A
N/A
Fariez Azhar

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH TENTANG WARNA TANAH DAN pH TANAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH TENTANG WARNA TANAH DAN pH TANAH

Nama: GUNAWAN PRASETYO NIM : 2206401012

Dosen pengampu

Bunga Putri Pebrina, S.P.T.,M.Si

PRODI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 2023

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar belakang ... 1

1.2Tujuan ... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2

2.1Ilmu tanah ... 2

2.2Warna tanah ... 2

2.3pH tanah ... 2

BAB III MATERI DAN METODA ... 4

3.1Materi ... 4

3.2Metoda ... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5

BAB V PENUTUP ... 7

5.1Kesimpulan ... 7

5.2Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

LAMPIRAN ... 9

ii

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Ilmu Tanah dengan judul "warna tanah dan pH tanah".

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 November 2023 di gedung GTI Ruang lab dasar, Prodi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut.

Dalam mata kuliah ini, kami mempelajari berbagai aspek tentang tanah, termasuk sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta peran serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Salah satu aspek penting yang kami pelajari adalah warna tanah dan pH tanah.

Dalam laporan praktikum ini, kami melakukan pengamatan terhadap warna tanah dari beberapa sampel tanah yang berbeda. Kami juga mengukur pH tanah menggunakan metode yang telah ditentukan. Data dan hasil pengamatan tersebut kami dokumentasikan dalam laporan ini.

Kami berharap laporan praktikum ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara warna tanah dan pH tanah dalam konteks Ilmu Tanah.

Kami juga berharap laporan ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi kita semua dalam memahami dan menganalisis tanah di masa depan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan laporan ini, termasuk dosen pengampu mata kuliah ilmu tanah Bunga Putri Pebrina, S.P.T.,M.Si ,laboratorium praktikum, serta teman-teman yang telah bekerja sama selama praktikum. Tanpa dukungan dan kerjasama mereka, laporan ini tidak akan dapat terwujud.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pelaihari 22 November 2023

Gunawan prasetyo

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah, termasuk sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Dalam ilmu tanah, warna tanah dan pH tanah adalah dua hal yang penting untuk dipelajari. Warna tanah dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti kandungan bahan organik, jenis dan jumlah mineral tertentu, serta kadar air dalam tanah

Warna tanah dan pH tanah adalah dua aspek penting dalam ilmu tanah. Warna tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kandungan bahan organik, jenis mineral, dan kadar air dalam tanah. Misalnya, semakin tinggi tingkat kelembaban tanah, semakin gelap pula warna tanahnya. Sementara itu, pH tanah menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pengapuran dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah yang terlalu asam

Dalam praktikum ilmu tanah, sering dilakukan pengukuran pH tanah dari lokasi yang berbeda untuk membandingkan penggunaan lahannya. Selain itu, penetapan warna tanah juga merupakan bagian penting dari praktikum ilmu tanah untuk memahami sifat fisik tanah secara lebih mendalam

Dengan mempelajari warna tanah dan pH tanah, kita dapat memahami karakteristik tanah yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan produktivitas lahan pertanian.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu Menetapkan pH tanah menggunakan pH meter.

2. Mengetahui cara menetapkan pH tanah dengan menggunakan pH meter.

3. Mengetahui hasil pH dari masing-masing contoh tanah yang diuji.

4. Mahasiswa mampu Menetapkan pH tanah menggunakan pH meter.

5. Mengetahui cara menetapkan pH tanah dengan menggunakan pH meter.

6. Mengetahui hasil pH dari masing-masing contoh tanah yang diuji.

1

(5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu tanah

Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan (rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi, biologi (termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.[1]

Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Rayes, Mochtar Lutfi (2017) Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika.

Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

2.2 Warna tanah

Tanah dapat menampilkan beragam warna termasuk coklat, merah, kuning, hitam, abu-abu, putih, dan bahkan biru atau hijau, dan sangat bervariasi antar lanskap, di antara berbagai cakrawala profil tanah, dan bahkan dalam satu gumpalan tanah. Weil, Ray R.

(2010)

Perkembangan dan distribusi warna pada tanah disebabkan oleh pelapukan kimia dan biologi , khususnya reaksi redoks . Sebagai mineral utama dalam bahan induk tanah cuaca, unsur-unsur tersebut bergabung menjadi senyawa baru dan berwarna- warni.

Kondisi tanah menghasilkan perubahan warna yang seragam atau bertahap, sedangkan pengurangan lingkungan mengakibatkan terganggunya aliran warna dengan pola berbintik-bintik dan titik konsentrasi warna yang kompleks. Kadang- kadang, perubahan warna yang jelas pada profil tanah menunjukkan adanya perubahan pada bahan induk tanah atau asal mineralnya. Owens, Humas; Rutledge, EM (2005)

2.3 pH tanah

PH tanah merupakan ukuran keasaman atau kebasaan ( alkalinitas) suatu tanah . PH tanah merupakan salah satu karakteristik utama yang dapat digunakan untuk melakukan analisis informatif baik kualitatif maupun kuantitatif mengenai

(6)

karakteristik tanah. Thomas, GW (1996) pH didefinisikan sebagai logaritma negatif (basa 10) dari aktivitas ion hidronium ( H+Atau lebih tepatnya H3HAI+Aku) dalam suatu solusi . Di tanah, diukur dalam bubur tanah yang dicampur dengan air (atau larutan garam, seperti CaCl 0,01 M2), dan biasanya berada di antara 3 dan 10, dengan 7 bersifat netral.

Tanah masam memiliki pH di bawah 7 dan tanah basa memiliki pH di atas 7. Tanah ultra- asam (pH <3,5) dan tanah basa sangat kuat (pH > 9) jarang ditemukan (Slessarev, Eric W).

PH tanah dianggap sebagai variabel utama dalam tanah karena mempengaruhi banyak proses kimia. Ini secara khusus mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman dengan mengendalikan bentuk kimia dari berbagai unsur hara dan mempengaruhi reaksi kimia yang dialaminya. Kisaran pH optimal untuk sebagian besar tanaman adalah antara 5,5 dan 7,5; (Pemerintah Queensland) namun, banyak tanaman telah beradaptasi untuk tumbuh subur pada nilai pH di luar kisaran tersebut.

(7)

BAB III MATERI DAN METODA 3.1 Materi

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 November 2023, pukul 08.00 WITA-selesai. Bertempat di TIP lantai dasar lab, Prodi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut.

3.2 Metoda

Alat dan bahan yang digunakan yaitu: 1. pH meter 2. Timbangan digital 3. Botol film 4. Shaker 5. Pipet tetes 6. Kertas label 7.Gelas ukur 8. Mortar dan alu 9. Labu ukur

Prosedur kerja:

1. Menghaluskan sampel tanah kering udara menggunakan alu dan mortar.

2. Memberi label botol film sesuai perlakuan.

3. Menimbang 5 gram tanah kering udara.

4. Memasukkan tanah yang sudah ditimbang ke dalam botol film yang telah diberi label.

5. Menambahkan 12,5 ml atau 25 ml aquades untuk penetapan pH H2O.

6. Menambahkan 12,5 ml atau 25 ml KCl 1 N untuk penetapan pH KCl.

7. Mengocok botol film yang berisi suspensi menggunakan shaker selama 10 menit.

8. Mendiamkan tanah sampai mengendap.

9. Mengukur pH suspensi menggunakan pH meter.

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan warna tanah terganggu

Tanah terganggu kroma hue value

0-20 cm 8 3 9,8

20-40 cm 10 4 9,10

40-60 cm 10 5 9,10

Dalam analisis warna tanah, terdapat tiga satuan yang digunakan, yaitu kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma). Berdasarkan informasi yang ditemukan, kilap (hue) adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombang. Dalam Munsell Soil Color Chart, kilap dibedakan menjadi beberapa kategori, mulai dari warna dominan paling rendah (misalnya 5R) hingga warna dominan paling kuning (misalnya 5Y).

Sementara itu, nilai (value) menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Value dibedakan dari 0 sampai 8, dimana makin tinggi value menunjukkan warna makin terang (makin banyak sinar yang dipantulkan). Kroma (chroma) menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum (hue). Chroma dibagi dari 0 sampai 10, dimana makin tinggi chroma menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna spektrum makin meningkat.

Dalam konteks tanah yang berwarna merah, analisis warna tanah menggunakan satuan kilap, nilai, dan kroma dapat memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai karakteristik warna tanah tersebut. Dengan demikian, analisis ini dapat membantu dalam memahami sifat fisik dan kimia tanah yang berkaitan dengan warna tanah tersebut.

Pengukuran pH tanah

Tanah terganggu 6,0 D :5,01

0-20 cm 6,0 D :5,54

20-40 cm 6,2 D :6,34

40-60 cm 6,2 D :6,58

Tanah dengan pH 6 dikategorikan sebagai tanah netral yang cenderung mendukung pertumbuhan tanaman. Tingkat pH tanah yang netral (pH 6,5 – 7,8) dianggap ideal untuk pertumbuhan tanaman, karena hampir semua unsur hara tersedia dalam jumlah yang cukup atau dibutuhkan oleh tanaman. Tanah dengan pH 6 masih dianggap subur dan cocok untuk sebagian besar tanaman. Rentang ini cenderung mendukung ketersediaan nutrisi yang baik bagi tanaman, termasuk nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

(9)

Tanah dengan pH netral cenderung menjadi media tanam yang ideal untuk kebanyakan tanaman. Keseimbangan pH tanah yang tepat juga dapat membantu dalam menekan perkembangan penyakit tanaman, karena tanaman dapat memiliki sistem pertahanan yang lebih baik terhadap penyakit dan infeksi patogen.

Dengan demikian, tanah dengan pH 6 dapat dianggap sebagai tanah yang subur dan mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik, karena hampir semua unsur hara tersedia dalam jumlah yang cukup atau dibutuhkan oleh tanaman.

(10)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Analisis warna tanah memberikan wawasan visual tentang komposisi tanah, sedangkan pengukuran pH tanah mengindikasikan tingkat keasaman atau kebasaan. Warna tanah dapat menggambarkan kandungan mineral dan bahan organik. Tanah yang gelap umumnya kaya bahan organik, sementara warna cerah bisa menunjukkan tingginya kandungan mineral.

Sementara itu, pH tanah penting karena berpengaruh pada ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Tanah bersifat asam dapat membatasi pertumbuhan tanaman tertentu, sementara tanah basa dapat menghambat serapan beberapa nutrisi. Oleh karena itu, pemahaman kombinasi analisis warna dan pH tanah membantu dalam merencanakan tindakan korektif atau perbaikan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.

5.2 Saran

Mahasiswa dapat melakukan analisis warna dan pengukuran pH tanah secara berkala untuk memantau perubahan dalam kondisi tanah dan Libatkan ahli tanah untuk mendiskusikan hasil analisis dan mendapatkan saran khusus berdasarkan karakteristik tanah yang diidentifikasi.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

C.; Weil, Ray R. (2010). Unsur sifat dan sifat tanah (Edisi ke-3rd). Sungai Saddle Atas, NJ ISBN 978-0-13-501433-2. OCLC 276340542 .

Owens, Humas; Rutledge, EM (2005). Ensiklopedia tanah di lingkungan . Daniel Hillel, Jerry L. Hatfield (Edisi ke-1st). Oxford, Inggris: Elsevier/Academic Press. ISBN 0-12-348530-4. OCLC 52486575

Pemerintah Queensland. “PH tanah” . Pemerintah Queensland . Diakses tanggal 2023- 11- 22 .

Rayes, Mochtar Lutfi (2017). Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Malang: Universitas Brawijaya Press. Hlm. 19. ISBN 9786024322830.

Slessarev, Eric W.; Lin, Yuan; Bingham, Nina L.; Johnson, Jennifer E.; Dai, Yongjiu;

Schimel, Joshua P.; Chadwick, Oliver A. (21 November 2016). “Keseimbangan air menciptakan ambang batas pH tanah pada skala global” (PDF) . Alam . 540 (7634): 567–69. Kode Bib : 2016Natur.540..567S . doi : 10.1038/nature20139 . PMID

27871089 . S2CID 4466063 . Diakses tanggal 2023-11-22

Thomas, GW (1996). “PH tanah dan keasaman tanah” . Di Percikan, DL; Halaman, AL;

Helmke, PA; Loeppert, RH; Soltanpour, PN; Tabatabai, MA; Johnston, CT;

Musim panas, SAYA (eds.). Metode analisis tanah . Seri Buku SSSA. Madison, Wisconsin: Masyarakat Ilmu Tanah Amerika . hal.475–90. Doi : 10.2136/sssabookser5.3.c16 . ISBN 978-0-89118-866-7. S2CID 93493509 . Diakses tanggal 2023-11-22

(12)

LAMPIRAN

(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

TELAH MELAKSANAKAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH PADA TANGGAL 25 FEBRUARI 2018 DAN 11 MARET 2018. Diperiksa

Pada praktikum ini kadar lengas tanah yang diamati yaitu tanah Vertisol.Tanah vertisol merupakan tanah yang memiliki sifat kusus yakni mempunyai sifat vertik,hal

Sifat, ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia,fisika dan biologi tanah. Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari

Tanah dan peradaban manusia, tanah sebagai sumberdaya, pembentukan tanah, Sifat fisik tanah, Sifat kimia tanah, Sifat biologi tanah, nutrisi tanaman, Nitrogen

Dari penjabaran di atas maka untuk mengetahui sifat kimia tanah andisol sei semayang dilakukan percobaan untuk mengetahui penggenangan Tanah, penetapan pH, penetapan

Keterangan tanah sedang mengalami perkembanagn dan bahan induk residual dari batu gamping, kemudian warna yang coklat kemerahan, berkandungan kapur yang banyak, pH 6, tekstur

Pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan, misalnya pada lokasi kebun

Manfaat yang diperoleh dari praktikum tentang penyiapan contoh beberapa jenis tanah ini adalah didapatkannya contoh tanah pada beberapa jenis tanah