• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

SEFNI WINDA NPM: 11060052

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Abstrack

Background of this research is students who unable to understand learning material, The purpose of this research is to describe the Implementation of service the understanding of content in progressing students’ achievement can see of their progress learning achievement. The design of this research is descriptive quantitative. Population of this research is student class XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Technique of data collection is simple random sampling.

The population of this research is 212 students and the sample of this research is 68 students in SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. The sources of data collection take from questioner and interview. The result of data analysis of this research get The Implementation of service the understanding of content in Progressing students’ achievement at class XI toward the progress of students achievement is very good. Students class XI in SMA Negeri 1 Pancung Soal get progress their achievement very good. Because from data got 69, 12% or 47 students in very good category. The result of this research recommended to guidance and counseling’s teachers and staff of school to progress it permanently.

Keyword: Service the Understanding of Content,Students’ Achievement.

Pendahuluan

Guru BK sebagai salah satu pelaksana pendidikan harus profesional dalam memberikan layanan terhadap peserta didik di sekolah terutama layanan penguasaan konten, layanan penguasaan konten merupakan layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik

mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

Menurut Sukardi (2008:62) layanan penguasaan konten adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

Menurut Prayitno (2004:2) layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu

unit konten yang di dalamnya terkandung fakta, data, konsep, proses, hukum, aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Dengan layanan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya dalam belajar seperti motivasi belajar peserta didik yang kurang, keterampilan belajar yang menurun serta pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang lebih baik.

Layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh peserta layanan. Untuk itu layanan ini perlu direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi.

Dalam hal ini Prayitno (2004:15) menyatakan langkah-langkah pelaksanaan layanan penguasaan konten adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, terdiri dari:

1) Menetapkan subjek atau peserta layanan

2) Menetapkan dan menyiapkan isi konten yang akan dipelajari secara rinci 3) Menetapkan proses dan langkah-

langkah layanan

4) Menetapkan dan menyiapkan fasilitas layanan

5) Menyiapkan kelengkapan administrasi

1

(3)

b. Pelaksanaan, terdiri atas:

1) Melaksanakan kegiatan layanan melalui pengorganisasian proses penguasaan konten

2) Mengimplementasikan high-touch dan high-tech dalam proses pelaksanaan layanan

c. Evaluasi, terdiri atas:

1) Menetapkan materi evalusi 2) Menetapkan prosedur evaluasi 3) Menyusun instrument evaluasi 4) Mengolah hasil aplikasi instrumen

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang peserta didik, belajar merupakan kewajiban, berhasil atau tidaknya peserta didik dalam pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta didik tersebut.

Menurut Aunurrahman (2010:35) Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

Kemudian Sobur (2003:218) menjelaskan secara singkat belajar dapat diartikan sebagai

“perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu, artinya belajar harus mengalami dan melakukan latihan-latihan.

Belajar yang terjadi pada diri seseorang merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berkembang dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersikap relatif, konstan dan berbekas.

Secara umum dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan secara bertahap-tahap, yaitu perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap, merupakan hasil dari interaksi individu dengan lingkungan, dan belajar dapat mengaktifkan aspek kognitif, afektif dan

psikomotor individu. Jadi individu yang melakukan suatu perubahan kearah lebih baik dapat dikatakan bahwa individu itu telah belajar dengan baik secara positif.

Menurut Saefullah (2012:171) prestasi belajar adalah penilaian terhadap hasil belajar peserta didik untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar.

Winkel (Saefullah, 2012:171) menyatakan bahwa proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahan- perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap, dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh peserta didik terhadap pertanyaan, persoalan, atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar peserta didik dapat mengetahui kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Prestasi belajar juga merupakan hasil kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa Guru BK harus profesional dalam memberikan layanan terhadap peserta didik di sekolah dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar yang ada pada diri peserta didik, terutama layanan penguasaan konten.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 11 Agustus sampai 20 Desember 2014 di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Sekolah (PPLBKS). Pelaksanaan layanan penguasaan konten yang diberikan oleh guru BK cukup baik, sehingga ada peserta didik yang memiliki hasil belajar yang tinggi dan rendah, layanan penguasaan konten dilaksanakan oleh guru BK dalam bentuk klasikal kepada peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang rendah, untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik

(4)

mengenai penguasaan materi yang diajarkan oleh guru mata pelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika, kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan maka diberikan layanan penguasaan konten.

Hal ini tergambar masih adanya peserta didik yang belum mampu memahami materi pelajaran, bahkan tidak mengerti terhadap apa yang dipelajari di kelas, kurangnya minat belajar peserta didik, nilai peserta didik yang rendah, menurunnya prestasi belajar peserta didik, pengembangan sikap yang kurang dalam belajar, serta untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik, maka dalam hal ini penulis ingin melihat sejauh mana pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten PesisirSelatan”.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan peneliti yaitu:

Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

Manfaat Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi,Peserta didik, untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajarnya, Guru BK, agar dapat membimbing peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar dan guru BK dapat melaksanakan layanan penguasaan konten dengan efektif..

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelilitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang variabel mandiri, tanpa bermaksud menghubungkan atau membandingkan (Musfiqon. 2012:61). Berdasarkan penelitian ini akan mendeskripsikan pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, penelitian ini akan dilakukan pada peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Alasan peneliti memilih sekolah ini karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, peneliti temukan di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 212 orang peserta didik dan dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik random sampling.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Riduwan (2010:85) data interval adalah data yang menunjukan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

Selanjutnya, Bungin (2006:72) variabel interval adalah variabel yang dibangun dari pengukuran sehingga dalam pengukuran tersebut diasumsikan terhadap satuan pengukuran yang sama. Data ini diperoleh langsung dari responden yang diteliti dengan

(5)

cara penyebaran angket yang disusun sesuai permasalahan yang diteliti.

Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian berdasarkan angket danwawancara yang dilakukn yang ditujukan untuk melihat pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Variabel penelitian ini adalah pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar di lihat dari penigkatan prestasi belajar.

Hasil penelitian ini disajikan sesuai dengan variabel yang ada dan juga dijelaskan berdasarkan sub variabel serta perindikatornya yaitu, dengan tujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI yang diungkap berdasarkan dari peningkatan prestasi belajar.

Secara umum hasil penelitian mengenai pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI adalah sebagai berikut: bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI dilihat secara umum dapat diketahui bahwa 47 orang peserta didik berada pada kategori sangat baik dengan persentase 69.12%. Kemudian sebanyak 17 orang berada pada kategori baik dengan persentase 25.00% . dan sebanyak 4 orang peserta didik yang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 5.88%.

Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal kabupaten Pesisir Selatan. Hasil penelitian akan dibahas berdasarkan indikator yaitu penambahan pengetahuan, penambahan kebiasaan, penambahan sikap, penambahan keterampilan, baik, bermanfaat, sesuai harapan, membawa pengaruh. Berikut hasil pembahasan dari hasil penelitian yaitu dapat diungkapkan bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI, secara umum pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar

peserta didik di kelas XI dilihat terdiri 47orang dengan persentase 69.12% berada pada kategori banyak. Hal ini menunjukkan hasil penelitian dan pengolahan data secara umum terungkap bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI.

1. Peningkatan Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil pengolahan data yang penulis lakukan, dapat diungkapkan bahwa secara umum pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dilihat dari peningkatan prestasi belajar dengan persentase 69.12% sebanyak 47 responden berada pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan dapat dikatakan sangat baik

Berikut hasil penelitian tentang pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dilihat dari penambahan pengetahuan, penambahan kebiasaan, penambahan sikap, penambahan keterampilan, baik,bermanfaat, sesuai harapan, membawa pengaruh.

Dengan hasil yang telah diteliti terlihat pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dilihat dari penambahan pengetahuan, penambahan kebiasaan, penambahan sikap, penambahan keterampilan, baik, bermanfaat, sesuai harapan, membawa pengaruh.

Menurut Syah (2003:115) belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri peserta didik.

Berdasarkan Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaksanaan layanan penguasaan konten yang dilaksanakan oleh guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik sudah baik, karena sudah adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik.

2. Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 sampai 18 September 2015 dengan seorang guru BK yang ada di SMA Negeri 1 Pancung Soal mengenai pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan

(6)

prestasi belajar peserta didik di kelas XI terungkap bahwa:

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 September 2015 didapatkan bahwa sebelum melaksanakan layanan penguasaan konten adanya perencanaan terlebih dahulu yang

dilakukan oleh guru BK,

mengidentifikasikan apa saja yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan layanan penguasaan konten agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya, menetapkan sasaran layanan atau peserta didik sesuai kelas mana yang membutuhkan layanan penguasaan konten, fasilitas untuk melaksanakan layanan penguasaan konten seperti papan tulis dan laptop, sebelum melaksanakan layanan penguasaan konten rpl, blangko penilaian telah disiapkan terlebih dahulu.

Prayitno (2004:15) manyatakan layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta didik yang memperoleh layanan.

Untuk itu layanan ini perlu direncanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Analisis hasil evaluasi, (e) Tindak lanjut, (f) Laporan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perencanaan yang dilakukan oleh guru BK sebelum melaksanakan layanan penguasaan konten. Sehingga pelaksanaan layanan penguasaan konten yang dilakukan oleh guru BK dapat berjalan dengan baik.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 September 2015 didapatkan bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: (1) membuka pertemuan, seorang guru BK memulai kegiatan layanan dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dan berdoa agar pelaksanaan layanan tersebut dapat berjalan dengan baik, (2) menjelaskan pentingnya layanan penguasaan konten, dengan adanya layanan penguasaan konten dapat menambah pengetahuan, wawasan

peserta didik mengenai materi yang diberikan.

Prayitno (2004:15) manyatakan layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta didik yang memperoleh layanan.

Untuk itu layanan ini perlu direncanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Analisis hasil evaluasi, (e) Tindak lanjut, (f) Laporan.

Berdasarkan hal tersebut pelaksanaan layanan penguasaan konten yang dilakukan oleh guru BK sudah baik, sudah melaksanakan layanan penguasaan konten sesuai tahap-tahap dalam pelaksanaan layanan penguasaan konten.

Sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diberikan dengan baik.

c. Evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 September 2015 didapatkan bahwa materi yang dievaluasi dalam melaksanakan layanan penguasaan konten adalah pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan, serta keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan yang dilakukan.

Prosedur evaluasi berupa layanan penguasaan konten yang telah dilakukan, serta tanya jawab yang dilkukan agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi layanan.

Prayitno (2004:15) manyatakan layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta didik yang memperoleh layanan.

Untuk itu layanan ini perlu direncanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Analisis hasil evaluasi, (e) Tindak lanjut, (f) Laporan.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan oleh guru BK dapat disimpulkan bahwa adanya evaluasi yang dilakukan oleh guru BK setelah melaksanakan layanan penguasaan konten sehingga guru BK dapat mengetahui pemahaman yang diperoleh peserta didik setelah dilakukan layanan penguasaan konten.

(7)

d. Analisis hasil evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 September 2015 didapatkan bahwa setelah dievaluasi setelah diberikan layanan penguasaan konten ternyata kegiatan ini 70% berhasil dilakukan, dan mendapat tanggapan baik dari peserta layanan.

Prayitno (2004:15) manyatakan layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta didik yang memperoleh layanan.

Untuk itu layanan ini perlu direncanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Analisis hasil evaluasi, (e) Tindak lanjut, (f) Laporan.

Berdasarkan hal tersebut pelaksanaan layanan penguasaan konten sudah dilakukan dengan baik oleh guru BK sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

e. Tindak lanjut

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 September 2015 didapatkan bahwa kegiatan ini bagus untuk dilakukan agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, tindak lanjut diberikan kepada peserta didik itu sendiri.

Prayitno (2004:15) manyatakan layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta didik yang memperoleh layanan.

Untuk itu layanan ini perlu direncanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Analisis hasil evaluasi, (e) Tindak lanjut, (f) Laporan.

Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa layanan penguasaan konten berhasil dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI secara umum dari 68 orang peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Soal berada pada kategori sangat baik,

karena dari hasil data yang telah di olah terlihat adanya peningkatan prestasi belajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, telah dapat meningkatkan prestasi belajar dengan baik walaupun masih ada yang berada pada kategori kurang baik tetapi secara keseluruhan pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar termasuk dalam kategori baik.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Peserta didik, diharapkan agar dapat mempertahankan prestasinya serta untuk lebih menigkatkan prestasi belajarnya.

2. Guru BK, untuk dapat mempertahankan kinerjanyadalam pelaksanaan layanan penguasaan konten.

3. Kepala Sekolah, sebagai ketua di sekolah diharapkan untuk dapat mempertahankan kinerjanya, kepada peserta didik agar meningkatkan prestasi belajar.

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan untuk meningkatkan tenaga-tenaga guru BK di sekolah yang professional yang memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang matang.

5. Bagi peneliti selanjutnya, mungkin bisa diteliti lebih lanjut mengenai pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dari peningkatan prestasi belajar.

KEPUSTAKAAN

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bungin, M. Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial Lainnya (Edisi Kedua).

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(8)

Ketut, Dewa Sukardi. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan.

Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Prayitno. 2004. Seri Layanan Konseling L. 1- 9, Layanan Penguasaan Konten, Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum.

Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

24198 dated 3 July 2017, which indicate that High Pathogenic Avian Influenza HPAI outbreaks have occurred in West- Vlaanderen, Belgium, South Africa and Togo, it is deemed necessary for