• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM PENANGANAN ANAK JALANAN DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM PENANGANAN ANAK JALANAN DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR "

Copied!
134
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam konteks ini, anak jalanan adalah anak yang berusia antara 6 (enam) sampai dengan 18 (delapan belas tahun). 8 Dinsos Kota Makassar, Kamil mengatakan, pihaknya saat ini belum melakukan tindakan serius terhadap anak jalanan dan tunawisma di Kota Makassar.

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Anak Jalanan di Kota Makassar  Pada Tahun 2018-2020
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Anak Jalanan di Kota Makassar Pada Tahun 2018-2020

Rumusan dan Batasan Masalah

  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Program Penanganan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Makassar”. Selain keterbatasan tersebut, penulis membatasi penelitian efektif atau tidaknya program yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 serta metode pelatihan yang diberikan kepada anak jalanan.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Agar pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka perlu dibatasi masalah dan fokus penelitian ini.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi

  • Pengertian Implementasi
  • Implementasi Kebijakan
  • Indikator Implementasi

Sebagian anak jalanan di Kota Makassar mengandalkan pembersihan kaca mobil dengan kemoceng atau lap. Pembinaan anak jalanan yang didukung dengan peraturan daerah dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Makassar bekerja sama dengan instansi terkait dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Program Anak Jalanan

  • Pengertian Anak Jalanan
  • Kategori Anak Jalanan
  • Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Anak Jalanan
  • Model Penanganan Anak Jalanan
  • Pembinaan

Anak jalanan berfungsi untuk memperkuat penopang ekonomi keluarga yang tidak mampu ditanggung oleh orang tuanya. Pembinaan lebih lanjut diberikan dalam upaya mengurangi atau membersihkan tempat umum dari anak jalanan.

Penelitian Terdahulu

32 Meski mengubah pola pikir anak jalanan tidak cukup hanya dengan satu imbauan, namun perlu pembinaan jangka panjang. Tinggi rendahnya tingkat perekonomian akan sangat mempengaruhi penanganan anak jalanan, karena apapun tindakan pemerintah yang melarang anak jalanan tidak akan banyak berpengaruh jika berbicara mengenai perekonomian. “Implementasi Kebijakan Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar (Studi Kasus Pada Dinas Sosial)”.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa masih sangat sedikit implementasi kebijakan terkait anak jalanan dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 untuk kegiatan sosialisasi dan kampanye. Sedangkan kegiatan ini merupakan jembatan antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perkembangan anak jalanan di Kota Makassar. Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar (Studi Kasus di Dinas Sosial) (2017). tunawisma, pengemis dan pengamen di Kota Makassar. tunawisma, pengemis dan pengamen, belum. dilaksanakan secara efektif berdasarkan maksud dan tujuan peraturan daerah, belum ada satupun yang tercapai secara optimal.

Dari tabel di atas terlihat bahwa peneliti mengambil tiga contoh penelitian terdahulu yang fokus pada implementasi kebijakan dalam menangani anak jalanan dan apa saja hambatan atau faktor yang mempengaruhi perkembangan anak jalanan di kota Makassar. Terlihat adanya kesamaan pada pokok bahasan yang akan kita bahas yaitu perlakuan terhadap anak jalanan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar.

Tabel 3. Penelitian Terdahulu  No.  Nama  Judul &
Tabel 3. Penelitian Terdahulu No. Nama Judul &

Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN

  • Deskripsi Fokus dan Indikator Penelitian
  • Tipe dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Keabsahan Data

Mengenai infrastruktur dalam pelaksanaan program penanganan anak jalanan di Kota Makassar saat ini dinilai sudah memadai. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut banyaknya anak jalanan yang diamankan Dinas Sosial Kota Makassar. Setelah ditangkap, anak jalanan yang tertangkap akan dibawa ke kantor Dinas Sosial Kota Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dan tindak lanjut lebih lanjut.

Dalam hal ini Dinas Sosial memberikan perlindungan kepada anak jalanan dengan mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak. Berdasarkan hasil pernyataan diatas maka Dinas Sosial Kota Makassar memberikan perlindungan kepada anak jalanan dengan harapan terpenuhinya hak-hak anak dan tumbuh kembangnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Efektivitas Program Penanganan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Makassar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Petugas dinas sosial wajib mendekati anak-anak jalanan yang terjebak dalam penggerebekan untuk menceritakan kisah mereka. Harus ada kerjasama antara Dinas Sosial Kota Makassar dengan lembaga sosial atau komunitas lokal yang fokus pada anak jalanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Sejarah Singkat Dinas Sosial Kota Makassar
  • Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Makassar
  • Struktur Organisasi

Dinas Sosial Kota Makassar, dahulunya Kantor Departemen Sosial Kota Makassar, didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen dan lampirannya sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 1983. Khusus di wilayah Indonesia bagian timur, didirikan Dinas Sosial Daerah Sulawesi Selatan yang kemudian diubah menjadi Dinas Sosial dan kemudian diubah lagi menjadi Dinas Sosial berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 16 Tahun 1984 tentang organisasi dan tata kerja kantor departemen sosial di provinsi dan kabupaten/kota. Pada akhirnya menjadi Dinas Sosial Kota Makassar pada tanggal 10 April 2000 yang ditandai dengan pengangkatan dan pelantikan kepala Dinas Sosial Kota Makassar berdasarkan surat keputusan Walikota Makassar nomor 8 Maret 2000.

Dinas Sosial Kota Makassar beralamat di Jalan Arif Rahman Hakim No. 50, Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Gagasannya adalah diperlukannya kemandirian masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya lokal yang ditujukan pada aspek tatanan kehidupan dan penghidupan guna mewujudkan kemandirian lokal sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan keterampilan kerja, ketenangan, perdamaian dan keadilan sosial 55 b Misi Dinas Sosial Kota Makassar. 56 3) Meningkatkan koordinasi dan partisipasi sosial masyarakat/stakeholder khususnya Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan serta pemerhati kesejahteraan sosial masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2009 tentang Uraian Jabatan Struktural Pada Dinas Sosial Kota Makassar, jabatan struktural pada Dinas Sosial Kota Makassar adalah sebagai berikut. Unit Pelaksana Rekayasa Pelayanan ini merupakan salah satu unsur dalam pelaksanaan operasional pelayanan di Dinas Sosial Kota Makassar.

Identitas Informan

Beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Pembinaan Anak Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar yang bertugas memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial bagi anak jalanan, tunawisma, pengemis dan pemulung. Penghasilan Fahmi berkisar Rp50.000 - Rp90.000,- yang ia habiskan untuk jajan dan tabungan orang tuanya. Untuk membantu keuangan keluarga, Abi yang bercita-cita menjadi polisi ini memiliki penghasilan dari pagi hingga malam dengan penghasilan sekitar Rp50.000-100.000.

Widya Saputri Anti yang biasa disapa Widya merupakan salah satu anak jalanan yang berada di lampu merah perlindungan. Dengan penghasilan sekitar Rp50.000-Rp90.000, ia memanfaatkannya untuk membantu melunasi hutang orang tuanya dan menabung untuk kebutuhan sekolah. Iqram merupakan salah satu anak jalanan yang bekerja sebagai pengemis di perempatan lampu merah di Abdesir.

Dengan penghasilan harian sekitar Rp30.000 – Rp50.000, Iqram yang berusia 14 tahun dan kini bersekolah di salah satu SMA di kawasan Batua Raya ini merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Saat ini ia bersekolah di SD Batulaccu dan duduk di kelas 6. Karena kondisi ekonomi yang buruk, ia terpaksa terlambat bersekolah, yang seharusnya ia bersekolah di SMP.

Hasil Penelitian

  • Implementasi Program Penanganan Anak Jalanan di Kota Makassar
  • Metode Pembinaan Penanganan Anak Jalanan

Salah satunya adalah implementasi kebijakan terkait pembinaan anak jalanan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008. Apabila orang tua anak jalanan tidak datang menjemput anaknya, maka Dinas Sosial Kota Makassar akan memberikan bantuan. bimbingan kepada anak hingga orang tuanya datang menjemputnya. . Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani anak jalanan dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis yang meliputi tiga bentuk pembinaan.

Sesuai dengan Program Pembinaan dan Patroli Anak Jalanan dan PMKS lainnya, Dinas Sosial Kota Makassar dan tim kerja lainnya melakukan patroli rutin untuk menjangkau keberadaan anak jalanan. Sosialisasi yang dilakukan Dinas Sosial Kota Makassar belum merata ke seluruh lapisan masyarakat di Kota Makassar karena masih adanya masyarakat yang masih memberikan uang kepada anak jalanan karena rasa iba. Anak-anak jalanan yang tertangkap tim kerja TRC Saribattang dalam penggerebekan selanjutnya dibawa ke Panti Sosial Anak dan selanjutnya dibawa ke Dinas Sosial Kota Makassar untuk dilakukan asesmen.

Pemerintah Kota Makassar harus lebih tegas dalam menangani anak jalanan di Kota Makassar di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Konstruksi Sumber Daya Manusia dan Kinerja Kualitas Hidup Anak Jalanan (Studi Kasus pada Lembaga Pemberdayaan Anak Jalanan Griya Baca Malang).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dalam hal ini kebutuhan pendidikan anak jalanan seperti buku, papan tulis dan alat bantu belajar lainnya kurang memadai. Interpretasi, penafsiran program sehingga menjadi rencana yang sesuai dan dilaksanakan Dinas Sosial melaksanakan program sesuai dengan koordinasi manajerial. C. Implementasi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan rutin, standar dan tujuan kebijakan, dalam hal ini Dinas Sosial Kota Makassar melibatkan instansi terkait dan lembaga sosial untuk bersama-sama menyiapkan ruang dukungan bagi anak jalanan. Hal ini mendukung pengukuran efektivitas program yang dilakukan Budiani, yang meliputi 1) menentukan tujuan program, dalam hal ini yang menjadi tujuan utama diadakannya program ini adalah anak jalanan.

Hasil yang didapat setelah terjaring penggerebekan, setelah anak-anak jalanan yang dilatih selama 3 hari itu diberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah. Melihat Dinas Sosial Kota Makassar melakukan pelatihan terhadap anak jalanan berdasarkan Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2008 yang meliputi pelatihan preventif, pelatihan lanjutan dan rehabilitasi sosial, maka secara umum disimpulkan kurang baik, karena ketiga bentuk latihan tersebut ada. . masih merupakan bentuk olah raga yang belum maksimal. Kelemahan dari pelatihan preventif adalah sosialisasi yang belum merata ke seluruh lapisan masyarakat, hal ini sejalan dengan masih banyaknya masyarakat yang memberikan uang kepada anak jalanan di jalanan.

Kendala yang mereka hadapi adalah belum adanya rumah singgah atau panti asuhan yang bisa menerima anak jalanan untuk dilatih. 87 jalan yang terdapat tanda-tanda kenakalan remaja seperti narkoba, lem rokok atau pelecehan, Dinas Sosial Kota Makassar bekerja sama dengan Yayasan Kelompok Penyalahgunaan Narkoba, anak jalanan yang kedapatan menggunakan narkoba atau lem rokok akan dinilai dan dirujuk ke YKP2N untuk mendapatkan rehabilitasi.

Saran

Perlu adanya peningkatan kualitas aparatur, penambahan jumlah aparatur, anggaran serta sarana dan prasarana yang dapat menunjang operasional aparatur dalam proses penanganan anak jalanan di kota Makassar. Terdapat penilaian terhadap kinerja aparatur dalam kaitannya dengan penanganan anak jalanan di kota Makassar dan perbaikan terhadap hal-hal yang dirasa masih kurang agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kajian deskriptif tentang efektivitas pemberdayaan dalam meningkatkan kemandirian anak jalanan di Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Dinas Sosial Kelurahan Anak Negeri Kota Surabaya.

2021 https://makassar.terkini.id/cepat-program-rangkul-anak-jalanan-danny-pomanto-buat-they-punya-bakat/ (diakses 17 April 2021). “Cukup untuk saat ini, cukup untuk proses penanganan anak jalanan, semoga kedepannya lebih baik lagi.” (KK, 20/05/2021). Sedangkan untuk indikator organisasi yang meliputi sarana dan prasarana penanganan anak jalanan dinilai kurang efektif saat ini.

Dari segi implementasi, dalam hal ini standar dan tujuan kebijakan diwujudkan melalui kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan instansi terkait untuk mendukung lingkungan pelatihan bagi anak jalanan. Instruksi preventif yang dilakukan Dinas Sosial Kota Makassar dalam hal ini adalah dengan melakukan patroli rutin yang dilakukan oleh tim TRC Saribattang, kemudian dilakukan pendataan dan evaluasi terhadap anak jalanan yang tertangkap untuk mengetahui permasalahan yang ada. jalan-jalan ini. anak-anak. Nah, ketika masyarakat sadar dan mengikuti imbauan ini, tentu akan mengurangi aktivitas anak jalanan di jalan, karena tidak akan ada lagi yang memberi mereka uang, berarti di sini harus diperjelas pemahaman masyarakat bahwa tidak dilarang memberi. infaq/sedekah, tapi jangan keluar ke jalan.

Penyebaran yang dilakukan belum merata ke seluruh lapisan masyarakat kota Makassar karena masih ada masyarakat yang masih memberikan uang kepada anak jalanan.

Gambar

Gambar 1: Kerangka Konseptual  ...................................................................
Tabel  1:  Perkembangan  Jumlah  Anak  Jalanan  di  Kota  Makassar  pada  Tahun  2018-2020  ........................................................................................................
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Anak Jalanan di Kota Makassar  Pada Tahun 2018-2020
Tabel 3. Penelitian Terdahulu  No.  Nama  Judul &

Referensi