• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Tak ada yang tak mungkin di dunia ini selagi kita berusaha pasti kita dapat meraihnya”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“Tak ada yang tak mungkin di dunia ini selagi kita berusaha pasti kita dapat meraihnya”"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

ManfaatPenelitian

TINJAUAN PUSTAKA

KajianPustaka

  • Pengertian PolaAsuh Orang-Tua
  • Bentuk-Bentuk Pola Asuh Orang-Tua
  • Elemen yang Mempengaruhi Pola Asuh Anak
  • Pengertian Belajar
  • Tujuan Belajar
  • Fakto-Faktor Psikologis dalam Belajar
  • Pengertian HasilBelajar

Pola pengasuhan adalah metode yang digunakan orang tua untuk mencoba berbagai strategi untuk mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh adalah cara orang tua berinteraksi dengan anaknya dengan cara mengasuh, mengasuh, dan mendidik anaknya. Baumrind (Andyda Meliala, 2012:9) membagi pola pengasuhan menjadi empat bagian, yaitu: otoriter, permisif, acuh tak acuh, dan demokratis.

Ibu bapa dengan gaya autoritarian memberikan sedikit sokongan tetapi mempunyai harapan yang tinggi terhadap anak-anak mereka. Ibu bapa yang mempunyai gaya permisif lebih cenderung untuk memberikan tahap sokongan yang tinggi tetapi mempunyai harapan yang rendah terhadap anak-anak mereka. Ibu bapa yang mempunyai gaya mengabaikan cenderung untuk memberikan sokongan yang minimum dan juga mempunyai harapan yang rendah terhadap anak-anak mereka.

Orang tua dengan gaya demokratis banyak memberikan dukungan dan mempunyai harapan yang tinggi terhadap anaknya. Orang tua akan memantau perilaku anak-anak mereka untuk memastikan bahwa mereka mengikuti aturan dan harapan orang tua. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang mengutamakan pembentukan kepribadian anak dengan menetapkan standar mutlak yang harus diikuti, biasanya disertai dengan ancaman.

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang menggunakan penanganan anak untuk membentuk kepribadian anak dengan mengedepankan kepentingan rasional atau pemikiran anak. Orang tua mendorong anak untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan 4. Orang tua memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan baik dan. Orang tua adalah teladan bagi anak 8. Orang tua bersikap hangat dan berusaha membimbing anak.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pola asuh merupakan suatu cara orang tua untuk membentuk kepribadian anaknya sesuai dengan keinginan orang tua. Jadi, ketika suatu jenis pola asuh orang tua diterapkan pada anak, orang tua dan anak harus siap menerima hasil dari penerapan tersebut. Penerapan pola asuh orang tua jenis ini sangat mempengaruhi hasil belajar anak, berdasarkan hasil belajar anak dapat menentukan kinerjanya.

Namun, pendidikan dan pengalaman orang tua dalam mengasuh anak akan mempengaruhi kemauan mereka untuk menjalankan peran sebagai orang tua. Orang tua yang sedang mengalami stres akan mencari penghiburan atas penderitaan mentalnya dengan berbicara kepada anaknya.

KerangkaPikir

Terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Ho : Tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian ex-postfacto Kerlinger (1986) dalam Sukardi menyatakan bahwa penelitian ex-postfacto adalah penelitian yang variabel bebasnya telah terjadi pada saat penelitian diawali dengan observasi terikat. . variabel dalam sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini, hubungan antara variabel independen dan variabel independen, serta antara variabel independen dan variabel dependen, muncul secara alami, dan peneliti dalam situasi ini ingin menelusuri kembali, jika memungkinkan, apa yang terjadi.

Gambar  1.  Skema Kerangka PikirPengamatan Murid Kelas VPembelajaran Murid Kelas V
Gambar 1. Skema Kerangka PikirPengamatan Murid Kelas VPembelajaran Murid Kelas V

Lokasi dan Waktu Penelitian

PopulasidanSampel

Menurut Sugiyono (2004), purposive sampling merupakan pemilihan sampel yang tidak acak karena sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu orang tua siswa kelas VB SD Inpres Andi Tonro. Sampel purposive dalam penelitian ini berjumlah 37 orang karena mampu memberikan penilaian secara umum dan objektif terhadap pola pendidikan orang tua terhadap hasil pendidikan anaknya di SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atau sengaja karena dianggap mampu mewakili populasi yang ada, yang ternyata berjumlah 37 responden.

DefinisiOperasionalVariabel

Pedoman angket, yaitu alat yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan erat dengan pola asuh orang tua terhadap anak, yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini mengumpulkan data dari sekitar 37 orang tentang pola asuh orang tua melalui kuesioner untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada bab proses pelaksanaan penelitian akan dibahas keadaan kelas sampel yang akan kita pelajari yaitu kelas VB dengan menggunakan angket berdasarkan indikator pola asuh orang tua dan terdiri dari 24 item pertanyaan atau pernyataan.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel gaya pengasuhan orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Pengaruh Pola Asuhan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan pengaruh pola asuh orang tua (X) terhadap hasil belajar siswa (Y) memberikan koefisien korelasi sebesar 0,460.

Hasil tersebut menunjukkan hitung lebih besar dari rtabel sehingga hipotesis diterima yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan model pengasuhan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Pada bagian ini hasil penelitian yang dilakukan meliputi pola asuh orang tua sebagai variabel X dan hasil belajar siswa sebagai variabel Y secara keseluruhan dan hasil belajar masing-masing siswa.

“Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar,” diakui dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel gaya pengasuhan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang artinya bahwa semakin orang tua memperhatikan pola asuh orang tua maka hasil belajar siswa cenderung meningkat. Hasil analisis yang diperoleh dihitung menggunakan persamaan koefisien korelasi product moment yaitu 0,460 lebih besar dari nilai koefisien korelasi product moment pada tabel 0,424 pada taraf signifikansi 1% dan 0,325 pada taraf signifikansi 5% dengan rank . of freedom 37-1 = 36 atau rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa di SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar”, dengan kategori cukup kuat dalam hasil siswa.

Bagi guru SD Inpres Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, hal ini merupakan pengalaman dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperhatikan pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi dan kebiasaan belajar siswa SD Negeri Mannuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

InstrumenPenelitian

TeknikPengumpulan Data

Kuesioner ini sering juga disebut angket, dimana angket ini memuat beberapa jenis pertanyaan yang berkaitan erat dengan masalah peneliti, yang harus dipecahkan, disusun dan dibagikan kepada responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati langsung atau tidak langsung terhadap hal-hal yang diamati dan menuliskannya pada suatu alat observasi. Observasi merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa atau proses pelaksanaan suatu kegiatan yang dapat diamati dalam situasi nyata maupun buatan.

TeknikAnalisis Data

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian

  • Deskripsi Pola Asuh Orang Tua pada Murid SD
  • Deskripsi Hasil Belajar pada Murid Kelas V SD

Hasil belajar merupakan suatu keterampilan yang menunjukkan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai siswa melalui pengalaman yang diberikan guru. Proses penerapan hasil belajar tersebut dilakukan dengan menggunakan tes tertulis setiap mata pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 sampai dengan tanggal 23 Juli 2016 oleh guru kelas VB untuk siswa. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 37 siswa yang dilakukan di SD Inpres Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Untuk menghitung korelasi dengan product moment dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan dibantu dengan program SPSS 22.0 for Windows. Apabila rhitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan rtabel maka kedua variabel mempunyai korelasi atau pengaruh yang positif. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat korelasi atau pengaruh yang positif.

Berdasarkan hasil penelitian, hasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam korelasi product moment dengan menggunakan rumus numerik kasar berikut. Sedangkan untuk perhitungan manual diatas menggunakan rumus korelasi produk, peneliti juga menggunakan bantuan SPSS 22.0 for Windows.

Tabel 1. Hasil Angket Pola Asuh Orang Tua
Tabel 1. Hasil Angket Pola Asuh Orang Tua

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel mengenai skor angket dan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas V terlihat bahwa skor angket terendah yang dicapai adalah 72 sedangkan skor tertinggi adalah 84 dengan skor angket keseluruhan sebesar 2936. Selain itu juga juga dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar siswa terendah sebesar 7,0 dan rata-rata nilai hasil belajar siswa tertinggi sebesar 8,9 dengan jumlah sampel sebanyak 37 siswa dari satu kelas. Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan analisis deskriptif inferensial yaitu perhitungan nilai koefisien korelasi product moment sebagai nilai yang menunjukkan adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa.

Nilai koefisien korelasi product moment secara teoritis bervariasi antara -1≤ r ≤ +1, nilai koefisien korelasi product moment yang dihitung diperoleh dari persamaan koefisien korelasi product moment. Hal ini menunjukkan bahwa rcount>. Bagi orang tua, pola asuh orang tua hendaknya lebih ditingkatkan lagi dengan cara memberdayakan secara maksimal indikator-indikator yang memberikan porsi paling kecil, sedangkan pola asuh orang tua yang memberikan pengaruh dominan sebaiknya tetap dipertahankan agar peran pola asuh orang tua semakin meningkat di masa yang akan datang. Kerahasiaan hasil penelitian ini akan terjamin dan hanya untuk kepentingan ilmiah dan akademis.

10 Apakah kamu tidak menghukum atau bertanya mengapa anak-anak berbuat buruk? 23 Apakah anak mendapat penjelasan dari ayah/ibunya tentang akibat perbuatan baik dan buruk?

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

  • Angket Penelitian
  • Hasil Penelitian Angket
  • Hasil Analisis Korelasi dan Reliabilitas
  • Hasil Belajar Murid
  • Nilai-Nilai r Product Moment

Gambar

Gambar  1.  Skema Kerangka PikirPengamatan Murid Kelas VPembelajaran Murid Kelas V
Tabel 1. Hasil Angket Pola Asuh Orang Tua
Tabel 2. Skor Hasil Belajar pada Murid Kelas V SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota  Makassar
Tabel 3. Analisis Korelasi Variabel X dan Y Indeks Korelasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Baumrind dalam Putri (2012) menyatakan bahwa pola asuh orang tua dibedakan menjadi 4 bagian diantaranya pola asuh otoriter yaitu orang tua cenderung menetapkan

Kombinasi pola asuh orang tua yang berhubungan signifikan dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual yaitu pola asuh ayah demokratif dengan pola asuh ibu otoriter

Hubungan antara Persepsi terhadap Pola Asuh Otoriter Orang Tua dengan Kecenderungan Pemalu (Shyness) pada Remaja Awal.. Jurnal

Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa pada anak yang dididik oleh orang tuanya dengan pola asuh otoriter dapat membentuk kepribadian introvert sebanyak 28 orang

1) Pola asuh otoriter berarti pola asuh yang ciri orang tua membuat semua kebijakan, anak harus menurutinya, 2) Pola asuh demokratis berarti pola asuh yang ciri orang tua

single parent dalam perkembangan kepribadian anak di Desa Jetis Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung yaitu: 1) Pola asuh otoriter terjadi pada orang tua

Pola ashuh demokratis diartikan sebagai pola asuh orang tua yang membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional atau

Pola Asuh Otoriter “Pola asuh otoriter merupakan pola asuh dari orang tua Dalam berinteraksi atau berhubungan dengan anak, di mana orang tua tidak memberikan kebebasan kepada anak,