• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN AUDITOR INTERNAL

N/A
N/A
munier @

Academic year: 2024

Membagikan "PELATIHAN AUDITOR INTERNAL "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN AUDITOR INTERNAL

PT. SUMBER JAYA CIPTA DESEMBER 2023

(2)

Tujuan Pelatihan

 Untuk mengajarkan kepada peserta bagaimana

menjalankan audit internal yang efektif dari awal

hingga akhir

(3)

Siklus Audit Internal

Persiapan Audit

Pelaksanaan Audit

Laporan temuan dan tindak lanjut

(4)

Prinsip Audit Internal

 Audit harus dilaksanakan pada interval yang terencana

 Audit memeriksa Sistem Manajemen Mutu dan K3L

Apakah sudah dijalankan

Apakah sudah efektif

Apakah memenuhi persyaratan ISO 9001, 14001, 45001

 Lebih kritikal

 Harus ada prosedur untuk audit internal

 Tidak dapat mengaudit pekerjaan sendiri

 Audit harus objektif

(5)

Fungsi Audit Internal

Untuk mendapatkan gambaan yang akurat secara independen untuk melihat bagaimana suatu organisasi atau departmen pada saat ini.

Memiliki keuntungan dalam hal:

Memeriksa kesesuaian

Memeriksa keefektifan

Memberi perhatian khusus pada masalah

Peluang untuk perbaikan

Membantu memelihara kelangsungan bisnis

Untuk membagikan praktek yang baik seputar bisnis

Untuk investigasi ide-ide baru

Untuk mencari akar masalah

Menjaga staff pada jalurnya

Membantu mengembangkan kemampuan interpersonal dan manajemen dari auditor

Membantu auditor untuk memahami organisasi

Dapat disamakan dengan audit eksternal

Memenuhi persyaratan ISO 9001, 14001, 45001

(6)

Ringkasan Auditor (ISO 19011)

Etika: adil, mengatakan yang sebenarnya, tulus, jujur dan bijaksana

Mau membuka wawasan: bersedia untuk mempertimbangkan alternatif ide dari sudut pandang yang berbeda;

Kemampuan diplomasi: pandai berhubungan dengan orang;

Pengamat: jeli, tanggap terhadap suara, fisik, dan aktivitas;

Cepat tanggap: dengan sendirinya menyadari dan dapat mengerti situasi;

Serba bisa: siap pada segala situasi;

Gigih: terus menerus, fokus pada pencapaian sasaran;

Memiliki kemampuan analitik: dapat mencapai kesepakatan pada waktunya berdasarkan alasan dan analisa yang logis;

Percaya diri: bertindak dan berfungsi secara independen ketika berinteraksi dengan lainnya;

(7)

Tipe dan alasan untuk Audit

Pihak ke-1

Pihak ke-2 Pihak ke-3

(8)

Tipe Audit Internal

Etika (SA 8000) – untuk memastikan karyawan tidak dilanggar hak-haknya

Lingkungan (ISO 14000) – untuk menunjukkan bahwa perusahaan bersahabat dengan alam

Business Excellence (EFQM) – Untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi lagi dari pada ISO

Keuangan – untuk menunjukkan keuangan berada dalam kendali

Kesehatan & Keselamatan (ISO 45001) – untuk menunjukkan staff mendapat jaminan keamanan

Produk – untuk menunjuk kesesuaian produk dengan standar yang relevan

‘People’ (Pengembangan orang) – untuk mendapatkan staf/manajemen yang terbaik

(9)

Definisi Umum yang Berhubungan dengan Audit

 Audit

 Auditee

 Auditor

 Ketidaksesuaian

 Ketidaksesuaian Major

 Ketidaksesuaian Minor

 Bukti Kesesuaian

(10)

Beberapa Metode untuk Memperoleh Data

 Wawancara (tanyakan apa yang terjadi)

 Pengamatan (lihat apa yang terjadi)

 Pemeriksaan:

Dokumen

Catatan (melihat apa yang terjadi pada masa yang lalu)

Ringkasan data/analisa

Laporan, contoh masukan dari pelanggan

(11)

Waktu dan Sumber Daya

 Audit biasanya 0.5 atau 1 hari

 Lamanya ditentukan oleh Manager (biasanya 0.5 hari)

 Biasanya dilakukan oleh seorang auditor

 Waktu persiapan sama pentingnya dengan waktu audit

(12)

Persiapan Sebelum Melakukan Audit

 Auditor menghubungi Department Manager

 Menjelaskan proses - jika diperlukan

 Sepakati tanggal / waktu Audit

 Mengumpulkan dokumen yang terkait

 Klarifikasi Opening Meeting

 Memeriksa kebutuhan pakaian pelindung yang dibutuhkan

 Memeriksa ketidaksesuaian yang masih ada

 Memeriksa informasi yang berhubungan dengan rencana audit, contoh : periksa apakah orang/proses tersebut dapat diaudit

 Menjawab bila ada pertanyaan

(13)

Cakupan Audit

 Ini ditentukan untuk mencakup:

Apa yang tercakup di dalam audit

Apa yang tidak termasuk (diluar cakupan) audit

 Praktek yang baik akan melihat proses termasuk semua hubungan dengan proses lainnya

(14)

Rencana Audit

(Catatan: Rencana audit bukanlah persyaratan)

Isi Rencana Audit

 Tujuan Audit

 Bagian dari sistem manajemen

 Jalur Audit

 Bagian dari Organisasi

 Dokumen yang dipersyaratkan

 Orang yang ingin ditemui

 Jadwal waktu aktivitas

(15)

Jalur Audit

 Mengikuti proses dari awal sampai akhir

 Anda melihat apa yang sebenarnya terjadi, bukan apa yang dikatakan oleh prosedur

 Tetap pada jalur

 Memperkecil kemungkinan untuk menyimpang dari tahapan

 Audit menjadi lebih sistematis/logis

(16)

Pemeriksaan Dokumentasi

 Auditor menerima prosedur yang relevan/terkait

 Melakukan pemeriksaan untuk membantu

Mengerti Departmen tersebut

Membuat rencana audit

Membuat daftar periksa (checklist)

(17)

Tujuan dari Checklist

 Menyediakan kerangka kerja untuk Audit

 Memastikan semua aspek sudah diperhatikan

 Mengingatkan tindakan yang harus dilakukan oleh Auditor

(18)

Sumber-Sumber untuk Checklist

 Seri ISO 9001, 14001, 45001

 Dokumen Sistem Mutu dan K3L perusahaan

 Masalah klasik atau yang umum diketahui

 Ide dari Auditor lainnya

 Pengetahuan tentang Industri

 Checklist sebelumnya

(19)

Perlengkapan Auditor

 Clipboard

 Buku Catatan

 Checklist

 Rencana Audit

 Formulir laporan Audit

 Standar ISO 9001, 14001, 45001

(20)

Opening Meeting

 Disarankan untuk berbicara ke manager terlebih dulu

 Memperlihatkan Keterbukaan

 Auditor dapat

Menjelaskan prosesnya

Menyatakan harapannya

Konfirmasi rencana

Menjawab Pertanyaan

(21)

Agenda Opening Meeting

 Perkenalan

 Tujuan dan ruang lingkup

 Rencana audit

 Menjelaskan audit sebagai proses yang bernilai tambah’

 Definisi dari ketidak sesuaian/temuan

 Tata tertib pendamping

 Metoda pelaporan

 Menjawab pertanyaan

(22)

Segi Tiga Audit

(23)

Tipe dari Perilaku Interpersonal

 Pasif

 Agresif

 Asertif (Tegas)

Nyatakan keperluan, keinginan, pandangan dan perasaan

Tetap pada hak dan kewajiban

Berterus terang dan jujur

Menghargai hak orang lain

Berkerja untuk memuaskan semua pihak

(24)

Berikan kemudahan

Cari tempat terbaik untuk wawancara

Senyum jika memungkinkan

Hindari penghalang, mis. Bersebrangan meja

Usahakan fisik se-level dengan auditee

Tegas (be assertive)

Jangan Melanggar ‘Area Pribadi’

Berbicara secara jelas dan santun

Selingi humor, pada situasi yang tepat

Berprilaku kalem, tenang dan objective

Memberi umpan balik

(25)

Feedback Dari Auditor

 Mengangguk pada saat yang tepat

 Menunjukan perhatian

 Sekali-kali mengulang apa yang mereka katakan

 Secara halus mengarahkan mereka

 Ciptakan pertanyaan dari apa yang mereka ceritakan

(26)

Cara bertanya - ‘The Filter Funnel’

 Pertanyaan pembuka

Memicu auditee untuk menjelaskan secara bebas

Gunakan apa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana dan siapa?

 Pertanyaan menyidik/coba-coba

Follow-up atau fokus terdapat sesuatu yang lebih rinci

 Pertanyaan penutup

Digunakan jika kita ingin mendapatkan pernyataan

‘ya’ atau ‘tidak’ & Jangan lupa kata “Tolong perlihatkan”.

(27)

Proses Wawancara

 Identifikasi individu yang akan diaudit

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan kenapa kita ada di sana dan timbulkan keakraban

 Tanyakan dengan pertanyaan pembuka

 Tanyakan dengan pertanyaan rinci

 Lakukan “Tolong perlihatkan”

 Cek fakta dan buat catatan

 Berterima kasih kepada auditee

 Tentukan auditee selanjutnya

(28)

Mengecek kesesuaian, perbaikan dan keefektifan

Kesesuaian

Lakukan audit yang hasilnya memperlihatkan kesesuaian seperti diikutinya prosedur dan ISO 9001, 14001, 45001

Improvement

Cek kesesuaian untuk meningkatkan pencapaian

Dapatkah pekerjaan dikerjakan secara efisien?

Lakukan dengan cara proses base audit

Keefektifan

Cek apakan kesesuaian terhadap goal yang ingin dicapai memperlihatkan bahwa proses berjalan dengan baik.

(29)

Apa yang dilakukan jika tidak

terdapat prosedur terdokumentasi

 Cek dua kali, bagaimana kebutuhan atas prosedur terdokumentasi

 Cek apakah keluaran dari proses benar

 Cek apakah beberapa staff melakukan pekerjaan dengan cara yang sama (dalam hal ini informal prosedur)

 Cek apakah antar muka terhadap proses lainnya OK

 Cek apakah pengukuran kinerja benar

 Cek catatan mutunya

 Cek bagaiman cara staff baru mendapat pelatihan. Kesimpulannya,

‘apakah semuanya terkontrol?

(30)

Auditing berdasarkan sistem dan catatan mutu elektronis

 ISO memperlakukan semua tipe media sama

 Bila perlu lakukan desktop audit di departement

 Minta otorisasi / jangan nyelonong

 Idealnya didampingi guide untuk mengoperasikan terminal

 Mengikuti semua aturan secara lengkap

 Cek back up, archiving dan disaster recovery

(31)

Mengaudit Manajemen Puncak

 Jangan ‘Minder’

 Persiapkan dengan baik mis check-list yang baik

 Ikuti jenjang bisnis

 Cari objectivitas dan kontrol, dsb.

 Pastikan persyaratan ISO dipenuhi

 Lihat kedalam bisnis proses

(32)

Auditor Harus

Hindari mencari cari kesalahan (nit-picking)

Perhatikan juga point-point bagus

Tepat Waktu

Melaksanakan seluruh penugasan

Hindari perdebatan

Mengaudit berdasarkan spesifikasi

Hargai kerahasiaan

Mengauditlah ke system bukan individunya

Catat bukti objetive

Biasaynya audit dilakukan di tempat kerja auditee

(33)

Mencatat

 Usahakan mengikuti alur audit flow

 Lakukan dengan terbuka

 Gunakan clipboard dan/atau logbook

 Catat

Kemungkinan ketidaksesuaian

Observasi

Info yang akan diberikan nanti

Hal yang harus difollow-up

Ide perbaikan

Bukti positif ketidak sesuaian

(34)

Output Dari Audit

Perlu untuk menentukan apakah sasaran telah sesuai, misalnya

 Cek kesesuaian, mis kepada ISO 9001:2015

 Cek Keefektifan, mis.

Adakah nilai tambah sistem (apakah kita perlu untuk melakukannya)

Apakah sistem sesuai dengan matrik sasaran mutu

Apakah interface berjalan baik

Untuk menyelidiki masalah

 Untuk mengidentifikasi penyempurnaan

 Untuk membagikan pengalaman

(35)

Diskusi dan Persetujuan Temuan

 Jangan mengemukakan Ketidaksesuaian / temuan di hadapan staf, jika memungkinkan

 Kemukakan ketidaksesuaian, pada kesempatan pertama, dengan pendamping/ Manajer

 Selesaikan masalah diskusi

 Berikan umpan balik kepada auditee –tapi dengan cara positif

(36)

Tindakan Perbaikan

 Manajer Departemen menentukan tindakan dan jangka waktunya

 Tindakan dapat dilakukan pada 2 tahapan:

Memperbaiki gejalanya

Memperbaiki akar penyebab masalah

 Jangka waktu harus realistis

(37)

Closing Meeting

 Mempresentasikan Rangkuman yang berimbang

 Manajer mendapatkan umpan balik secara langsung

 Pertikaian dapat diselesaikan

 Manajer dapat menyetujui temuan

(38)

Agenda Closing Meeting

1. Terima kasih atas kerjasamanya, dll 2. Merangkum hal-hal yang positif

3. Ketidaksesuaian /temuan 4. Observasi dan saran

5. Tindakan Perbaikan

6. Laporan audit secara rinci

7. Apa yang dilakukan mendatang

8. Memberikan kesempatan jika ada pertanyaan

(39)

Tahapan Selanjutnya

 Laporan didistribusikan

 Memperbaharui program Audit

 Menyimpan Daftar Periksa

 Melakukan Tindakan Perbaikan

 Menyiapkan data untuk tinjauan manajemen

 Memverifikasi tindakan perbaikan

(40)

Bagaimana Memaksimalkan Fungsi Audit Internal

Seharusnya tidak ada budaya ‘saling menyalahkan’

Auditor dan Auditee seharusnya bekerja sebagai patner

Staf sebaiknya memberikan keberanian untuk menyatakan permasalahan di suatu area

Menggunakan audit berdasarakan proses

Auditor dan Auditee sebaiknya melihat pada perbaikan

Audit sebaiknya dilihat sebagai bagian yang penting dari bisnis

‘Temuan’ atau ‘ketidaksesuaian’ sebaiknya dilihat sebagai peluang untuk perbaikan

Seharusnya tersedia cukup waktu dan sumber daya untuk Auditee/Auditor dalam melakukan audit

(41)

Tindakan Perbaikan

 Harus menyelesaikan ketidaksesuaian

 Harus menyelesaikan akar masalah

 Mencegah terulang kembali

 Seharusnya membantu untuk memperbaiki Sistem Mutu dan K3L

 Harus diberikan waktu yang cukup

(42)

Memeriksa Tindakan Perbaikan

 Auditor akan mengevaluasi tindakan perbaikan yang diajukan apakah sesuai/efektif

 Harus diberikan waktu yang cukup (jangan terlalu lama /terlalu cepat)

 Tindakan perbaikan harus dipastikan bahwa masalah diselesaikan akar masalahnya

 Ketidaksesuaian minor dapat diklarifikasi dengan surat/email,dll. atau pada kunjungan rutin berikutnya

 Ketidaksesuaian major membutuhkan kunjungan untuk mengklarifikasi bukti objektif

(43)

Sharing, Diskusi & Studi Kasus

Referensi

Dokumen terkait

Zulhakim: Fungsi dan kedudukan internal auditor pada PT... Zulhakim: Fungsi dan kedudukan internal auditor

Laporan audit internal ditandatangani oleh Ketua Auditor sebelum diserahkan kepada auditee untuk kesepakatan terhadap ketidaksesuaian, penentuan tindakan koreksi dan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tentang keterkaitan pengaruh Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaksanaan Audit internal yang

Untuk perusahaan sebaiknya peran auditor internal yang terlibat dalam kegiatan audit internal memiliki latar belakang berbagai disiplin ilmu dan bersertifikasi CIA, QIA,

Proses audit internal dapat saja mengganggu rutininas operasi bisnis auditee, sehingga auditor perlu mengkomunikasikan tentang jadwal dan tujuan pelaksanaan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Kompetensi auditor internal berpengaruh terhadap kualitas audit pada auditor internal Bank

Hubungan antara efektivitas auditor internal dengan kompetensi, hubungannya dengan auditor eksternal, dukungan auditee serta independensi auditor berdasarkan pemikiran

“Penanggung jawab fungsi audit internal harus mengelola fungsi audit internal secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kegiatan fungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi