• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelayanan kefarmasian

N/A
N/A
Diah Khayria

Academic year: 2025

Membagikan "pelayanan kefarmasian"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit” ini dengan tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Kefarmasian.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya terdapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan penyusunan makalah ini. Untuk itu tak lupa kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk yang telah dilakukan.

Tidak lepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi penyusunan lainnya. Maka dari itu saran dan kritikan seluas-luasnya sangat penulis harapkan untuk untuk memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

Kendari, 17 Januari 2025

Kelompok I

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kementerian Kesehatan RI sesuai dengan SK Menkes telah menyusun Kebijakan Obat Nasional (KONAS) sebagai acuan bagi arah pembangunan bidang obat yang tujuannya meliputi peningkatan ketersediaan obat, pengawasan obat serta peningkatan penunggunaan obat rasional. Sediaan farmasi, alat kesehatan (alkes), dan makanan juga merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional yang telah ditetapkan melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2012. Pengaturan sediaan farmasi dan alkes dalam fasilitas pelayanan kefarmasian bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan sediaan farmasi dan alkes yang aman, berkhasiat dan bermutu sekaligus untuk meningkatkan penggunaan obat rasional untuk mencapai keselamatan pasien.

Pelayanan Kefarmasian yang diselenggarakan di Rumah Sakit haruslah mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat dan sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit diselenggarakan sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian. Selanjutnya, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit diterbitkan, meliputi pengelolaan sediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), pelayanan farmasi klinik serta pengawasan obat dan BMHP.

Aktivitas dalam pengelolaan sediaan obat dan BMHP meliputi seluruh siklus rantai suplai obat dalam rumah sakit mulai dari pemilihan obat hingga penggunaan obat yang kesemuanya merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Demikian pula aktivitas pada pelayanan farmasi 22 klinik di rumah sakit memerlukan panduan khusus karena setiap IFRS bisa memiliki persepsi yang berbeda-beda.

Pemahaman terhadap Standar Pelayanan Kefarmasian di RS terkait Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP yang beragam atau tidak tepat cenderung mengakibatkan masalah yang ujungnya adalah masuknya sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat ke rumah sakit yang mengancam keselamatan pasien. Demikian pula, dalam pelaksanaan pelayanan farmasi klinik, perbedaan pemahaman mengakibatkan

(3)

beragamnya cakupan pelayanan serta ketidak jelasan dalam cakupan pelayanan yang lebih teknis.

Oleh karena itu perlu disusun Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit agar memberikan acuan yang lebih teknis terkait penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pelayanan kefarmasian?

2. Apa saja dasar hukum tentang standar pelayanan kefarmasian 3. Apa saja ruang lingkup standar pelayanan kefarmasian?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pelayanan kefarmasian

2. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum tentang standar pelayanan kefarmasian 3. Untuk mengetahui apa sja ruang lingkup standar pelayanan kefarmasian

(4)

BAB II PEMBAHASAN

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi yang Baik

Pelayanan farmasi klinik di apotek merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan farmasi,

KETERSEDIAAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS TENAGA KEFARMASIAN JUMLAH PUSKESMAS YANG TERSEDIA TENAGA SARJANA FARMASI & APOTEKER JUMLAH PUSKESMAS TANPA TENAGA

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas Klari Karawang yang meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis

Pada Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas menyebutkan beberapa pelayanan farmasi klinik yang harus dilakukan seorang apoteker, diantaranya adalah pengkajian

Ketentuan UU 36/09 ttg Pelayanan Kefarmasian Upaya Kesehatan, termasuk Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan ;  Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus

Pelayanan farmasi klinis bertujuan untuk meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,

Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan yang bertanggung jawab langsung pada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk mencapai hasil yang pasti dalam meningkatkan mutu